You are on page 1of 2

Perubahan iklim adalah salah satu isu yang menjadi bahan perdebatan baik di tingkat ilmuwan

maupun pada tingkat pemimpin politik. Perubahan iklim tidak dapat diprediksi kapan dan di mana
terjadi karena banyak ketidakpastian (uncertainty) yang terlibat di dalamnya. Saat ini para ilmuwan
bersepakat bahwa pemanasan global telah terjadi meskipun masih ada beberapa perdebatan
menyangkut ketidakpastian sebab-sebabnya (Gurevish dkk., 2011). Telah diketahui pula secara luas
bahwa udara di Artik (Kutub Utara) paling cepat mengalami pemanasan dibandingkan dengan di
belahan bumi lainnya dan Semenanjung Artik telah mengalami pemanasan paling besar selama 50 tahun
terakhir (Hughesdkk., 2006).
Perubahan iklim merupakan isu yang sedang hangat dibicarakan di seluruh dunia. Perubahan
iklim tidak terjadi secara mendadak, namun secara perlahan dalam jangka waktu yang sangat panjang.
Laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) melalui Assesment Report ke-5
menguraikan bukti-bukti bahwa perubahan iklim memang sudah terjadi. Suhu bumi meningkat sekitar
0,8°C selama abad terakhir. Tiga dekade terakhir ini secara berturut-turut kondisinya lebih hangat
daripada dekade sebelumnya (IPCC, 2013). Perubahan iklim tersebut memiliki efek negatif terhadap
berbagai macam sektor.
Pertanyaan yang muncul adalah apakah perubahan-perubahan variabel iklim global serta-merta
pula diikuti oleh perubahannya di tingkat regional atau lokal. Untuk menjawab pertanyaan tersebut,
maka perlu dilakukan kajian data variabel iklim secara lokal. Kenaikan suhu permukaan bumi yang
dikenal dengan global warmin menyebabkan perubahan pola iklim. Perubahan pola iklim ini
menyebabkan tidak menentunya kondisi iklim adalah perubahan distribusi curah hujan baik secara
spasial maupun temporal serta memicu peningkatan peluang kejadian cuaca dan iklim ektrem
(Trenberth dkk., 2003).
Banyaknya dampak negatif yang diakibatkan oleh perubahan iklim sehingga diperlukan
kegiatan mitigasi (dalam bentuk pengurangan gas rumah kaca) dan adaptasi (dalam bentuk strategi
pembangunan yang dapat mereduksi dampak negatif perubahan iklim).
Penyebab utama adalah naiknya temperatur permukaan rata-rata yang disebabkan oleh gas rumah
kaca seperti diperlihatkan pada Gambar 1.1
Gambar 1.1 Perkembangan konsentrasi GRK selama 2000 tahun. (Sumber: IPCC, 2007)

Tak dapat diragukan lagi bahwa kota-kota akan memainkan peranan penting dalam pembentukan
ekonomi negara-negara berkembang. Kota-kota juga sedang dan akan menghadapi setumpuk
permasalahan yang terkait dengan daya dukung dan kerusakan lingkungan fisik. Pertumbuhan populasi
yang meningkat tiap tahun dan tidak didukung dengan infrastruktur yang memadai maka kerentanan
terhadap dampak perubahan iklim akan semakin tinggi.
Pada makalah ini dilakukan pengujian perubahan variabel iklim seperti temperatur, curah hujan
dari pengamatan dan model iklim yang memenuhi kriteria perubahan iklim selama minimal 30 tahun.
Dipilih kota Serang karena merupakan salah satu kota padat di Provinsi Banten. Dibutuhkan suatu
kajian akademik yang lebih mendasar karena penyusunan strategi adaptasi terhadap perubahan iklim
haruslah berlandaskan kepada kajia kerentanan dan risiko harus didasarkan kepada hasil kajian
mengenai pola dan besaran perubahan iklim pada lokasi yang spesifik, baik pada waktu sekarang
maupun yang akan datang.
Proyeksi curah hujan dan temperatur ini adalah langkah awal dalam stategi perubahan iklim.
Hasil proyeksi curah hjan dan temperatur ini diperlukan dalam kegiatan adaptasi yang lain, seperti
adaptasi neraca air lahan dan temperatur yang implikasinya dari perubahan iklim. Analisis dan proyeksi
perubahan iklim perlu dilakukan secermat mungkin karena terkait dengan aspek ketdakpastian tinggi,
terutama menyangkut hasil luaran model iklim global (Schneider, 2001).
Penelitian ini menggunakan skenario Reprecentative Concentration Pathways (RCP) 4.5 dan
8.5 dari model GCM untuk memproyeksikan parameter iklim di masa yang akan datang. RCP 4.5 dan
8.5 menjelaskan bahwa radiative forcing akan stabil sekitar 4,5 Wm-2 setelah tahun 2100. Data model
tersebut berisi data parameter iklim yaitu curah hujan dan suhu udara.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran jadwal tanam di masa yang akan datang
sehingga dapat diketahui perubahannya dan dapat dijadikan acuan dalam menyusun skema adaptasi dan
mitigasi guna mengantisipasi akibat perubahan iklim.

Aldrian, E., 2007. Perubahan iklim global dan dampak terhadap iklim benua maritim di laut dan di
daratan. Prosiding Jurnal Club Tahun 2007. Badan Meteorologi dan Geofisika. ISBN:978-
979-1241-11-3
Geerts, B., 2002. Empirical estimation of the monthly-mean daily temperature range. Theor. Appl.
Climatol. DOI 10.1007/s00704-002-0715-3.
Hansen J, Sato M, and Ruedy R., 1995. Long-term changes of the diurnal temperature cycle: implication
about mechanism of global change. Atmos Res 37: 175-209.
[1] IPCC, Intergovernmental Panel on Climate Change. 2007. IPCC Fourth Assessment Report: Climate
Change 2007, (https://www.ipcc.ch/publications_and_data/ar4/wg1/en/ch3s3-8-5.html,
diakses 31 Oktober 2017
[2] Haines A, Patz J.A.2004. Health effects of climate change. Journal of the Ameican Medical
Association 291 (1):99-103
[3] Fox News, http://www.foxnews.com/story/2007/09/04/nasa-global-warming-tocause-more-severe-
tornadoes-storms.html, diakses tanggal 10 Desember 2017.
[4] Tjasyono, B., 1999, Klimatologi Umum, Bandung: ITB.
[5] Trenberth, K. 2006: Estimates of the Global Water Budgets and Its annual Cycle Using Observation
and Model Data. Journal of Hydrometeorology.
[6] Zhang Xuebin, Feng Yang. 2004. RClimdex 1.0 User Manual. Climate Research Branch
Environment Canada:Ontario.
[7] Tebaldi C., K. Hayhoe, J. M. Arblaster and G. A. Meehl.2006. Going to the extremes. An
intercomparisonof model-simulated historical and future changes in extreme events. Climatic
Change 79:185-211
[8] Pribadi, Yanuar H. 2012. Variabilitas Curah Hujan dan Pergeseran Musim Di Wilayah Banten
Sehubungan Dengan Variasi Suhu Muka Laut Perairan Indonesia, Samudera Pasifik dan
Samudera Hindia. Tesis Program Magister Ilmu Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, Depok.

Zhou L, Dickinson RE, Tian Y, Fang J, Li Q, Kaufman RK, Tucker TH and Myneni RB., 2004.
Evidence for a significant urbanization effect on climate in China. PNAS Vol. 101 No. 26
:9540-9544.

You might also like