You are on page 1of 22

ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM NORMAL

PADA Ny. L Di RS MUTIARA HATI

OLEH KELOMPOK :
KRISTANTO
MAYA NOVIASARI
NUR SINTA DEVI
RAHMAD YUSRO RAMADHAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


MUHAMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2017
KATA PENGANTAR

Puji sukur kehadiran allah swt,kami membuat makalah ini bertujuan untuk memberitahu
kepada pembaca tentang ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM NORMAL yang kami
ketahui. Semoga bagi rekan-rekan yang membaca dapat medapatkan ilmu yang bermanfaat
dari makala yang kami buat. Kami membuat makalah ini juga bertujuan agar mendapat nilai
yang memuaskan dari dosen pembimbing kami, semoga dosen pembimbing kami dapat
menenerima makalah yang kami buat.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan
keterbatasan pengetahuan dan waktu yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna menyempurnakanmalakah ini
dimasa yang akan datang agar lebih baik.

Pringsewu, Desember 2017

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................4
B. Rumusan Masalah . ......................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Post Partum.....................................................................5
B. Klasifikasi Post Partum ................................................................5
C. Gejala Klinis.................................................................................6
D. Patofisiologi..................................................................................9
E. Pemeriksaan Penunjang .............................................................10
F. Komplikasi .................................................................................10
G. Penatalaksanaan Medis...............................................................10
H. Konsep Askep.............................................................................11

BAB III ASKEP


A. Kasus ..........................................................................................14

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................25
B. Saran .........................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Periode post partum adalah waktu mengenai penyembuhan perubahan besar yang
berjangka pada periode dari puncak pengalaman melahirkan untuk menerima
kebahagiaan dan kehidupan tanggung jawab dalam keluarga. (Cuningham 1998:388)
Perawatan post partum yang terintegrasi dengan baik mempunyai peranan penting yang
digunakan dalam membangun transisi ini dan mengenalkan keluarganya pada kehidupan
baru mereka bersama-sama. Selama masa post partum sejumlah perubahan fisiologis dan
psikologis terjadi yaitu :
 Organ-organ kembali ke kondisi tidak hamil
 Perubahan fisiologi lain yang terjadi selama kehamilan dikembalikan
 Laktasi terbentuk
 Dasar hubungan bayi dan orang tuanya disiapkan
 Ibu pulih dari ketegangan pada waktu kehamilan dan persalinan
Walaupun tubuh harus mengalami perubahan seperti pemeliharaan setelah melahirkan
anak, asuhan kebidanan sangat memperhatikan hal ini. Karena masih banyak ibu-ibu
maupun yang belum mengerti apa yang seharusnya diperbuat, baik terhadap diri sendiri
maupun terhadap bayinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Post Partum?
2. Apa tahap masa dari Post Partum ?
3. Apa patofisiologi dari Post Partum?
4. Apakah manisfetasi klinis dari Post Partum?
5. Apakah komplikasi dari Post Partum?
6. Apa saja penatalaksanaan medis untuk Post Partum ?
7. Apakah asuhan keperatan pada ibu post partum ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Post Partum
Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa nifas
(puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat
kandungan yang lamanya 6 minggu. (Bobak 2005)
Masa nifas (puerperium), berasal dari bahasa layin, yaitu peur yan artinya bayi
parous yang artinya melahirkan atau berarti masa sesudah melahirkan atau berarti masa
sesudah melahirkan.
Periode masa nifas (puerperium) adalah periode waktu selama 6-8 minggu setelah
persalinan. Proses ini di mulai setelah selesainya persalinan dan berakhir setelah alat-alat
reproduksi kembali seperti keadaan sebelum hamil sebagai akibat dari adanya perubaha
fisiologi dan psikologi karena proses persalinan.
Involusio adalah perubahan uterus setelah persalinan, yang berangsur-angsur
kembali seperti keadaan semula yang sama dengan kondisi dan ukuran dalam keadaan
tidak hamil.

B. Tahap Masa Nifas


Tahapan yang terjadi pada masa nifas adalah sebagai berikut:
a. Priode immediate post partum
Masa segera setelah plasenta lahir sampai 24 jam. Pada masa ini sering terdapat
masalah, misalnya perdarahan karena atonia uteri. Oleh karena itu bidan harus tetarur
melakukan pemeriksaan kontraksi uterus, pengeluaran lochea, teknan darah, dan suhu.
b. Priode early post partum antara 24 jam sampai 1 minggu
Pada fase ini dapat memastikan involasi uteri dalam keadaan normal, tidak ada
perdarahan, lochea tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup mendapatkan makan
dan cairan, serta ibu dapat menyusui dengan baik.
c. Periode late post partum antara 1 minggu sampai 5 minggu
Pada priode ini bidan tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari-hari serta
konseling keluarga berencana.
C. Gejala Klinis (Fisiologi Nifas)
Pada masa puerperium atau nifas tampak perubahan dari alat – alat / organ reproduksi
yaitu :
a. Sistem Reproduksi
1) Uterus
Secara berangsur-angsur, kondisi uterus akan membaik dengan pengecilan
ukuran (involusi) dari uterus itu sendiri. Adapun tinggi fundus uteri (TFU) post
partum menurut masa involusi
Tabel 1. TFU menurut masa involusi
INVOLUSI TFU BERAT
UTERUS
Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gram
Placenta lahir ± 2 cm di bawah umbilicus ± 1000 gram
dengan bagian fundus
bersandar pada promontorium
sakralis
1 minggu Pertengahan antara umbilikus 500 gram
dan simfisis pubis
2 minggu Tidak teraba di atas simfisis 350 gram
6 minggu Bertambah kecil 50-60 gram

Intensitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera setelah bayi lahir.
Selama 1 samapi 2 jam pertama pascapartum intensitas kontraksi uterus bisa
berkurang dan menjadi tidak teratur. Karena penting sekali untuk
mempertahankan kontraksi uterus selama masa ini, biasanya suntikan oksitosin
secara IV atau IM diberikan segera setelah plasenta lahir. Ibu yang merencanakan
menyusui bayinya dianjurkan membiarkan bayinya di payudara segera setelah
lahir karena isapan bayi pada payudara merangsang pelepasan oksitosin.
2) Vagina dan Perineum
Pada post partum terdapat lochia yaitu cairan/sekret yang berasal dari kavum uteri
dan vagina. Macam – macam lochia :
 Lochia rubra: berisi darah segar dan sisa – sisa selaput ketuban, terjadi selama
2 hari pasca persalinan
 Lochia Sanguinolenta: berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, terjadi
hari ke 3 – 7 pasca persalinan.
 Lochia serosa: Keluar cairan tidak berisi darah berwarna kuning. Terjadi hari
ke 7 – 14 hari pasca persalinan.
 Lochia alba: Cairan putih setelah 2 minggu pasca persalinan
Pada awalnya, introitus mengalami eritematosa dan edematosa, terutama pada
daerah episiotomi atau jahitan laserasi. Proses penyembuhan luka episiotomi sama
dengan luka operasi lain. Tanda-tanda infeksi (nyeri, merah, panas, bengkak, atau
rabas) atau tepian insisi tidak saling melekat bisa terjadi. Penyembuhan harus
berlangsung dalam dua sampai tiga minggu. Hemoroid biasanya akan terlihat pada
ibu yang memiliki riwayat hemoroid dan karena mengedan terlalu kuat.
3) Payudara
Pada masa nifas akan timbul masa laktasi akibat pengaruh hormon laktogen
(prolaktin) terhadap kelenjar payudara. Kolostrum diproduksi mulai di akhir masa
kehamilan sampai hari ke 3-5 post partum dimana kolostrum mengandung lebih
banyak protein dan mineral tetapi gula dan lemak lebih sedikit. Produksi ASI akan
meningkat saat bayi menetek pada ibunya karena menetek merupakan suatu
rangsangan terhadap peningkatan produksi ASI. Makin sering menetek, maka ASI
akan makin banyak diproduksi. Perubahan yang terjadi pada payudara meliputi :
a) Proliferasi jaringan kelenjar mamma dan lemak
b) Pengeluaran kolustrum yang berwarna kuning, mengandung banyak protein
albumin dan globulin yang baik untuk meningkatkan sistem imunitasi bayi
c) Hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam mamma

b. Sistem Pencernaan
1) Nafsu Makan
Ibu biasanya lapar segera melahirkan, sehingga ia boleh mengkonsumsi makan
ringan. Setelah benar-benar pulih analgesia, anesthesia, dan keletihan, kebanyakan
ibu merasa sangat lapar. Permintaan untuk memperoleh makanan dua kali dari
jumlah biasa dikonsumsi diserta konsumsi camilan yang sering ditemukan.
2) Motilitas
Secara khas, penurunan tonus dan motilitas otot traktus cerna menetap selama
waktu yang singkat setelah bayi lahir. Kelebihan analgesia dan ansthesia bisa
memperlambat pengembalian tonus dan motilitas ke keadaan normal.
3) Defekasi
Buang air besar secara spontan bisa tertunda selama dua sampai tiga hari setelah
ibu melahirkan. Keadaan ini bisa disebabkan karena tonus otot usus menurun
selama proses persalinan dan pada awal masa pascapartum, diare sebelum
persalinan, enema sebelum melahirkan, kurang makan, atau dehidrasi. Ibu sering
kali sudah menduga nyeri saat defeksi karena nyeri yang dirasakannya diperineum
akibat episiotomi, laserasi, hemorid. Kebiasan buang air yang teratur perlu dicapai
kembali setelah tonus usus kembali normal.

c. Sistem Perkemihan
1) Uretra dan kandung kemih
Trauma bisa terjadi pada uretra dan kandung kemih selama proses melahirkan,
yakni sewaktu bayi melewati jalan lahir. Dinding kandung kemih dapat
mengalami hiperemis dan edema, seringkali diserti daerah-daerah kecil hemoragi.
Pengambilan urine dengan cara bersih atau melalui kateter sering menunjukkan
adaya trauma pada kandung kemih. Uretra dan meatus urinarius bisa juga
mengalami edema.
Kombinasi trauma akibat kelahiran, peningkatan kapasitas kandung kemih setelah
bayi lahir dan efek konduksi anastesi menyebabkan keinginan untuk berkemih
menurun. Selain itu rasa nyeri pada panggul yang timbul akibat dorongan saat
melahirkan, laserasi vagina, atau episiotomi penurunan atau mengubah reflex
berkemih, penurunan berkemih, seiring diuresis pascapartum, bisa menyebabkan
distensi kandung kemih. Distensi kandung kemih yang muncul segera setelah
wanita melahirkan dpat menyebabkan pendarahan berlebih karena keadaan ini
bisa menghambat uterus berkontraksi dengan baik. Tonus kandung kemih
biasanya akan pulih kembali dalam 5 sampai 7 hari setelah bayi lahir.
d. Sistem Integumen
Hiperpigmentasi di areola dan linea nigra tidak menghilang seluruhnya setelah bayi
lahir. Kulit yang meregang pada payudara,abdomen, paha, dan panggul mungkin
memudar tetapi tidak hilang seluruhnya. Kelainan pembuluh dara seperti spider
angioma (nevi), eritema palmar biasanya berkurang sebagai respon terhadap
penurunan kadar estrogen setelah kehamilan berakhir. Diaforesis adalah perubahan
yang paling jelas terlihat pada sistem integumen.

D. Patofisiologi
Dalam masa post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia interna maupun
eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Perubahan-perubahan alat genetal ini dalam keseluruhannya disebut “involusi”.
Disamping involusi terjadi perubahan-perubahan lain yakni hemokonsentrasi dan
timbulonya laktasi yang terakhir ini karena pengaruh lactogenik hormon dari kelenjar
hipofisis terhadap kelenjar-kelenjar mama.
Otot-otot uterus berkontraksi segera post partum, pembuluh-pembuluh darah yang
ada antara nyaman otot-otot uterus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan
pendarahan setelah plasenta lahir.
Perubahan-perubahan yang terdapat pada serviks ialah segera setelah post partum
entuk serviks agak menganga seperti corong, bentuk ini disebabkan oleh korpus uteri
terbentuk seperti cincin.
Perubahan-perubahan yang terdapat pada endometrium ialah timbulnya
trombosis, degenerasi dan nekrosis di tempat implantasi plasenta pada hari pertama
endometrium yang kira-kira setebal 2 – 5 mm itu mempunyai permukaan yang kasar
akibat pelepasan desisua dan selaput janin regenerasi endometrium terjadi sisa-sisa sel
desisua basalis yang memakai waktu 2 – 3 minggu.
Ligamen-ligamen dan diafragma pelvis serta fascia yang merenggang
sewaktu kehamilan dan partus setelah janin lahir berangsur-angsur kembali seperti sedia
kala. Nifas dibagi dalam tiga periode :
1. Post partum dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan
berdiri, berjalan-jalan.
2. Post partum intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang
lamanya 6-8 minggu.
3. Post partum terlambat yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai
komplikasi untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau tahunan
E. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan post partum menurut Siswosudarmo, 2008:
a. Pemerikasaan umum: tensi,nadi,keluhan dan sebagainya
b. Keadaan umum: TTV, selera makan dan lain-lain
c. Payudara: air susu, putting
d. Dinding perut, perineum, kandung kemih, rectum
e. Sekres yang keluar atau lochea
f. Keadaan alat kandungan
F. Komplikasi
a. Pembengkakan payudara
b. Mastitis (peradangan pada payudara)
c. Endometritis (peradangan pada endometrium)
d. Post partum blues
e. Infeksi puerperalis ditandai dengan pembengkakan, rasa nyeri, kemerahan pada
jaringan terinfeksi atau pengeluran cairan berbau dari jalan lahir selam persalinan
atau sesudah persalinan.
G. Penatalaksanaan Medis
1. Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)
2. 6-8 jam pasca persalinan: istirahat dan tidur tenang, usahakan miring kanan kiri
3. Hari ke- 1-2: memberikan kebersihan diri, cara menyusui yang benar dan perawatan
payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada masa nifas, pemberian informasi
tentang senam nifas.

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN


1. Pengkajian
a. Identitas
Meliputi identitas klien, yang terdiri dari nama, umur, alamat, status perkawinan.
Terdapat juga identitas penanggung, misal suami.
b. Status Kesehatan Saat Ini
Meliputi keluhan saat masuk rumah sakit dan keluhan utama saat ini.
c. Riwayat Obstetri
1) Riwayat menstruasi
2) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
d. Riwayat Persalinan dan Kelahiran Saat Ini
1) Tipe persalinan
2) Lama persalinan (kala I, kala II, kala III, kala IV)
3) Penggunaan analgesik dan anastesi
4) Apakah terdapat masalah dalam persalinan.
5) Kesanggupan dan pengetahuan dalam perawatan bayi, seperti breast care,
perineal care, nutrisi, senam nifas, KB, menyusui
e. Keadaan Bayi
Meliputi BB, PB, apakah ada kelainan atau tidak.
f. Riwayat Keluarga Berencana
Apakah klien melaksanakan KB
1) Bila ya, jenis kontrasepsi apa yang digunakan.
2) Sudah berapa lama menggunakan kontrasepsi.
3) Apakah terdapat masalah dalam penggunaan kontrasepsi.
g. Riwayat Kesehatan
1) Penyakit yang pernah dialami klien.
2) Pengobatan yang pernah didapat.
3) Apakah ada riwayat penyakit keluarga seperti penyakit diabetes mellitus,
penyakit jantung, penyakit hipertensi.

h. Kebutuhan Dasar Khusus


1) Pola nutrisi.
Nafsu makan meningkat, Kehilangan rata-rata berat badan 5,5 kg.
2) Pola eliminasi/sistem urogenital.
a) Konstipasi, tidak mampu berkemih, retensi urine.
b) Edema pada kandung kemih, urethra dan meatus urinarius terjadi karena
trauma.
c) Pada fungsi ginjal: proteinuria, diuresis mulai 12 jam.
d) Fungsi kembali normal dalam 4 minggu.
3) Pola personal hygiene.
Bagaimana frekuensi personal hygiene klien, seperti mandi, oral hygiene, maupun
cusi rambut.
a) Pola istirahat dan tidur.
Kurang tidur, mengantuk.
b) Pola aktivitas dan latihan.
Terganggu karena nyeri.
c) Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Apakah klien merokok, minum-minuman keras, ataupun ketergantungan obat.
d) Seksualitas/reproduksi
Ketakutan melakukan hubungan seksual karena nyeri.
e) Peran
Perubahan peran sebagai ibu.
f) Persepsi diri/konsep diri
Penilaian citra tubuh terganggu.
g) Kognitif perceptual
Kurang pengetahuan tentang perawatan bayi, ibu post partum.

i. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
a) GCS
b) Tingkat Kesadaran
c) Tanda-Tanda Vital

2) Head to toe
a) Kepala
Memeriksa apakah terjadi edema pada wajah.
b) Wajah
Memeriksa apakah konjungtiva pucat, apakah skelera ikterus
c) Leher
(1)Hiperpigmentasi perlahan berkurang.
(2)Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui apakah kelejar tiroid
membesar, pembuluh limfe, pelebaran vena jugularis.
d) Thorak
(1) Payudara
 Terdapat perubahan payudara, payudara membesar. Putting mudah
erektil.
 Pruduksi colostrums 48 jam.
 Memeriksa pada payudara jika terdapat massa, atau pembesaran
pembuluh limfe.
(2) Jantung
 Tanda-tanda vital
Tekanan darah sama saat bersalin, suhu meningkat karena dehidrasi
pada awal post partum terjadi bradikardi.
 Volume darah
Menurun karena kehilangan darah dan kembali normal 3-4 minggu
Persalinan normal : 200 – 500 cc.
 Perubahan hematologik
Ht meningkat, leukosit meningkat, neutrophil meningkat.
 Jantung
Kembali ke posisi normal, COP meningkat dan normal 2-3 minggu.

(3) Paru
Fungsi paru kembali normal, RR : 16-24 x/menit, keseimbangan
asam-basa kembali setelah 3 minggu post partum.
e) Abdomen
(1) Memeriksa bising usus pada empat kuadran.
(2) Memeriksa fundus uteri, konsistensi, kekuatan kontraksi, posisi, tinggi
fundus.
(3) Terjadi relaksasi pada otot abdomen karena terjadi tarikan saat hamil.
Diastasis rekti 2-4 cm, kembali normal 6-8 minggu post partum.
(4) Terdapat linea gravidarum, strie alba, albican.
f) Genetalia
(1) Uterus
Memeriksa apakah kondisi uterus sudah kembali dalam kondisi
normal.
(2) Lochea
 Memeriksa lochea : tipe, jumlah, bau.
 Komposisi : Jaringan endometrial, darah, limfe.
 Tahap
- Rubra (merah) : 1-3 hari.
- Serosa (pink kecoklatan)
- Alba (kuning-putih) : 10-14 hari
- Lochea terus keluar sampai 3 minggu.
 Bau normal seperti menstruasi, jumlah meningkat saat berdiri.
 Jumlah keluaran rata-rata 240-270 ml.
(3) Serviks
Segera setelah lahir terjadi edema, bentuk distensi untuk beberapa
hari, struktur internal kembali dalam 2 minggu, struktur eksternal
melebar dan tampak bercelah.
(4) Vagina
Nampak berugae kembali pada 3 minggu, kembali mendekati ukuran
seperti tidak hamil, dalam 6 sampai 8 minggu, bentuk ramping lebar,
produksi mukus normal dengan ovulasi.
g) Perinium dan Anus
(1) Pemeriksaan perineum : REEDA (red, edema, ecchymosis, discharge, loss
of approximation)
(2) Pemeriksaan adanya hemoroid.
h) Ekstremitas
(1) Memeriksa apakah tangan dan kaki edema, pucat pada kuku jari, hangat,
adanya nyeri dan kemerahan.
(2) Apakah ada varises.
(3) Memeriksa refleks patella untuk mengetahui apakah terjadi hypo atau
hyper.
(4) Memeriksa homans’ sign (nyeri saat kaki dorsofleksi pasif).

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN IBU POST PARTUM

DIRUANG 2B RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MUTIARA HATI

A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas klien
Nama : Ny. L
Umur : 29 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku/bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Sumber biaya : BPJS
Alamat : Wonokriyo
Tanggal masuk RS/RB : 25 Desember 2017
Kelas rawat inap : 2B
No. Register : 013125
Tanggal pengkajian : 26 Desember 2017
Diagnosa medis : P:1 A:0 partus normal nifas hari pertama

b. Identitas penanggung jawab


Nama : Tn. H
Umur : 29 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Wonokriyo
Hubungan dengan klien : Suami

2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
1) Keluhan utama :klien mengatakan sakit pada daerah perineum karna luka
jahitan, klien mengatakan nyeri saat bergerak, klien mengatakan nyerinya seperti
di tusuk-tusuk klien mengatakan nyeri nya dengan skala 6 klien mengatakan nyeri
timbul saat klien bergerak dan nyeri hilang saat klien istirahat.
2) Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit berat dan menular, klien
mengatakan tidak pernah dirawat dirumah sakit sebelumnya
3) Riwayat kesehatan keluarga.
Klien mengatakan di dalam keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit menular
dan penyakit keturunan.

3. Riwayat obstetri
a. Riwayat menstruasi
Klien mengatakan menstruasi pertama kali pada umur 15 tahun dengan siklus 30 hari
dan teratur, klien mengatakan mengganti pembalut 3x dalam sehari pada saat
mentruasi, lama menstruasi biasanya 5-7, terkadang dengan keluhan nyeri pada perut
dan pegal pada pinggang pada hari pertama dan kedua.
b. Riwayat perkawinan
Klien mengatakan menikah dengan suaminya,menikah umur 28tahun dan suami umur
28 tahun, lamanya pernikahan berjalan 1tahun dan hanya menikah 1kali
c. Riwayat keluarga berencana
Klien mengatakan belum pernah memakai alat kontrasepsi karena ini kelahiran
pertama, klien mengatakan berencana untuk menggunakan KB suntik 3bulan.
d. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
Klien mengatakan kehamalin yang pertama dan persalinan yang pertama, klien
mengatakan belum pernah hamil sebelumnya dan tidak pernah keguguran
sebelumnya. Klien bersalin dibantu dengan bidan di rumah sakit mutiara hati.

e. Riwayat kehamilan sekarang


Klien mengatakan selama hamil klien selalu memeriksakan kehamilannya setiap
bulan sekali di bidan Meri, jumlah pemeriksaan dari trimester I sampai trimester III
adalah 9kali, klien mengatakan klien mengalami mual dan muntah pada trimester I,
klien mengatakan tidak mengonsumsi obat yang membahayakan janin, klien hanya
meminum vitamin yang diberikan oleh bidan setiap kali pemeriksaan kehamilan.
Klien mendapat imunisasi TT pada usia kehamilan 2 bulan dan 8bulan.
f. Riwayat persalinan sekarang
klien bersalin pada tanggal 26 Desember 2017 pukul 01.50WIB dengan persalinan
spontan, dengan lama persalinan 8 jam 50 menit (kala I 8 jam, kala II 30 menit, kala
III 20 menit) dan jumlah perdarahan sebanyak 400cc. klien melahirkan bayi laki-laki
dengan berat badan lahir 3400gram dan panjang badan 49cm, dengan apgar skore
menit pertama 8 dan menit kelima 10

4. Pola kebiasaan sehari-hari


a. Pola nutrisi
Klien mengatakan makan 3xsehari dengan menghabiskan 1 porsi yang disediakan
oleh rumah sakit, klien mengatakan nafsu makan baik dan tidak ada perubahan pada
saat hamil dan setelah melahirkan
b. Pola eliminasi

 Dirumah
Klien BAB 1x dalam waktu 2 hari post partum, padat, bau khas dan BAK ± 6x sehari
warna kuning jernih, bau khas, tidak ada keluhan saat BAK dan BAB.
 Dirumah sakit
Klien mengatakan saat dirumah sakit BAK 4x sehari warna kuning jernih, bau khas,
klien mengatakan selama klien berada dirumah sakit klien belum BAB, karena belum
berani untuk BAB.
c. Pola personal hiegine
Dirumah:
Klien mengatakan mandi 2kali sehari pagi dan sore dan oral hygiene 3 kali sehari,
keramas 1xsehari
Dirumah sakit :
Klien mengatakan belum mandi saat dirumah sakit dan belum menggosok gigi serta
belum keramas dan berganti pakaian. Kebutuhan personal hiegiene dibantu oleh
keluarga.
d. Pola istirahat dan tidur `
Dirumah:

Klien mengatakan tidur dengan nyenyak, pada malam hari klien tidur 7-8 jam dan
pada siang hari pasien tidur selama 1-2 jam.
Dirumah sakit :
Klien mengatakan tidur dengan nyenyak tetapi sering terbangun karna tangisan
bayinya.
e. Pola aktivitas dan latihan
Dirumah :

Klien mengatakan melakukan aktifitas sehari-hari dengan mandiri tanpa bantuan dari
keluarga seperti duduk, berjalan, memasak, mandi berpakaian, dll
Dirumah sakit :
Klien mengatakan belum aktivitas dibantu dengan kelurganya. Klien tampak sangat
hati hati saat ingin bergerak
f. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Klien mengatakan tidak mempunyai kebiasaan yang mengganggu kesehatan dirinya
dan janin seperti merokok dan minum minuman keras, klien juga mengatakan tidak
ketergantungan dengan obat-obatan.
5. Riwayat psikososial
a. Respon ibu terhadap kelahiran bayinya
Klien mengatakan sangat senang bayinya lahir dengan selamat dan tidak ada
kekurangan, klien juga sudah menunggu kelahiran banyinya.
b. Respon anggota lain terhadap kehadiran bayi
Suami dan keluarga klien mengatakan sangat bahagia dengan kelahiran bayinya dan
keluarga lega bahwa bayi dan ibu selamat dalam persalianan.
c. Kesiapan mental untuk menjadi ibu
Klien mengatakan bahwa sudah mempersiapkan diri untuk menjadi seorang ibu dan
telah mempersiapkan segala perlengkapan untuk bayinya.
d. Rencana perawatan bayi
Klien mengatakan bahwa klien berencana untuk merawat anaknya sendiri dan tidak
ingin merepotkan orang tuanya
e. Self care
 Perawatan payudara
Klien mengatakan selalu membersihkan payudaranya jika ingin menyusui bayinya
dengan air hangat.
 Perineal care
Klien mengatakan selalu membersihkan bagian vaginanya setelah BAK dan
mengganti pembalut 3 kali sehari.
 Nutrisi
Klien mengatakan makan dengan baik dan tidak ada pantangan dalam makanan
setetelah melahirkan.
 Senam nifas
Klien mengatakan tidak melakukan senam nifas karena klien tidak mengetahui
bagaimana cara senam nifas dan fungsinya.
 KB
Klien mengatakan belum memakai alat kontrasepsi dan klien akan memakai KB
suntik 3 bulan setelah selesai masa nifas
 Menyusui
Klien mengatakan belum menyususi bayinya karena ASI belum keluar
f. Perawatan bayi
 Memandikan
Klien mengatakan yang memandikan bayinya adalah ibunya karena klien belum
bisa untuk memandikan bayinya
 Perawatan tali pusat
Klien mengatakan yang merawat tali pusat bayinya adalah ibunya dengan
menggunakan kasa steril dan tidak diberi obat apapun.

6. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum : klien tampak lemah
2) Kesadaran : Composmentis
3) BB sebelum hamil : Klien mengatakan BB sebelum hamil 55kg
4) BB hamil : Klien mengatakan selama hamil BB 65Kg dan tidak ada
penurunan berat badan
5) BB sekarang : Klien mengalami penurun berat badan 8 kg setelah
melahirkan dan sekarang berat badan klien 57 kg.
6) TB : 158cm
7) Tanda tanda vital
 Tekanan darah : 110/70mmHg
 Nadi : 84x/menit
 Suhu : 37,2 oC
 Respirasi : 24x/menit
b. Pemeriksaan khusus
1) Kepala
Rambut hitam, lebat dan lurus, tampak kotor dan lengket, tidak ada lesi pada kulit
kepala dan tidak terdapat benjolan
2) Muka
Simetris antara kanan dan kiri, tidak ada lesi pada wajah dan tidak ada odema
pada wajah. Klien tampak meringis menahan nyeri saat akan bergerak.
3) Mata
Bentuk mata simetris, tidak ada nyeri tekan pada kelopak mata, skelera anikterik,
konungtiva ananemis dan rangsangan terhadap cahaya (+), tidak menggunakan
alat bantu penglihatan
4) Hidung
Bentuk lubang hidung simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret yang berlebih
5) Mulut

Tidak ada stomatitis, lidah kotor, gigi agak kotor, dan tidak ada perdarahan pada
gusi

6) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid tidak ada pembesaran vena jugularis dan
tidak ada nyeri tekan
7) Dada
Dada simetris antara kanan dan kiri, tidak ada lesi, tidak ada retraksi dinding
dada, puting susu terbentuk menonjol, hiperpigmentasi pada areola mamae.
8) Abdomen
Tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat, uterus teraba keras dan teraba bundar
dan berkontraksi, tidak ada luka bekas operasi.
9) Genetalia
Vulva tampak kotor, jahitan perineum tampak lembab, serta lochia warna merah
segar, dan terdapat gumpalan darah.
10) Ekstremitas
Tidak ada pembengkakan pada ekstremitas, tidak ada lesi pada ekstermitas.
pemeriksaan human sign negative.
11) Anus
Tidak terdapat hemoroid pada anus.
7. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Hemoglobin : 9,8

8. Pengobatan/terapi
 IVFD Rl 20tpm
 Ceftriaxon

9. Analisa data

N Data Masalah Etiologi


o
1 Ds : Nyeri akut Agen injuri fisik
 Klien mengatakan (episiotomi)
nyeri pada luka
jahitan
 Klien mengatakan
mules pada perut
 Klien mengatakan
nyeri saat bergerak
 Klien mengatakan
nyeri seperti di tusuk-
tusuk
 Klien mengatakan
skala nyeri 5
 Klien mengatakan
nyeri timbul saat
klien bergerak
Do :
 Klien tampak
meringis menahan
nyeri saat akan
bergerak
 Klien tampak sangat
berhati-hati saat
ingin bergerak
 Terdapat luka jahitan
episiotomi pada
perineum
2 Ds : Resiko infeksi Tindakan invasif
 Klien mengatakan di dan paparan
jalan lahirnya ada luka lingkungan
jahitan pathogen
 Klien mengatakan
nyeri
Do :
 Terdapat jahitan
episiotomi perineum.
 Jahitan perineum
tampak lembab
 Vulva tampak kotor
3 Ds : Kurang pengatuhan Kurang informasi
 Klien mengatakan tentang perawatan
kurang begitu paham payudara
tentang perawatan
payudara
Do :
 Klien menggelengkan
kepala saat ditanya
tentang perawatan
payudara
 Klien tampak bingung
saat ditanya tentang
perawatan payudara
10. Diagnosa keperawatan

1. Nyeri akut b.d agen injuri fisik (episiotomi)


2. Resiko infeksi b.d tindakan invasive, paparan lingkungan pathogen
3. Kurang pengetahuan tentang perawatan payudara b.d kurang
informasi

You might also like