You are on page 1of 4

REGULASI FASYANKES TENTANG PENERAPAN KESEHATAN DAN

KESELAMATAN KERJA

RUMAH SAKIT
 PMK No 66 Tahun 2016 tentang keselamatan dan kesehatan kerja rumah sakit
- Pasal 3 berbunyi :
(1) Setiap Rumah Sakit wajib menyelenggarakan K3RS.
(2) Penyelenggaraan K3RS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. membentuk dan mengembangkan SMK3 Rumah Sakit; dan
b. menerapkan standar K3RS.
- Pasal 4 berbunyi :
SMK3 Rumah Sakit meliputi:
a. penetapan kebijakan K3RS;

b. perencanaan K3RS;

c. pelaksanaan rencana K3RS;

d. pemantauan dan evaluasi kinerja K3RS; dan

e. peninjauan dan peningkatan kinerja K3RS.


- Pasal 11 berbunyi :
(1) Standar K3RS meliputi:
a. manajemen risiko K3RS;
b. keselamatan dan keamanan di Rumah Sakit;

c. pelayanan Kesehatan Kerja;

d. pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari aspek keselamatan


dan Kesehatan Kerja;

e. pencegahan dan pengendalian kebakaran;

f. pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari aspek keselamatan dan


Kesehatan Kerja;

g. pengelolaan peralatan medis dari aspek keselamatan dan Kesehatan


Kerja; dan

h. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau bencana.


(2) Standar K3RS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilaksanakan oleh
SDM Rumah Sakit.
- Pasal 21 berbunyi :
(1) Dalam rangka meningkatkan pemahaman, kemampuan dan keterampilan tentang
pelaksanaan K3RS, dilakukan pendidikan dan pelatihan di bidang K3RS bagi
sumber daya manusia di bidang K3RS.
- Pasal 23 berbunyi :
(1) Rumah Sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan K3RS
yang terintegrasi dengan sistem informasi manajemen Rumah Sakit.
- Pasal 24 berbunyi :
(1) Untuk terselenggaranya K3RS secara optimal, efektif, efesien, dan
berkesinambungan, Rumah Sakit membentuk atau menunjuk satu unit kerja
fungsional yang mempunyai tanggung jawab dalam menyelenggarakan K3RS.
- Pasal 27 berbunyi :
(1) Untuk mendukung penyelenggaraan K3RS, Rumah Sakit dapat membentuk unit
pelayanan Kesehatan Kerja tersendiri atau terintegrasi dengan unit layanan rawat jalan
yang ada di Rumah Sakit, yang ditujukan bagi SDM Rumah Sakit.
- Pasal 28 berbunyi :
(2) Penilaian internal K3RS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling
sedikit 6 (enam) bulan sekali oleh unit kerja fungsional K3RS.
(3) Penilaian eksternal K3RS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terintegrasi dengan
akreditasi Rumah Sakit.
- Pasal 29 berbunyi :
(1) Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan K3RS dilakukan oleh menteri,
kepala dinas kesehatan provinsi, dan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota, sesuai
dengan kewenangan masing-masing.

 PERMENAKER No.Per-01/Men/1981 tentang kewajiban melaporkan penyakit akibat


kerja.
- Pasal 4 berbunyi :
(3) Pengurus wajib menyediakan secara cuma-cuma semua alat perlindungan diri
yang diwajibkan penggunaannya oleh tenaga kerja yang berada di bawah
pimpinannya untuk pencegahan penyakit akibat kerja.
(2) Tenaga kerja harus memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan untuk
pencegahan penyakit akibat kerja.
 UU Kesehatan No.23 tahun 1992 tentang kesehatan
- Pasal 23 berbunyi :
(3) Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.

 Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No: PER.03/MEN/1982 tentang pelayanan


kesehatan kerja.
- Pasal 3 berbunyi :
(1) Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan Pelayanan Kesehatan Kerja.
(2) Pengurus wajib memberikan Pelayanan Kesehatan Kerja sesuai dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Pasal 8 berbunyi :
Dokter maupun tenaga kerja kesehatan wajib memberikan keterangan-keterangan
tentang Pelaksanaan Kesehatan Kerja kepada Pegawai Pengawas Keselamatan dan
Kesehatan Kerja jika diperlukan.
- Pasal 9 berbunyi :
Pegawai Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja melakukan pengawasan
terhadap ditaatinya pelaksanaan peraturan ini.

 UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


- Pasal 7 berbunyi :
(1) Rumah sakit harus mememenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, SDM,
Kefarmasian, dan peralatan.
- Pasal 8 berbunyi :
(1) Persyaratan lokasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat 1 harus memenuhi
ketentuan mengenai kesehatan,keselamatan lingkungan, dan tata ruang, serta
sesuai dengan hasil,kajian kebutuhan dan kelayakan penyelenggarakan RS.

 UU No 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


- Pasal 13 berbunyi :
Barangsiapa akan memasuki sesuatu tempat kerja, diwajibkan mentaati semua
petunjuk keselamatan kerja dan memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan.

 UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


- Pasal 164 berbunyi :
(2) Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pekerja di
sektor formal dan informal.
(5) Pemerintah menetapkan standar kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2).
(6) Pengelola tempat kerja wajib menaati standar kesehatan kerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) dan menjamin lingkungan kerja yang sehat serta
bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan kerja.
(7) Pengelola tempat kerja wajib bertanggung jawab atas kecelakaan kerja yang
terjadi di lingkungan kerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
- Pasal 165 berbunyi :
(1) Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui
upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja.
(2) Pekerja wajib menciptakan dan menjaga kesehatan tempat kerja yang sehat dan
menaati peraturan yang berlaku di tempat kerja.
(3) Dalam penyeleksian pemilihan calon pegawai pada perusahaan/instansi, hasil
pemeriksaan kesehatan secara fisik dan mental digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

You might also like