Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI
a. Pengertian
b. Penyebab
tahan asam berbentuk batang dengan ukuran 1,8 mikron, lebar 0,3-
yang besar pada sel syaraf (Schwan Cell) dan sel dari sistem
yang secara klinik predominan pada kulit, mukosa hidung dan saraf
jaringan kulit
d. Cara penularan
sebagian kecil saja (kurang dari 5%) yang dapat tertular karena
melalui kulit yang lecet pada bagian tubuh bersuhu dingin dan
utuh keluar dari tubuh penderita dan masuk kedalam tubuh orang
disekelilingnya.
15
2 tipe yaitu tipe Pausi Basiler (PB) dan tipe Multi Basiler (MB)
Tabel 2.1
Pedoman utama menentukan klasifikasi/tipe penyakit kusta
Tanda utama PB MB
Jumlah tanda bercak 1-5 Bercak Lebih dari 5 bercak
pada kulit
Tabel 2.2
Pedoman lain untuk menentukan klasifikasi penyakit kusta
1. Bercak (makula)
mati rasa
a. Ukuran Kecil dan besar Kecil
b. Distribusi Unilateral atau Bilateral simetris
bilateralasimetris
c. Konsistensi Kering dan kasar Halus, berkilat
d. Batas Tegas Kurang tegas
e. Kehilangan rasa Selalu ada dan jelas Biasanya tidak jelas jika
pada bercak ada terjadi pada yang sudah
lanjut
f. Kehilangan Selalu ada dan jelas Biasanya tidak jelas jika
kemampuan ada terjadi pada yang sudah
berkeringat, lanjut
rambut rontok
pada bercak
2. Infiltrat
a. Kulit Tidak ada Ada, kadang-kadang tidak
b. Membran Tidak pernah ada ada
mukosa (hidung Ada, kadang-kadang tidak
tersumbat, ada
perdarahan di
hidung)
kerusakan fungsi saraf pada mata, tangan dan kaki. Penyebab utama
reaksi. Reaksi dapat terjadi pada saat sebelum, selama dan sesudah
pengobatan.
2) Pemberian imunisasi
kusta menjadi 2 tipe yaitu reaksi tipe 1 dan reaksi tipe 2, berikut
Tabel 2.3
Tabel 2.4
Gangguan fungsi saraf yang menimbulkan kecacatan kusta
ditegakkan. Tiap organ (mata, tangan dan kaki) diberi tingkat cacat
Tabel 2.5
Tingkat cacat kusta yang berlaku di Indonesia
g. Pengobatan kusta
(Harahap, 2013).
menyembuhkan penyakit
hari selama 6-9 bulan. Dosis MDT (PB) untuk anak usia 10-
a) Pemeriksaan sensorik
Testing).
masuk ke mata.
(3) Untuk kulit tangan dan kaki yang kering atau menebal
atau paha. Selain itu bisa juga dengan cara ikat jari
(5) Untuk kaki yang semper selalu pakai sepatu supaya jari-
jari tidak terseret dan luka, angkat lutut lebih tinggi saat
konsekuensinya.
lain.
a. Pengertian
hidup adalah kesehatan fisik dan mental yang baik, efisiensi fungsi
2013).
saat ini dan persepsi dari individu ini dapat dipengaruhi oleh
yang diinginkan.
penelitian ini mengacu pada dimensi yang ada dalam World Health
bentuk pendek dari WHOQOL 100 yang berisi enam dimensi yaitu
spiritual.
30
kegiatan sehari-hari.
lainnya.
sekitarnya.
individu.
kebebasan dirinya.
tinggal individu.
32
yang baik dari seseorang pada tingkatan yang dalam. Hal ini
1) Umur
2) Jenis kelamin
3) Pekerjaan
4) Pendidikan
5) Status pernikahan
mendukung.
1) Penghasilan
2) Pendidikan
3) Stigma
kualitas hidup.
37
4) Cacat kusta
2013).
hidup yang rendah namun tidak bermakna secara statistik. Hal ini
a. Pengertian stigma
b. Jenis-jenis stigma
berasal dari luar diri atau stigma yang dimiliki orang lain
penyakit tertentu.
dan persahabatan.
diskriminasi.
Label Stereotype
Memisahkan
Diskriminasi "kita" dari
"mereka"
Kehilangan
status
penderita kusta adalah perasaan yang muncul dari dalam diri seseorang
e. Dampak stigma
percaya diri yang rendah, merasa tidak punya harapan dan marah,
kecacatan.
hubungan kerja.
sumber penularan bagi orang lain. Pasien yang terlambat diobati juga
akan besar kemungkinan menderita cacat dan kondisi ini akan semakin
lingkungannya.
Selain itu penderita kusta juga dilibatkan dalam kehidupan sosial dan
B. KERANGKA TEORI
dengan orang
lain
orang lain
Kualitas hidup
C. KERANGKA KONSEP
Stigma
Kualitas hidup pasien kusta
Variabel pengganggu
- Umur
- Jenis Kelamin
- pekerjaan
- Pendidikan
- Status Pernikahan
- Hubungan dengan
orang lain
- Penghasilan
- Kecacatan
D. HIPOTESIS
- Ha: Ada hubungan stigma dengan kualitas hidup pasien kusta rawat
- Ho: Tidak ada hubungan stigma dengan kualitas hidup pasien kusta