Professional Documents
Culture Documents
OLEH:
Ni Putu Nitasari
C2117066
DII-B
Makalah ini adalah hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan karya orang lain
kecuali yang telah dituliskan dalam referensi, serta tidak ada seorangpun yang
membuatkan makalah ini untuk saya.
Ni Putu Nitasari
Penilaian Literature Review
Catatan: Makalah tidak akan dinilai jika terbukti bukan karya sendiri
Nilai Total =
Komentar dosen :
...............................................................................................................................
DAFTAR ISI
Halaman
Cover ............................................................................................................... i
Lembar Pernyataan ....................................................................................... ii
Lembar Penilaian Literature Review ............................................................. iii
Daftar isi .......................................................................................................... v
Abstrak ............................................................................................................ vi
Latar Belakang ............................................................................................... 1
Metode ............................................................................................................. 2
Ringkasan Hasil Studi .................................................................................... 2
Implikasi terhadap Praktik Keperawatan ................................................... 4
Kesimpulan ...................................................................................................... 4
Saran ................................................................................................................ 4
Daftar Pustaka ................................................................................................ 5
Lampiran
ABSTRAK
Triase adalah aspek penting dalam merawat pasien di ruang IGD berupa
penilaian awal yang dilakukan selama pasien masuk ke IGD. Triase adalah aspek
penting dalam merawat pasien di ruang IGD berupa penilaian awal yang dilakukan
selama pasien masuk ke IGD. Triase adalah langkah yang paling penting dalam
ruangan gawat darurat . Tujuan utama dari triase adalah untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematian bagi seluruh pasien yang masuk ke IGD (Garbez et al.,
2011). Sistem triase dikenalkan oleh Hanysides sebagai tujuan untuk untuk
memprioritaskan tingkat urgensi diantara pasien yang datang ke IGD
Tujuan dari literature review ini dalag untuk menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan triage. pencarian artikel penelitian adalah
menggunakan artikel penelitian berbahasa Inggris yang sesuai dengan topik yang
diinginkan dengan menggunakan data base yang mudah diakses dan diakui
kualitasnya antara lain: Proquest dan Google Scholar. Literature review ini dibatasi
dari tahun 2010 sampai 2018. Penentuan pertanyaan kritis dan keyword
menggunakan teknik PICO framework. Keyword yang dipakai adalah Triage,
decision maker, knowledge of triage.Kesimpulan dari Literature review ini adalah
faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan adalah pengetahuan,
pengalaman kerja dan lingkungan
Implikasi dalam praktik keperawatan yang bisa dilakukan adalah
memberikan pelayanan dan penangan terbaik bagi pasien saat di triage. Dengan
adanya pengetahuan dan pengalaman kerja mengenai triage sehingga perawat dapat
melakukan triage dengan tepat. Ketepatan triage nantinya akan mempengaruhi
keselamatan pasien selama di IGD
LITERATURE REVIEW
Hubungan Pengetahuan Triage Terhadap
Pengambilan Keputusan Skala Triage
Latar Belakang
Triase adalah aspek penting dalam merawat pasien di ruang IGD berupa penilaian awal
yang dilakukan selama pasien masuk ke IGD. Triase adalah aspek penting dalam merawat pasien
di ruang IGD berupa penilaian awal yang dilakukan selama pasien masuk ke IGD. Triase adalah
langkah yang paling penting dalam ruangan gawat darurat . Tujuan utama dari triase adalah untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian bagi seluruh pasien yang masuk ke IGD (Garbez et al.,
2011). Sistem triase dikenalkan oleh Hanysides sebagai tujuan untuk untuk memprioritaskan
tingkat urgensi diantara pasien yang datang ke IGD.
Pasien yang datang ke IGD membutuhkan pengkajian dan evaluasi awal.Untuk melakukan
evaluasi ini dibutuhkan tindakan triage.Triage merupakan aktivitas awal yang dilakukan perawat
ketika pasien tiba di IGD. Triage adalah proses pengambilan keputusan untuk memprioritaskan
kebutuhan dan terapi pasien di IGD berdasarkan kegawatannya. Triage didefinisikan sebagai
klasifikasi keakutan pasien yang mencirikan sejauh mana kondisi pasien yang mengancam jiwa
mendapatkan pengobatan (Gilboy, et al. 2005).
Triase rumah sakit (hospital triage) atau populer disebut triase gawat darurat menurut
Fathoni, Sangchan, & Songwathana terdiri dari triase primer dan sekunder. Triase primer terkait
dengan prosedur penilaian primer dan alokasi pasien terhadap pengobatan. Triase sekunder terkait
dengan inisiasi intervensi kepe rawatan dan memberikan kenyamanan kepada pasien. Penilaian
triase yang tidak sesuai dengan keadaan pasien memiliki resiko dalam meningkatkan angka
kesakitan, mempengaruhi hasil perawatan pasien, atau kriteria hasil yang akan ditetapkan untuk
perawatan pasien
Metode
Artikel penelitian yang ditelaah berjumlah delapan artikel. Dua diantaranya membahas
faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan triage.
Khairina (2018) menyatakan bahwa hasil dari data demografi didapatkan hasil diketahui
bahwa sebanyak 31 (57,4 %) responden memiliki jenis kelamin perempuan, 62% berada pada
kelompok umur 31-45 tahun. Responden yang pernah mengikuti pelatihan keperawatan emergensi
adalah sebanyak 29 (53,7%) responden. Dari hasil uji statistic untuk melihat faktor dominan yang
berhubungan dengan pengambilan keputusan perawat pelaksana terhadap ketepatan pengisian
skala triase, dapat disimpulkan bahwa variabel yang diduga memiliki hubungan paling kuat dengan
ketepatan pengisian skala triase adalah variabel tingkat pengetahuan dengan p value 0,012. Nilai
OR pada variabel lama bekerja 17,856 yang artinya adalah tingkat pengetahuan mempunyai
peluang 17 kali menyebabkan ketidaktepatan pengisian skala triase. Oleh karena nilai Exp (B)
bernilai positif maka lama bekerja mempunyai hubungan positif dengan ketepatan pengisian skala
triase.
Miraghi (2011) 70 perawat berpartisipasi dalam studi dan tingkat tanggapan diperoleh
68,8%. Hanya di tiga rumah sakit, beberapa perawat triase khusus telah berdedikasi dan memiliki
ruang triase. Kuesioner memiliki 25 pertanyaan termasuk 15 pertanyaan yang berkaitan dengan
sosialisasi dan 10 pertanyaan yang berkaitan dengan pengetahuan. Setiap jawaban yang benar
diberi skor dan rentang skor total masing-masing individu berkisar dari 1 hingga 25. Dalam bagian
sosialisasi, pertanyaannya dalam bentuk benar, salah dan saya tidak tahu. Hasil dari bagian ini
menunjukkan bahwa skor rata-rata dari sampel adalah 5,64 (1,54), yaitu, 26,33% dari pertanyaan
yang dijawab adalah benar. Dalam bagian pengetahuan, pertanyaan diprioritaskan (satu sampai
lima) dan hasil dari bagian ini menunjukkan bahwa skor rata-rata adalah 4,34 (1,51), dengan kata
lain, 43,42% dari jawaban benar. Total skor rata-rata dari pertanyaan yang dijawab dengan benar
(total bagian pengetahuan dan pengetahuan) adalah 9,98 (2,24), yaitu, 39,94% dari jawaban benar.
Perbandingan total nilai rata-rata perawat dengan kurang dari dua tahun dan lebih dari dua tahun
pengalaman dengan uji t independen menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara
kedua kelompok ini dan sejumlah perawat dengan pengalaman lebih dari dua tahun lebih tinggi.
Dari pernyataan ini dapat ditarik kesimpulan pengetahuan dapat mempengaruhi ketepatan triage
Purwoko (2015) menyampaikan bahwa hasil penelitian pada 50 orang perawat yang
bekerja di IGD RSUD Dr.Saiful Anwar alang ternyata memiliki skor rata-rata pengetahuan tentang
triage 66% dan tersebar sekitar interval antara 54% sampai 78%. Skor ini lebih besar dari hasil
penelitian oleh Abbasi et. al. pada tahun 2004 yang telah diverifikasi dan mereka menemukan
bahwa tingkat pengetahuan staf untuk triage dan pengobatan nuklir adalah 39,7%.
Fathoni (2013) menyatakan bahwa mayoritas sasaran adalah perempuan (71.4%) dengan
berusia 22 - 40 tahun (79,3%), dididik ke level diploma (94.4%). Semua mata pelajaran telah
menghadiri Kehidupan Dasar Mendukung (BLS) dan Dukungan Kehidupan Lanjutan (ACL), dan
sekitar setengah dari mereka, mereka lebih dari 5 tahun pengalaman kerja di ED. Untuk
memberikan dianggap keterampilan secara keseluruhan di tingkat moderat dengan skor berarti dari
75.12 (SD = 11.23). Ada secara signifikan correlations positif antara keahlian dan pengalaman
kerja untuk memberikan (R = .27, p < .01), pengalaman pelatihan (R = File .37, p < .01), dan
untuk memberikan pengetahuan (R = .38, p < .01).
Abbas (2013) juga mengemukakan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan triage. Faktor yang paling penting dalam faktor terkait staf adalah
pengalaman dan keterampilan dalam faktor non-staf yang terkait dengan tanda-tanda vital pasien
dan jenis cedera; dan dalam faktor non-staf yang terkait dengan bangsal yang terlalu padat dan
kemungkinan cedera pada pasien. Juga, ditemukan bahwa dasar pengambilan keputusan mengenai
faktor staf dan non-staf yang terkait dengan pasien adalah benar, tetapi dasar ini mengenai faktor
tidak ada staf yang terkait dengan bangsal tidak benar.
Wolf (2013) menyatakan adanya korelasi positif antara penalaran moral pasca-
konvensional dan akurasi di pengambilan keputusan. Korelasi positif antara faktor lingkungan dan
akurasi Korelasi positif dari pendidikan tinggi dengan ketepatan triase Pengaturan ketajaman lebih
rendah terkait dengan akurasi yang lebih rendah.
Garbez (2011) menyatakan dari segi pengambilan tindakan. Secara keseluruhan, 18
perawat triase berpartisipasi dalam penelitian ini dengan total 334 interaksi triase perawat-pasien
dikumpulkan. Usia pasien, tanda-tanda vital, dan kebutuhan untuk intervensi tepat waktu
ditemukan menjadi faktor signifikan yang mempengaruhi penugasan pasien ke level 2 sementara
jumlah sumber daya yang diharapkan mempengaruhi penugasan pasien ke level 3.
Laura (2015) menyatakan bahwa adanya dukungan yang signifikan secara statistik bahwa
sikap atau pengalaman berkontribusi pada skor ESI yang akurat. Keandalan yang dikonfirmasi dari
alat penilaian ESI antara perawat dengan berbagai tingkat pengalaman
Implikasi dalam praktik keperawatan yang bisa dilakukan adalah memberikan pelayanan
dan penangan terbaik bagi pasien saat di triage. Dengan adanya pengetahuan dan pengalaman kerja
mengenai triage sehingga perawat dapat melakukan triage dengan tepat. Ketepatan triage nantinya
akan mempengaruhi keselamatan pasien selama di IGD. Kepada rumah sakit juga nantinya dapat
memberikan pelatihan-pelatihan triage pada perawat-perawat di IGD.
Kesimpulan
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi ketepatan keputusan dalm penetuan skala
triase yaitu pengetahuan, pengalaman kerja dan lingkungan.
Saran
Diharapkan dengan adanya hasil dari literature review ini dapat memberikan kesempatan
bagi perawat IGD mendapatkan pelatihan-pelatihan mengenai triage
Daftar Pustaka
Fathoni, M., Sangchan, H., & Songwathana, P. (2013). Relationships between Triage Knowledge
, Training , Working Experiences and Triage Skills among Emergency Nurses in East
Java , Indonesia, 511–525
Garbez R, Carrieri-Kohlman V, Stotts N, Chan G, Neighbor M. Factors influencing patient
assignment to level 2 and level 3 within the 5-level ESI triage system. J Emerg Nurs.
2011;37(6):526–532.
Wolf L. An integrated, ethically driven environmental model of clinical decision making in
emergency settings. Int J Nurs Knowl. 2013;24(1):49–53.
Mirhaghi, A.H., Roudbari, M.A. 2011. Survey on Knowledge Level of the Nurses about Hospital
Triage. I.J.C.C.N.; 3 (4): 167-174
Stanfield, L. M. (2015). Clinical Decision Making in Triage: An Integrative Review, 41(5), 396–
403. http://doi.org/10.1016/j.jen.2015.02.0 03
Dadashzadeh, Abbas. (2013). Factors affecting triage decision-making from the viewpoints of
emergency department staff in Tabriz hospitals, critical care nursing :6(4),269-276