You are on page 1of 12

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN STATUS

IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI DI KLINIK


EVA KECAMATAN BANDAR MASILAM
KABUPATEN SIMALUNGUN
TAHUN 2014

Siti Nurmawan Sinaga, SKM., M.Kes

ABSTRAK

Pemberian imunisasi sangat penting pada anak untuk mengurangi mortalitas (angka
kematian) dan morbiditas (angka kesakitan) sehingga penyakit infeksi pada anak
dapat dicegah. Angka Kematian Bayi (AKB) menjelaskan tentang banyaknya
kematian bayi berumur di bawah 1 tahun dibandingkan jumlah kelahiran dalam satu
tahun per 1.000 kelahiran hidup. Dalam laporan MDGs tahun 2007 disebutkan bahwa
sebesar 67% atau 2/3 dari kematian bayi kematian neonatal (bayi usia 0-28 hari).
Dengan imunisasi di harapkan dapat mengurangi angka penderita penyakit yang
sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa mengakibatkan kematian. Tujuan
penelitian untuk mengidentifikasi dan mempelajari hubungan karakteristik ibu
dengan status imunisasi dasar lengkap pada bayi diklinik eva kecamatan bandar
masilam kabupaten simalungun tahun 2014. Penelitian ini bersifat analitik korelasi
terhadap 30 responden, dengan menggunakan nonprobability sampling yaitu
sampling jenuh, instrument dalam penelitian ini berupa kuesioner dengan jumlah soal
20 untuk pengetahuan ibu dan kuesioner yang berisi kelengkapan status imunisasi
dasar lengkap pada bayi. Dari hasil penelitian didapat bahwa dari 30 responden
mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 21 orang (70,0%),mayoritas pada tingkat
pendidikan SMA sebanyak 22 orang (73,3%), umur 20-35 sebanyak 27 orang
(90,0%), ibu bekerja IRT sebanyak 28 orang (93,3%), ibu memiliki paritas multipara
sebanyak 23 orang (76,7%), serta status imunnisasi dasar lengkap pada bayi 16 orang
(53,3%) dan yang tidak lengkap sebanyak 14 orang (46,7%). Setelah dilakukan uji
korelasi sperman rank p value 0,000 atau p< 0,05 adanya hubungan antara
karakteristik ibu menurut pengetahuan dan pendidikan dengan status imunisasi dasar
lengkap pada bayi dan tidak adanya hubungan karakteristik ibu menurut umur,
pekerjaan dan paritas. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
responden, bagi profesi kebidanan, dan bagi peneliti selanjutnya sehingga angka
cakupan imunisasi dapat lebih meningkat dan memenuhi target program pemerintah
yang telah ditetapkan.

Kata Kunci : Karakteristik Ibu, Imunisasi Dasar, Bayi


PENDAHULUAN Report (2008-2011) menunjukkan
bahwa Indonesia masih sangat
Latar Belakang tertinggal dibandingkan negara-negara
Terjadinya perkembangan dan seperti Thailand, Singapura, Vietnam
peningkatan kualitas hidup anak dan Malaysia. Banyak negara di Asia
merupakan suatu upaya yang penting Tenggara seperti Thailand dan
untuk masa depan Indonesia yang Philipina, mampu mengembangkan
lebih baik. Upaya kelangsungan hidup, upaya yang komprehesif yang mampu
perkembangan dan peningkatan memberikan pengaruh signifikan bagi
kualitas hidup anak berperan penting penurunan angka kematian ibu, bayi
sejak masa dini kehidupan anak, yaitu dan balita. Inovasi dari berbagai
masa dalam kandungan, bayi, dan anak negara tersebut tentunya akan menjadi
balita. Angka kematian bayi dan balita referensi yang berharga bagi Indonesia
adalah yang tertinggi di ASEAN. khususnya untuk mengembangkan
Bidan merupakan salah satu profesi upaya yang sama atau lebih baik demi
yang berperan dalam menurunkan terciptanya, Indonesia sehat
angka kematian bayi dan balita. Millenium Development Goals
Berdasarkan hasil Survey Demografi (MDGs) 2015 sebagai tujuan
Kesehatan Indonesia (SDKI) pada pemerintah Indonesia (Sulaiman,
tahun 2012, angka kematian ibu 2014).
meroket dari 228 pada 2007 menjadi Angka Kematian Bayi (AKB)
359 per 100.000 kelahiran hidup pada menjelaskan tentang banyaknya
tahun 2013. Kepala BKKBN, Prof dr kematian bayi berumur di bawah 1
Fasli Jalal, PhD mengatakan ada tahun dibandingkan jumlah kelahiran
kaitannya antara pertumbuhan laju dalam satu tahun per 1.000 kelahiran
penduduk dengan angka kematian ibu hidup. Dalam laporan MDGs tahun
(Sulaiman, 2014). 2007 disebutkan bahwa sebesar 67%
Berdasarkan data yang dimiliki atau 2/3 dari kematian bayi kematian
oleh World Health Organizing neonatal (bayi usia 0-28
(WHO), Indonesia berada di peringkat hari).Fenomena dua pertiga ini
ketiga tertinggi untuk angka kematian berlanjut dengan 2/3 dari kematian
ibu di negara ASEAN. Peringkat neonatal merupakan kematian
pertama ditempati oleh Laos dengan perinatal (bayi usia 0-7 hari), dan 2/3
470 kematian ibu per 100.000 dari kematian perinatal merupakan
kelahiran, sementara angka kematian kematian bayi baru lahir pada hari
paling kecil dimiliki oleh Singapura pertama. Sehingga apabila kesehatan
dengan 3 kematian per 100.000 neonatal dan perinatal membaik,
kelahiran. Dalam perkembangan di menjadi indikator meningkatnya
tingkat regional Asia Tenggara, kesehatan bayi pula.
Indonesia masih termasuk terburuk Berdasarkan Data dan Informasi
dalam pencapaian angka kematian Kementerian Kesehatan RI,pencapaian
ibu, bayi dan neonatus. World Health AKB di tahun 2007 telah membaik
menjadi 34 per 1.000 kelahiran
hidup.Meskipun angkanya telah dikendalikan lagi untuk pemantauan
menurun, namun AKB di Indonesia anak yang mendapatkan perhatian,
masih tergolong tinggi jika dibanding dengan tercerminnya penurunan angka
dengan anggota ASEAN yaitu 4,6 kali kesehatan anak, khususnya gizi dan
lebih tinggi dari Malaysia, 1,3 kali infeksi yang beberapa tahun lalu sudah
lebih tinggi dari philipina dan 1,8 kali reda dan menyerang anak-anak
lebih tinggi dari Thailand.Kemudian kembali, seperti Demam Dengue,
pada tahun 2012 AKB Indonesia Poliomielitis, DemamTifoid, Difteri,
menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup dan Campak. Dan sebagai gambaran
berdasarkan laporan pendahuluan tingkat kesehatan di masyarakat masih
Survei Demografi dan Kesehatan memerlukan perhatian yang khusus
Indonesia (SDKI).Dengan pencapaian menurut HO (Word Healt
ini diperlukan usaha dan upaya yang Organization) yaitu pada cakupan
lebih untuk dapat mewujudkan target imunisasi BCG 85%, DPT 64%,
MDGs di tahun 2015 dan target POLIO 74%, HB1 91%, HB2 84,4%,
Rencana Pembangunan Jangka HB3 83,0%, TT pada ibu hamil yang
Menengah Nasional (RPJMN) tahun pertama 84% dan TT yang ke dua 77%
2014 sebesar 24 per 1.000 kelahiran (IDAI, 2011).
hidup (KH) (Sulaiman, 2014). Berbagai faktor yang dapat
Menurut Depkes RI (2008), di mempengaruhi status imunisasi pada
Indonesia AKB 35/1000 kelahiran pada bayi ialah dilihat dari
hidup yaitu hampir lima kali lipat karaktaristik ibu yaitu berdasarkan dari
dibandingkan dengan Thailand dan pendidikan, pengetahuan, umur , dan
tiga kali lipat dibandingkan dengan paritas (Kementrian Kesehatan
Philipina sekitar 51% kematian bayi Indonesia, 2010).
terjadi pada bayi umur dibawah 1 Berdasarkan hal lain yang dapat
tahun yang di sebabkan oleh penyakit mempengaruhi kelengkapan imunisasi
campak. Imunisasi merupakan suatu adalah terdapatnya kecenderungan ibu
upaya yang dapat dilakukan sebagai yang berparitas lebih tinggi akan lebih
upaya pencegah dan menurunkan mempengaruhi kesehatan bayi atau
morbilitas (angka kesakitan) dan anak karena telah banyak belajar dari
mortalitas (angka kematian) pada bayi pengalaman. Pengalaman seorang ibu
dan anak, dengan imunisasi di dapat menggambarkan pengalaman
harapkan dapat mengurangi angka dan pengetahuan ibu dalam
penderita penyakit yang sangat menghadapi suatu permasalahan untuk
membahayakan kesehatan bahkan bisa memperoleh kebenaran dalam
mengakibatkan kematian (Muryanani, memecahkan suatu masalah untuk
2010). mendapatkan keputusan
Dengan pelaksanaan posyandu (Notoatmodjo, 2011).
didaerah Sumatera Utara tepatnya Dari hasil survei awal yang telah
Kabupaten Simalungun diharapkan dilakukan di klinik bersalin Eva
situasi kesehatan masyarakat dan Kecamatan Bandar Masilam
pertumbuhan penduduk dapat Kabupaten Simalungun terdapat 30
orang ibu yang yang mempunyai bayi 4. Mengidentifikasi status imunisasi
usia 0-12 bulan yang masih melakukan bayi berdasarkan umur ibu.
imunisasi dasar lengkap. Oleh karena
itu peneliti tertarik untuk mengadakan 5. Mengidentifikasi status imunisasi
penelitian tentang Hubungan bayi berdasarkan paritas ibu.
Karakteristik Ibu dengan Status
Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi
sehingga peneliti tertarik untuk METODE PENELITIAN
mengambil judul “Hubungan
Karakteristik Ibu Dengan Status Kerangka Konsep
Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Kerangka konsep penelitian
Diklinik Eva Kecamatan Bandar adalah suatu uraian dan visualisasi
Masilam Kabupaten Simalungun hubungan atau kaitan antar suatu
Tahun 2014”. konsep terhadap konsep lainnya atau
antara variabel yang satu dengan
Rumusan Masalah variabel yang lain dari masalah yang
Berdasarkan latar belakang diatas, di teliti (Notoatmodjo, 2010).
maka dapat dirumuskan masalah Variabel independen atau
penelitian yaitu “Adakah hubungan variable bebas adalah variabel yang
karakteristik ibu dengan status mempengaruhi atau yang menjadi
imunisasi dasar lengkap pada bayi sebab timbulnya variabel dependen
diklinik eva kecamatan bandar dalam penelitian ini adalah
masilam kabupaten simalungun tahun karakteristik responden berdasarkan
2014”. pengetahuan, umur, pendidikan, dan
paritas. Sedangkan variabel dependen
Tujuan Penelitian atau variable terikat merupakan
Untuk mengidentifikasi dan variable yang dipengaruhi atau yang
mempelajari Hubungan Karakteristik menjadi akibat dari variable bebas
Ibu Dengan Status Imunisasi Dasar dalam penelitian ini adalah status
Lengkap Pada Bayi Diklinik Eva imunisasi dasar lengkap pada bayi.
Kecamatan Bandar Masilam Adapun kerangka konsep dari
Kabupaten Simalungun Tahun 2014. penelitian ini yang berjudul hubungan
1. Untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan status
karakteristik ibu dengan status imunisasi dasar lengkap pada bayi
imunisasi dasar lengkap pada bayi. diklinik Eva Kec. Bandar Masilam
Kab. Simalungun tahun 2014, yang di
2. Mengidentifikasi status imunisasi jelaskan dalam bentuk skema seperti
bayi berdasarkan tingkat pendidikan berikut ini:
ibu.
3.Mengidentifikasi status imunisasi
bayi berdasarkan tingkat pengetahuan
ibu.
Skema 3.1: Kerangka Konsep Penelitain

Karakteristik responden :
 Pendidikan Status imunisasi dasar
lengkap pada bayi
 Umur
 Paritas
 Pengetahuan

HASIL PENELITIAN DAN memiliki hubungan karakteristik


PEMBAHASAN dengan status imunisasi dasar lengkap
pada bayi dan dapat dijabarkan pada
tabel sebagai berikut:
Hasil Penelitian
Berdasarkan data yang
Analisis Univariat
diperoleh dari hasil penelitian terhadap
Analisis univariat ini dibuat
30 orang ibu yang memiliki bayi 0-12
untuk melihat distribusi frekuensi dari
bulan diklinik eva kecamatan bandar
karakteristik ibu dengan kelengkapan
masilam kabupaten simalungun.
status imunisasi dasar lengkap pada
Dengan hasil penelitian distribusi data
bayi.
variabel independen dan dependen
Distribusi Frekuensi Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Status
Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Diklinik Eva Kecamatan
Bandar Masilam Kabupaten Simalungun
Tahun 2014

No Umur Frekuensi Persentase (%)


1 < 20 tahun 0 0
2 20-35 Tahun 27 90,0%
3 >35 tahun 3 10,0%
4 Total 30 100%

No Pendidikan Frekuensi Persentase (%)


1 SD 2 6,7%
2 SMP 6 20,0%
3 SMA 22 73,3%
4 Total 30 100%

No Paritas Frekuensi Persentase (%)


1 Primipara 5 16,7%
2 Multipara 23 76,7%
3 Grandemultipara 2 6,7%
4 Total 30 100%

No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)


1 Baik 76-100% 21 70,0%
2 Cukup 56-75% 8 26,7%
3 Kurang 40-55% 1 3,3%
4 Total 30 100%

No Status imunisasi Frekuensi Persentase (%)


1 Lengkap 16 53,3%
2 Tidak lengkap 14 46,7%
3 Total 30 100%

Berdasarkan hasil tabel 4.1 Distribusi pendidikan SMA dengan frekuensi 22


Frekuensi Diatas Hubungan responden (73,3%), tingkat paritas
Karakteristik Ibu Dengan Status multipara dengan frekuensi 23
Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi responden (76,7%), tingkat
Diklinik Eva Kecamatan Bandar pengetahuan baik dengan frekuensi 21
Masilam Kabupaten Simalungun responden (70,0%), dan tingkat status
Tahun 2014 dapat di klasifikasikan imunisasi dasar yang lengkap mayorits
berdasarkan karakteristik ibu dari 30 dengan frekuensi 16 responden
responden dapat diketahui mayoritas (53,3%).
tingkat umur 20-35 tahun dengan
frekuensi 27 responden (90%), tingkat
Crosstab Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Status Imunisasi Dasar Lengkap
Pada Bayi Diklinik Eva Kecamatan Bandar Masilam
Kabupaten Simalungun Tahun 2014

No Karakteristik F % Status Imunisasi


Lengkap Tidak lengkap
1 Baik 4 13,3 F % F %
2 Cukup 14 46,7 16 53,3 14 46,7
3 Kurang 12 40,0 - - - -
4 Total 30 100% 16 53,3 14 46,7
P = 0,000
Berdasarkan tabel 4.6 diatas Dari hasil analisa penelitian
dapat diketahui bahwa hubungan tentang hubungan karakteristik ibu
karakteristik ibu dengan status dengan status imunisasi dasar lengkap
imunisasi dasar lengkap bayi pada pada bayi diklinik Eva Kecamatan
kelompok karakteristik ibu sebanyak Bandar Masilam Kabupaten
30 responden memiliki karakteristik Simalungun Tahun 2014, maka hasil
cukup dengan frekuensi 14 responden pembahasan sebagai berikut:
(46,7%), kurang dengan frekuensi 12 Dengan uji korelasi tingkat hubungan
responden (40,0%), baik dengan P < 0,05. Uji kolerasi yang digunakan
frekuensi 4 respponden (13,3%). adalah uji sperman rank karena
Responden pada kelompok status menggunakan data ordinal maka
imunisasi lengkap dengan frekuensi 16 statistik yang dipakai ialah sperman
responden (53,3%), dan yang memiliki rank sebagai teknik analisis data yang
status imunisasi tidak lengkap dengan menggunakan metode statististik
frekuensi 14 responden (46,7%). hipotesis hubungan antara dua variable
(Sugiyono, 2013).
Analisis Bivariat
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Tentang Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Status Imunisasi
Dasar Lengkap Pada Bayi Diklinik Eva Kecamatan Bandar
Masilam Kabupaten Simalungun Tahun 2014

No Umur Lengkap Tidak Lengkap

F % F %
1 <20 tahun - - - -

2 20-35 tahun 13 81,3% 14 100%

3 >35 tahun 3 18,8% -

Total 16 100% 14 100%


(81,5%) dan >35 tahun sebanyak 3
Berdasarkan tabel diatas dapat responden (18,8%), sedangkan
disimpulkan bahwa frekuensi responden usia 20-35 tahun sebanyak
karakteristik responden berdasarkan 14 responden (100%) yang tidak
umur tentang hubungan karakteristik memiliki status imunisasi dasar
ibu dengan status imunisasi dasar lengkap pada bayi.
lengkap pada bayi diklinik Eva Tahun
2014 diperoleh dari klasifikasi umur
20-35 tahun memiliki status imunisasi
lengkap sebanyak 13 responden
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Tentang Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Status Imunisasi Dasar
Lengkap Pada Bayi Diklinik Eva Kecamatan Bandar Masilam
Kabupaten Simalungun Tahun 2014

No Pendidikan Lengkap Tidak Lengkap

F % F %
1 SD 1 6,3% 1 7,1%

2 SMP 2 12,5% 4 28,6%

3 SMA 13 81,3% 9 64,3%

Total 16 100% 14 100%


lengkap sebanyak 13 responden
Berdasarkan tabel diatas dapat (81,3%), SMP sebanyak 2 responden
disimpulkan bahwa frekuensi (12,5%), SD sebanyak 1 responden
karakteristik responden berdasarkan (6,3%) dan responden yang tidak
tingkat pendidikan tentang hubungan memiliki status imunisasi dasar
karakteristik ibu dengan status lengkap SMA sebanyak 9 responden
imunisasi dasar lengkap pada bayi (64,3%), SMP sebanyak 4 responden
diklinik Eva Tahun 2014 diperoleh (28,6%), SD sebanyak 1 responden
klasifikasi pendidikan SMA yang (7,1%).
memiliki status imunisasi dasar
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Paritas Tentang
Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Status Imunisasi Dasar Lengkap
Pada Bayi Diklinik Eva Kecamatan Bandar Masilam
Kabupaten Simalungun Tahun 2014

No Paritas Lengkap Tidak Lengkap

F % F %
1 Primipara 2 12,5% 3 21,4%

2 Multipara 13 81,3% 10 71,4%

3 Grandemultipara 1 6,3% 1 7,1%

Total 16 100% 14 100%


Berdasarkan tabel diatas dapat responden (12,5%), grandemultipara
disimpulkan bahwa frekuensi sebanyak 1 respondeen (6,3%)
karakteristik responden berdasarkan sedangkan imunisasi yang tidak
paritas tentang hubungan karakteristik lengkap multipara sebanyak 10
ibu dengan status imunisasi dasar responden (71,4%), primipara
lengkap pada bayi diklinik Eva Tahun sebanyak 3 responden (21,4%),
2014 yang memiliki staus imunisasi grandemultipara sebanyak 1 responden
dasar lengkap ibu yang multipara (7,1%).
dengan frekuensi 13 responden
(81,3%), primipara sebanyak 2
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan
Tentang Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Status Imunisasi Dasar
Lengkap Pada Bayi Diklinik Eva Kecamatan Bandar Masilam
Kabupaten Simalungun Tahun 2014

No Pengetahuan Lengkap Tidak Lengkap

F % F %
1 Baik 13 81,3% 8 57,1%

2 Cukup 2 12,5% 6 42,9%

3 Kurang 1 6,3% - -

Total 16 100% 14 100%


responden (42,9%) yang memiliki
Berdasarkan tabel diatas dapat pengetahuan cukup.
disimpulkan bahwa responden dengan Berdasarkan dari hasil analisis
frekuensi pengetahuan tentang bivariat maka secara umum dapat
hubungan karakteristik ibu dengan ditemukan bahwa karakteristik ibu
staus imunisasi dasar lengkap pada dapat mempengaruhi kelengkapan
bayi di klinik Eva Tahun 2014 dapat status imunisasi dasar lengkap pada
diklasifikasikan berdasarka anak atau bayi.
pengetahuan baik dengan frekuensi 13 Dari hasil uji ini dengan
responden (81,3%), cukup sebanyak 2 menggunakan uji kolerasi spearman
responden (12,5%), kurang sebanyak 1 rank correlation , didapatkan hasil
responden (6,3%) sedangkan yang signifikan variabel sebesar 0,000.
berdasarkan pengetahuan yang tidak Dengan demikian Ho ditolak karena P
lengkap dengan frekuensi baik = 0,000 < P = 0,05 dan dapat
sebanyak 8 responden (57,1%)dan disimpulkan bahwa terdapat hubungan
berpengetahuan cukup sebanyak 6 yang kuat dan signifikan antara
karakteristik ibu dengan status bayi usia 0-12 bulan yang ada diklinik
imunisasi dasar lengkap pada bayi. tersebat.
Menurut sugiyono (2013),
Pembahasan Penelitian karateristik ibu tentang umur,
Dari hasil penelitian tentang pendidikan, paritas, dan pengetahuan
hubungan karakteristik ibu dengan merupakan kepribadian dari seseorang.
status imunisasi dasar lengkap pada Sehingga dari hasil penelitian terdapat
bayi diklinik Eva Kecamatan Bandar kesesuaian pada teori. Berdasarkan
Masilam Kabupaten Simalungun karakteristik responden dari hasil
Tahun 2014, maka hasil pembahasan penelitian mayoritas responden
sebagai berikut: berpengetahuan cukup karena
didukung oleh faktor-faktor umur,
Hubungan karakteristik ibu dengan pendidikan, paritas, dan pengetahuan
status imunisasi dasar lengkap pada dari ibu.
bayi Menurut asumsi penulis, pada
Berdasarkan data yang telah tempat penelitian, harus meningkatkan
diperoleh dapat disimpulkan bahwa lagi pengetahuan tentang pemberian
mayoritas ibu yang memiliki imunisasi dasar lengkap pada bayi,
karakteristik cukup sebanyak 14 dengan pembekalan pengetahuan
responden (46,7%) dan minoritas diharapkan ibu yang memiliki bayi 0-
memiliki karakteristik baik sebanyak 4 12 bulan bisa melaksanakan pemberian
responden (13,3%). Sehingga status imunisasi dasar lengkap pada bayi.
imunisasi dasar pada bayi lebih Sehingga ibu yang memiliki
lengkap dengan frekuensi 16 pengetahuan cukup akan lebih
responden (53,3%) dan yang tidak meningkat menjadi pengetahuan baik
lengkap sebanyak 14 responden dengan cara pemberian penyuluhan
(46,7%). tentang imunisasi dasar lengkap.
Dari data yang telah dianalisis
dan diperoleh dari hasil penelitian KESIMPULAN DAN SARAN
dapat disimpulkan bahwa kelengkapan
status imunisasi dasar pada bayi itu Kesimpulan
dapat dipengarhi berdasarkan umur, Setelah melakukan penelitian
pendidikan, paritas dan pengetahuan mengenai hubungan karakteristik ibu
yaitu bayi yang mendapatkan dengan status imunisasi dasar lengkap
imunisasi lengkap sebanyak 16 pada bayi diklinik Eva Kecamatan
responden dan yang tidak lengkap Bandar Masilam Kabupaten
sebanyak 14 responden itu Simalungun Tahun 2014, dapat
dikarenakan adanya hubungan dari diambil kesimpulan sebagai berikut.
setiap karakteristik yang dimiliki oleh 1. Dari hasil penelitian yang
setiap ibu yaitu dari segi umur, dilakukan dari 30 responden
pendidikan, paritas, dan pengetahuan tentang umur, mayoritas
dari masing-masing ibu yang memiliki responden berusia 20-35 tahun
dengan frekuensi 27 responden (46,7%) dengan alasan bayi
(90,0%), minoritas > 35 tahun 3 sedang sakit sehingga tidak dapat
responden (10.0%). Dari hasil dilakukan imunisasi pada bayi.
penelitian responden mayoritas Sehingga dari karakteristik ibu
ibu di pengaruhi oleh faktor umur mempengaruhi status imunisasi
yang menjadi karakter dari status dasar pada bayi.
imunisasi dasar.
2. Dari hasil penelitian yang DAFTAR PUSTAKA
dilakukan dari 30 responden Alimul, a. (2010). Metode Penelitian
berdasarkan tingkat pendidikan Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
mayoritas SMA dengan frekuensi Jakarta: Salemba Medika.
22 responden (73,3%), mioritas GDE, Ranuh. (2011). Pedoman
pendidikan SD frekuensi 2 Imunisasi di Indonesia. Jakarta:
responden (6,7%). Karena Salemba
karakteristik responden Medika.
mempengaruhi terhadap status Hidayat. A. Azis. (2010). Metodologi
imunisasi dasar pada bayi usia 0- Penelitian Kebidanan. Jakarta:
12 bulan. Salemba Medika.
3. Dari hasil penelitian berdasarkan Kementerian Kesehatan RI. (2011).
paritas ibu yang multipara Buku Kesehatan Ibu Dan Anak.
sebagai mayoritas frekuensi 23 Jakarta: Kementrian Kesehatan dan
responden (76,7%), minoritas JICA (Japan International
primipara frekuensi 5 responden Cooperation Agency).
(16,7%). Dengan demikian Lisnawati, lilis. (2011). Generasi
paritas mempengaruhi status Sehat Melalui Imunisasi. Jakarta: CV.
imunisasi pada bayi. Trans
4. Dari hasil penelitian berdasarkan Info Medika.
tingkat pengetahuan ibu memiliki Machfoedz, (2011). Metodologi
pengetahuan mayoritas baik 21 Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
responden (70,0%), minoritas Bidang
berpengetahuan kurang 1 Kesehatan, Keperawatan,
responden (3,3%). Sehingga Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta:
tingkat pengetahuan Fitrimaya.
mempengaruhi status imunisasi Marimbi, Hanum. (2010). Tumbuh
pada bayi. Kembang, Status Gizi, dan
5. Dari hasil penelitian yang telah Imunisasi Dasar Pada Bayi.
dilakukan berdasarkan Yogyakarta: Nuha Medika.
kelengkapan status imunisasi Maryunani, anik, (2010). Ilmu
dasar memiliki mayoritas Kesehatan Anak dalam Kebidanan.
lengkap 16 responden (53,3%) Jakarta. Info
sesuai dengan usia bayi yang di Medika.
imunisasi pada saat itu, minoritas
tidak lengkap 14 responden
Notoatmodjo, (2011). Metode
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
cipta.
Notoatmodjo, (2010). Metode
Pelayanan Kesehatan. Jakarta. PT.
Rineka Cipta.
Notoatmodjo, (2011). Kesehatan
Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: PT
Rineka
Cipta.
Sugiyono, (2013). Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: ALFABETA.
Sulaiman, Reza. (2014). Survey
Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI).
Diakses
http://www.depkes.go.id/index.php
?vw=2&id=2417 Rabu,
29/01/2014, pukul 17:15 WIB.
Wahab, dkk. (2010). Sistem Imun,
Imunisasi, dan Penyakit Imun. Jakarta.
Widia
Medika.

You might also like