You are on page 1of 3

PEMBAHASAN

1. Langkah Pengerjaan
Dalam pembuatan Time Structure Map terdapat beberapa tahapan langkah
yang harus dilaksanakan. Yang pertama pada saat sudah terdapat hasil seismiknya
maka selanjutnya adalah dengan melakukan picking structure. Picking ini bertujuan
untuk mengetahui struktur yang berkembang pada cekungan secara umum, dan
untuk mengetahui orientasinya. Selain itu dengan menentukan struktur yang ada
maka dapat menentukan gap antar horizon. Setelah picking struktur selanjutnya
dengan melakukan pcking horizon. Untuk kali ini kita melakukan picking tiga
horizon. Horizon yang dipakai adalah yang berwarna tebal. Kemudian jika sudah
dilakukan picking baik yang inline maupun crossline yang dilihat dari besamap.
Pada setiap perpotongan dilihat nilai TWT nya. Kemudian nilai TWT tersebut akan
menjadi nilai yang dijadikan patokan didalam pembuatan kontur. Setiap horizon
dilakukan pencatatan nilai TWT dan struktur yang mengenainya serta orientasinya.
Selanjutnya dalam penggambaran kontur dilakukan pada kertas kalkir. Langka awal
dalam pembuatan kontur yaitu dengan melakukan penggambaran struktur yang
telah dikaitkan penerusannya berdasarkan orientasi dan jenis struktur yang sama.
Selanjutnya dari struktur yang ada kemudian dibuat kontur dengan interval tertentu
dengan memperhatikan nilai TWT.
2. Struktur yang ditemukan
Struktur yang berkembang pada cekungan ini dibagi berdasarkan yang
mengenai setiap horizon. Untuk horizon berwarna hijau berada paling atas dari
horizon berwarna merah dan biru. Horizon ini hanya berkembang sesar normal,
baik yang bersifat lokal maupun regional, serta tipe sesar yang cenderung
berdekatan dengan orientasi bidang yang turun hampir sama. Untuk horizon warna
merah dan biru memiliki banyak sesar nomal yang bekerja secara regional dengan
arah orientasinya mengarah ke barat. Selain yang berkembang secara rgional, maka
berkembang juga sesar-sesar minor yang hanya hadir di beberapa lokasi saja. Pada
kedua horizon ini juga berkembang sesar naik. Sesar naik ini terjadi secara lokal
namun hanya pada beberapa section seismik. Sesar naik ini beradapadabagian timur
laut peta.
3. Morfologi
Morfologi seismik yang terlihat pada section seismik terdapat beberapa
tingian yang diakibatkan oleh adanya struktur yang berkembang cukup kompleks.
Pada hal ini, terdapat juga morfologi yang berbentuk seperti lembah. Morfologi ini
juga berksitan dengan adanya struktur. Dengan awalnya morfologi yang berbentuk
datar atau horizontal, kemudian akibat adanya struktur geologi yang bekerja yang
sangat banyak dan kompleks maka terbentuklah beberapa morfologi yang
mencolok seperti adanya tinggian yang menjulang, dan adanya lembahan yang
terbentuk.
4. Interpretasi
Ditinjau dari geologi regional pada cekungan ini memiliki beberapa rezim
tektonik yang bekerja. Untuk cekungan Natuna dibagi menjadi Natuna Barat dan
Natuna Timur. Untuk Natuna Barat setting tektoniknya terjadi pada masa Eosen –
Oligosen. Dan yang terjadi terdapat dua fasa yitu fasa ekstensi fasa kompresi. Pada
fasa ekstensi banyak berkembang adalah sesar mendatar dan terbentuk beberapa
half graben. Sedangkan untuk fasa kompresi membentuk adanya struktur inversi.
Untuk cekungan Natuna Timur setting tektonik terjadi pada masa akhir Kapur –
Awal Oligosen. Struktur yang berkembang dominan sesar-sesar akibat ekstensional
seperti yang ada di Natuna Barat namun tidak ditemukan adanya struktur akibat
kompresi. Maka dari itu dapat disimpulkan maka dari cekungan ini terdapat
struktur yang kompleks akibat kstensi dan kompresi dengan banyak ditemukannya
half graben. Struktur inilah yang kemudian membentuk beberapa morfologi. Dan
struktur ini tentu akan mempengaruhi proses pengendapan sedimen yang ada.
Sedimen yang tersuplai maka akan mengisi pada morfologi-morfologi tersebut.
Maka terlihat beberapa pola pengendapan pada seismik yang memperlihatkan
adanya pengendapan setelah terbentuk struktur seperti adanya pola downlap dan
onlap. Proses pengendapan ini juga sering disebut dengan post depositional
sedimentation. Hal ini menunjukkan terbentuknya struktur lebih tua umurnya.
Kemudian jika dilihat dari tebal tipis kontur, pada kontur yang tebal dan yang tipis
menunjukkan adanya perbedaan suplai sedimen yang diinterpretasikan sebagai
akibat dari struktur yang bekerja.

You might also like