You are on page 1of 42

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI

A. ANALISA DATA
 Data Subjektif :
- Pasien mengatakan mendengar suara bisikan atau melihat bayangan
- Pasien mengatakan ia merasakan sesuatu melalui indera peraba, penciuman,
dan pengecapan
- Pasien mengatakan ia merasa kesal
 Data Objektif
- Distorsi sensori
- Respon pasien tidak sesuai
- Pasien tampak bersikap seolah melihat, mendengar, mengecap, meraba, atau
mencium sesuatu
- Pasien tampak menyendiri
- Pasien tampak melamun
- Konsentrasi pasien tampak buruk
- Disorientasi waktu, tempat, orang atau situasi
- Pasien tampak curiga
- Pasien tampak melihat ke satu arah
- Pasien tampak mondar-mandir
- Pasien tampak berbicara sendiri
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
- Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi (sesuai jenis halusinasi yang dialami
pasien)
 Catatan : yang membedakan Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
Jenis Halusinasi Data Objektif Data Subjektif
Halusinasi  Bicara atau tertawa sendiri  Mendengar suara atau kegaduhan
Pendengaran  Marah-marah tanpa sebab  Mendengar suara yang bercakap-
 Menyedengkan telinga cakap
kearahtertentu  Mendengar suara menyuruh
 Menutup telinga melakukan sesuatu yang berbahaya
Halusinasi  Menunjuk-nunjuk kearah tertentu  Melihat bayangan, sinar, bentuk
Penglihatan  Ketakutan pada sesuatu yang geometris, bentuk kartoon, melihat
tidak jelas hantu atau monster
Halusinasi Penghidu  Menghidu seperti sedang  Membaui bau-bauan sperti bau
membaui bau-bauan tertentu darah, urin, feces, kadang-kadang
 Menutup hidung bau itu menyenangkan
Halusinasi  Sering meludah  Merasakan rasa seperti darah, urin
Pengecapan  Muntah atau feces
Halusinasi  Menggaruk-garuk permukaan  Mengatakan ada serangga
Perabaan kulit dipermukaan kulit
 Merasa seperti tersengat listrik
Halusinasi  Memegang kainya yang  Mengatakan badannya melayang
Kinestetik dianggapnya bergerak sendiri diudara
Halusinasi Viseral  Memegang badannya yang  Mengatakan perutnya menjadi
dianggapnya berubah bentuk dan mengecil setelah minum softdrink
tidak normal seperti biasanya
C. INTERVENSI KEPERAWATAN

PERENCANAAN

WAKTU DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWATAN
EVALUASI

Gangguan persepsi TUM : Klien Setelah dilakukan 1. Bina hubungan 1. Hubungan saling percaya
sensori mampu mengontrol tindakan keperawatan saling percaya merupakan dasar untuk
halusinasi … x … diharapkan dengan : memperlancar
gangguan persepsi  Sapa klien hubungan interaksi
sensori teratasi. dengan ramah selanjutnya.
TUK 1 :
Kriteria Hasil : dan baik secara
Klien dapat 1. Ekspresi wajah verbal dan non
membina hubungan bersahabat, verbal.
saling percaya. menunjukkan  Perkenalkan diri
rasa senang, ada dengan sopan.
kontak mata,  Tanyakan nama
2. mau berjabat lengkap klien
tangan, mau dan nama
menyebutkan nama, panggilan yang
3. mau menjawab disukai klien.
salam,  Jelaskan tujuan
4. mau duduk pertemuan.
berdampingan  Jujur dan
dengan perawat, menepati janji.
5. mau mengutarakan  Tunjukkan sikap
masalah yang empati dan
dihadapi. menerima klien
apa adanya.
 Beri perhatian
pada klien dan
perhatikan
kebutuhan dasar
klien
TUK 2: Setelah dilakukan 1. Adakan sering dan 1. Kontak sering dan
Klien dapat tindakan keperawatan singkat secara singkat selain upaya
mengenal halusinasi … x … diharapkan bertahap. membina hubungan
gangguan persepsi saling percaya juga
sensori teratasi. dapat memutuskan
Kriteria Hasil : halusinasinya
1. Klien dapat
menyebutkan 2. Observasi tingkah 2. Mengenal perilaku pada
waktu, isi laku klien terkait saat halusinasi timbul
dan frekuensi dengan halusinasinya. memudahkan perawat
timbulnya Bicara dan tertawa dalam melakukan
halusinasi. tanpa stimulus, intervensi
memandang ke kiri
2. Klien dapat dan ke kanan seolah-
mengungkapkan olah ada teman bicara
perasaan
terhadap 3. Bantu klien mengenal 3. Mengenal halusinasi
halusinasinya. halusinasinya dengan memungkinkan klien
cara : untuk menghindari
 Jika menemukan faktor timbulnya
klien yang sedang halusinasi
halusinasi
tanyakan apakah
ada suara yang di
dengar.
 Jika klien
menjawab ada
lanjutkan apa
yang dikatakan.
 Katakan bahwa
perawat percaya
klien mendengar
suara itu, namun
perawat sendiri
tidak
mendengarnya
(dengan nada
sahabat tanpa
menuduh/mengha
kimi)
 Katakan pada
klien bahwa ada
juga klien lain
yang sama seperti
dia.

4. Diskusikan dengan 4. Dengan mengetahui


waktu, isi dan frekuensi
klien tentang :
munculnya halusinasi
 Situasi yang
menimbulkan mempermudah tindakan
atau tidak keperawatan yang akan
menimbulkan dilakukan perawat
halusinasi.
 Waktu dan
frekuensi
terjadinya
halusinasi (pagi,
siang, sore dan
malam atau jika
sendiri, jengkel,
sedih)

5. Diskusikan dengan 5. Untuk mengidentifikasi


klien apa yang pengaruh halusinasi
dirasakan jika pada klien.
terjadi halusinasi
(marah, takut, sedih,
tenang) beri
kesempatan
mengungkapkan
perasaan.

TUK 3: Setelah dilakukan 1. Identifikasi bersama 1. Upaya untuk memutus


Klien dapat tindakan keperawatan klien tindakan siklus halusinasi
mengontrol … x … diharapkan yang dilakukan sehingga halusinasi
halusinasinya. gangguan persepsi jika terjadi tidak berlanjut.
. sensori teratasi. halusinasi (tidur,
Kriteria Hasil : marah, menyibukkan
1. Klien dapat diri sendiri dan lain-
menyebutkan lain)
tindakan yang
biasanya 2. Diskusikan manfaat 2. Reinforcement dapat
dilakukan untuk cara yang digunakan meningkatkan harga
mengendalikan klien, jika bermanfaat diri klien.
halusinasinya. beri pujian.
2. Klien dapat
menyebutkan cara 3. Diskusikan cara baru 3. Memberikan alternatif
baru. untuk memutus atau pilihan untuk
3. Klien dapat mengontrol mengontrol halusinasi.
memilih cara timbulnya halusinasi
mengatasi :
halusinasi seperti  Katakan : “Saya
yangtelah tidak mau dengar
didiskusikan kau” pada saat
dengan klien. halusinasi
4. Klien dapat muncul.
melakukan cara  Menemui orang
yang telah dipilih lain atau perawat,
untuk teman atau
mengendalikan anggota keluarga
halusinasi. yang lain untuk
5. Klien dapat bercakap-cakap
mengetahui atau mengatakan
aktivitas kelompok. halusinasi yang
didengar.
 Membuat jadwal
sehari-hari agar
halusinasi tidak
sempat muncul.
 Meminta
keluarga / teman /
perawat, jika
tampak bicara
sendiri.
 Memberikan
alternatif pilihan
untuk mengontrol
halusinasi.

4. Bantu klien 4. Memotivasi dapat


memilih cara dan meningkatkan
melatih cara untuk keinginan klien untuk
memutus halusinasi mencoba memilih
secara bertahap, salah satu cara untuk
misalnya dengan : mengendalikan
 Membersihkan halusinasi dan dapat
rumah dan alat-alat meningkatkan harga
rumah tangga. diri klien.

 Mengikuti
keanggotaan sosial
di masyarakat
(pengajian, gotong
royong).
 Mengikuti kegiatan
olah raga di
kampung (jika
masih muda).
 Mencari teman
untuk ngobrol

5. Memberi kesempatan
5. Beri kesempatan
kepada klien untuk
untuk melakukan cara
mencoba cara yang telah
yang telah dilatih
dipilih.
Evaluasi : hasilnya
dan beri pujian jika
berhasil

6. Stimulasi persepsi dapat


6. Anjurkan mengurangi perubahan
klien untuk interprestasi realitas
mengikuti akibat halusinasi
terapi aktivitas
kelompok,
orientasi
realita dan
stimulasi
persepsi.

a) R
TUK 4: Setelah dilakukan 1. Diskusikan dengan 1. Dengan menyebutkan
Klien dapat tindakan keperawatan klien dan keluarga dosis, frekuensi dan
memanfaatkan obat … x … diharapkan tentang dosis dan manfaat obat diharapkan
dengan baik. gangguan persepsi frekuensi serta klien melaksanakan
sensori teratasi. manfaat minum obat. program pengobatan.
Kriteria Hasil :
1. klien dan keluarga 2. Anjurkan klien 2. Menilai kemampuan kita
dapat menyebutkan minta sendiri obat dalam pengobatannya
manfaat sama dosis pada perawat dan sendiri
dan efek samping merasakan
obat manfaatnya.
2. klien dapat
mendemontrasikan 3. Anjurkan klien untuk
3. Dengan mengetahui efek
obat dengan benar bicara dengan dokter samping klien akan tau
3. klien dapat tentang mafaat dan apa yang harus dilakukan
memahami minum efek samping obat setelah meminum obat
obat tanpa yang dirasakan.
konsultasi
4. klien dapat 4. Diskusikan akibat 4. Program pengobatan
menyebutkan lima berhenti minum obat dapat berjalan dengan
prinsip 5 nbenar tanpa konsultasi lancar
penggunaan obat

5. Bantu klien 5. Dengan mengetahui

menggunakan obat prinsip penggunaan obat,

dengan prinsip 5 maka kemandirian klien

benar: (benar dosis, untuk pengobatan dapat

benar obat, benar ditingkatkan secara

waktu, benar cara, bertahap.

benar pasien)
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

STRATEGI PELAKSAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari/ Tanggal :

Jam : WITA

Pertemuan ke : 1 ( Pertama )

Topik : BHSP

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
- Pasien mengatakan mendengar suara bisikan atau melihat bayangan
- Pasien mengatakan ia merasakan sesuatu melalui indera peraba, penciuman, dan pengecapan
- Pasien mengatakan ia merasa kesal
DO :
- Distorsi sensori
- Respon pasien tidak sesuai
- Pasien tampak bersikap seolah melihat, mendengar, mengecap, meraba, atau mencium sesuatu
- Pasien tampak menyendiri
- Pasien tampak melamun
- Konsentrasi pasien tampak buruk
- Disorientasi waktu, tempat, orang atau situasi
- Pasien tampak curiga
- Pasien tampak melihat ke satu arah
- Pasien tampak mondar-mandir
- Pasien tampak berbicara sendiri
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi

3. Tujuan Khusus
- Pasien dapat membina hubungan saling percaya
- Ekspresi wajah pasien bersahabat
- Pasien menunjukan rasa senang
- Pasien ada kontak mata dan berjabat tangan
- Pasien mau menyebutkan nama
- Pasien mau menjawab salam
- Pasien mau duduk berdampingan dengan perawat
4. Tindakan
a. Membina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik dengan cara :
- Menyapa pasien dengan ramah
- Memperkenalkan diri dengan sopan
- Menanyakan nama legkap pasien dan nama panggilan yang disukai pasien
- Menjelaskan tujuan pertemuan
- Menunjukan sikap empati dan menerima pasien apa adanya.
WAKTU DIAGNOSA INTERVENSI RESPON
KEPERAWATAN (TINDAKAN KEPERAWATAN)
Pukul : Gangguan Persepsi 1. Fase Orientasi 1. Fase Orientasi
08.00 – 08.15 Sensori : Halusinasi Subjektif
WITA a. Salam terapiutik a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi bapak” “Selamat pagi”

”Saya Mahasiswa keperawatan dari “Nama saya I Made Agus Putra”


Poltekkes Kemenkes Denpasar yang akan
merawat bapak nama saya Mirawati Galuh
biasa dipanggil Galuh. Mulai hari ini saya
bertugas merawat bapak selama 1 minggu
kedepan. Nama lengkap bapak siapa?”

“Bapak suka dipanggil siapa?” “Saya suka dipanggil Degus”

“Baiklah Bli. Saya panggil Bli Degus saja “ Baiklah”


ya. Hari ini saya jaga pagi dari jam 8
sampai jam 2 sore. Jadi jika Bli Degus ada
keperluan, bisa mencari saya di ruang
perawat”
b. Evaluasi/validasi b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimna kabar Bli Degus hari ini?” “Kabar saya cukup baik”

“Tidurnya semalam bagaimana Bli “Kemarin tidurnya sedikit terganggu, saya


Degus?” mendengar sesuatu dan melihat ada bayangan
putih”

c. Kontrak c. Kontrak
- Topik c. Topik :
“Senang bisa berkenalan dengan Bli “Ya, baiklah”
Degus hari ini, bagaimana kalau kita
berbincang-bincang untuk saling
mengenal”
- Waktu
“ Lamanya 15menit, bagaimana Bli? Jadi, “Ya dik”
kita akan berbincang-bincang dari jam
08.00 sampai jam 08.15 lewat 15menit
nanti ya?”
- Tempat
“ Dimana Bli Degus ingin berbincang- “Iya, boleh”
bincang? Bagaimana jika di taman
belakang saja Bli?”

2. Fase Kerja 2. Fase Kerja


“Bagaimana perasaan dan keadaan Bli Degus “perasaan say agelisah dan keluhan saya mendengar
hari ini? Apakah ada yang dikeluhkan atau suara dan melihat bayangan putih”
ditanyakan sebelum kita berbincang-
bincang?”

“Bli Degus tidak perlu khawatir karena kita “ Iya dik”


berada di tempat yang aman. Saya dan
perawat disini akan selalu menjadi teman dan
membantu Bli degus”

”Apakah bli Degus mendengar suara tanpa “iya saya mendengar suara itu dan tanpa ada
ada wujudnya?Apa yang dikatakan suara itu? wujudnya, suara itu berkata ingin membunuh saya
dan apakah bayangan putih itu terus dan bayangan putih itu mengikuti saya”
mengikuti bli Degus?”
”Apakah bli Degus terus-menerus terdengar “ Suara itu terdengar sewaktu-waktu, suara itu
atau sewaktu-waktu? Kapan yang paling paling muncul siang hari dan malam hari sebelum
sering bli dengar suara itu ? Berapa kali sehari saya tidur, sehari itu bisa saya dengar 6 kali, suara
bli mendengar suara-suara tersebut? Pada itu terdengar pada keadaan saya lagi sendirian. Dan
keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada Bayangan putih itu pun berbarengan muncul dengan
waktu sendiri atau saat bersama dengan orang suara yang saya dengar”
lain Dan apakah bayangan putih yang bli
Degus lihat berbarengan dengan suara yang
bli dengar dan tak tanpak wujudnya?”

”Apa yang bli rasakan pada saat melihat “saya merasa ketakutan”
bayangan putih dan mendengar suara itu?”

”Apa yang bli lakukan saat mendengar suara “ saya berteriak dan menutup mata dan telinga saya
itu? Apakah dengan cara itu suara-suara itu dan suara itu sedikit mau hilang, baik saya mau
hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara- belajar caranya itu?”
cara untuk mencegah suara-suara itu
muncul?”

”Bli , ada empat cara untuk mencegah suara- “Ya saya akan mencoba cara-cara itu agar saya bisa
suara itu muncul. Pertama, dengan mengusir suara dan bayangan itu”
menghardik atau suara-suara itu muncul,
langsung bli bilang, pergi saya tidak mau
dengar, … Saya tidak mau dengar. Kamu
suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai
suara itu tak terdengar lagi. Coba bli
membentak suara tersebut. Kedua, dengan
cara bercakap-cakap dengan orang lain.
Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah
terjadwal, dan yang ke empat minum obat
dengan teratur.”

”Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, “ya saya sudah bisa melakuakn itu saya akan usir suara
yaitu dengan menghardik membentak”. itu”
”Caranya sebagai berikut: saat peragakan!
Nah begitu, … bagus! Coba lagi! Ya bagus
bapak sudah bisa”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagimana perasaan Bli setelah kita “Saya sangat senang bisa berbincang-bincang dan
berbicang-bincang tentang bagaimana cara berkenalan dengan suster maupun memperagakan
berkenalan dengan teman (klien) dan gerakan tadi”
perawat?” Bli Degus juga sudah mampu
untuk mempraktekannya. Bli tampak bagus
sekali dalam mempraktekannya.

b. Evaluasi objektif
Pasien mau menjawab setiap pertanyaan
yang diberikan perawat serta mampu
mempraktikkan cara mencegah suara-suara
muncul

4. Rencana tindak lanjut “ Baik dik”


“ Bapak kita sudah mengobrol selama 15
menit, Bapak sudah mampu menjawab
pertanyaan saya dengan baik. Besok saya
akan kesini lagi untuk mengajak bapak
mengobrol. “

5. Kontrak
- Topik : “ Oke baiklah”
“Baiklah untuk besok akan mengajak
bapak mengobrol tentang cara melatih
mengontrol halusinasi dengan bercakap –
cakap dengan orang lain”

- Waktu : “ya dik”


“Baik Bli besok kita akan bertemu lagi
selama 15 menit dari Jam 14.00
sampai jam 14.15 ya Bli. Baik, saya permisi
dulu Bli , Blig Degua bisa melanjutkan
kegiatan Bli yang lainnya. Terimakasih Bli
atas waktunya”

- Tempat : “oke dik”


“untuk tempatnya besok kita berbincang-
bincang di taman ini lagi iya bli Degus”
STRATEGI PELAKSAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari/ Tanggal : Rabu, 14 Desember 2016

Jam : 16.00 wita – 16.20 wita

Pertemuan ke : 2 ( Kedua )

Topik : Mengenal Halusinasi

B. Proses Keperawatan
5. Kondisi Klien
DS :
- Pasien mengatakan masih sering mendengar suara-suara aneh seperti ribut dan ramai. Pasien mengatakan sulit tidur akibat suara
tersebut.
- Pasien mengatakan mendengar suara itu tidak menentu, dan biasanya pasien mendengar suara tersebut bila sedang sendirian.
DO :
- Kontak mata kurang
- Ekspresi wajah tampak datar
- Pasien tampak berbicara sendiri “kemik-kemik”
- Pasien juga tampak melamun
6. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori : Auditory
7. Tujuan khusus
- Pasien dapat mengenal halusinasinya
- Pasien dapat isi, waktu, frekuensi, situasu dan kondisi yang menimbulkan halusinasinya
- Pasien mampu mengatakan perasaan dan respon saat mengalami halusinasi (marah , takut, cemas, sedih, senang dan jengkel )
8. Tindakan
Mengobservasi tingkah laku pasien terkait dengan halusinasinya dengan cara menanyakan apakah pasien mengalami sesuatu dan
sesuatu apa yang sedang dialaminya, Mengatakan kepada pasien bahwa perawat percaya pasien mengalami hal tersebut namun
perawat sendiri tidak mengalaminya, mendiskusikan dengan pasien tentang situasi yang menimbulkan halusinasi, menanyakan
kepada pasien waktu dan beberapa kali terjadinya halusinasi, mendiskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi
halusinasi dan beri pasien untuk mengungkapkan perasaaannya.
WAKTU DIAGNOSA INTERVENSI RESPON
KEPERAWATAN (TINDAKAN KEPERAWATAN)
Pukul : Gangguan Persepsi 1. Fase Orientasi 1.Fase Orientasi
08.00 – 08.15 Sensori : Halusinasi Subjektif
WITA a. Salam terapiutik a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi bli Bagaimana perasaan “Selamat pagi” perasaan gelisah
bapak hari ini?
Apakah suara-suaranya masih muncul ? “ Suara dan bayangan itu sudah mau sedikit
Apakah sudah dipakai cara yang telah kita menghilang, saya sudah memakai cara yang
latih? dusuruh kemarin”

“ Sesuai janji kita tadi saya akan latih cara “ baik”


kedua untuk mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap dengan orang lain.”

b. Evaluasi/ validasi b. Evaluasi/validasi


”Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa “Hari hari keluhannya masih sedikit mendengar
keluhan bapak saat ini” suara dan bayangan itu”
c. Kontrak c. Kontrak

- Topik

”Baiklah bli seperti janji kita kemarin “iya dik”


hari ini saya akan mengajak bapak
mengobrol tentang cara mengenal sesuatu
yang sering bapak denger.”

- Waktu “iya 15 menit”

“Baik disini kita akan mengobrol selama


15 menit”
- Tempat “iya ditaman”

“ kita akan mengobrol di taman bli iya”

2. Fase Kerja 2. Fase Kerja


“Cara kedua untuk mencegah/mengontrol “baik saya akan mencoba melakukan instruksi yang
halusinasi yang lain adalah dengan bercakap- adik suruh”
cakap dengan orang lain. Jadi kalau bapak
mulai mendengar suara-suara, langsung saja
cari teman untuk diajak ngobrol. Minta
teman untuk ngobrol dengan bapak
Contohnya begini; … tolong, saya mulai
dengar suara-suara. Ayo ngobrol dengan
saya! Atau kalau ada orang dirumah
misalnya istri,anak bapak katakan: bu, ayo
ngobrol dengan bapak soalnya bapak sedang
dengar suara-suara. Begitu bapak Coba
bapak lakukan seperti saya tadi lakukan. Ya,
begitu. Bagus! Coba sekali lagi! Bagus! Nah,
latih terus ya bapak!”

3. Fase Terminasi 3. Fase Subejektif


a. Evaluasi subjektif “perasaan saya sedikit lebih tenang”
“Bagaimana perasaan bli setelah latihan
ini?
”Jadi sudah ada berapa cara yang bapak “sudah dua cara”
pelajari untuk mencegah suara-suara itu?”

” Bagus, cobalah kedua cara ini kalau bli “baik dik kita buat jadwal”
mengalami halusinasi lagi. Bagaimana
kalau kita masukkan dalam jadwal
kegiatan harian bli. Mau jam berapa
latihan bercakap-cakap?”

b. Evaluasi objektif
“Ekspresi pasien tampak datar, pasien
hanya menjawab pertanyaan perawat
seperlunya saja, pasien dapat
mempraktikkan kembali teknik
menghardik halusinasi yang telah
diajarkan. “

4. Rencana tindak lanjut 4. Rencana tindak lanjut


“ Bli kita sudah mengobrol selama 15 menit, “iya dik”
bli sudah mampu menjawab pertanyaan saya
dengan baik walaupun sedikit. Besok saya
akan mengajak bapak untuk mengobrol lagi.”

5. Kontrak yang akan datang 5. Kontrak yang akan datang


- Topik - Topic
”Bli besok pagi saya akan ke mari lagi. “Iya dik”
Bagaimana kalau kita latih cara yang ketiga
yaitu melakukan aktivitas terjadwal? ”
- Waktu - Waktu
“Untuk waktunya besok kita mengobrol “Iya 15 menit”
selama 15 menit “
- Tempat - Tempat
“Dan tempatnya di taman ini saja ya bli” “Iya dik “
WAKTU DIAGNOSA INTERVENSI RESPON
KEPERAWATAN (TINDAKAN KEPERAWATAN)
Pukul : Gangguan Persepsi 1. Fase Orientasi 1. Fase Orientasi
08.00 – 08.15 Sensori : Halusinasi Subjektif
WITA a. Salam terapiutik d. Salam Terapeutik
“Selamat pagi bli Bagaimana perasaan bli “Selamat pagi perasaan sudah sedikit baikan”
hari ini?
“Apakah suara-suaranya masih muncul ? “ Suara dan bayangan itu sudah mau sedikit
Apakah sudah dipakai dua cara yang telah menghilang, saya sudah memakai 2 cara yang
kita latih ? “ kemarin”

“Bagaimana hasilnya ? “ “hasilnya suara dan bayangan itu sedikit mulai


menghilang”

“Bagus ! Sesuai janji kita, hari ini kita “baik”


akan belajar cara yang ketiga untuk
mencegah halusinasi yaitu melakukan
kegiatan terjadwal. “
b.Evaluasi/ validasi b. Evaluasi/validasi
”Bagaimana perasaan bli hari ini? Apa “biasa saja dan masih seperti kemarin”
keluhan bli saat ini?”

c. Kontrak c. Kontrak
- Topik “iya mari bicara”
”Baiklah, bagaimana kalau kita
bercakap-cakap tentang suara yang
selama ini bapak dengar tetapi tak
tampak wujudnya?
- Waktu
“Baik disini kita akan mengobrol “ iya 20 menit dah”
selama 20 menit”
- Tempat
“ tempatnya ditaman lagi ya bli “ “oke”

2. Fase Kerja 2. Fase kerja


“Apa saja yang biasa bli lakukan? “saya pagi bangun lalu bersih-bersih terus mandi
Kegiatannya pagi sampai malam?” selanjutnya saya makan pagi, siang saya ngobrol
dengan teman, sore saya memotong rumput lalu
menton tv selanjutnya saya makan sore setelah itu
saya mandi lalu sembhyang dan mlm saya ngobrol
lagi selanjutnya saya tidur”

”Wah banyak sekali kegiatannya. Mari kita “ baik dik mari kita latihan”
latih dua kegiatan hari ini (latih kegiatan
tersebut). Bagus sekali bapak bisa lakukan.
Kegiatan ini dapat bapak lakukan untuk
mencegah suara tersebut muncul. Kegiatan
yang lain akan kita latih lagi agar dari pagi
sampai malam ada kegiatan.”

3. Fase Terminasi 3. Fase Terminasi


a. Evaluasi a. Evaluasi
- Evaluasi subjektif - Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bli setelah kita “ saya merasa lebih tenang”
bercakap-cakap cara yang ketiga untuk
mencegah suara-suara?
”Bagus sekali! Coba sebutkan 3 cara “ yang pertama dengan menghardik atau

yang telah kita latih untuk mencegah mengusir yang kedua dengan cara

suara-suara.” mengobrol dengan orang lain dan yang


ketiga melakukan kegiatan yang sudah
terjadwal”

Bagus sekali bli.bli sudah bisa menjawab


“ iya dik sama-sama”
pertanyaan saya”

b. Evaluasi objektif
b. Evaluasi objektif
“Pasien tampak berbicara sendiri,
“kemik-kemik”. Pasien hanya menjawab
pertanyaan seperlunya dan pasien masih
tampak melamun dengan ekspresi datar.”

4. Rencana tindak lanjut


4. Rencana tindak lanjut

“iya dik saya mau”


“Bli kita sudah berbincang-bincang selama 20
menit, Bli sudah mampu menjawab pertanyaan
saya dengan baik. Besok saya akan kesini lagi
untuk mengajak bli berbincang-bincang lagi
dengan topic menggunakan obat secara teratur”
5. Kontrak yang akan datang 5. Kontrak yang akan datang
- Topik
“Baiklah untuk besok akan mengajak bapak
“ iya dik”
tentang cara menggunakan obat secara
teratur”
- Waktu
Untuk waktunya besok kita mengobrol
“iya 20 menit”
selama 20 menit
- Tempat
Dan tempatnya di ruangan ini saja ya bli “ iya dik”
WAKTU DIAGNOSA INTERVENSI RESPON
KEPERAWATAN (TINDAKAN KEPERAWATAN)
Pukul : Gangguan Persepsi 1. Fase Orientasi 1. Fase Orientasi
08.00 – 08.15 Sensori : Halusinasi Subjektif
WITA a. Salam terapiutik a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi bli Bagaimana perasaan bli “Selamat pagi perasaan sudah sedikit baikan”
hari ini?
“Apakah suara-suaranya masih muncul ? “ Suara dan bayangan itu sudah mau sedikit
Apakah sudah dipakai dua cara yang telah menghilang, saya sudah memakai 2 cara yang
kita latih ? “ kemarin”

“Bagaimana hasilnya ? “ “hasilnya suara dan bayangan itu sedikit mulai


menghilang”

“Bagus ! Sesuai janji kita, hari ini kita “baik”


akan belajar cara yang keempat yaitu cara
menggunakan obat secara teratur. “
b. Evaluasi/ validasi b. Evaluasi/validasi
”Bagaimana perasaan bli hari ini? Apa “biasa saja dan masih seperti kemarin”
keluhan bli saat ini?”

c. Kontrak c. Kontrak
- Topik “iya mari bicara”
”Baiklah, bagaimana kalau kita
bercakap-cakap tentang menggunakan
obat secara teratur?
- Waktu
“Baik disini kita akan mengobrol
selama 20 menit” “ iya 20 menit dah”
- Tempat
“ tempatnya ditaman lagi ya bli “ “oke”

2. Fase Kerja d. Fase kerja


“apakah bli merasa berbeda setelah meminum “iya saya merasakan perubahan”
obat secara teratur?”
”apakah suara dan bayangan itu mulai “iya saya merasakannya suara dan bayangan sudah
berkurang dan hilang?” mulai menghilang”
”bli minum obat sangat penting supaya suara “ ya, 3 jenis obat, obat yang putih THP diminum
dan bayangan yang mengganggu selama ini 3xsehari, obat yang berwarna orange CPZ 3xsehari
tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang diminum, dan merah jambu HP diminum 3xsehari
bli minum?” jamnya 7 pagi 1siang dan 7malam”

”bli obat tersebut berguna untuk pikiran bli “iya saya paham dan mengerti dengan penjelasannya”
tenang, kalau suara atau bayangan itu sudah
hilang obatnya tidak boleh diberhentikan,
nanti konsultasikan dengan dokter sebab kalau
putus obat, bli akan kambuh dan sulit
mengembalikan ke keadan semua, kalau
obatnya habis bisa minta ke dokter untuk
mendapatkannya lagi, bli juga harus teliti
menggunakan obat-obat ini, pastikan obatnya
benar jangan keliru dengan obat milik orang
lain, baca nama pada kemasannya dan
pastikan obat diminum pada waktunya dengan
cara yang benar yaitu diminum sesudah
makan dan tepat jamnya”
3. Fase Terminasi 3. Fase Terminasi
a. Evaluasi a. Evaluasi
- Evaluasi subjektif - Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bli setelah kita “ saya lebih paham dan mengerti dengan cara
bercakap-cakap cara yang keempat menggunakan obat secara teratur”
tentang cara menggunakan obat secara
teratur?
”Bagus sekali! Coba sebutkan sudah “ada4 cara yaitu menghardik, bercakap-cakap,

berapa cara yang sudah kita lakukan.” mengobrol, dan menggunakan obat secara
teratur”

Bagus sekali bli.bli sudah bisa menjawab “ iya dik sama-sama”


pertanyaan saya”

b. Evaluasi objektif c. Evaluasi objektif


“Pasien tampak berbicara sendiri,
“kemik-kemik”. Pasien hanya menjawab
pertanyaan seperlunya dan pasien masih
tampak melamun dengan ekspresi datar.”
4. Rencana tindak lanjut 4. Rencana tindak lanjut

“Bli kita sudah berbincang-bincang selama 20 “iya dik saya mau”


menit, Bli sudah mampu menjawab pertanyaan
saya dengan baik. Besok saya akan kesini lagi
untuk mengajak bli berbincang-bincang lagi
dengan topic menggunakan obat secara teratur”

5. Kontrak yang akan datang 5. Kontrak yang akan datang

- Topik
“Baiklah besok kita akan memperdalam lagi “ iya dik”
4 cara menghindari suara dan bayangan
yang bli lihat ”
- Waktu
“Untuk waktunya besok kita mengobrol
“iya 30 menit”
selama 30 menit “
- Tempat
“ iya di
Dan tempatnya di taman ini saja ya bli
WAKTU DIAGNOSA TUJUAN FORMULA EVALUASI
KEPERAWATAN
Gangguan persepsi TUK 1 : S : pasien mengatakan mau meneriman dan diajak
sensori : halusinasi berbincang-bincang dengan perawat.
Pasien dapat membina hubungan saling
O : Pasien mau membalas salam, kontak mata pasien
percaya
tampak kurang, pasien tampak sesekali menunduk,
sebelum diajak pengkajian pasien tampaksedang duduk
menyendiri di kamarnya.
A : pasien dapat membina hubungan saling percaya,
masalah teratasi
P : pertahankan HSP dengan pasien
TUK 2 : S : pasien mengatakan senang bisa bertemu kembali
dengan perawat, pasien mengatakan masih ingat dengan
Pasien dapat mengenal halusinasi
apa yang dibicarakan sebelumnya, pasien mengatakan
bersedia menuruti intruksi perawat
O : Pasien tampak menjawab mengenai kemampuan
yang dia miliki, kontak mata pasien sudah bagus, pasien
tampak mampu mengenal jenis halusinasinya
A:Pasien dapat mengenal jenis halusinasi, masalah
teratasi
P : pertahankan HSP dengan pasien dan lanjutkan
intervensi
TUK 3 : S : pasien mengatakan masih mengingat nama perawat,
pasien mengatakan sangat senang bisa melakukan
Pasien dapat mengontrol halusinasi
kegiatan yang diintruksikan perawat
O : Pasien mau menjawab semua pertanyaan yang
diberikan, kontak mata bagus, pasien dapat mengontrol
halusinasinya
A : Pasien dapat mengontrol halusinasinya , masalah
teratasi
P : pertahankan HSP dan lanjutkan intervensi
TUK 4 : S : pasien mengatakan tau cara menggunakan obat
dengan benar
Pasien dapat menggunakan obat untuk
O : pasien tampak mendengarkan penjelasan dari
mengontrol halusinasi perawat tentang meningkatkan kegiatan sesuai
kemampuan pasien, wajah pasien tampak senang.
A : Pasien dapatmenggunakan obat dengan benar,
masalah teratasi
P : pertahankan HSP dan lanjutkan intervensi

You might also like