You are on page 1of 2

KLASIFIKASI SENYAWA SENYAWA METABOLIT SEKUNDER

Klasifikasi senyawa metabolit sekunder adalah:


a. Poliketida dan asam lemak
b. Terpenoid dan steorid
c. Fenilproanoid
d. Alkaloid
e. Beberapa asam amino dan peptide khusus
f. Beberapa karbohidrat
Poliketida terbentuk dari kombinasi linier dari asetat (etanoat) yang diturunkan dari asetil koenzim A.
terpenoid dan steroid terbentuk dari unit-unit isoprenoid C5 yang terbentuk dari turunan isopentenil (3-metil-but-
3-en-1-il) dari piroposfat. Unit unit ini tergabung dalam susunan “head to tail”.
Fenil propanoid mengandung C6 – C3. Asam amino merupakan penyusun dari protein dan umumnya merupakan
metabolit primer namun untuk beberapa senyawa terutama golongan antibiotic seperti penisilin umumnya
dianggap sebagai metabolit sekunder.
Alkaloid adalah senyawa yang biasanya mengandung nitrogen dan bersifat basayang biasanya merupakan turunan
ornitin,lisin, tirosin, atau triptofan.
Karbohidrat yang juga umumnya merupakan metabolit primer namun beberapa karbohidrat yang mengandung
glikosida dianggap sebagai metabolit sekunder. Bagian yang bukan gula umunya disebut sebagai aglikon dan bisa
berupa terpenoid, alkaloid ataupun poliketida.

ALKALOID

Alkaloid adalah golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat pada berbagai
tumbuhan (tetapi ini tidak mengecualikan senyawa yang berasal dari hewan). Asam amino, peptida, protein,
nukleotid, asam nukleik, gula amino dan antibiotik biasanya tidak digolongkan sebagai alkaloid. Dengan prinsip
yang sama, senyawa netral yang secara biogenetik berhubungan dengan alkaloid termasuk dalam golongan ini.
Klasifikasi alkaloida dapat dilakukan berdasarkan beberapa cara:

Berdasar jenis cincin heterosiklik nitrogen.


Berdasarkan hal tersebut, alkaloida dapat dibedakan atas beberapa jenis seperti alkaloida pirolidin,piperidin,
isokuinolin, kuinolin, dan alkaloida indol
1. Golongan Piridina: piperine, coniine, trigonelline, arecoline, arecaidine, guvacine, cytisine, lobeline,
nikotina, anabasine, sparteine, pelletierine.
2. Golongan Pyrrolidine: hygrine, cuscohygrine, nikotina
3. Golongan Tropane: atropine, kokaina, ecgonine, scopolamine, catuabine
4. Golongan Kuinolina: kuinina, kuinidina, dihidrokuinina, dihidrokuinidina, strychnine, brucine, veratrine,
cevadine
5. Golongan Isokuinolina: alkaloid-alkaloid opium (papaverine, narcotine, narceine), sanguinarine, hydrastine,
berberine, emetine, berbamine, oxyacanthine
6. Alkaloid Fenantrena: alkaloid-alkaloid opium (morfin, codeine, thebaine)
7. Golongan Phenethylamine: mescaline, ephedrine, dopamin
8. Golongan Indola:
a. Tryptamines: serotonin, DMT, 5-MeO-DMT, bufotenine, psilocybin
b. Ergolines (alkaloid-alkaloid dari ergot ): ergine, ergotamine, lysergic acid
c. Beta-carboline: harmine, harmaline, tetrahydroharmine
d. Yohimbans: reserpine, yohimbine
e. Alkaloid Vinca: vinblastine, vincristine
f. Alkaloid Kratom (Mitragyna speciosa): mitragynine, 7-hydroxymitragynine
g. Alkaloid Tabernanthe iboga: ibogaine, voacangine, coronaridine
h. Alkaloid Strychnos nux-vomica: strychnine, brucine
9. Golongan Purine:
a. Xantina: Kafein, teobromina, theophylline
10. Golongan Terpenoid:
a. Alkaloid Aconitum: aconitine
b. Alkaloid Steroid (yang bertulang punggung steroid pada struktur yang bernitrogen):
§ Solanum (contoh: kentang dan alkaloid tomat) (solanidine, solanine, chaconine)
§ Alkaloid Veratrum (veratramine, cyclopamine, cycloposine, jervine, muldamine)
§ Alkaloid Salamander berapi (samandarin)
§ lainnya: conessine
11. Senyawa ammonium quaternarys: muscarine, choline, neurine
12. Lain-lainnya: capsaicin, cynarin, phytolaccine, phytolaccotoxin (www.google.co.id)

Terpenoid

senyawa hidrokarbon dan hidrokarbon teroksigenasi


Istilah terpenoid digunakan untuk menunjukkan bahwa secara biosintesis semua senyawa tumbuhan itu berasal
dari senyawa yang sama. Jadi, semua terpenoid berasal dari molekul isoprene CH2==C(CH3)─CH==CH2 dan
kerangka karbonnya dibangun oleh penyambungan 2 atau lebih satuan C5.
C dan H dengan rumus molekul umum (C5H8)n. Klasifikasi biasanya tergantung pada nilai n.
Nama Rumus Sumber
Monoterpen C10H16 Minyak Atsiri
Seskuiterpen C15H24 Minyak Atsiri
Diterpen C20H32 Resin Pinus
Triterpen C30H48 Saponin, Damar
Tetraterpen C40H64 Pigmen, Karoten
Politerpen (C5H8)n n 8 Karet Alam

Steroid
Steroid merupakan senyawa yang memiliki kerangka dasar triterpena asiklik. Ciri umum steroid ialah sistem
empat cincin yang tergabung. Cincin A, B, dan C beranggotakan enam atom karbon dan cincin D beranggotakan
lima.

MINYAK ATSIRI
Minyak atsiri (minyak menguap = minyak eteris = minyak essensial = volatile oil) adalah jenis minyak
yang berasal dari bahan nabati, bersifat mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami peruraian atau apabila
dibiarkan terbuka, dan memiliki bau seperti tanaman asalnya (khas). minyak atsiri terdiri dari campuran kimia
yang cukup rumit.
Kandungan kimia minyak atsiri secara umum terbagi dalam dua golongan besar yaitu:
1. Terpenoid hidrokarbon, melalui biosintesis asetat mevalonat,
2. Senyawa aromatis, berasal dari biosintesis sikimat fenil propanoat.

You might also like