You are on page 1of 2

Nama : dr. R.

Kania Praharsini
Judul : Perbandingan Efektivitas Skoring RMI-2 dan IOTA Rule dalam
Memprediksi Tumor Ganas Ovarium
Nomor telepon : +6282126116662
E-mail : kpraharsini@gmail.com

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SKORING RMI-2 DAN IOTA RULE DALAM


MEMPREDIKSI TUMOR GANAS OVARIUM
Praharsini K, Harsono AB, Tobing MDL
Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung

Abstrak
Latar belakang: Tumor ganas ovarium adalah penyakit keganasan ginekologis tersering kedua
di dunia dan menyebabkan sekitar 6% kematian dari seluruh kematian wanita di seluruh dunia.
Enam puluh persen dari seluruh penderita baru terdiagnosis pada stadium lanjut, dengan angka
harapan hidup dalam 5 tahun hanya sebesar 10%. Rendahnya angka harapan hidup para penderita
tumor ganas ovarium sering disebabkan oleh kesulitan dalam menegakkan diagnosis tumor ganas
ovarium secara klinis, karena penyakit ini biasanya bersifat asimtomatis pada fase awal dan
mayoritas baru terdeteksi setelah penyakit berada dalam stadium lanjut. Hal tersebut
menyebabkan pemeriksaan penunjang menjadi modalitas yang penting dalam menegakkan
diagnosis prabedah. Saat ini mulai dikembangkan berbagai sistem skoring dan metode penilaian
yang bertujuan mendiagnosis tumor ganas ovarium prabedah secara lebih akurat. Salah satu
sistem skoring yang paling umum digunakan adalah sistem skoring risk of malignancy index
(RMI). Sistem skoring RMI merupakan sistem skoring yang meliputi kadar CA-125, status
menopause, dan temuan secara ultrasonografi untuk mendiagnosis keganasan pada pasien dengan
massa adneksa. Metode diagnostik lain yang sedang dikembangkan adalah metode yang
diusulkan oleh International Ovarian Tumor Analysis (IOTA), atau biasa dikenal dengan metode
IOTA rule. Metode IOTA rule merupakan metode penilaian yang lebih sederhana dan hanya
berdasarkan pada pemeriksaan ultrasonografi. Atas dasar tersebut, peneliti ingin mengetahui nilai
diagnostik dari kedua metode tersebut untuk menentukan diagnostik prabedah tumor ganas
ovarium.

Tujuan: Mengetahui nilai diagnostik skoring RMI-2, metode IOTA rule, dan kombinasi skoring
RMI-2 dan metode IOTA rule dalam memprediksi tumor ganas ovarium pada pasien di Rumah
Sakit Hasan Sadikin Bandung.

Materi dan Tata Kerja: Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik retrospektif yang
diperoleh secara sekunder dengan meneliti rekam medik pasien kista ovarium dan tumor ganas
ovarium di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Sampel diambil dari subjek penelitian yang
memenuhi kriteria inklusi. Dengan menggunakan rumus besar sampel untuk penelitian uji
diagnostik, didapatkan jumlah sampel sebanyak 78 sampel penelitian. Skoring RMI-2 dan
skoring IOTA rule dihitung dari setiap pasien. Sensitivitas dan spesifisitas dari skoring RMI-2
dan metode IOTA rule serta penentuan nilai kesesuaian indeks kappa dari kombinasi skoring
RMI-2 dan metode IOTA rule kemudian diolah secara statistik dengan menggunakan perangkat
lunak SPSS 21.0.

Hasil: Skoring RMI-2 memiliki sensitivitas sebesar 75,86% dan spesifisitas sebesar 61,54%.
Metode IOTA rule memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang lebih tinggi, yaitu 84,62% dan
87,28% secara berturut-turut. Kombinasi skoring RMI-2 dan metode IOTA rule memiliki nilai p
0,058 atau tidak bermakna secara statistik dengan nilai kesesuaian indeks kappa sebesar 0,209,
atau kurang secara statistik.

Kesimpulan: Metode IOTA rule adalah metode diagnosis yang lebih efektif dalam memprediksi
keganasan ovarium dibandingkan dengan skoring RMI-2. Kombinasi skoring RMI-2 dan metode
IOTA rule tidak efektif dalam memprediksi keganasan ovarium.

Kata kunci: Keganasan ovarium, skoring RMI-2, metode IOTA rule

You might also like