You are on page 1of 5

Atorvastatin Improves Cardiac Function and Remodelling In Chronic Non-

Ischemic Heart Failure : A Clinical And Pre Clinical Study


3-hydroxy-3-methylglutaryl (HMG) coenzyme-A reductase inhibitor (Statin) dapat
mencegah penyebab terjadinya Chronic Heart Failure (CHF), myocardial damage dan ischemia.
Statin juga dapat meningkatakna ketahanan dan harapan hidup pada pasien dengn iskemik dan
non iskemik heart failure. Beberapa studi dengan menggunakan pasien dan tikus menunjukan
bahwa statin dapat meningkatkan relakasasi dari Left Ventricle (LV) dan meningkatkan
kompliens dari arteri. Statin juga dapat meningkatkan fungsi endotel. Beberapa penelitian
sebelumnya juga mendapatkan bahwa statin memiliki pleiotropic effect salah satunya ialah efek
antiinflamasi dan efek antioxidan.

Pada penelitian ini digunakan tikus yang sudah diberikan intraperitoneal doxorubicin yang
dapat menginduksi gagal jantung karena efek kardiotoksik nya. Sebelumnya belum ada
penelitian mengenai efek kardioprotektif dari atorvastatin pada pemberian doxorubicin induce
cardiomyopathy. Studi ini bertujuan apakah pemberian atorcastatin secara dini yang
dikombinasikan dengan terapi CHF yang lain (Ace inhibitor, Beta bloker, diuretic) dapat
meningkatkan cardiac function dan menghambat remodelling pada pasien CHF dan
menghambat progresi CHF yang diinduksi oleh doxorubicin pada tikus.

Penelitian ini menggunakan 40 pasien usia 35-75 dengan beberapa kriteria inklusi dan
eksklusi. Kriterian inklusi salah satunya ialah pasien dengan NYHA II dan III dari anamnesis
dan clinical examination di bagi menjadi 2 kelompok. Kelompok I hanya di bekan terpai CHF
tanpa statin selama 1 bulan dan kelompok II diberikan Tearpi CHF dan statin (Atorvastatin
40mg/hari). Sementara untuk tikus diberikan doxorubicin IP dan dibagi menjadi 4 grup. Grup ke
3 ialah yang diberi Atorvastatin 10mg dalam saline/ hari).

Hasil yang didapatkan selama 4 bulan ialah dari kelompok manusia yang diterapi dengan
Atorvastatin 40mg/day pada echo didapatkan penurunan LV-ESD dan LV-EDD, cardiac
function normal ( meningkatya LV-EF% dan LV-FS. Dibandingkan dengan yang hanya
mendapatkan terapi CHF tanpa statin. Penurunan kadar lipid darah dipercaya dapat menurunkan
kecepatan cardiac remodelling. Sementara pada tikus yang diberikan Atorvastatin 10mg/day
didapatkan penurhnan sel-sel radang (Anti-Inflammatory) reduksi dari cardiac fibrosis dan
peningkatan neovaskularisasi.

Kesimpulan dari penelitian ini ialah bahwa penmabhan statin dapat memberikan efek
cardioprotectif pada pasien gagal jantung. Statin juga dapat menurunkan LV fibrosis dan
nekrosis dengan meningkatkan proliferasi Vaskular (Neo-angiogenesis), efek anti-inflammasi,
menurunkan stress oksidatif. Selain efek kardioprotektif atorvastatin juga memiliki efek
peliotropik. Sehingga dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa Atorvastatin dapat memberikan
efek yang baik pada penderita gagal jantung.
Effect of intensive versus mild lipid lowering by statins in patient with
ischemic congestive heart failure : Korean Pitavastatin Heart Failure (Saphire
Study)
Penyakit jantung kongestif (CHF) merupakan penyakit yang mendunia samapi saat ini.
Obat-obatan yang sudah ada sampai saat ini ialah ACE-I, beta blocker, aldosterone antagonis.dan
sekarang angka mortalitas dari CHF dalam tahun mencapai 6%. Dan samai saat ini telah banyak
peelitian mengenai statin dimana statin baik untuk mengurangi angka morbiditas dan
mortalitas.pada pasien dengan Coronary Artery Disease .

Selain itu statin juga memiliki efek pleiotropic effect dengan menginhibisi mevalonat.
Statin juga dpaat menurunkan produksi isoprenoiddan menurunkan reaksi inflammasi dengan
Rho protein. Beberapa studi retrospektif juga sudah menelurkan hasil bahwa Statn dapaat
meningkatkan ketahanan hidup seseorang yang terkena penyakit kardiovaskular. Namun ada
beberapa juga penelitian yang menyimpulkan bahwa statin tidak berefek pada pengobatan heart
failure. Sejauh ini hipotesis yang berkeja ialah penurunan ubiquinone degan pengobatan statin
dapat menurunkan angka risiko cardiovascular karena ubiquionan merupakan suatu antioksidan
pada molekul mitokondria dan dapat menguatkan otot.

Pitavastatin merupakan suatu lipophilic longer acting cholesterol. Pitavastatin memiliki


biovavilabilitas yang tinggi dan dimetabolisme di P450. Studi ini bertujuan untuk pasien seacara
random yang terkena CHF NYHA II dan III, ischemic heart disease diberikan 10 mg pitavastatin
dan 4 mg pitavastatin setiap hari dan mengevaluasi fungsi sistolik dan kapasitas aktifitas setelah
1 tahun pengobatan

Hasil yang didpatkan bahwa kedua dosis yang diberikan sama sama meningkatkan left
ventricular systolic function setelah 1 tahun yang menandakan bahwa statin dapat menurunkan
cardiac remodelling pada pasien ischemic CHF. Dosis yang tingg pada pemberian statin tidak
memiliki efek yang terlalu berpengaruh pada aktifitas seseorang. Pemverian dosis rendah justru
dapat meningkatkan kapasistas aktifitas seseorang. Dari sini dapat disimpulkan bahwa penurunan
kolesterol secara cepat tidak berpengaruh pada penguatan otot.

Efek antioxidant dan anti-inflammatory pada putavastatin tdak terlalu baik apabila
dibandingkan dengan golongan ststin lain (rosuvastatin) . dalam penelitian ini juga mendapatkan
efek samping dari pengunaan statin yaitu terjadinya myopathy. Semakin tinggi dosis statin yang
diberikan maka kejadian myopathy makin sering di temukan.

Jadi secara keseluruhan dpat disimpulkan bahwa pravastatin dan pitavastatin mempunyai
keuntungan pada cardiac reverse remodelling effect dan dapat meningkatkan fungsi sistolik.
The role of statin in chronic heart failure
Statin adalah kompetitif antagonis 3-hydroxy-3-methyl-glutaryl-CoA reductase befungsi
untuk menurunkan sintesis dari kolesterol baik di hati maupun di usus. Maka dari itu pengunaa
statin dapat menurunkan serum kolesterol, trigliserdia, dan LDL.

Selain dari efek-efek tersebut ternyata pengunaan statin pada heart failure yaitu efek pada
vascular endothelial. Dimana pada saat CHF kadar vasoconstrictive agent endotelin -1
meningkat. Pemberian statin pada kondisi ini dapat menurunkan ekspresi dari endotelin-1 .
pemberian statin juga dapat menurunkan cell adhesi VCAM-1, ICAM-1, selectin E yang dapat
menghambat matrix metalloprotease.

Stress oksidatif mengambil peran penting dalam pathogenesis CHF. Meningkatnya


produksi ROS dapat memodifikasi protein dan membrane lipid. Dan pada ujungnya kana
menghasilkan respon inflammasi. Pada kondisi ini diketahui bahwa pemberian statin dapat
menurunkan reaksi oksidatif . hal ini dapat dibuktikan dengan menurunnya kadar lipid
perooksidasi pada grup yang mendapatkan Rovuvastatin

Statin juga dapat berperan sebagai antiinflamasi dengan menurunkan kadar hs-CRP
konsentasi. Tetapi statin tidak terbukti dapat menurunkan kadar Il-6 dan TNF-Alfa. Paling baik
di coba pada pasien dengan usia diatas 60 tahun dengan penyakit CHF ischmic. Sementara
dengan pemberian Atorvastatin dapat menurunkan kadar CRP dan Il-6. Pemberian statin jangka
panjang juga dapat meningkatkan cardiac hemodinamik.

Secara kesimpulan bahwa dengan pemberian statin dapat meningkatkan efek terapi dari
CHF. Sementara itu pemberian statin dalam jangka waktu terlambat memberikan efek yang tidak
terlalu signifikan.
Statin stimulate artherosclerosis and heart failure: Pharmacological mechanism

Statin menimbulkan efek menghancurkan mitokondria sehingga menimbulkan reaksi


inflammasi . untuk melakukan repair pada tempat yang mengalami infalmmasi dapat
mencetuskan terjadi nya atherosclerosis. Atherosclerosis terjadi melalui mediasi sel toll-like
receptor yang akan mengaktifkan agen agen mediatorinflamasi menyebabkan hypoxia iskemia.
Dan aapabila hal tersebut terjadi pada arteri coronary maka akan menurunkan perfusi ke airan
coroner dan menurunkan produksi ATP sehingga gagal kontraksi dari otot jantung

Statin juga menghambat gluthatione peroksidase, pada saat penghambatan ini terjadi maka
kadar perioxidative stress meningkat yang dipercayai sebagai awalan terjadinya atherogenesis,
carcinogenesis dan aging. Statin juga menurunkan kadar antiperioxidative enzymes seperti
superpeioksida dismutase dan katalase dengan mekanisme yang belum jelas.

Namun beberapa cardiologist beranggapan bahwa statin memang efektif untuk


menurunkan kadar LDL darah sehinngga dpat menegah terjadinya coronary heart disease.
Sementara para ilmuwan pada tahun 2004 berkoonflik bahwa statin tidak efektif dalam
mencegah Coronary Heart Disease.

You might also like