Professional Documents
Culture Documents
S
DENGAN GANGGUAN OKSIGENASI
DI RUANG DAHLIA II
RSUD TUGUREJO SEMARANG
I. PENGKAJIAN
A. BIODATA
Umur : 58 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
1
Nama : Tn. R
Umur : 32 Tahun
Pendidikan : STM
Pekerjaan : Swasta
B. KELUHAN UTAMA
C. RIWAYAT KESEHATAN
Pada tanggal 12 Februari 2018 jam 04.00 pasien mengeluh sesak nafas, batuk berdahak, serta
nyeri dada. Pasien sudah minum obat dari dokter, tetapi sesak nafas dan nyeri dada tidak ada
perubahan, selanjutnya oleh keluarga, pasien dibawa ke rumah sakit melalui IGD, pukul
09.00 WIB, dengan tekanan darah 206/ 113 mmHg, suhu badan 36, 2°C, nadi 112x/ menit,
serta RR 26x/ menit.Kemudian pasien dibawa ke ruang Dahlia II, dan dilakukan pengkajian
jam 14.00 WIB. Pasien mengatakan sesak nafas, batuk berdahak dan dahak tidak bisa keluar.
TD: 206/ 113 mmHg, S : 36, 2°C, N : 112x/ menit, RR; 26x/ menit.
Pasien pernah mengalami sakit seperti sekarang ini. Pasien sebelumnya pernah 3 kali
dirawat di rumah sakit dan belum pernah di operasi. Jika pasien merasa sesak nafas dan nyeri
dada, pasien minum obat dari dokter.
2
Pasien mengatakan, tidak ada anggota keluarga yang mengalami sakit seperti yang
dialami pasien, dan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit kronis atau
menular.
Pasien atau anggota keluarga tidak melakukan program pemeriksaan kesehatan secara
teratur. Jika pasien atau anggota keluarga mengalami masalah kesehatan, fasilitas pelayanan
yang digunakan adalah puskesmas, jika tidak sembuh di bawa ke RSUD. Pasien mengatakan
tidak ada masalah budaya yang berpengaruh terhadap manajemen kesehatan.
Sebelum sakit : Pasien makan secara teratur 3x sehari dengan porsi 1 piring terdiri dari nasi,
lauk dan sayur. Dalam sehari pasien minum air putih kurang lebih 2 liter atau sekitar 8 gelas.
Pasien juga tidak mempunyai alergi terhadap makanan.
Saat sakit : Saat dirawat di rumah sakit, nafsu makan pasien menurun karena merasa
mual. Pasien makan 3x sehari dengan porsi setengah mangkuk dari menu yang disediakan
rumah sakit, yaitu bubur,sayur, dan lauk. Pasien minum air putih kurang lebih 5 gelas per
hari.
Sebelum sakit : Pasien BAB 1x sehari, konsistensi lembek, warna kuning, tidak ada lendir,
dan tidak ada darah. BAB pada pagi hari, dan tidak ada hambatan ketika BAB. Pasien BAK
5 kali sehari warna urine kuning jernih, bau khas amoniak, jumlah urine ± 1000 ml, dan
tidak ada hambatan saat BAK.
Saat sakit : Pasien tidak mengalami masalah dalam BAB. Sejak dirawat di rumah sakit
tanggal 12 Februari 2018, pasien BAB/ BAK dibantu oleh keluarga di tempat tidur , yaitu
tanggal 12 Februari 2018 siangi hari BAB dengan konsistensi lembek, warna kuning, tidak
ada lendir, tidak ada darah, tidak merasa nyeri saat BAB.
3
BAK warna urine kuning jernih, bau khas amoniak
Sebelum sakit : Pasien mampu beristirahat dan tidur dengan baik. Pasien tidur malam sekitar
pukul 23.00 WIB, dan bangun pagi pukul 05.00 WIB. Pasien jarang tidur siang karena
bekerja. Tidak ada kebiasaan khusus sebelum tidur dan pasien merasa nyenyak saat tidur.
Saat sakit : Pasien belum mampu beristirahat dan tidur dengan baik karena mengalami
sesak nafas dan nyeri dada. Selain itu suasana rumah sakit yang banyak pengunjung membuat
pasien terbangun saat akan tidur.
Sebelum sakit : Aktivitas sehari-hari pasien sebelum sakit adalah pekerja.Pasien bisa
melakukan semua aktivitas secara mandiri.
Saat sakit : Pasien merasakan kelelahan, tidak mampu melakukan aktivitas secara
mandiri karena mengalami nyeri dada dan sesak. Untuk makan, minum, BAB, BAK, dan
aktivitas lain, pasien dibantu keluarga atau perawat.
Sebelum sakit : Pasien mengatakan mampu berkomunikasi dan merespon dengan baik.
Saat sakit :Pasien masih mampu berkomunikasi dengan baik, hanya sedikit diam dan
merenung
Sebelum sakit : Pasien selalu berpikir positif, mampu berinteraksi dengan lingkungan dan
masyarakat sekitar. Pasien masih dapat merasakan nyeri.
Saat sakit : Pasien mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan perawat. Pasien
merasakan pusing, berdenyut saat bangun/ sewaktu tidur ,dengan tanda tanda adannya
perubahan mental, kelemahan, nyeri ketidaknyamanan. Pasien mampu menjawab setiap
pertanyaan yang diberikan.
4
8.) Pola Persepsi diri/ Konsep diri
d. Peran diri : Pasien mengatakan bahwa perannya sebagai ayah dari anak
anaknya dan terganggu akibat ia sakit.
Sebelum sakit : Pasien melakukan hubungan seksual dan tidak ada gangguan
dalam kebutuhan seksualitasnya.
Saat sakit : Pasien tidak melakukan hubungan seksual, tetapi tidak ada gangguan dalam
kebutuhan seksualitasnya
5
Sebelum sakit : Pasien mampu menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah. Pasien
mampu beradaptasi dengan baik di lingkungannya.
Saat sakit : Pasien merasa sedikit stress dengan kondisinya sekarang, namun pasien
terlihat tetap tenang menghadapi kondisinya sekarang. Pasien hanya mengeluh jika merasa
sesak.
Sebelum sakit : Pasien beragama islam. Pasien menjalankan ibadah sholat lima waktu
sesuai aturan yang diyakini.
Saat sakit : Pasien masih dapat menjalankan sholat walaupun di lakukan di tempat tidur
dan dalam posisi berbaring. Pasien mengetahui tata cara sholat dengan berbaring.
E. PEMERIKSAAN FISIK
- RR : 26 kali/menit
3.) Rambut : bersih, tidak berketombe, tidak terdapat kutu, tidak rontok, tidak
4.) Kepala : bentuk simetris, tidak ada lesi, kulit kepala bersih.
5.) Mata : letak mata simetris, tidak ada lesi , sclera putih,konjungtiva tidak
6
penglihatan.
pendengaran.
7.) Hidung : simetris, tidak ada kotoran ,tidak terdapat polip, tidak ada secret,
8.) Mulut dan rongga mulut : tidak ada stomatitis, lidah kotor, gigi
10.) Thorak :
a. Paru
- Auskultasi : vesikuler
b. Jantung
7
- Auskultasi : terdengar S1 dan S2 reguler
11.) Abdomen
- Perkusi : timpani
F. DATA PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
8
Parameter Hasil Harga Normal
Hematologi
Leukosit 11.09 4,5 – 10
Eritrosit 3.26 L : 4,5 – 5,5 P : 4 – 5
Hemoglobin 9.20 L : 14 – 18 P : 12 – 16
Hematokrit 29.10 L : 40 – 54 P : 38 – 47
MCV 88.70 FL 85 – 100
MCH 28.00 Pg 28 – 31
MCHC 31,60 g/dL 30 – 35
3
Trombosit 304 x 10 / µL 150 – 450
Golongan darah B
Kimia Klinik
Gula sewaktu 149mg / dL < 144
Ureum 127.0 mg / dL 10 – 50
Creatinin 5.30 mg/ dL L < 1,4 P < 1,1
Natrium 142.4 mmol/ c 135 – 155
Kalium 4.71 mmol / c 3,6 – 5,5
Chlorida 102.8 mmol / c 95 – 108
Calsium 7,9 mg/ dL 8,1 – 10,4
2. EKG : Normal Sinus Rhythm Possible Left Atrial Enlargement ST dan T wave
Abnormality, consider Lateral Ischemicia
3. PROGRAM TERAPI
Infus RL 20 tpm
Per Oral :
9
Fandesartan 16 mg 1x1
Isosorbid dinitratrat 3x1
Calcium carbonas 3x1
Amlodipin 10 mg 1x1
Asam Folat 1 mg 1x1
Aspilet 100 mg 1x1
ANALISA DATA
10
1. 12 FebruariData Subyektif: Peningkatan Ketidakefektifan
2018 PukulPasien Tn. SSputum bersihan jalan nafas
15.00 mengatakan sesak
nafas.
Data Obyektif :
- Tekanan darah
206/ 113mmHg
- Nadi :
112x/menit
S : 36, 2°C
- RR : 26x/menit
- Dahak tidak bisa
keluar
- Pasien
menggunakan
Oksigen 3 lt/
menit.
Data Subyektif :
2 12 FebruariPasien Tn. Siskemia Pola nafas tidak efektif
2018 Pukulmengatakan sesakjaringan
15.00 nafas jantung
Data Obyektif :
TTV :
TD : 206/113
mmHg,
11
Oksigen 3 Lt/
menit
Setelah dilakukan
tindakan 1. Kaji frekuensi
2 12 Februari 2 keperawatan 3 x 24 pernafasan pasien
2018 Pukul jam, diharapkan pola 2. Tinggikan kepala
15.10 nafas efektif dengan dan bantu
kriteria hasil : mengubah posisi
-Menunjukkan pola 3. Ajarkan teknik
nafas efektif dengan bernafas dan
frekuensi nafas 16 – relaksasi yang
20 x/ menit dan benar.
irama teratur. 4. Kolaborasikan
-Mampu dalam pemberian
menunjukkan obat.
perilaku
peningkatan fungsi
paru.
DAFTAR PUSTAKA
13
3. Jakarta: EGC.Wartonah dan Tarwoto. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia & Proses
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
5. Alimul, Hidayat A. Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
14