Professional Documents
Culture Documents
Kanker Kolon pada Mencit (Mus musculus Balb/c) setelah Induksi Dextran Sulvat (DSS)
danAzoxymethane (AOM)
Moch Hardi Baramada Wicaksono, Sofy Permana
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya
Jalan Veteran Malang, Jawa Timur, Indonesia
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan Dendrophthoe pentandra dalam memperbaiki
perubahan jaringan akibat kanker kolon. Fraksi etanol benalu manga diberikan pada tiga kelompok
mencit dengan dosis 0,125 mg/gram BB, 0,250 mg/gram BB dan 0,500 mg/gram BB yang sudah
diinduksi kanker kolon dengan 10 mg/kg AOM dan 5 % DSS dan setelah 11 minggu organ kolon
diisolasi dan dibuat preparat jaringan dengan metode parafin H&E. Parameter yang diamati meliputi
jumlah sel goblet dan abnormalitas struktur jaringan (dysplasia). Data diuji secara statistik
menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas.Hasil penelitian menunjukan terjadi perbaikan sel
goblet pada perlakuan dosis fraksi etanol benalu mangga 0,500 mg/gram BB.Fraksi etanol benalu
mangga mampu memperbaiki abnormalitas jaringan kolon yang ditunjukkan dengan tidak terjadinya
dysplasia pada perlakuan fraksi etanol benalu mangga 0,250 mg/gram BB dan 0,500 mg/gram
BB.Benalu mangga berpotensi sebagai agen anti kanker kolon.
.Kata kunci :AOM, benalu mangga, DSS, kanker kolon,nitrotyrosine, sel goblet,
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the ability of Dendrophthoe pentandra in tissue that are
repairing by colon cancer. The ethanol fraction of mango parasite was given to three groups of mice by
oral single dosages of 0.125 mg/g B W, 0.250 mg/g B W and 0.500 mg /g B W which is induced colon
cancer by 10 mg/kg AOM and 5 % DSS and after 11 weeks of organ colon was isolated and was made
preparations by methodsof paraffin with H & E staining. Parameters were observed from H & E
staining include the number of goblet cells and tissue structure abnormalities (dysplasia), the data were
statistically analyzed using a normality test and homogeneity tests. The results showed an recovery of
goblet cells in the treatment of ethanol fraction of mango parasite dose of 0.500 mg / g BB. Ethanol
fraction of mango parasite is able to repair abnormalities mango colonic tissue indicated by the absence
of dysplasia in the treatment of parasites mango ethanol fraction 0.250 mg / g BB and 0.500 mg / g BB.
The mango parasite has a potency as the agent of anti colon cancer.
Keywords: AOM, colon cancer, DSS, mango parasite, goblet cell, Nitrotyrosine
d (19.00)
20.00
c (13.21)
15.00
b (9.20)
10.00
5.00
a (0.00)
0.00
A B C D E F
Perlakuan
(A) (B)
Gambar 1.Sel Goblet pada organ kolon Mus musculus Balb/cjantan perlakuan: (A) Kontrol positif (10
mg/kg Azoxymethane dan 5% Dextran Sulfate Sodium Salt), (B) fraksi etanol benalu
mangga 0,125 mg/gram BB, (C) fraksi etanol benalu mangga 0,250 mg/gram BB,
(D)fraksi etanol benalu mangga 0,500 mg/gram BB, (E) 5% Dextran Sulfate Sodium Salt
(F) Aquades. Pewarnaan H&E. Perbesaran 400x skala 500 µm (A-F). Sel goblet
( )
Analisis statistika lebih lanjut terhadap zat kimia dari makanan atau zat kimia
menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang berbahaya dan mencegah penempelan bakteri
sangat nyata antara perlakuan fraksi etanol patogen yang akan masuk ke dalam sel epitel
benalu mangga 0,125 mg/gram BB, fraksi [14].
etanol benalu mangga 0,250 mg/gram BB, Pengamatan yang telah dilakukan pada
fraksi etanol benalu mangga 0,500 mg/gram masing-masing perlakuan menunjukkan bahwa
BB dengan kontrol positif (p<0,05) (Gambar telah terjadi dysplasia atau abnormalitas
1B). Perlakuan fraksi etanol benalu mangga jaringan kolon.Penentuan tingkat dysplasia
0,500 mg/gram BB dengan kontrol negatif pada jaringan kolon berdasarkan Riddel dkk.
tidak menunjukan bedanyata (p>0,05) (1983) di dalam Noam & Alexandros (2010)
(Gambar 1B).Hal ini menunjukan fraksi etanol dari hasil pengamatan ditandai dengan ciri dari
benalu mangga 0,500 mg/gram BB memiliki masing-masing perlakuan yaitu (A) mukosa
efek dalam recovery sel goblet pada kanker rusak, hilangnya crypt dan sel goblet serta
kolon. terjadi pleumorphic dan hilanngya polaritas sel
Tahapan awal pada prosestumorigenesis (HGD), (B) pemanjangan crypt dan
kolon ditunjukan dengan terjadi perubahan berkurangya sel goblet (LGD), (C) normal, (D)
patologi pada bentuk crypt dan penurunan normal, (E) pemanjangan crypt dan
jumlah dari sel goblet pada kolon [11,12]. Sel berkurangya sel goblet disertai
goblet pada kolon memiliki fungsi sebagai mildpleomorphic (LGD), (F) normal (Gambar
barier pada bagian mukosa kolon dengan 2 B1).
mengeluarkan senyawa mucin.Keberadaan sel
goblet berhubungandengan sekresi senyawa
mucin khususnya Muc2 [13].Muc2merupakan
ekspresi yang keberadaannya dipengaruhi oleh
kondisi kanker kolon.Teraktivasinya jalur β-
catenin merupakan salah satu mekanisme pada
kanker kolon, β -catenin dapat menghambat
keberadaan ekspresi Muc2 dari sel goblet [13].
Fungsi barrier dari sel goblet untuk melindungi