You are on page 1of 4

1.

Kegagalan Bisnis

Kegagalan (failure) merupakan suatu ketidak kemampuan untuk mencapai suatu sasaran yang telah
ditetapkan. Dalam dunia bisnis sasaran itu berupa penjualan, laba kotor, laba opersi, laba bersih,
pendapatan bersih per saham, dividen per saham, nilai pasar saham, nilai perusahan, dsb. Kegagalan
yang terjadi terus-menerus dapat meruntuhkan organisasi bisnis, jika kegagalan itu tidak cepat diatasi.

Berbagai macam kegagalan dalam kegiatan bisnis, anatar lain :

 Kegagalan Ekonomis (Economic Failure)


Kegagalan ekonomis adalah ketidakmampuan pendapatan (revenue) perusahaan untuk
menutup beban-bebanya.
 Kegagalan Keuangan (Financial Failure)
Kegagalan keuangan adalah ketidakmampuan harta perusahan untuk memenuhi kewajiban-
kewajiabannya.

Sebab-sebab terjadinya suatu kegagalan :

1. Kemampuan manajerial yang buruk.


2. Ketidakmampuan dalam mengelolah pasar.
3. Ketidakmampuan mengelolah proses produksi.
4. Ketidakmampuan mengelolah keuangan sehingga kekurangan modal kerja.
5. Ketidakmampuan menyediakan laba ditahan sehingga rasio laba ditahan terhadap total harta
kecil.

Teknik mengatasi kegagalan :

1. Segera mengganti tim manajemen yang kurang profesional supaya mampu menaikan harga
pasar saham dan mengefektifkan pengoperasian harta.
2. Meningkatkan daya saing dengan cara sumber daya manusia memiliki kemampuan yang
memadai, modal kerja yang cukup, metode kerja yang tepat agar dapat meluaskan pasar dan
dapat meningkatkan perputaran harta atau asset turn over.
3. Mengadakan rekayasa proses bisnis agar dapat mengurangi beban terhadap pendapatan
sehingga laba operasi dapat meningkat atau mengadakan penghematan biaya secara
menyeluruh.
4. Bergabung dengan organisasi lain (merger) yang lebih kuat.
5. Minta perlindungan pemerintah.
6. Mengadakan pendekatan kepada kreditur agar bersedia memperpanjang kreditnya dan
menunda atau memperkecil pembayaran hutang dan bunga.
7. Dapat mengadakan diskusi dengan kreditur dan investor tentang cara-cara mengadakan
penghematan biaya, khususnya biaya overhead pabrik, biaya pemasaran, dan biaya administrasi
kantor pusta.
8. Menghindari kebangkrutan dan mengadakan musyawarah yang saling menguntungkan antara
debitur dan kreditur.
2. Reorganisasi Keuangan
Reorganisasi adalah menata kembali perusahaan yang pada umunya perusahan akan bangkrut
dan ditata kemabali dalam tiga dimensi yaitu reorganisasi sumber daya manusia, reorganisasi
hukum, dan reorganisasi keuangan.
Proses reorganisasi pada umunya didasarkan pada :
a. Perusahaan tidak mampu memenuhi seluruh kewajiban yang jatuh temponya, karena
hartanya tidak cukup untuk melunasinya.
b. Harus diupayakan modal kerja untuk membiayai kegiatan oprasi dan untuk memenuhi
semua kewajiban yang jatuh tempo.
c. Harus ditemukan sebab-sebab kegagalan perusahaan yang menyebabkan perusahaan akan
bangkrut.
d. Harus ada penurunan hutang dan penilaian kembali harta.

Prosedur likuidasi

Likuidasi merupakan sebuah cara apabila kegagalan suatu perusahaan tidak dapat diatasi.
Perusahaan lebih baik dimatikan daripada tetap hidup dengan merugikan masyarakat. Pemerintah
berhak menglikuidasi ( membubarkan ) perusahaan jika ternyata merugikan masyarakat, misalnya
kerugiannya sebesar modal pemilik mayoritas atau merusak lingkungan alam, sosial, dan lingkungan
budaya. Hakikat likuidasi adalah melindungi masyarakat dan kreditur masyarakat dalam hal ini adalah
kreditur jangka pendek dan kreditur jangka panjang. Hakikat UU kebangkrutan adalah memberi
perlindungan kepada kreditur agar dibitur tidak curang dan mendistribusikan hartanya secara adil
kepada kreditur.

3. Merger dan Akuisis


Akuisisi merupakan suatu pembelian perusahaan oleh perusahaan lain yang lebih besar.
Perusahaan yang dibeli tersebut mengikuti operasi perusahaan yang membeli.
Merger merupakan penggabungan dua perusahaan atau lebih menjadi menjadi satu
perusahaan baru. Alasan akuisisi dan merger yaitu menaikan nilai kedua perusahaan baik yang
dibeli (akuisisi) maupun yang digabung (merger).

Keuntungan Aukisisi dan Merger :

a. Kegiatan operasi lebih ekonomis (kegiatan marketing, produksi, keuangan, dan SDM).
b. Efisiensi keuangan biaya transaksi rendah.
c. Pasar semakin kuat dan tidak saling bersaing.
d. Manajemen makin efektif dan efisien, keputusan cepat, asset menjadi lebih produktif.

Jenis-jenis merger :

1. Horizontal Merger adalah penggabungan dua perusahaan yang menghasilkan jenis produk
atau jasa yang sama.
2. Vertical Merger adalah penggabungan suatu perusahaan dengan pemasokanya atau
pelanggannya.
3. Congeneric Merger adalah penggabungan perusahaan dalam jenis industri yng sama, tetapi
tidak ada hubunganya dengan pemasok dan pelanggan.
4. Conglomerate Merger adalah penggabungan perusahaan yang jenis usahanya berbeda.

Analisis Potensial Merger

Terdapat pendekatan analisis merger antara lain adalah pendekatan arus kas yang
didiskontokan (discount cash flow), analisis nilai pasar multiple, menetapkan harga penawaran , dan
pengendalian seletah merger.

Analisis Multiple Pasar (Market Multiple analysis)

Suatu metode untuk menilai perusahaan yang akan dibeli yang diukur dari net income, earing
per share, sales, book value, dsb. Teknik perhitungan adalah :

Earning ratio x Rata-rata laba bersih

Pengendalian Pasca Merger (Post Merger Control)

Jika perusahaan pengambil ahli setuju mempertahankan manajemen lama, maka


mereka akan mendukung merger, dan jika manajemen lama akan digeser mereka akan
menentang merger. Oleh sebab itu perusahaan yang dimerger mengahadapi masalah setelah
merger yaitu ti manajemenn baru yang akan mengelola perusahaan yang di merger.

Perlakuan akuntansi Merger (Accounting treatment for Merger)

Perusahaan yang melakukan merger harus menata akuntansinya diaman pada saat
pembelian akan melahirkan perkiraan baru yang disebut goodwill, dan akan mempunyai
dampak terhadap perhitungan rugi laba.

Merger Khusus

Yang dimaksud merger khusus adalah penggabungan perusahaan dalam satu induk atau
penggabungan anak-anak perusahaan dalam satu induk perusahaan. Teknik penggabungan itu
pada umumnya salah satu anak perusahaan menderita kerugian, kemudian digabungan dengan
anak perusahaan lainnya yang sehat. Anak perusahaan yang sehat akan bertindak sebagai
pemimpin dalam merger. Teknik penggabungan yang lain bisa dijalan apabila :

1. Anak-anak perusahaan yang akan di merger dibubarkan dahulu, semua karyawannya


diberi imbalan sesuai dengan peraturan, kemudian membentuk anak peusahaan
baru.
2. Anak perusahaan yang lemah dibubarkan, semua karyawannya diberi imbalan,
kemudian kegiatannya diambil ahli perusahaan yang sehat.
3. Karyawan anak-anak perusahaan yang tidak produktif diputus hubungan kerjanya,
kemudian menyatukan karyawan anak-anak perusahaan yang produktif fi bawah
anak perusahaan baru setelah merger.

4. Leverage Buyout (LBO)

Leverage boyout adalah sekelompok manajer suatu perusahaan meminjam modal


untuk membeli semua saham perusahaan di masa mereka bekerja. Perlunasan utang
itu dari arus kas bersih perusahaan. Kreditur percaya karena sekelompok manajer itu
memahami seluk-beluk perusahaan yang dibeli dan yakin bahwa perusahaan
tersebut mampu memperoleh arus kas bersih yang dapat menutup bunga dan
angsuran utang.
Segi negatif dari LBO mungkin sekelompok manajer tu sengaja membangkrut
perusahaan, kemudian mereka berkolaborasi dengan kreditur untuk memelinya.
Kemungkinan yang lainnya adalah karena kebijakan peilik yang salah sehingga
perusahaan cenderung bangkrut kemudian dibeli oleh sekelompok manajer
profesional yang diduking oleh kreditur.

5. Divestitur
Divestitur adalah penjualan sebagai aktiva operasi perusahaan.
Jenis-jenis divestitur antara lain :
a. Penjualan satu unit operasi kepada perusahaan lain,misalnya perusahaan
mempunyai divisi diklat kemudian dijual kepada perusahaan lain.
b. Pemisahaan unit bisnis tertentu untuk dijadikan korporasi baru, misalnya
perusahaan mempunyai divisi transportasi kemudian dijadikan perusahaan
transportasi.
c. Likuidasi atau penjualan ebagian-sebagian aktiva perusahaan, bukan sebagai
satu kesatuan operasi, misalnya perusahaan pelayaran menjual aktiva bongkar
muat.

6. Holding Company
Holding company adalah korporasi yang memiliki saham biasa perusahaan lain
dalam jumlah yang cukup sehingga dapat mengendalikan perusahaan tersebut.
Keunggulan Holding Compsny adalah pengedalian dengan kepemilikan sebagai
pemisahan risiko.

You might also like