Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufiq, serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tugas resensi jurnal mata
kuliah Ekonomi Wilayah yang berjudul “Critical Review : Analisis Struktur Ekonomi
Dan Penentuan Sektor Unggulan Kabupaten Mesuji Provinsi Lampung” dengan lancar.
Selama proses penulisan makalah ini, kami banyak mendapatkan bantuan dari
pihak-pihak lain sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan optimal, sehingga
pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, yaitu:
1. Bapak Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.rer.reg. dan Ibu Vely Kukinul Siswanto,
ST, MT, MSc. selaku dosen mata kuliah Ekonomi Wilayah.
2. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan motivasi.
3. Rekan-rekan di jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota ITS yang memberikan
motivasi dan bantuan demi kelancaran pembuatan makalah ini.
Penulis
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Sumber : Data sekunder dalam Penelitian: Analisis Struktur Ekonomi Dan Penentuan
Sektor Unggulan Kabupaten Mesuji Provinsi Lampung (Sobetra dkk,2014)
LQ Rata-Rata 1994-
Sektor Keterangan
2002
Pertanian 1,32 Basis
Pertambangan dan Penggalian 0,10 Non-basis
Industri Pengolahan 1,50 Basis
Listrik, Gas dan Air Bersih 0,02 Non-basis
Bangunan 0,50 Non-basis
Perdagangan, Hotel dan
1,02 Basis
Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi 0,27 Non-basis
Keuangan, Persewaan dan
0,46 Non-basis
Perusahaan
Jasa-Jasa 0,51 Non-basis
Sumber : Data sekunder dalam Penelitian: Analisis Struktur Ekonomi Dan Penentuan
Sektor Unggulan Kabupaten Mesuji Provinsi Lampung (Sobetra dkk,2014)
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa sektor yang merupakan basis
di Kabupaten Mesuji adalah (1) sektor Pertanian, (2) sektor Industri Pengolahan, dan
(3)sektor Perdagangan, hotel dan restoran. Analisis ini kemudian dilanjutkan dengan
analisis Shift Share. Analisis Shift Share digunakan untuk mengetahui proses
pertumbuhan ekonomi suatu daerah dalam kaitannya dengan perekonomian acuan,
yaitu wilayah yang lebih luas (Provinsi Lampung). Variabel yang digunakan adalah
pendapatan yang bersumber dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten
Mesuji dan Provinsi Lampung. Hasil dari Analisis Shift Share dalam penelitian ini,
apabila bernilai positif maka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Mesuji lebih cepat
daripada Provinsi Lampung. Namun sebaliknya, apabila nilainya negatif, maka
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Mesuji lebih lambat daripada Provinsi Lampung.
Hasil dari ketiga analisis Tipology Klassen, Location Quotient, dan Shift-Share
maka yang merupakan sektor ekonomi unggulan Kabupaten Mesuji yang memenuhi
kriteria sebagai sektor maju dan tumbuh dengan pesat, sektor basis, dan memiliki daya
saing adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Berdasarkan teori perencanaan wilayah, setiap wilayah perlu melihat sektor apa
saja yang memiliki potensi besar dan dapat dikembangkan dengan cepat berdasarkan
karakteristik wilayahnya berbentuk keunggulan komparatif maupun competitif yang
dimiliki. Sektor-sektor yang potensial ini perlu disinergikan dan didukung dengan
infrastruktur yang memadai, seperti misalnya jalan raya dan fasilitas komunikasi.
Dengan adanya sinergitas antara pengembangan sektor-sektor potensial ini didukung
oleh infrastruktur yang memadai, diharapkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Mesuji dapat berlangsung dengan cepat.
Dalam kasus Kabupaten Mesuji, Sektor besar yang potensial adalah sector
pertanian dan sektor perdagangan, hotel dan restoran, namun seperti pada penjelasan
rumusan masalah diatas, sektor unggulan ini kemudian disusul oleh sektor
perdagangan, hotel dan restoran yang mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. Hal
ini kemudian diperkuat melalui ketiga analisis yang menunjukkan bahwa yang
memenuhi kriteria sebagai sektor maju dan tumbuh dengan pesat, sektor basis, dan
memiliki daya saing adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Berdasarkan deskripsi diatas, dalam analisis LQ terdapat 3 sektor basis di
Kabupaten Mesuji yaitu sektor Pertanian (1,32), sektor industri pengolahan (1,50),
sektor perdagangan/hotel/restoran (1,02) dan sektor jasa (1,01). Sektor pertanian
menjadi sektor paling dominan di Kabupaten Mesuji. Akan tetapi, sektor pertanian
merupakan sektor tradisional yang bersifat komparatif sehingga tanpa usaha besar
untuk meningkatkan edit value nya (dapat dengan cara, misalkan teknologi)
pertumbuhan sector ini akan stagnan karena hasil panen dan lahan yang tidak
meningkat. Dibuktikan dalam analisis selanjutnya, Shift share yang menunjukkan
bahwa sector pertanian mengalami pertumbuhan yang lambat (angka defisit).
Permasalahan ekonomi wilayah yang terdapat di Kabupaten Mesuji diantaranya
adalah sektor yang menjadi basis unggulan sekarang merupakan sektor tradisional
berbentuk pertanian, sehingga selanjutnya dapat diarahkan berkembang ke sektor lain
(perdagangan, hotel dan restoran) sesuai dengan pertumbuhan sektor ini yang
berkembang pesat. Menurut pandangan saya, langkah pertama dalam usaha
mempercepat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Mesuji adalah dengan mengalihkan
fokus pembangunan ekonomi ke sector perdagangan, hotel dan restoran. Selanjutnya,
untuk lebih mempercepat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Mesuji dibutuhkan
sinergitas antara pengembangan ekonomi berbasis lokal, peningkatan SDM, serta
pengembangan sektor-sektor potensial serta dibarengi dengan pembangunan
infrastruktur pendukung. Dengan adanya sinergitas dari keempat aspek ini, maka
diharapkan perekonomian di Kabupaten Mesuji dapat tumbuh lebih cepat.
Jika menginginkan mempertahankan sector pertanian sebagai sector unggulan
Kabupaten, menurut saya perlu diadakan beberapa program yang dapat menambah edit
value dari sector pertanian sendiri. Diperlukan lebih dari sekedar keunggulan
komparatif untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah. Pengembangan sector
Citrical Review – Ekonomi Wilayah A | 7
pertanian ini dapat dibarengi dengan sector perdagangan, hotel dan restoran dalam
strategi pengembangan wilayah berbasis pariwisata. Dalam jurnal Politik Indonesia:
Indonesian Political Science Review 2 (1) (2017) 46-64 berjudul Pembangunan Desa
Berbasis Potensi Lokal Agrowisata di Desa Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur oleh Irma
Fitriana Ulfa, dkk pengembangan potensi local berbentuk sector pertanian dapat
dikemas dalam usaha agro (agrobisnis) yang dapat diintegrasikan dengan sarana dan
prasarana yang ada juga lokasi potensial untuk pariwisata yang dimiliki baik alami
maupun buatan menjadi agrowisata.
Sektor perdagangan, hotel dan restoran dapat menjadi sarana pengembangan
agrowisata Kabupaten Mesuji, dibarengi dengan Sumberdaya Manusia (SDM) yang
menunjang kegiatan ini, sumberdaya Alam berbentuk hasil pertanian agro yang
memiliki edit value secara kompetitif khas Kabupaten Mesuji, serta dukungan
kelembagaan dan prasarana yang menunjang kegiatan ini. Pengembangan ekonomi
antar sector diharapkan dapat terjadi dengan baik sehingga dapat mempercepat satu
sama lain.
Lesson Learned
Dalam konteks ekonomi kewilayahan, dikenal istilah sektor basis dan non basis.
Sektor ekonomi basis adalah sektor ekonomi yang menghasilkan komoditas/jasa yang
selain digunakan untuk keperluan konsumsi daerah tersebut, juga diekspor ke wilayah
lainnya. Sedangkan ekonomi basis adalah sektor ekonomi yang hanya menghasilkan
komoditas untuk dikonsumsi dalam wilayah tersebut saja. Dibandingkan dengan sektor
Citrical Review – Ekonomi Wilayah A | 8
non basis, sektor basis merupakan sektor yang dapat mendorong pertumbuhan wilayah
berkembang secara cepat.
Untuk menganalisis sektor mana saja yang termasuk dalam sektor basis, dapat
digunakan analisis Location Quotient (LQ). Dimana hasil perhitungan imi, apabila nilai
LQnya lebih dari 1 (LQ > 1), maka sektor tersebut merupakan sektor basis. Sedangkan
apabila nilainya kurang dari 1, maka sektor tersebut merupakan sektor non basis. Selain
analisis Location Quotient (LQ), untuk mengetahui sektor apa saja yang potensial untuk
dikembangkan disuatu kawasan, dapat juaga dikombinasikan dengan analisis
Differential Shift (Dj). Dari kombinasi dua analisis ini didapatkan tingkat prioritas
pengembangan sektor-sektor yang terdapat dalam suatu wilayah.
Dalam hal perkembangan wilayah, dapat terjadi perubahan sektor basis akibat
pertumbuhan ekonomi yang masif di salah satu sektor. Keunggulan kompetitif
merupakan hal penting untuk tetap mempertahankan kondisi ekonomi. Jika hanya
bergantung pada keunggulan komparatif, pertumbuhan ekonomi kurang maksimal dan
cenderung stagnan. Keunggulan kompetitif dapat diciptakan untuk menambah edit
value wilayah tersebut juga menarik kegiatan-kegiatan lain untuk berkembang.
Irnando Sobetra, Anuar Sanusi. Proseding Seminar Bisnis & Teknologi ISSN : 2407-
6171 SEMBISTEK 2014 IBI DARMAJAYA. 2014. Analisis Struktur Ekonomi Dan
Penentuan Sektor Unggulan Kabupaten Mesuji Provinsi Lampung
Sjafrizal. 2008. Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi. Padang: Baduose Media
Tarigan, Robinson. 2004. Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Tarigan, Robinson. 2007. Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi edisi Revisi. Jakarta:
PT. Bumi Aksara.
ABSTRAK
Kata kunci: sektor unggulan, Tipology Klassen, Location Quotient, dan Shift-Share.
ABSTRACT
292
Proseding Seminar Bisnis & Teknologi ISSN : 2407-6171
SEMBISTEK 2014 IBI DARMAJAYA
Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, 15-16
Desember 2014
restaurant. Result of analysis per sector based on three analysis show that dominant
sector of economy in Mesuji that advance and rapidly growing, base sector, and
competitive are trading sector, hotel sector, and restaurant sector.
1. PENDAHULUAN
293
Proseding Seminar Bisnis & Teknologi ISSN : 2407-6171
SEMBISTEK 2014 IBI DARMAJAYA
Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, 15-16
Desember 2014
294
Proseding Seminar Bisnis & Teknologi ISSN : 2407-6171
SEMBISTEK 2014 IBI DARMAJAYA
Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, 15-16
Desember 2014
2. METODE PENELITIAN
295
Proseding Seminar Bisnis & Teknologi ISSN : 2407-6171
SEMBISTEK 2014 IBI DARMAJAYA
Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, 15-16
Desember 2014
Analisis Shift-Share
a. Menghitung pertumbuhan PDRB Kabupaten Mesuji per sektor ekonomi (rij)
dengan rumus:
( Eij Eit )
rij
Eit
296
Proseding Seminar Bisnis & Teknologi ISSN : 2407-6171
SEMBISTEK 2014 IBI DARMAJAYA
Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, 15-16
Desember 2014
2.82%
4.69%
3.00%
15.99% 47.92%
1.74%
0.01%
23.62%
0.21%
Pertanian
Pertambangan & Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas & Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel & Restoran
Pengangkutan & Komunikasi
Gambar1.
Gambar 1. Struktur Ekonomi Kabupaten Mesuji Tahun 2012-2013
297
Proseding Seminar Bisnis & Teknologi ISSN : 2407-6171
SEMBISTEK 2014 IBI DARMAJAYA
Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, 15-16
Desember 2014
rata paling besar terhadap PDRB Kabupaten Mesuji adalah sektor pertanian
(47,92%), diikuti sektor industri pengolahan sebesar (23,62%), dan sektor
perdagangan, hotel dan restoran (15,99%). Untuk pertumbuhan rata-rata, paling
besar ditunjukkan oleh sektor jasa-jasa (24,62%), diikuti sektor bangunan
(19,55%), dan sektor perdagangan, hotel dan restoran (19,44%). Sedangkan sektor
yang memiliki pertumbuhan rata-rata paling kecil adalah sektor listrik,gas dan air
bersih sebesar (5,60%) dan diikuti oleh sektor prtambangan dan penggalian
(6,16%).Di tingkat Provinsi Lampung, sektor-sektor yang memiliki kontribusi
rata-rata paling besar adalah sektor pertanian (36,19%), diikuti sektor industri
pengolahan (15,79%), dan sektor perdagangan, hotel dan restoran (15,69%).
Sedangkan sektor yang menyumbangkan kontribusi rata-rata paling kecil adalah
sektor listrik, gas, dan air bersih (0,53%). Pertumbuhan rata-rata sektor ekonomi
yang paling tinggi di Provinsi Lampung adalah sektor pengangkutan dan
komunikasi sebesar (23,48%), diikuti sektor listrik, gas dan air bersih (20,40%),
dan sektor perdagangan, hotel dan restoran (17,93%). Sementara sektor bangunan
merupakan sektor yang memiliki pertumbuhan paling rendah (10,61%).
298
Proseding Seminar Bisnis & Teknologi ISSN : 2407-6171
SEMBISTEK 2014 IBI DARMAJAYA
Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, 15-16
Desember 2014
Analisis Shift-Share
Analisis Shift Share dalam penelitian ini menggunakan variabel
pendapatan, yaitu PDRB untuk menguraikan pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Mesuji. Komponen Provincial Share diketahui bahwa sektor pertanian
memberikan kontribusi terbesar senilai 574,78 milyar Rupiah sedangkan terendah
adalah sektor listrik, gas, dan air bersih senilai 0,13 milyar Rupiah. Secara
keseluruhan total Provincial Share sektor ekonomi Kabupaten Mesuji adalah
1233,62 milyar Rupiah. Nilai tersebut menunjukkan besaran kontribusi
pertumbuhan sektor ekonomi Kabupaten Mesuji terhadap pertumbuhan ekonomi
Provinsi Lampung senilai 1233,62 milyar Rupiah.Komponen Proportional Shift
sektor ekonomi Kabupaten Mesuji tertinggi disumbangkan sektor keuangan,
persewaan, dan jasa perusahaan senilai 19,73 milyar Rupiah, sedangkan yang
terendah adalah sektor pertanian senilai defisit 57,25 milyar Rupiah. Secara
keseluruhan total Proportional Shift sektor ekonomi Kabupaten Mesuji
mengalami defisit 43,42 milyar Rupiah.
Nilai ini menunjukkan bahwa sektor-sektor ekonomi Kabupaten Mesuji
mengalami pertumbuhan yang lebih lambat di tingkat Provinsi Lampung dalam
sektor-sektor yang sama senilai 43,42 milyar Rupiah. Komponen Diffential Shift
sektor ekonomi Kabupaten Mesuji tertinggi disumbangkan sektor jasa-jasa senilai
51,11 milyar Rupiah, sedangkan yang terendah adalah sektor pertanian senilai
defisit 206,69 milyar Rupiah. Total Diffential Shift sektor ekonomi Kabupaten
Mesuji adalah defisit 216,60 milyar Rupiah. Angka tersebut berarti bahwa secara
keseluruhan pertumbuhan sektor-sektor ekonomi di Kabupaten Mesuji mengalami
keterlambatan senilai 216,60 milyar Rupiah dibanding dengan pertumbuhan
sektor-sektor ekonomi yang sama di tingkat Provinsi Lampung.Komponen Total
Shif-Share sektor ekonomi Kabupaten Mesuji tertinggi disumbangkan sektor
pertanian senilai 310,85 milyar Rupiah, sedangkan yang terendah disumbangkan
sektor listrik, gas dan air brsih senilai defisit 0,04 milyar Rupiah.
Total Shif-Share sektor ekonomi Kabupaten Mesuji senilai 973,60 milyar
Rupiah. Nilai tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan sektor-sektor
299
Proseding Seminar Bisnis & Teknologi ISSN : 2407-6171
SEMBISTEK 2014 IBI DARMAJAYA
Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, 15-16
Desember 2014
300
Proseding Seminar Bisnis & Teknologi ISSN : 2407-6171
SEMBISTEK 2014 IBI DARMAJAYA
Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, 15-16
Desember 2014
rata-rata sektor yang sama terhadap PDRB Provinsi Lampung sebesar 2,01% per
tahun.
Hal ini berarti sektor pertambangan dan penggalian Kabupaten Mesuji
masuk dalam Kuadran IV Matrik Tipology Klassen dan digolongkan ke dalam
sektor yang relatif tertinggal. Hasil analisis Shift-Share diketahui bahwa sektor
pertambangan dan penggalian memiliki nilai Provincial Share positif sebesar 0,28
milyar Rupiah yang menunjukkan besaran kontribusi sektor pertambangan dan
penggalian Kabupaten Mesuji terhadap pertumbuhan sektor pertambangan dan
penggalian tingkat Provinsi Lampung sebesar 0,28 milyar Rupiah. Nilai
Proportional Shift sektor pertambangan dan penggalian Kabupaten Mesuji negatif
sebesar defisit 0,58 milyar Rupiah menunjukkan bahwa sektor pertambangan dan
penggalian Kabupaten Mesuji mengalami pertumbuhan yang lambat di tingkat
Provinsi Lampung sebesar defisit 0,58 milyar Rupiah.
Nilai Differential Shift sektor pertambangan dan penggalian Kabupaten
Mesuji positif sebesar 0,57 milyar Rupiah menunjukkan sektor pertambangan dan
penggalian Kabupaten Mesuji mengalami pertumbuhan yang lebih cepat sebesar
0,57 milyar Rupiah dibanding pertumbuhan sektor yang sama di tingkat Provinsi
Lampung. Dan Total Shift-Share sektor pertambangan dan penggalian Kabupaten
Mesuji sebesar 0,21 milyar berarti secara keseluruhan sektor pertambangan dan
penggalian Kabupaten Mesuji mengalami pertumbuhan yang lebih cepat sebesar
0,21 milyar Rupiah dibanding pertumbuhan sektor yang sama di tingkat Provinsi
Lampung.
301
Proseding Seminar Bisnis & Teknologi ISSN : 2407-6171
SEMBISTEK 2014 IBI DARMAJAYA
Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, 15-16
Desember 2014
sebesar 23,62 % per tahun lebih tinggi dibanding kontribusi rata-rata sektor yang
sama terhadap PDRB Provinsi Lampung sebesar 15,79 % per tahun. Hal ini
berarti sektor pertambangan dan penggalian Kabupaten Mesuji masuk dalam
Kuadran II Matrik Tipology Klassen dan digolongkan ke dalam sektor yang maju
tapi tertekan.Hasil analisis Shift-Share diketahui bahwa sektor industri pengolahan
memiliki nilai Provincial Share positif sebesar 290,18 milyar Rupiah yang
menunjukkan besaran kontribusi sektor industri pengolahan Kabupaten Mesuji
terhadap pertumbuhan sektor industri pengolahan tingkat Provinsi Lampung
sebesar 290,18 milyar Rupiah. Nilai Proportional Shift sektor industri pengolahan
Kabupaten Mesuji positif sebesar negatif 18,27 milyar Rupiah menunjukkan
bahwa sektor industri pengolahan Kabupaten Mesuji mengalami pertumbuhan
yang lebih lambat di tingkat Provinsi Lampung sebesar 18,27 milyar Rupiah.
Nilai Differential Shift sektor industri pengolahan Kabupaten Mesuji negatif
sebesar defisit 49,14 milyar Rupiah menunjukkan sektor industri pengolahan
Kabupaten Mesuji mengalami pertumbuhan yang lebih lambat sebesar 49,14
milyar Rupiah dibanding pertumbuhan sektor yang sama di tingkat Provinsi
Lampung. Dan Total Shift-Share sektor industri pengolahan Kabupaten Mesuji
sebesar 222,77 milyar berarti secara keseluruhan sektor industri pengolahan
Kabupaten Mesuji mengalami pertumbuhan yang lebih cepat sebesar 222,77
milyar Rupiah dibanding pertumbuhan sektor yang sama di tingkat Provinsi
Lampung.Secara keseluruhan berdasarkan hasil analisis Tipology Klassen,
Location Quotient, dan Shift-Share dapat disimpulkan bahwa sektor industri
pengolahan bukan merupakan sektor unggulan Kabupaten Mesuji walau
pertumbuhannya lebih cepat dibanding provinsi, meskipun tergolong sektor
basis, sektor ini berada pada kudran II Tipologi Klassen yaitu maju tapi tertekan.
302
Proseding Seminar Bisnis & Teknologi ISSN : 2407-6171
SEMBISTEK 2014 IBI DARMAJAYA
Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, 15-16
Desember 2014
% per tahun yang lebih rendah dibanding laju pertumbuhan rata-rata sektor yang
sama di tingkat Provinsi Lampung sebesar 20,40 % per tahun. Kontribusi rata-rata
sektor listrik, gas dan air bersih terhadap PDRB Kabupaten Mesuji sebesar 0,01%
per tahun lebih rendah dibanding kontribusi rata-rata sektor yang sama terhadap
PDRB Provinsi Lampung sebesar 0,53 % per tahun.
Hasil analisis Shift-Share diketahui bahwa sektor listrik, gas dan air bersih
memiliki nilai Provincial Share positif sebesar 0,13 milyar Rupiah yang
menunjukkan besaran kontribusi sektor listrik, gas dan air bersih Kabupaten
Mesuji terhadap pertumbuhan sektor listrik, gas dan air bersih tingkat Provinsi
Lampung sebesar 0,13 milyar Rupiah. Nilai Proportional Shift sektor listrik, gas
dan air bersih Kabupaten Mesuji positif sebesar 0,04 milyar Rupiah menunjukkan
bahwa sektor listrik, gas dan air bersih Kabupaten Mesuji mengalami
pertumbuhan yang cepat di tingkat Provinsi Lampung sebesar 0,04 milyar Rupiah.
Nilai Differential Shift sektor listrik, gas dan air bersih Kabupaten Mesuji negatif
sebesar 0,13 milyar Rupiah menunjukkan sektor listrik, gas dan air bersih
Kabupaten Mesuji mengalami pertumbuhan yang lebih lambat sebesar 0,13
milyar Rupiah dibanding pertumbuhan sektor yang sama di tingkat Provinsi
Lampung. Dan Total Shift-Share sektor listrik, gas dan air bersih Kabupaten
Mesuji sebesar 0,04 milyar berarti secara keseluruhan sektor listrik, gas dan air
bersih Kabupaten Mesuji mengalami pertumbuhan yang lebih cepat sebesar 0,04
milyar Rupiah dibanding pertumbuhan sektor yang sama di tingkat Provinsi
Lampung.
4. Sektor Bangunan
Rangkuman analisis Tipology Klassen, Location Quotient, dan Shift-Share
sektor bangunan Kabupaten Mesuji selama tahun 2012-2013. Hasil analisis
Tipology Klassen diketahui bahwa selama tahun 2012-2013 sektor bangunan
Kabupaten Mesuji memiliki laju pertumbuhan rata-rata sebesar 19,55 % per tahun
yang lebih tinggi dibanding laju pertumbuhan rata-rata sektor yang sama di
tingkat Provinsi Lampung sebesar 10,61 % per tahun. Kontribusi rata-rata sektor
bangunan terhadap PDRB Kabupaten Mesuji sebesar 1,74 % per tahun lebih
303
Proseding Seminar Bisnis & Teknologi ISSN : 2407-6171
SEMBISTEK 2014 IBI DARMAJAYA
Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, 15-16
Desember 2014
rendah dibanding kontribusi rata-rata sektor yang sama terhadap PDRB Provinsi
Lampung sebesar 3,48 % per tahun. Hal ini berarti sektor bangunan Kabupaten
Mesuji masuk dalam Kuadran III Matrik Tipology Klassen dan digolongkan ke
dalam sektor yang potensial atau masih dapat berkembang.Hasil analisis LQ
diketahui bahwa selama tahun 2012-2013 sektor bangunan Kabupaten Mesuji
memiliki nilai LQ rata-rata di bawah 1 atau sebesar 0,50 sehingga dapat
digolongkan sebagai sektor non basis di Kabupaten Mesuji.
Hasil analisis Shift-Share diketahui bahwa sektor bangunan memiliki nilai
Provincial Share positif sebesar 22,55 milyar Rupiah yang menunjukkan besaran
kontribusi sektor bangunan Kabupaten Mesuji terhadap pertumbuhan sektor
bangunan tingkat Provinsi Lampung sebesar 22,55 milyar Rupiah. Nilai
Proportional Shift sektor bangunan Kabupaten Mesuji negatif sebesar defisit 7,48
milyar Rupiah menunjukkan bahwa sektor bangunan Kabupaten Mesuji
mengalami pertumbuhan yang lambat di tingkat Provinsi Lampung sebesar 7,48
milyar Rupiah. Nilai Differential Shift sektor bangunan Kabupaten Mesuji positif
sebesar 13,84 milyar Rupiah menunjukkan sektor bangunan Kabupaten Mesuji
mengalami pertumbuhan yang lebih cepat sebesar 13,84 milyar Rupiah dibanding
pertumbuhan sektor yang sama di tingkat Provinsi Lampung. Dan Total Shift-
Share sektor bangunan Kabupaten Mesuji sebesar 28,91 milyar berarti secara
keseluruhan sektor bangunan Kabupaten Mesuji mengalami pertumbuhan yang
lebih cepat sebesar 28,91 milyar Rupiah dibanding pertumbuhan sektor yang
sama di tingkat Provinsi Lampung.Secara keseluruhan berdasarkan hasil analisis
Tipology Klassen, Location Quotient, dan Shift-Share dapat disimpulkan bahwa
sektor bangunan bukan merupakan sektor unggulan Kabupaten Mesuji karena
pada LQ tergolong sektor non basis, sedangkan dalam Tipologi Klassen termasuk
pada kuadran III yaitu sektor yang potensial atau masih dapat berkembang, dan
pertumbuhannya lebih cepat dibanding Provinsi Lampung.
304
Proseding Seminar Bisnis & Teknologi ISSN : 2407-6171
SEMBISTEK 2014 IBI DARMAJAYA
Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, 15-16
Desember 2014
305
Proseding Seminar Bisnis & Teknologi ISSN : 2407-6171
SEMBISTEK 2014 IBI DARMAJAYA
Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, 15-16
Desember 2014
306
Proseding Seminar Bisnis & Teknologi ISSN : 2407-6171
SEMBISTEK 2014 IBI DARMAJAYA
Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, 15-16
Desember 2014
307
Proseding Seminar Bisnis & Teknologi ISSN : 2407-6171
SEMBISTEK 2014 IBI DARMAJAYA
Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, 15-16
Desember 2014
pertumbuhan sektor yang sama di tingkat Provinsi Lampung. Dan Total Shift-
Share sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan Kabupaten Mesuji positif
sebesar 15,54 milyar berarti secara keseluruhan sektor keuangan, persewaan, dan
jasa perusahaan Kabupaten Mesuji mengalami pertumbuhan yang lebih cepat
sebesar 15,54 milyar Rupiah dibanding pertumbuhan sektor yang sama di tingkat
Provinsi Lampung.Secara keseluruhan berdasarkan hasil analisis Tipology
Klassen, Location Quotient, dan Shift-Share dapat disimpulkan bahwa sektor
keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan bukan merupakan sektor unggulan
Kabupaten Mesuji karena tergolong sektor non basis, sektor yang relatif
tertinggal, meskipun pertumbuhannya lebih cepat dibanding Provinsi Lampung.
8. Sektor Jasa-Jasa
Analisis Tipology Klassen, Location Quotient, dan Shift-Share sektor jasa-
jasa di Kabupaten Mesuji selama tahun 2012-2013. Hasil analisis Tipology
Klassen diketahui bahwa selama tahun 2010-2012 sektor jasa-jasa Kabupaten
Mesuji memiliki laju pertumbuhan rata-rata sebesar 24,62 % per tahun yang lebih
tinggi dibanding laju pertumbuhan rata-rata sektor yang sama di tingkat Provinsi
Lampung sebesar 13,38 % per tahun. Kontribusi rata-rata sektor jasa-jasa terhadap
PDRB Kabupaten Mesuji sebesar 4,69 % per tahun lebih rendah dibanding
kontribusi rata-rata sektor yang sama terhadap PDRB Provinsi Lampung sebesar
9,12 % per tahun. Hal ini berarti sektor jasa-jasa Kabupaten Mesuji masuk dalam
Kuadran III Matrik Tipology Klassen dan digolongkan ke dalam sektor potensial
dan masih dapat berkembang.Hasil analisis Shift-Share diketahui bahwa sektor
jasa-jasa memiliki nilai Provincial Share positif sebesar 64,60 milyar Rupiah
yang menunjukkan besaran kontribusi sektor jasa-jasa Kabupaten Mesuji terhadap
pertumbuhan sektor jasa-jasa tingkat Provinsi Lampung sebesar 64,60 milyar
Rupiah.
Nilai Proportional Shift sektor jasa-jasa Kabupaten Mesuji negatif sebesar
defisit 9,62 milyar Rupiah menunjukkan bahwa sektor jasa-jasa Kabupaten
Mesuji mengalami pertumbuhan yang lambat di tingkat Provinsi Lampung
sebesar 9,62 milyar Rupiah. Nilai Differential Shift sektor jasa-jasa Kabupaten
308
Proseding Seminar Bisnis & Teknologi ISSN : 2407-6171
SEMBISTEK 2014 IBI DARMAJAYA
Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, 15-16
Desember 2014
Mesuji bergerak positif sebesar 51,11 milyar Rupiah menunjukkan sektor jasa-
jasa Kabupaten Mesuji mengalami pertumbuhan yang lebih cepat sebesar 51,11
milyar Rupiah dibanding pertumbuhan sektor yang sama di tingkat Provinsi
Lampung. Dan Total Shift-Share sektor jasa-jasa Kabupaten Mesuji positif
sebesar 106,09 milyar berarti secara keseluruhan sektor jasa-jasa Kabupaten
Mesuji mengalami pertumbuhan yang lebih cepat sebesar 106,09 milyar Rupiah
dibanding pertumbuhan sektor yang sama di tingkat Provinsi Lampung.Secara
keseluruhan berdasarkan hasil analisis Tipology Klassen, Location Quotient, dan
Shift-Share dapat disimpulkan bahwa sektor jasa-jasa bukan merupakan sektor
unggulan Kabupaten Mesuji karena tergolong sektor non basis, tetapi pada
Tipologi Klassen sektor ini berada pada kuadran III yaitu sektor potensial atau
masih bisa berkembang, meskipun pertumbuhannya lebih cepat dibanding
Provinsi Lampung.
4. KESIMPULAN
309
Proseding Seminar Bisnis & Teknologi ISSN : 2407-6171
SEMBISTEK 2014 IBI DARMAJAYA
Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, 15-16
Desember 2014
5. SARAN- SARAN
310
Proseding Seminar Bisnis & Teknologi ISSN : 2407-6171
SEMBISTEK 2014 IBI DARMAJAYA
Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, 15-16
Desember 2014
5. Hasil analisa ini dapat dipakai sebagai dasar dalam perencanaan program
pembangunan Kabupaten Mesuji dan pengalokasian anggaran kegiatan
pembangunan.
6. Bagi peneliti lebih lanjut diharapkan dapat menggunakan periode penelitian
yang lebih panjang dan objek penelitian yang diarahkan pada penentuan
komoditi unggulan untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif.
DAFTAR PUSTAKA
311
Proseding Seminar Bisnis & Teknologi ISSN : 2407-6171
SEMBISTEK 2014 IBI DARMAJAYA
Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, 15-16
Desember 2014
[14] Sjafrizal, 2008. Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi, Baduose Media,
Cetakan Pertama, Padang.
[15] Sugiyono. Prof. DR. 2004. Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta,
Bandung
[17] Sukirno, Sadono. 1994. Pengantar Teori Makro Ekonomi : Edisi 2. Raja
Grafindo Persada : Jakarta.
[18] Sunyoto, D. Drs. SH. SE. MH. 2011. Metodologi Penelitian Ekonomi:
Alat
312
Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review 2 (1) (2017) 46-64
Politik Indonesia
Indonesian Political Science Review
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPI
Sejarah Artikel: Pembangunan desa salah satunya dapat dilakukan dengan pengembangakan potensi
Diterima 10 Agustus 2016 lokalnya. Desa Bumiaji merupakan desa agrowisata dengan berbagai potensi, mulai
Disetujui 20 Desember 2016 dari wisata petik apel, jeruk, jambu kristal, wisata bunga, peternakan kambing etawa,
Dipublikasi 15 Januari 2017 dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) hasil dari produksi agrowisata
terebut. Penelitian ini ditelaah dari teori pembangunan berkelanjutan menurut Von
Keywords:
Stoker yang mencakup 3 aspek yaitu aspek ekologi, sosial dan ekonomi. Hasil
Rural Development; penelitian menunjukkan bahwa proses pembangunan di Desa Bumiaji telah memenuhi
Sustainable Development; aspek-aspek dari pembangunan berkelanjutan, namun dalam prosesnya masih belum
Agrotourism bisa berjalan maksimal. Potensi agriowisata merupakan sumber daya utama dalam
melakukan pembangunan ekologis. Dari aspek keadilan sosial, potensi agrowisata
telah memberikan manfaat dan dampak kepada pemilik lahan, pemerintah desa dan
warga sekitar. Pembanguan ekonomi di Bumiaji bertumpu sumber daya alam yakni
produksi dari ladang dan sawah. Pembangunan agrowisata ini dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat dan perluasan tenaga kerja, sehingga kesejahteraan warga bisa
meningkat. Pembangunan desa berbasis potensi lokal agrowisata perlu terus
dikembangkan. Hal ini dapat dilakukan melalui pengembangan SDM, promosi dan
peningkatan sarana dan prasarana.
Abstract
Rural development one of them to do with the development of local potential. Bumiaji
village is a village with a variety of potential agrotourism, ranging from travel
picking apples, oranges, pink crystals, flower travel, etawa breeding, and Micro,
Small and Medium Enterprises result from the production of agro stretcher. This
study examined the theory of sustainable development according to Von Stoker which
includes three aspects: ecological, social and economic. The results showed that the
process of development in the village Bumiaji has fulfilled the aspects of sustainable
development, but in the process is still not able to walk up. Agriowisata potential is
the main resource in conducting ecological development. From the social aspect, the
potential for ecotourism has provided benefits and impacts to the land owner, the
village government and local residents. Bumiaji economic development relies on
natural resources and the production of paddy fields. This agro-tourism development
can increase people's income and the expansion of the labor force, so that the welfare
of the citizens can be increased. Rural development based on local potential agro-
tourism should be developed. This can be done through human resource development,
promotion and improvement of facilities and infrastructure.
47
Irma Fitriana Ulfah, dkk./ Pembangunan Desa Berbasis Potensi Lokal Agrowisata di Desa...
sesuai dengan potensi dan sumber daya lokal Grafik 1. Pusat Lingkungan di Bagian
yang dimiliki dapat dijadikan sebagai icon Wilayah Kota Batu
bagi desa tersebut. Oleh karena itu,
pembangunan potensi unggulan yang dimiliki
oleh suatu desa dapat berbeda dengan desa
yang lain. Hal ini dikarenakan setiap desa
memiliki keanekaragaman yang khas, baik
dari sisi ekonomi, sosial, budaya dan
geografis. Berdasarkan UU No. 6 tahun 2014 Sumber: Peraturan Daerah tentang RTRW Kota Batu
Tahun 2010-2030.
tentang Desa Bab I Pasal I, bahwa
“Pembangunan Desa adalah upaya Berdasarkan Perda No. 7 tahun 2011
peningkatan kualitas hidup dan kehidupan RTRW Kota Batu Tahun 2010-2030, bahwa
untuk sebesar-besarnya kesejahteraan Kota Batu dibagi menjadi 3 bagian wilayah
masyarakat desa.” Pentingnya upaya untuk kota (BWK). BWK I berada di Kecamatan
mendukung pembangunan desa Batu merupakan wilayah utama
ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya pengembangan pusat pemerintahan kota.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik BWK II berada di Kecamatan Junrejo yang
Indonesia Nomor 114 Tahun 2015 Tentang merupakan wilayah utama pengembangan
Pedoman Pembangunan Desa. Berdasarkan pemukiman kota dan dilengkapi dengan pusat
Peraturan Menteri tersebut bahwa pelayanan pemerintahan. BWK III berada di
pembangunan desa dilakukan oleh Pemerintah Kecamatan Bumiaji yang menjadi wilayah
Desa yang didukung adanya partisipasi utama pengembangan kawasan agropolitan,
masyarakat desa dengan semangat gotong wisata alam dan lingkungan.
royong. Penetapan Kecamatan Bumiaji sebagai
Kota Batu merupakan salah satu kota di pengembangan kawasan agrowisata
Jawa Timur yang merupakan hasil pemekaran berdasarkan pada luas wilayah Kecamatan
dari Kabupaten Malang. Peresmian Kota Batu Bumiaji sebesar 12.798,42 Ha atau 64% dari
ini pada tanggal 17 Oktober 2001. Kota Batu total luas Kota Batu yaitu 19.908,72 Ha.
terdiri dari 3 kecamatan, 20 desa dan 4 Sudah sesuai dengan kebijakan yang ada
kelurahan. Kota Batu merupakan kota bahwa Kecamatan Bumiaji memang
pariwisata dengan city branding “Shinning dikhususkan sebagai pusat agrowisata dan
Batu”. Oleh Bappenas, Kota Batu dijuluki agrobisnis. Kecamatan Batu lebih untuk
sebagai “The real tourism city of Indonesia” kawasan perkotaan sedangkan Kecamatan
(http://ciptakarya.pu.go.id). Junrejo tanahnya tidak sesubur di Bumiaji.
48
Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review 2 (1) (2017) 46-64
Desa Agrowisata Bumiaji yang berada di berupaya untuk mencapai tujuan tersebut
Kecamatan Bumiaji merupakan gagasan untuk dengan melibatkan masyarakat untuk
mewujudkan pembangunan yang berbasis bersama-sama mengambil inisiatif
pertanian yang bersinergi dengan dunia pembangunan desa, karena di samping
pariwisata. Potensi yang ada di Desa Bumiaji sebagai potensi lokal atau wilayah, peranan
tersebar dalam 4 dusun, yakni Dusun Beru, dan kesadaran masyarakat dalam
Binangun, Banaran, dan Tlogorejo. Potensi pembangunan desa didorong dan
yang dikembangkan terdiri dari wisata petik ditumbuhkan agar hasilnya dapat dinikmati
jambu kristal, wisata petik jeruk, wisata petik oleh seluruh lapisan masyarakat.
apel, wisata bunga krisan dan mawar,
peternakan susu kambing etawa, serta hasil Kajian Pustaka
pengolahan agrowisata yakni dalam bidang Pembangunan Berkelanjutan
UMKM. Paradigma pembangunan yang terjadi di
Pembangunan potensi lokal berbasis Indonesia pada abad ke 21 ini mengalami
agrowisata memberikan dampak positif bagi pergeseran salah satunya menuju
petani, masyarakat desa, dan pemerintah desa. pembangunan berkelanjutan. Pembangunan
Akan tetapi di sisi lain karena pembangunan berkelanjutan umumnya didefinisikan sebagai
potensi ini mengandalkan SDA, pembangunan yang dapat memenuhi
pengembangannya juga sangat tergantung kebutuhan saat ini tanpa menghilangkan
dengan alam. Anomali cuaca yang sulit kemampuan generasi yang akan datang untuk
diprediksi, hujan tidak menentu menyebabkan memenuhi kebutuhan mereka. Untuk
budidaya buah-buahan semakin sulit dan tercapainya pembangunan berkelanjutan,
produksinya semakin menurun. Selain itu, diperlukan tiga syarat, yaitu terlanjutkan
terbatasnya anggaran dan peran pemerintah secara ekologi, ekonomi dan sosial.
desa untuk menciptakan program-program Kegagalan pembangunan dapat terjadi apabila
unggulan dalam mendukung pengembangan salah satu syarat tidak terpenuhi. Dengan
potensi lokal berbasis agrowisata. demikian, pembangunan berkelanjutan dapat
Pembangunan Desa Bumiaji dalam diartikan sebagai upaya meningkatkan
mengembangkan potensi agrowisata menjadi kualitas hidup secara berkelanjutan (Asdak,
tanggung jawab bersama antara pemerintah 2012).
dan masyarakat. Dengan potensi yang dimiliki Pembangunan berkelanjutan mencakup 3
oleh Desa Bumiaji dalam sektor agrowisata aspek penting yakni ekologi, ekonomi dan
akan sangat membantu dalam meningkatkan sosial (Asdak, 2012). Lebih lanjut dijelaskan
perekonomian masyarakat desa tersebut. oleh Sumarwoto dalam Sugandhy dan Hakim
Melalui sektor agrowisata, Pemerintah Desa (2007), bahwa:
49
Irma Fitriana Ulfah, dkk./ Pembangunan Desa Berbasis Potensi Lokal Agrowisata di Desa...
Von Stoker menjelaskan adanya 3 pilar agar tidak mengalami kemerosotan. Ketiga,
koordinasi dan integrasi sumber daya alam, sangat diperlukan oleh kehidupan manusia
sumber daya manusia, dan sumber daya karena kehidupan manusia ditentukan oleh
buatan dalam setiap pembangunan nasional, keberadaan dan kualitas lingkungan. Untuk
integrasi aspek sosial, ekonomi, dan diperoleh dari pemanfaatan sumber daya alam
berkelanjutan Von Stoker dapat dilihat pada menciptakan (inovasi) teknologi, sehingga
50
Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review 2 (1) (2017) 46-64
daya ekonomi potensial, sehingga secara pameran, cinderamata, mass media (dalam
ekonomi menguntungkan dan memberi bentuk iklan atau media audiovisual), serta
manfaat bagi masyarakat. Kedua, penyediaan informasi di tempat publik (hotel,
Koordinator. Sebagai koordinator pemerintah bandara, restoran, dll). Selain itu, promosi
dapat menetapkan kebijaksanaan atau strategi juga dapat dilakukan dengan cara melakukan
bagi pembangunan dan merangkul semua kerjasama dengan biro/agen perjalanan dan
komponen masyarakat untuk menjadi aktor perhotelan. Ketiga, sumber daya alam dan
dalam pembangunan. Ketiga, Fasilitator. lingkungan. Usaha agrowisata sangat
Sebagai fasilitator pemerintah dapat tergantung pada alam, sehingga
mempercepat pembangunan melalui keberlanjutannya tergantung bagaimana upaya
perbaikan lingkungan attitudional, yaitu untuk mempertahankan kelestarian dan
berkaitan dengan perbaikan prosedur perijinan keasrian sumber daya alam dan lingkungan.
dan pelayanan, serta melakukan penetapan Keempat, dukungan sarana dan
untuk memantapkan pengaturan dimensi prasarana. Aksesibilitas untuk menjangkau
spasial dalam pembangunan. lokasi agrowisata menjadi hal yang tidak bisa
diremehkan. Kemudahan akomodasi dan
A. Pengembangan Agrowisata transportasi sangat mendukung
Agrowisata atau agrotourism di pengembangan usaha agrowisata. Serta
Indonesia merupakan sebuah bentuk kegiatan kemudahan dalam pemberian pelayanan
pariwisata yang memanfaatkan usaha agro kepada pengunjung/wisatawan juga menjadi
(agrobisnis) sebagai objek wisata aspek penting dalam keberhasilan
(http://eprints.undip.ac.id). Pengembangan pengembangan agrowisata. Kelima,
agrowisata berbasis potensi lokal dapat kelembagaan. Pengembangan agrowisata
memberikan dampak positif bagi warga perlu peran dari berbagai stakeholder, baik itu
masyarakat, pemerintah dan juga pihak dari pemerintah, masyarakat, atau pihak
swasta. Upaya pengembangan agrowisata swasta. Pemerintah bertindak sebagai
secara garis besar mencakup 5 aspek fasilitator dalam mendukung berkembangnya
(http://database.deptan.go.id), antara lain: agrowisata dalam bentuk kemudahan
Pertama, sumber daya manusia (SDM). SDM pengaturan agar tidak terjadi iklim usaha yang
berperan penting dalam pengembangan saling mematikan. Untuk itu kerjasama baik
agrowisata. Tidak hanya ketersediaan antara pengusaha objek agrowisata, maupun
pemandu wisata tetapi juga pengetahuan dan antara objek agrowisata dengan lembaga
keterampilan pemandu terkait produk wisata. pendukung (perjalanan wisata, perhotelan dan
Kedua, promosi dapat dilakukan melalui lainnya) sangat penting.
berbagai cara, seperti leaflet, booklet,
51
Irma Fitriana Ulfah, dkk./ Pembangunan Desa Berbasis Potensi Lokal Agrowisata di Desa...
52
Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review 2 (1) (2017) 46-64
PNPM Pariwisata Desa Bumiaji Tahun 2010 penduduk Desa Bumiaji dapat dilihat pada
serta Peta Potensi Desa Bumiaji. tabel berikut:
Pada tahap selanjutnya, peneliti Tabel 1. Varian Mata Pencaharian Masyarakat
berusaha untuk menganalisis data-data yang Desa Bumiaji
sudah dikumpulkan dengan menggunakan No. Pekerjaan Jumlah (orang)
1. Petani 1.654
langkah-langkah yang sesuai dengan metode
2. Pelajar/Mahasiswa 1.366
penelitian yang dilakukan. Peneliti dalam hal 3. Ibu Rumah Tangga 974
ini mengikuti metode analisis data Huberman 4. Pedagang 506
5. Pegawai Swasta 523
dan Miles yang terdiri dari tiga hal utama,
6. Pensiunan 52
yaitu: (1) reduksi data; (2) penyajian data; dan 7. Guru/Dosen 52
(3) penarikan kesimpulan/verifikasi. 8. Industri/Wiraswasta 45
9. TNI 23
10. Dokter 6
Temuan dan Diskusi Buruh Tani/Buruh
11. 425
Harian Lepas
Desa Bumiaji merupakan salah satu
Bidan/Tenaga
12. 9
desa di Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Desa Medis Lain
Bumiaji terbagi menjadi 4 Dusun, yaitu 13. Pegawai Negeri 89
Belum Kerja/Tidak
Dusun Banaran terdiri dari 5 RW dan 19 RT, 14. 461
Bekerja
Dusun Beru terdiri dari 2 RW dan 4 RT, 15. Lainnya 12
Total 6.197
Dusun Binangun terdiri dari 3 RW dan 12 RT
Sumber: RPJM Desa Bumiaji (2016).
dan Dusun Tlogorejo terdiri dari 2 RW dan 4 Pertanian merupakan basis utama
RT. Dari segi jarak Desa dengan pusat pembangunan di Desa Bumiaji. Beberapa
pemerintahan, jarak dengan Kecamatan jenis tanaman yang dibudidayakan adalah
Bumiaji 3 Km, jarak dengan Kota Batu 3 Km. tanaman buah (apel, jeruk, jambu) dan
Jumlah penduduk Desa Bumiaji adalah 6.197 tanaman hortikultura (bawang merah, bawang
jiwa, dimana mayoritas penduduknya bekerja putih, tomat, seledri, brokoli, kol, cabe, kubis
sebagai petani. dan sawi-sawian) dan tanaman pangan (padi,
Jumlah penduduk Desa Bumiaji jagung, ketela pohon, ubi jalar) dan juga
adalah 6.197 jiwa, yang terdiri dari jumlah mulai mengembangkan dan membudidayakan
penduduk berjenis kelamin laki-laki sebanyak Tanaman Rosella dan tanaman jenis toga.
3.092 jiwa dan penduduk berjenis kelamin Selain komoditas pertanian, sebagian
perempuan sebanyak 3.105 jiwa. Dari penduduk juga bekerja dan mengembangkan
keseluruhan jumlah penduduk Desa Bumiaji, sektor industri kecil antara lain pembuatan
mayoritas penduduk bermatapencaharian jenang apel, sari apel dan kripik buah-buahan
sebagai petani. Secara detail mata pencaharian dan pembuatan macam-macam kripik lainnya.
Selain itu, pembuatan mebeler, pembuatan
53
Irma Fitriana Ulfah, dkk./ Pembangunan Desa Berbasis Potensi Lokal Agrowisata di Desa...
54
Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review 2 (1) (2017) 46-64
Tabel 4. Jumlah Produksi dan Produktivitas melakukan penanaman 2000 pohon jenis
Tanaman Tahunan di Desa Bumiaji Tahun mahoni, suren, dan tanaman buah-buahan.
2016 Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Tan. Yg dipanen
Desa (LPMD) juga berperan dalam
Produktivitas
Jumlah Tan.
(Kg/Phn)
(Ton/Ha)
Produksi
(Phn)
(Phn)
penanaman pohon di kanan kiri jalan desa.
No.
Jenis
55
Irma Fitriana Ulfah, dkk./ Pembangunan Desa Berbasis Potensi Lokal Agrowisata di Desa...
Gambar 2. Peta Potensi Desa Bumiaji Desa Bumiaji sebesar Rp. 17.500,00/orang.
Pembagiannnya adalah Rp. 10.000,00 untuk
hasil petani sampai jika ada kerusakan lahan
akibat ulah wisatawan semua tercover dari
nominal tersebut. Pemerintah desa
mendapatkan Rp. 5.000,00 sebagai kegiatan
operasional desa, sedangkan pelaku wisata
mendapat Rp. 2.500,00.
Keuntungan pemerintah desa yang
Sumber: Arsip Desa Bumiaji (2016).
masuk dalam Pendapatan Asli Desa (PADes)
sebesar Rp. 1.000.000,00/tahun. Nominal
Aspek Keadilan Sosial
tersebut masih tergolong kecil, karena
Aspek keadilan sosial ini meliputi 5
kelompok agrowisata di Desa Bumiaji masih
hal, antara lain: pertama, pemerataan dan
dalam tahap pengembangan secara mandiri.
keadilan sosial. Potensi agrowisata di Desa
Potensi agrowisata jangan hanya dilihat dari
Bumiaji dimiliki oleh perseorangan, akan
nominal yang didapatkan oleh pemerintah
tetapi menfaatnya dapat dirasakan oleh
desa, akan tetapi adanya agrowisata ini sudah
banyak pihak. Tidak hanya oleh masyarakat
mampu membuka banyak lapangan pekerjaan.
pemilik lahan, tetapi juga warga sekitar dan
Beberapa lapangan pekerjaan yang terbentuk
pemerintah desa. Seperti yang disampaikan
setelah adanya agrowisata adalah petani
oleh Kepala Desa Bumiaji:
pemilik lahan, buruh petani, pelaku wisata,
“Dampak yang dirasakan sudah merata
tidak terbatas hanya warga yang usaha home stay, jasa transprostasi, Industri
mempunyai lahan, tetapi juga warga Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan
lokal Bumiaji yang mempunyai sarana masyarakat lokal yang berprofesi sebagai
pendukung transportasi, warga-warga
pemilik warung, toko, dan tukang parkir.
yang berjualan di sekitar tempat wisata,
tukang parker, tidak terkecualipara Tabel 5. Harga Tiket Masuk Potensi
karang taruna Desa Bumiaji sendiri Agrowisata Desa Bumiaji
yang menjadi pemandu wisata (guide)
Nama
paling tidak sudah merasakan manfaar HTM/Harga
Kunjungan
dengan adanya potensi agrowisata di Beli/Produksi
Agrowisata
Desa Bumiaji” (Edy Suyanto: 2016). Wisata Petik Apel Rp. 17.500,-/orang
Wisata Petik Rp. 12.500,-/orang dan Rp.
Jeruk 15.000,-/orang
Pemanfaatan hasil dari potensi Wisata Petik
Rp. 15.000,-/orang
Jambu Kristal
agrowisata misalnya dari hasil tiket masuk Wisata Petik
Rp. 10.000,-/orang
wisatawan dibagi secara merata antara Bunga
Wisata Edukasi
petani/pemilik lahan, pemerintah desa, dan Rp. 20.000,-/liter susu
Kambing Etawa
biro wisata. Harga tiket masuk ke agrowisata Wisata Industri Olahan jenang&dodol ±
56
Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review 2 (1) (2017) 46-64
kuantitas. Hal ini dilakukan dengan pemerintah desa dengan cara memberikan
melakukan diversifikasi dari fokus pada keterbukaan informasi. Misalnya ketika ada
potensi apel, sekarang berkembang pada pendanaan dari pemerintah kota kemudian
potensi jeruk, jambu Kristal, petik bunga disosialisasikan kepada warga desa. Begitu
potong maupun bunga hias, peternakan juga kalau warga membutuhkan pendanaan,
kambing etawa, dan berkembangnya home maka pemerintah desa bisa membantu
industry pengolahan hasil agrowisata tersebut. memfasilitasi dan koordinasi ke SKPD terkait
Selain dari sisi kuantitas, pengembangan di Pemerintah Kota Batu seperti dengan
kualitas juga dilakukan seperti dalam Bappeda, Dinas Pertanian, dan Dinas
Seperti yang disampaikan oleh pengelola informasi yang dilakukan pemerintah desa
wisata petik jambu kristal bahwa: yakni dengan mengadakan musyawarah desa
57
Irma Fitriana Ulfah, dkk./ Pembangunan Desa Berbasis Potensi Lokal Agrowisata di Desa...
58
Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review 2 (1) (2017) 46-64
59
Irma Fitriana Ulfah, dkk./ Pembangunan Desa Berbasis Potensi Lokal Agrowisata di Desa...
Bumiaji. Hal ini tentu saja akan menambah Pengembangan potensi lokal sebagai upaya
kuantitas tamu yang datang ke potensi-potensi untuk memerangi kemiskinan pedesaan
agrowisata Desa Bumiaji. sehingga kesejahteraan warga bisa meningkat.
Pemerintah Desa Bumiaji yang salah satunya
Aspek Ekonomi berwenang dalam pembangunan desa
Aspek ekonomi merupakan aspek dibuktikan dengan mengalokasikan dana pada
terakhir dalam pilar pembangunan pengembangan potensi agrowisata. Dana yang
berkelanjutan. Kapital yakni sumber daya dialokasikan ini berasal dari dana ADD yakni
alam merupakan aspek penentu dalam pada tahun 2012 sebesar Rp. 2.500.000,00
pembangunan agrowisata berbasis pertanian. yang digunakan untuk penambahan fasilitas
Mayoritas mata pencaharian di Desa Bumiaji Graha Wisata sebagai basecame kegiatan
adalah petani dengan lahan milik perorangan. agrowisata. Pada tahun 2014 ada alokasi yang
Dengan lahan yang ada mereka tanami buah, diberikan untuk operasional Pokdarwis
sayur, dan bunga yang dimanfaatkan untuk sebesar Rp. 1.000.000,00. Artinya dukungan
kegiatan agrowisata. anggaran dari pemerintah desa digunakan
Sumberdaya alam yang berupa lahan untuk belanja operasional, dibandingkan
tersebut merupakan aspek vital dalam dengan pembangunan dan pemberdayaan
keberhasilan pembangunan agrowisata, para masyarakat. Jadi, meskipun kepala desa telah
pemilik lahan menjaga dan mengolah secara berkomitmen melalui visi misinya, akan tetapi
maksimal lahan yang mereka punya agar tidak ditindaklanjuti dalam dukungan
manfaat yang didapatkan pun juga banyak. anggaran.
Ketika apel mengalami penurunan Jika dilihat dari jumlah nominal bisa
produktivitas, petani mulai berinovasi yakni dikatakan dana dari Pemerintah Desa masih
melakukan diversivikasi tanaman. Tidak minim. Akan tetapi di sisi lain pemerintah
hanya fokus pada tanaman apel tetapi mulai desa membantu memberikan fasilitas
mengembangkan buah yang lain yang bernilai pertanian dan peternakan seperti bantuan bibit
tinggi seperti buah jambu kristal dan jeruk. jeruk kepada kelompok tani, bantuan pupuk
Meskipun pada akhirnya petani memproduksi organik kepada kelompok tani apel, bantuan
buah juga bergantung dengan kondisi alam ternak kambing, bantuan mesin pencacah
yang tidak ditentukan oleh manusia (Wiwit, rumput, bantuan mesin pellet, bantuan tong
2016). pakan, dan bantuan alat produksi apel. Hal ini
Potensi agrowisata yang sesuai data yang dihimpun dari LKPJ Kepala
dikembangkan di Desa Bumiaji memberikan Desa Bumiaji Tahun 2012.
dampak pada peningkatan pendapatan Dalam bidang perindustrian dan
masyarakat dan perluasan tenaga kerja. perdagangan yang ada yaitu UMKM, untuk
60
Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review 2 (1) (2017) 46-64
menggairahkan usaha industri rumah tangga, mempunyai bekal dalam bidang pariwisata
Pemdes melalui LPMD memberikan bantuan sesuai dengan standar pariwisata.
beruapa penambahan modal bagi pelaku Kedua, promosi merupakan kunci
industri. Dana diperoleh dari ADD/K tahun dalam mendorong kegiatan agrowisata.
2012 Program Ekonomi Produktif. Di Informasi dan pesan promosi dapat dilakukan
samping itu bagi pelaku industri yang sudah melalui berbagai cara,seperti melalui leaflet,
berjalan dengan baik (mempunyai modal, booklet, pameran, cinderamata, mass media
pemasaran lancar), Pemdes berusaha untuk (dalam bentuk iklan atau media audiovisual),
mengajukan bantuan berupa peralatan yang serta penyediaan informasi pada tempat
menunjang proses produksi. publik (hotel, restoran, bandara dan lainnya).
Promosi dilakukan secara langsung dan tidak
Pengembangan Agrowisata langsung. Promosi secara langsung dilakukan
Pengembangan agrowisata di Desa dengan cara mulut ke mulut (word of mouth).
Bumiaji dilakukan melalui berbagai aspek, Promosi wisata dengan cara ini merupakan
antara lain: Pertama, pengembangan sumber promosi yang paling murah dan bisa
Daya Manusia (SDM). Pengembangan SDM dikatakan cukup efektif karena adanya
dilakukan melalui berbagai pelatihan, yang keterlibatan langsung dalam berinteraksi
lebih banyak diinisiasi oleh pelaku wisata. sehingga orang lebih mudah percaya dengan
Sedangkan pemerintah desa memberikan cerita yang didengarkan dari pengunjung
fasilitas berupa penyediaan tempatnya. Salah sebelumnya berdasarkan pengalaman saat
satu pelatihan yang pernah dilakukan adalah datang ke lokasi wisata yang dikunjunginya.
pelatihan menjadi guide professional, Promosi secara tidak langsung
pelatihan tentang penataan homestay, dan biasanya dilakukan melalui media cetak
pelatihan tentang jiwa kewirausahaan dengan maupun media sosial. Yang dimaksud dengan
mendatangkan pemilik produk Baboon T-Shirt media cetak atau display diantaranya yaitu
dan Direktur CV Bintang Bersinar Malang. dengan membuat brosur atau selebaran terkait
Meskipun pelatihan jarang dilakukan, akan dengan potensi agrowisata. Brosur ini
tetapi hal ini tidak menjadi kendala. Jika ada biasanya dibagikan kepada pengunjung
tamu yang datang dalam jumlah banyak, agrowisata, juga pernah dibagikan dalam
pelaku wisata dapat melibatkan karang taruna. kegiatan Jatim Fair saat Desa Bumiaji
Karang taruna ini sudah tergabung dalam HPI mengikuti pameran Jatim Fair tersebut.
(Himpunan Pramuwisata Indonesia) dan BGC Potensi-potensi agrowisata Desa Bumiaji juga
(Batu Guide Community), dimana latar pernah dimuat dalam Koran Jawa Pos pada 24
belakang mereka memang sudah dilatih dan Februari 2015, dalam koran tersebut
disebutkan beberapa obyek wisata di Desa
61
Irma Fitriana Ulfah, dkk./ Pembangunan Desa Berbasis Potensi Lokal Agrowisata di Desa...
Bumiaji lengkap dengan harga tiket masuk sudah ada sehingga dapat membawa
serta keadaan desa agrowisata Bumiaji sampai wisatawan untuk berkunjung ke tujuan wisata
pada saat ini. Selain pembuatan brosur dan mereka. Transportasi yang dimaksud adalah
berita di koran, promosi secara tidak langsung sepeda motor maupun mobil dari masyarakat
juga dilakukan melalui media sosial seperti lokal Bumiaji. Karena jarak antar lokasi
facebook, twitter dan youtube. Promosi agrowisata di Bumiaji tidak jauh, maka cukup
melalui media sosial tidak menghabiskan menggunakan motor atau mobil warga yang
biaya yang mahal tetapi mempunyai dampak bisa digunakan sehingga memudahkan
yang besar mengingat di jaman globalisasi wisatawan untuk sampai ke lokasi wisata yang
seperti sekarang ini internet merupakan media diinginkannya. Khusus untuk wisata petik
yang tidak asing lagi bagi masyarakat luas dan apel yang letaknya agak jauh dari pusat Desa
sifatnya sangat mudah diakses. Bumiaji yaitu berada di Dusun Tlogorejo,
Ketiga, dukungan sarana dan biasanya wisatawan memanfaatkan angkutan
prasarana. Dukungan sarana dan prasarana umum (mikrolet) untuk sampai di lokasi
yang dibuat dalam pembangunan agrowisata wisata petik apel.
Desa Bumiaji ini tidak berlebihan, sesuai
dengan social culture yang ada di pedesaan. Kesimpulan
Apabila tamu yang datang dalam jumlah besar Pembangunan potensi lokal di Desa
membawa beberapa bus, tempat parkir Bumaji yang berbasis agrowisata telah
disediakan di basecamp graha wisata yang memenuhi 3 aspek dalam pembangunan
memang tempatnya cukup luas. Di Bumiaji berkelanjutan. Pertama, aspek ekologis.
sendiri masjid juga banyak untuk tempat Aspek ekologis menunjukkan bahwa sebagai
beribadah bagi tamu muslim. Bagi tamu yang desa wisata, Desa Bumiaji menjaga
menginap, disediakan homestay. Ada sekitar kelestarian sumber daya alam yang ada.
50 rumah yang dijadikan homestay di Dusun Karena potensi utamanya berbasis
Beru, satu rumah dapat ditempati oleh 6 agriowsisata, maka penjagaan lahan menjadi
sampai 7 orang. Tarif yang ditetapkan sesuai prioritas utama. Hal ini dibuktikan bahwa
dengan fasilitas kisaran Rp. penggunaan terbesar di Desa Bumiaji tetap
20.000/orang/malam. Fasilitas selayaknya di diperuntukkan untuk ladang dan sawah.
pedesaan yaitu tempat untuk tidur, toilet Pengembangan kawasan agropolitan, wisata
dengan tambahan makan yang bersifat alam dan lingkungan juga dilakukan dengan
kondisional sesuai permintaan wisatawan. adanya pertanian organik. Perawatan
Dalam menunjang kegiatan lingkungan dilakukan melalui kegiatan kerja
agrowisata, diperlukan juga prasarana bakti, akan tetapi sampai saat ini masih
transportasi sebagai pelengkap sarana yang bersifat kondisional dan tidak ada jadwal
62
Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review 2 (1) (2017) 46-64
63
Irma Fitriana Ulfah, dkk./ Pembangunan Desa Berbasis Potensi Lokal Agrowisata di Desa...
64