Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Dosen Pembimbing
PALEMBANG
2017
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu pragmatik merupakan salah satu dari bidang Ilmu Linguistik yang mengkaji tentang
hubungan antara bahasa dengan kontek tuturan. Pragmatik adalah suatu ilmu bahasa yang
mempelajari tentang penggunaan bahasa yang dikaitkan dengan konteks pemakaiannya.1
Suatu makna bahasa dapat dimengerti bila diketahui konteksnya. Perlu diperhatikan juga
bahwa didalam pragmatik ada batasan yang harus kita lihat, batasan-batasan tersebut adalah
berupa aturan-aturan penggunaan bahasa mengenai bentuk dan makna yang dikaitkan dengan
maksud si penutur, konteks, dan keadaan.
Di dalam ilmu pragmatik ada beberapa kajian yang terdapat didalamnya, salah satunya yaitu
kajian Implikatur dan Kooperatif
Pada penelitian ini penulis mengangkat Tema Ilmu Pragmatik dengan Judul HUBUNGAN
IMPLIKATUR DAN KOOPERATIF.
Untuk Kajian Implikatur penulis mengangkat Teori yang dikemukakan Oleh H.P. Grice
(1975), sedangkan untuk hubungan anatara Implikatur dengan Kooperatif penulis mengggunakan
Teori yang dikemukakan Oleh (Grice:1975
1
Hendri Guntur, Pengajaran Pragmatik,(Bandung:Angkasa,2009)
2
Ibid.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian implikatur dan Kooperatif.
2. Hubungan Implikatur dan Kooperatif.
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui Pengertian Implikatur dan Kooperatif
2. Untuk Mengetahui hubungan Antara Implikatur dan Kooperatif
D. LANDASAN TEORI
Penulis mengangkat Teori Implikatur yang dikemukakan Oleh H.P. Grice (1975) yang
meyatakan bahwa untuk memecahkan persoalan makna bahasa yang tidak dapat diselesaikan
oleh teori semantik biasa. Konsep implikatur digunakan untuk memperhitungkan apa yang
disarankan atau makna yang tersirat dalam tuturan yang dituturkan oleh si penutur sebagai
sesuatu yang berbeda dari apa yang dinyatakan secara harfiyah.3
Sedangkan untuk Kooperatif, penulis mengangat Teori dari Grice:1975 yangg menyatakan
bahwa Sebuah implikatur dapat di artikan maksudnya maka harus dipahami beberapa Kooperatif
(Prinsip kerjasama) yang menyatakan bahwa prinsip kerjasama memiliki empat maksim.4
3
Diakses dari http://jinggakirana.blogspot.co.id/2011/03/pragmatik-kerjasama-dan-implikatur.html
4
ibid
PEMBAHASAN
Konsep implikatur pertama sekali dikemukakan oleh H.P. Grice (1975) untuk memecahkan
persoalan makna bahasa yang tidak dapat diselesaikan oleh teori semantik biasa. Konsep
implikatur digunakan untuk memperhitungkan apa yang disarankan atau makna yang tersirat
dalam tuturan yang dituturkan oleh si penutur sebagai sesuatu yang berbeda dari apa yang
dinyatakan secara harfiyah.
Sedangkan kooperatif atau yang biasa disebut dengan Kerjasama merupakan bentuk yang
sederhana dimana orang-orang yang sedang terlibat dalam tindak tutur umumnya tidak berusaha
untuk membingungkan, mempermainkan, atau menyembunyikan informasi antara yang satu
dengan yang lainnya.5
Jadi, dalam suatu tuturan, akan terlibat suatu hubungan antara si penutur dan petutur/mitra
tutur. Faktor utama dalam keberhasilan sebuah interaksi tutur adalah faktor kerjasama
(kooperatif). Dari faktor kerjasama inilah akan tercipta sebuah interaksi tutur yang koheren,
karena antara penutur dan mitra tutur akan terjalin sebuah kesinambungan tuturan/pemikiran.
Dalam banyak peristiwa tutur, kerjasama merupakan titik awal untuk menjelaskan apa yang
dituturkan.
Contoh:
Si penutur mengatakan kepada mitra tuturnya “panas ya?”, dari kalimat itu bisa kita lihat
makna yang tersirat yang diinginkan oleh si penutur yaitu bahwa Ia ingin dihidupkan pendingin
atau ingin dibuatkan air es.
5
Diakses dari http://jinggakirana.blogspot.co.id/2011/03/pragmatik-kerjasama-dan-implikatur.html
B. Hubungan Implikatur dan Kooperatif (Prinsip Kerjasama)
Implikatur merupakan salah satu contoh dari sekian banyaknya informasi yang disampaikan
dari pada yang dikatakan. Sebuah implikatur dapat di artikan maksudnya maka harus dipahami
beberapa prinsip kerjasama, antara lain yaitu pendapat dari (Grice:1975) yang menyatakan
bahwa prinsip kerjasama memiliki empat maksim yaitu:
1. Maksim Kuantitas
Maksim kuantitas adalah percakapan yang singkat tetapi maknanya padat, tepat, dan tidak
berbelit-belit. Contohnya "Saya sedang dirumah bibik”.
2. Maksim Kualitas
Maksim kualitas adalah percakapan yang sesuai denan kenyataan dan faktanya. Contohnya
"Hari ini panas" (dituturkan pada saat cuaca memang sedang panas).
3. Maksim Hubungan
Maksim hubungan adalah kerelevanan. Artinya terjalin kerjasama yang baik antara penutur
dan mitra tutur.
4. Maksim Tindakan
Ada syarat dalam maksim tindakan, yaitu hindarkan ungkapan yang tidak jelas, buat tuturan
sesingkat mungkin (hindari tuturang panjang-lebar yang tidak perlu), dan buatlah secara urut
atau teratur.6 Contohnya "saya sedang memcuci piring”.
Dari penjelasan di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa implikatur adalah makna tersirat
(implied meaning), atau implikatur adalah makna atau pesan yang tersembunyi yang dikehendaki
oleh si penutur, baik itu ungkapan dengan lisan maupun dengan tulisan, langsung ataupun tidak
langsung. Sedangkan Kooperatif merupakan sebagai alat bantu untuk menyempurnakan kajian
Implikatur7
6
Diakses dari http://jinggakirana.blogspot.co.id/2011/03/pragmatik-kerjasama-dan-implikatur.html
7
Hendri Guntur, Pengajaran Pragmatik,(Bandung:Angkasa,2009)