You are on page 1of 4

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Kurang energi protein (KEP)


Sasaran : Keluarga
Tempat : Posyandu balita di rumah Tn. Atmo Timpal
Waktu : Tanggal 4 Februari 2010, pukul 09.00 WIB
TIU : Setelah diberikan pengarahan, diharapkan keluarga mengerti tentang masalah
gizi kurang.
No TIK Pokok materi Metode AVA Evaluasi
1. Setelah diberikan - CTJ - Tes lisan
penyuluhan keluarga Pengertian KEP
diharapkan dapat : -
- Klasifikasi dan
Menjelaskan pengertian gejala KEP
KEP (kurang energi -
protein) Akibat KEP
- -
Menjelaskan klasifikasi Cara pencegahan
KEP KEP
- -
Menjelaskan gejala klinis Cara penanganan
KEP KEP
-
Menjelaskan cara
perawatan balita
dengan KEP
MATERI PENYULUHAN
KURANG ENERGI PROTEIN

A. PENGERTIAN KEP
Kekurangan energi protein (KEP) adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh
karena tubuh kekurangan zat protein dan kalori dalam makanan sehari-hari.

B. KLASIFIKASI KEP
1) Kekurangan energi protein ringan.
Anak kelihatan kurus, bila ditimbang berat badannya pada KMS berada pada pita
kuning bawah.
2) Kekurangan energi protein sedang, berat.

Berat badan anak di KMS di bawah garis merah. Tanda-tanda yang menyertai :
a) Pucat karena anemia.
b) Mata tampak besar dan dalam.
c) Ubun-ubun besar dan cekung.
d) Otot atropi (mengecil).
e) Ujung tangan dan kaki kanan terasa dingin dan tempat sianosis (kebiru-biruan).
f) Perut buncit atau cekung.
g) Rambut tipis.
h) Kulit kusam, kering dan bersisik.
i) Pembesaran hati.
j) Faeces encer.

Kekurangan energi protein berat dibagi menjadi:

1) Marasmus (kurang energi)


Ditandai dengan :
1. Sangat kurus,
2. Tampak tulang terbungkus kulit,
3. Wajah seperti orang tua,
4. Cengeng dan rewel,
5. Kulit keriput,
6. Jaringan lemak subkutan minimal/tidak ada,
7. Perut cekung,
8. Sering disertai penyakit infeksi dan diare.
2. Kwashiokor

Anak tampak gemuk, tapi bukan gemuk seperti yang diharapkan. Sebenarnya
yang terjadi pada anak kurang gizi tipe kwashiorkor ini adalah anak mengalami bengkak
yang dapat terjadi pada seluruh tubuh, disertai wajah sembab dan membulat akibat
kurangnya protein dalam tubuh.
Gejala lain yang seringkali juga dijumpai :
1. Mata sayu,
2. Rambut tipis, kemerahan seperti rambut jagung, mudah dicabut dan rontok,

3. Cengeng, rewel dan apatis,

4. Pembesaran hati,

5. Otot mengecil (hipotrofi),

6. Bercak merah kecoklatan di kulit dan mudah terkelupas (crazy pavement


dermatosis),

7. Sering disertai penyakit infeksi terutama diare dan anemia.

3. Marasmus kwashiorkor, campuran gejala klinis kwashiorkor dan


marasmus.
Penyebab kekurangan energi protein :
a. Sebagai akibat dari pemasukan bahan makanan yang tidak mencukupi.
b. Sebagai akibat dari penyerapan bahan makanan yang tidak memadai missal
karena anak sakit berat
c. Kebiasaan yang buruk.
d. Kecenderungan yang salah dalam memilih bahan makanan.
e. Faktor emosional yang membatasi (tabu)
f. Kelainan metabolisme tertentu.
g. Keadaan lingkungan ikut pula berperan.

You might also like