Muhammad Asnawi (09320150102) Kelompok 2 Laboratorium Pengolahaan Bahan Galian Rabu 2 Mei 2018 Program Studi Teknik Pertambangan Asisten : Kherul Ikhsan Fakultas Teknologi Industri 09320140123
Abstrak – Praktikum Modul 7 – Uji pengendapan (Settling Test) merupakan teknik
untuk mengetahui seberapa cepat dan seberapa banyak suatu bahan dapat diendapkan atau dilarutkan dalam suatu cairan. Yang nantinya hasil dari pengujian dapat digunakan untuk pengestimasian biaya pada industri pertambangan lebuhlanjut. Yang sekaligus dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengoptimalan sistem dalam industr itersebut. Percobaan dimulai dengan penimbangan sampel bahan galian kemudian dimasukan kedalam gelas ukur dan kemudian ditambah dengan air. Kemudian larutan ini diaduk hingga sudah terlihat homogen dan kemudian diukur seberapa banyak endapan yang terbentuk dalam suatu selang waktu tertentu. Kemudian dilakukan lagi percobaan dengan jumlah perbandingan pelarut danzat terlarut (bahangalian) dengan jumlah yang berbeda. Dan yang terakir dilakukan percobaan dengan menggunakan suatu flucolating reagent
A. Tinjauan Pustaka satuan volume atau berat bahan
Sedimentasi merupakan salah satu yang akan dipisahkan per satuan cara pemisahan antara komponen waktu) atau secara kontinyu (terus atau partikel berdasarkan menerus). perbedaan densitasnya melalui Uji Pengendapan adalah uji untuk medium alir. Oleh karena itu, mengetahui seberapa cepat suatu biasanya pemisahan tersebut partikel untuk mengendap. Uji berlangsung lama, terutama jika pengendapan ini digunakan dalam perbedaan densitas antar peningkatan kadar dan mutu komponen tersebut tidak berbeda konsentrasi dengan memanfaatkan jauh. Secara visual, sedimentasi perbedaan sifat berat jenis mineral merupakan pemisahan suspensi dalam suatu media fluida, menjadi dua fraksi yaitu fraksi sekaligus memanfaatkan perbedaan supernatan (fraksi yang jernih) dan kecepatan pengendapan mineral- fraksi padat pada konsentrasi yang mineral yang ada. Gaya-gaya yang lebih tinggi. Dalam praktek, bekerja pada saat partikel sedimentasi dapat dilakukan secara mengendap adalah gaya gravitasi batch (terputus-putus untuk setiap atau gaya berat partikel, gaya Arcchimedes dan gaya gesek. Pada pengendapan yang terjadi saat partikel mengendap, partikel meskipun fluida dalam kecepatan awalnya memiliki kecepatan dan yang rendah, seperti pada pompa. percepatan akibat gravitasi. Proses settling test dapat pula Namun, seiring bertambahnya dilakukan dengan penambahan kecepatan partikel, maka gaya flocculant. Dimana penambahan gesek atau gaya hambat partikel flocculant ini bertujuan untuk tersebut makin besar. Akhirnya mempercepat laju pengendapan. partikel akan mengalami suatu Flocculant yang digunakan berupa keadaan konstan yaitu dimana reagen kimia yang bekerja dengan percepatannya adalah nol karena cara menggabungkan partikel gaya gesek tersebut besarnya sama partikel solid kecil menjadi dengan gaya berat partikel dan gumpalan yang lebih besar dan kecepetannya tidak akan stabil. Sehingga dengan besarnya bertambah. Kecepatan ini disebut material tersebut, laju pengendapan kecepatan terminal. Kecepatan jauh menjadi lebih cepat. Starch, terminal bervariasi secara langsung sodium polyalginate, dengan rasio gaya hambat. Ada dua polyacrylamide, sebuah copolymer jenis tipe dari uji pengendapan ini, dari vinyl acetate and maleic yaitu static settling test dan anhydride, silica dan yang lainnya dynamic settling test. Static settling digunakan sebagai floculant test, juga sering disebut dengan sedimentation test, pertama-tama dilakukan dengan pengawetan sampel dalam tabung sedimentasi, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan kolom semen ke dalam beberapa bagian untuk Gambar 1 Mekanisme flocculant diukur berat jenisnya Hukum Stokes, jika sebuah benda menggunakan hukum Archimedes. berbentuk bola jatuh bebas dalam Tes ini dapat memberikan indikasi suatu fluida kental seperti di profil berat jenis yang tidak tetap gambar maka kecepatannya akan dan mungkin mengubah desain bertambah karena pengaruh slurry. Dynamic settling test adalah gravitasi bumi sehingga mencapai tes yang dikembangkan dari suatu kecepatan terbesar yang pengalaman industri untuk tetap. Kecepatan tersebut memberi gagasan dari dinamakan kecepatan terminal. meningkatkan jumlah suspensi diikuti dengan pembentukan pelarut yang semakin bersih. Dalam penentuan desain thickener, terlebih dahulu dilakukan uji pengendapan untuk mengetahui karakteristik dari suatu pulp. B. Data Percobaan Tabel 1 Uji pengendapan tanpa flocculant Waktu menit ( t ) Tinggi pulp ( cm ) 2 0,4 4 0,45 6 0,6 Thickening adalah metode 8 0,7 10 0,7 pengendapan yang paling banyak 12 0,75 digunakan karena biayanya yang Volme air 1000 ml cukup murah serta kapasitasnya C. Pengolahan data Percobaan besar. Gaya-gaya yang 1. Langka Kerja berpengaruh adalah gaya drag dan Timbang 30 gr pasir silika di neraca gaya impelling. Gaya drag (Fd) digital adalah gaya yang mengimbangi gaya impelling sehingga partikel Masukkan pasir kuarsa ke dalam tabung settling test kemudian tambahkan air dalam kondisi setimbang. hingga volumenya 1000 ml
Sementara gaya impelling adalah
Aduk larutan hingga menjadi slurry resultan dari gaya berat benda(Fb) yang homogen
dan gaya apung (Fa). Konsentrat
Pada waktu tertentu ukur dan catat yang berupa lumpur dimasukkan tinggi padatan ke dalam bejana bulat. Bagian yang Lakukan pencatatan hingga tinggi pekat mengendap ke bawah disebut padatan konstan sebanyak 6 kali berturut turut underflow, sedangkan bagian yang encer atau airnya mengalir di 2. Rumus Dasar bagian atas disebut overflow. % 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛
Kedua produk itu dikeluarkan 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
= 𝑥 100 % 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 + 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑖𝑟 secara terus menerus (continuous). 𝑦−𝑥 𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑉𝑡 = Alat yang digunakan untuk proses 𝑦 thickening disebut thickener. Dimana Thickener digunakan untuk Vt = Laju pengendapan Y = Tinggi tabung X = Tinggi enapan Y – X = Tinggi air T = Waktu 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑖𝑟 𝐷𝑖𝑙𝑢𝑠𝑖 = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑑𝑝𝑎𝑛 𝐻 𝑠𝑡𝑜𝑘𝑒𝑠 𝑔 ( 𝑃𝑠 − 𝑃𝑓 )𝑑 2 𝑉𝑡 = 18 𝑢 3. Hasil Pengolahan