You are on page 1of 35

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Wacana gender menjadi perbincangan publik sejak Konferensi Internasional

tentang Perempuan di Beijing tahun 1995. Gender menjadi perhatian lebih luas lagi

ketika Presiden Abdurrahman Wahid mengeluarkan Inpres (Instruksi Presiden) no. 9

Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam seluruh kebijakan negara.

Pengarusutamaan Gender merupakan cara untuk mencapai keadilan gender

yang meliputi kesempatan, partisipasi seimbang dan pelibatan dalam pengambilan

keputusan serta keterjangkauan manfaat pembangunan dan kesejahteraan yang sama

dan seimbang antara lakilaki dan perempuan. Jika keadilan gender terpenuhi, maka

akan tercapai kesetaraan gender dimana laki-laki dan perempuan memiliki posisi dan

status yang setara.

Pengarusutamaan gender yang dimaknai sebagai upaya untuk membuat

program pembangunan lebih peka dan responsif gender memberikan peranan penting

dalam mengakomodasi kepentingan dan keterlibatan perempuan dalam proses

pembangunan, sebab setiap kebijakan yang dilahirkan juga bersinggungan dengan

kepentingan kaum perempuan secara khusus dan masyarakat secara umum.

Pengarusutamaan Gender merupakan strategi pembangunan pemberdayaan

perempuan, implementasinya melalui prinsip kesetaraan dan keadilan gender harus

menjadi dasar dalam setiap kebijakan dalam pembangunan.Pembangunan kualitas

hidup manusia dilaksanakan secara terus menerus oleh pemerintah dalam upaya

mencapai kehidupan yang lebih baik. Upaya pembangunan ini ditujukan untuk

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 1
kepentingan seluruh masyarakat tanpa membedakan jenis kelamin tertentu.

Keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah, swasta maupun

masyarakat tergantung dari peran serta seluruh penduduk baik laki-laki maupun

perempuan sebagai pelaku, dan sekaligus sebagai penerima manfaat hasil

pembangunan.

Dengan demikian, keadilan gender dan kesetaraan gender merupakan bagian

dari kesetaraan sosial dimana setiap warga negara terlepas dari perbedaan ras/etnis,

agama, kelas ekonomi, gender serta usia sehingga mempunyai hak yang sama.

Pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab untuk mewujudkan Pembangunan

kesetaraan gender. Sangat disadari, sampai saat ini masih terjadi ketidakadilan gender

yang dialami perempuan dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara. Termasuk ketidakadilan gender di berbagai bidang pembangunan.

Padahal salah satu tujuan pembangunan manusia (human development) di Indonesia

adalah untuk mencapai kesetaraan gender dalam upaya meningkatkan kualitas sumber

daya manusia, baik laki-laki maupun perempuan (Bappenas, 2010).

Merujuk pada indikator pencapaian keberhasilan pembangunan kualitas hidup

manusia, digunakan konsep gender di dalamnya. Gender Development Index (GDI)

dan Gender Empowerment Measurement (GEM) merupakan ukuran kualitas hidup

manusia berdasarkan KG. Praktik ketidakadilan gender menjadi hambatan dalam

pencapaian keberhasilan pembangunan yang berkeadilan dan berkesetaraan gender.

Seharusnya, perempuan dan laki-laki memiliki akses dan partisipasi yang sama

terhadap pembangunan. Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam setiap tahap

pembangunan, terutama dalam proses perencanaan dan perumusan kebijakan sangat

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 2
diperlukan. Hal ini dimaksudkan agar kepentingan perempuan dan laki-laki dapat

tertampung, sehingga keduanya dapat menikmati hasil pembangunan secara

berimbang. PUG bertujuan agar perempuan memiliki kesempatan dan akses terhadap

proses dan hasil pembangunan. Pelaksanaan PUG di era otonomi daerah,

mengakibatkan tantangan dan peluangnya semakin besar.

Dalam RPJPD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 – 2028, telah tercantum

dengan jelas antara lain tentang Arah Kebijakan Pembangunan Yang Responsif

Gender, yaitu: 1) Menggali dan melakukan reinterpretasi, reaktualisasi dan

revitalisasi nilai-nilai budaya tradisional yang berkaitan dengan kesetaraan dan

keadilan gender dan mengawamkannya kepada segenap lapisan masyarakat,; 2)

Mewadahi upaya- upaya untuk meningkatkan kualitas peran serta perempuan di

semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara; 3) Memberdayakan lembaga-

lembaga pengelola kemajuan perempuan agar lebih berperan, berkualitas dan mandiri

dalam melakonkan perannya; 4) Meningkatkan perlindungan terhadap perempuan

untuk mencegah terjadinya diskriminasi dan tindakan pelecehan atau kekerasan

terhadap perempuan; 5) Menjadikan pengarusutamaan gender (PUG) sebagai strategi

dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi atas kebijakan dan

program disemua sektor pembangunan Selanjutnya dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan periode 2013-2018, kebijakan

tentang pengarusutamaan jender secara jelas tercantum pada Misi 5 tentang

Meningkatkan kualitas demokrasi dan kepastian hukum. Tujuan yang akan dicapai

dalam misi ini adalah meningkatkan keseteraan gender dan perlindungan anak,

dengan sasaran meningkatnya kesataran gender, keberdayaan perempuan dan

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 3
perlindungan anak. Sementara dalam Misi 7 tercantum upaya meningkatkan

perwujudan pemerintahan yang baik dengan tujuan Mewujudkan kepemerintahan

yang baik dan bersih. Sasaran yang akan dicapai adalah terwujudnya perencanaan dan

pengendalian pembangunan yang berkualitas, sensitif gender dan memperhatikan

kearifan lokal. Komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk mencapai

kesetaraan gender didasari oleh data dan fakta yang menunjukkan bahwa masih

terdapat permasalahan gender di Sulawesi Selatan dan jika diabaikan, dapat menjadi

penghambat proses pembangunan di Daerah ini.

Berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik Tahun 2013, Indeks Pembangunan

Gender (IPG) Sulawesi Selatan pada Tahun 2012 sebesar 63,5 masih berada di bawah

pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 72,7, Artinya masih

terdapat kesenjangan gender pada berbagai bidang pembangunan di Sulawesi Selatan

yang dibuktikan dengan terjadinya kesenjangan pada indikator komposit IPG, yaitu

Angka Harapan Hidup (laki-laki 68,29 sedangkan perempuan 72,5), Angka Melek

Huruf (laki-laki 91,23 sedangkan perempuan 86,64), Rata-rata lama sekolah (laki-laki

8,18 sedangkan perempuan 7,63) dan sumbangan pendapatan (laki-laki 70,27

sedangkan perempuan 29,73). Trend peningkatan Indeks Pembangunan Gender (IPG)

Sulawesi Selatan dari Tahun 2008 hingga 2012 cenderung lambat yaitu 61,04 pada

Tahun 2008 menjadi 63,5 pada Tahun 2012 dan dari 33 Provinsi di Indonesia,

Sulawesi Selatan menduduki rangking 18.

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 4
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah-DPRD Provinsi Sulawesi Selatan telah

mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah-Ranperda tentang Pengarusutamaan

Gender menjadi perda. Penetepan dilakukan dalam rapat paripurna di Gedung utama

DPRD Sulsel di Makassar. Perda ini dirasakan cukup penting untuk disosialisasikan

kepada seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali disebakan karena salah tujuan

pembentukan Perda agar masyarakat bisa lebih mengerti dalam penempatan posisi

perempuan dan laki-laki, baik dalam jabatan pemerintahan, jabatan di perusahaan-

perusahaan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Perda tersebut merupakan inisiatif

Badan Pemberdayaan Perempuan Pemprov Sulsel agar perempuan berperan dalam

perencanan dan pelaksanaan pembangunan.

Dengan adanya Perda nomor 1 Tahun 2016 ini. Pentingnya sosialisasi juga

dilakukan sosialisasi itu penting dilakukan karena karena untuk umpan balik. Hal itu

bisa dilakukan dengan public hearing dengan memanggil masyaraka untuk sosialisasi

dalam public hearing, biasanya dilakukan pada saat proses pembahasan, karena situ

akan bisa digali masukan-masukan dari masyarakat.

Pengarusutamaan Gender merupakan sebuah konsep yang relatif baru dan

belum dipahami dengan baik oleh semua kalangan. Pengarusutamaan Gender sering

dipahami sebagai program atau kegiatan, sehingga implementasinya dianggap

memerlukan anggaran yang khusus. Akibatnya, di daerah dengan APBD yang relatif

terbatas, tuntutan untuk mengalokasikan Pengarusutamaan Gender menjadi sulit

untuk dipenuhi. Sebenarnya tidak perlu menciptakan program atau kegiatan baru,

melainkan cukup melakukan intervensi pada penyusunan kegiatan yang sudah ada.

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 5
Pengarusutamaan gender merupakan sebuah strategi, bukan tujuan. Strategi

ini dirumuskan agar desain, implementasi, monitoring, dan evaluasi kebijakan dan

program di seluruh ranah politik, ekonomi, sosial, dan budaya dapat terwujud.

Sedangkan tujuan utamanya adalah mewujudkan keadilan gender.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Sosialisasi Peraturan Daerah yang dilaksanakan oleh Anggota DPRD Sulsel,

Hj. Rismawati Kadir Nyampa, ST. adalah sebagai berikut :

Maksud :

1. Mendorong masyarakat agar terlaksananya program dan kegiatan

pembangunan yang terkait dengan pengarusutamaan gender;

2. Memberi pemahaman bahwa perempuan dan laki-laki memiliki akses dan

kontrol yang sama atas sumber daya, fasilitas, dan pelayanan kegiatan.

Tujuan :

1. Memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai hal-hal yang diatur

dalam Perda Provinsi Sulawesis Selatan Nomor 1 tahun 2016.

2. Melibatkan secara adil bagi perempuan dan laki-laki dalam pengambilan

keputusan.

3. Mewadahi peningkatan kualitas peran serta perempuan di semua aspek

kehidupan berbangsa dan bernegara

4. Mendorong agar lembaga-lembaga perempuan agar lebih mengambil

berperan.

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 6
C. DASAR PELAKSANAAN

1. Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan

Dalam Rumah Tangga

4. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan,

Dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan.

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 15 Tahun 2008

tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) di

Daerah.

6. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 1 Tahun 2014 tentang

Pembentukan Peraturan Daerah.

D. WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan Sosialisasi dan Penyebarluasan Produk Daerah Peraturan Daerah

(Perda) Provinsi Sulawesi Selatan No. 1 Tahun 2016 Tentang Pengarusutamaan

Gender (PUG) Dalam Pembangunan Daerah telah dilaksanakan pada :

Hari : Kamis

Tanggal : 29 Maret 2018

Pukul : 10.30 sampai dengan 13.00 WIB

Tempat : Aula Jaya Mandiri Desa Panciro Kec. Bajeng Kab.Gowa

Agenda : Sosialisasi dan Penyebarluasan Produk Hukum Daerah Peraturan

Daerah (Perda) Provinsi Sulawesi Selatan No. 1 Tahun 2016 Tentang

Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan Daerah.

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 7
E. PENYELENGGARA KEGIATAN

Penyelenggara kegiatan Sosialisasi dan Penyebarluasan Produk Hukum

Daerah Perda (Peraturan Daerah) No. 1 Tahun 2016 Tentang Pengarusutamaan Gender

(PUG) Dalam Pembangunan Daerah, diselenggarakan oleh Anggota DPRD Provinsi

Sulawesi Selatan, Hj, Rismawati Kadir Nyampa, ST., bersama sekretariat DPRD

Provinsi Sulawesi Selatan .

F. BENTUK KEGIATAN

Kegiatan Sosialisasi dan penyebarluasan Produk Hukum Perda ini

dilaksanakan dalam bentuk Tatap Muka dan Diskusi dengan menghadirkan

Narasumber/Pembicara dari Praktisi Perempuan yang memberikan pemaparan peran

perempuan dalam pembangunan, yang dilaksanakan di Gedung Aula Jaya Mandiri

Desa Panciro Kec. Bajeng Kab.Gowa.

Pada kegiatan kali ini, peserta diundang dari berbagai kalangan masyarakat

seperti ASN dari berbagai instansi di Kab. Gowa, baik dari Rumah Sakit, Ibu-Ibu PKK,

yang dihadiri hingga 120 orang peserta.

Susunan Acara
Hari/
Pukul Kegiatan Pelaksana Pemandu
Tanggal

09.30 Registrasi Peserta Kegiatan Panitia

10.30 Pembukaan MC

10.35 Pembacaan Ayat Suci AlQuran Sakinah MC

29 Maret Hj. Rismawati Kadir


10.40 Sambutan Anggota DPRD SulSel MC
2018 Nyampa, ST.,
Sosialisasi PERDA No. 1 Tahun 2016
11.00 Hj. Suriani Amd MC
tentang Pengarusutamaan Gender

12.00 Tanya Jawab MC

12.30 Penutupan MC

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 8
BAB II

SOSIALISASI DAN PENYEBARLUASAN PRODUK HUKUM

PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

B. Didalam PERDA No. 1 Tahun 2016 Tentang Pengarusutamaan Gender Dalam

Pembangunan Daerah ini, yang dimaksud dengan :

1. Penghormatan terhadap hak asasi manusia adalah bentuk upaya penghormatan

terhadap hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya

bersamaan dengan kelahiran atau kehadirannya di dalam masyarakat. Dianggap

bahwa beberapa hak itu dimilikinya tanpa perbedaan atas dasar bangsa, ras,

agama atau jenis kelamin, dan karena itu bersifat asasi serta universal.

2. Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal yang bernilai filosofis dan moral

mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.

3. Partisipatif adalah hak masyarakat untuk terlibat dalam setiap proses tahapan

perencanaan pembangunan daerah dan bersifat inklusif terhadap kelompok

masyarakat rentan termarginalkan, melalui jalur khusus komunikasi untuk

mengakomodasi aspirasi kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses

dalam pengambilan kebijakan.

4. Kesetaraan adalah hak yang adil menurut kewajaran dan tanpa bias.

5. Sinergisitas adalah membangun dan memastikan hubungan kerjasama internal

yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku

kepentingan, untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan berkualitas.

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 9
6. Sipakatau adalah kehidupan sosial yang memandang manusia sebagai manusia

seutuhnya dalam kondisi apapun, saling menghormati sesama manusia tanpa

melihat dia miskin atau kaya atau dalam keadaan apapun.

7. Sipakalebbi’ adalah saling menghargai sesama manusia.

8. Sipakainge’ adalah saling mengingatkan antar sesama manusia dalam

kebaikan.

9. “akses” adalah identifikasi apakah kebijakan/program pembangunan telah

memberikan ruang dan kesempatan yang adil bagi perempuan dan laki-laki.

10. “partisipasi” adalah identifikasi apakah kebijakan atau program pembangunan

melibatkan secara adil bagi perempuan dan laki-laki dalam menyuarakan

kebutuhan, kendala, termasuk dalam pengambilan keputusan.

11. “kontrol” adalah identifikasi apakah kebijakan/program memberikan

kesempatan penguasaan yang sama kepada perempuan dan laki-laki untuk

mengontrol sumber daya pembangunan.

12. “manfaat” adalah identifikasi apakah kebijakan/program memberikan faedah

dan nilai yang adil bagi perempuan dan laki-laki.

13. “perbedaan kemampuan” adalah kapasitas seorang individu yang berbeda-beda

untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan.

14. “wilayah” adalah sebuah daerah yang dikuasai atau menjadi teritorial dari suatu

kewenangan.

15. “status sosial” adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok

sosial, sehubungan dengan kelompok-kelompok lain di dalam kelompok yang

lebih besar lagi.

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 10
16. Dana tanggung jawab sosial perusahaan (Coorporate Social Responsibility)

adalah suatu bentuk komitmen, tindakan atau konsep yang dilakukan oleh

perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggung

jawab mereka terhadap lingkungan sosial/penyelenggaraan pembangunan

Daerah sekitar dimana perusahaan itu berada.

B. Dalam Perda ini mengatur beberapa hal berikut, yakni :

1. ASAS, FUNGSI DAN TUJUAN yaitu Penyelenggaraan Pengarusutamaan

gender berdasarkan asas penghormatan terhadap hak asasi manusia; keadilan;

partisipatif; kesetaraan; sinergitas; sipakatau, sipakalebbi’, dan sipakainge’.

Fungsi PUG yaitu terselenggaranya: perencanaan; penganggaran; pelaksanaan;

pemantauan; dan evaluasi; yang responsif gender. Pelaksanaan fungsi PUG

mempertimbangkan: akses; partisipasi; kontrol; dan manfaat bagi masyarakat.

Dan pertimbangan didasarkan: jenis kelamin; usia; perbedaan kemampuan;

wilayah; dan status sosial. Agar tercapainya TUJUAN PUG bertujuan untuk

mengatasi kesenjangan gender.

2. PEMERINTAH DAERAH berwenang menetapkan kebijakan PUG;

melaksanakan fungsi PUG; dan memfasilitasi penyelenggaraan fungsi PUG.

3. PEMERINTAH DAERAH BERTANGGUNG JAWAB terhadap : penetapan

Kebijakan PUG; peningkatan Kualitas sumber daya manusia PUG; penyediaan

Anggaran PUG; dan penyediaan fasilitasi PUG. Penyediaan fasilitasi PUG

sebagaimana dimaksud, meliputi: kelembagaan PUG; data dan informasi

gender; alat analisis gender; dan peran serta masyarakat. Tanggungjawab

sebagaimana dimaksud dilaksanakan oleh SKPD yang membidangi

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 11
pemberdayaan perempuan. Bentuk dan tata cara pelaksanaan tanggung jawab

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut dalam Peraturan

Gubernur.

4. PERAN SERTA MASYARAKAT dalam penyelenggaraan PUG. Peran serta

masyarakat dilaksanakan dalam bentuk: partisipatif dalam penetapan

Kebijakan PUG; partisipatif dalam peningkatan Kualitas sumber daya manusia

PUG ; partisipatif dalam penyediaan Anggaran PUG; dan partisipatif dalam

penyediaan fasilitas PUG.

5. PERENCANAAN Pemerintah Daerah menyusun rencana kebijakan PUG;

Rencana kebijakan PUG dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka

Panjang, Menengah dan Tahunan Daerah. Penyusunan rencana kebijakan

sebagaimana dimaksud pada dilakukan dengan menggunakan analisis gender.

Analisis gender dilaksanakan secara teknis oleh SKPD dan Unit Kerja pada

Pemerintah Daerah.

6. PELAKSANAAN, Gubernur bertanggungjawab atas pelaksanaan PUG.

Pelaksanaan PUG dilakukan kelompok penggerak dan kelompok teknis.

Kelompok penggerak dan kelompok teknis terdiri atas : para SKPD; dan para

Unit Kerja. Kelompok penggerak dan kelompok teknis ditetapkan dalam bentuk

Pokja PUG dan Focal Point PUG. Pembentukan Pokja PUG ditetapkan dengan

Keputusan Gubernur. Pembentukan Focal Point PUG ditetapkan dengan

Keputusan Kepala SKPD dan unit kerja.

7. ANGGARAN DAN PEMBIAYAAN PUG bersumber dari : anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah; alokasi Pendapatan dan Belanja Negara;

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 12
partisipasi Masyarakat; Coorporate Social Responsibility (tanggung jawab

sosial perusahaan); dan sumbangan pihak ketiga yang sah dan tidak mengikat.

Pembiayaan PUG dianggarkan pada SKPD atau Unit Kerja yang melaksanakan

PUG. Badan Pengelola Keuangan Daerah mengkoordinasikan anggaran PUG

kepada : SKPD; dan Unit kerja.

8. KERJASAMA PUG dilakukan dalam bentuk kerjasama dapat dilakukan antara

Pemerintah Daerah dengan: Pemerintah Pusat; Pemerintah Kabupaten/Kota;

Perguruan Tinggi; Organisasi Sosial Kemasyarakatan; dan Organisasi lainnya

yang sah. Kerjasama dituangkan dalam bentuk perjanjian kerjasama sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Perjanjian kerjasama paling

kurang memuat : tanggung jawab para pihak; hak dan kewajiban para pihak;

jangka waktu kerjasama; bentuk kegiatan; pembiayaan; dan

pertanggungjawaban.

9. KOORDINASI, EVALUASI DAN PELAPORAN mengatur tentang : Untuk

melaksanakan PUG di Provinsi oleh Gubernur dilakukan koordinasi. Bentuk

koordinasi meliputi: rapat koordinasi secara : berkala setiap 6 (enam) bulan

sekali; dan/atau sesuai kebutuhan. surat-menyurat; dan media teknologi

informasi dan komunikasi. Rapat koordinasi secara berkala melibatkan

pemerintah Kabupaten/Kota. EVALUASI, Pelaksanaan PUG dilakukan

evaluasi. Evaluasi merupakan wewenang Gubernur. Pelaksanaan evaluasi

dilakukan oleh Kepala SKPD yang membidangi Pemberdayaan Perempuan.

Evaluasi dilakukan dalam bentuk pertemuan dan/atau bentuk lainnya paling

sedikit 2 (dua) kali setiap tahun. PELAPORAN, Pelaksanaan PUG, dilaporkan

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 13
oleh Gubernur kepada Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. Laporan

ditembuskan kepada Kementerian yang membidangi Pemberdayaan

Perempuan. Laporan disampaikan secara berkala setiap 6 (enam) bulan.

Penyampaian secara teknis dikoordinasikan oleh SKPD yang membidangi

Pemberdayaan Perempuan.

10. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN mengatur tentang : PEMBINAAN,

Gubernur berwewenang melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan PUG.

Pembinaan dilakukan oleh masing-masing: SKPD yang membidangi

pengawasan; SKPD yang membidangi perencanaan pembangunan daerah;

SKPD yang membidangi keuangan daerah; dan SKPD yang membidangi

pemberdayaan perempuan. SKPD yang membidangi pemberdayaan perempuan

mengkoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan pembinaan.

PENGAWASAN, Gubernur berwenang atas pengawasan pelaksanaan PUG.

Pengawasan secara teknis dilakukan oleh SKPD yang membidangi pengawasan.

11. PENGHARGAAN mengatur tentang : Pemerintah Daerah memberikan

penghargaan kepada masyarakat. Penghargaan berupa: piagam; piala; dan

uang.

12. SANKSI ADMINISTRATIF mengatur tentang : Barangsiapa yang melanggar

ketentuan diancam sanksi administrasi. Sanksi administrasi berupa : teguran;

peringatan; pancabutan izin; dan/atau penarikan fasilitas yang diberikan oleh

Pemerintah Daerah.

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 14
BAB III

HASIL KEGIATAN

A. Acara Sosiasliasi dan Penyeberluasan Produk Hukum Daerah Perda No. 1 Tahun 2016

Tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Daerah telah dilaksanakan

pada hari Kamis Tanggal 21 Maret 2018 bertempat di Gedung Aula Jaya Mandiri

Desa Panciro Kec. Bajeng Kab.Gowa. Dengan, menghadirkan pembicara yakni Ibu

Hj. Suriani,A.Md., beliau adalah seorang praktisi perempuan dari desa Panciro.

Setelah pembacaan ayat suci Alquran yang dilantungkan oleh Sakinah di awal acara

pembawa acara/master of ceremony kemudian mempersilahkan kepada Ibu Hj.

Rismawati Kadir Nyampa, ST., untuk menyampaikan sambutannya.

B. Hj. Rismawati Kadir Nyampa dalam sambutannya, menekankan beberapa hal sebagai

berikut :

1. Menjelaskan tujuan pelaksanaan kegiatan sosialisasi yakni guna

menyebarluaskan produk hukum daerah Perda Provinsi Sulawesi Selatan agar

dapat diketahui secara luas oleh masyarakat sehingga peran serta masyarakat

dalam penegakan perda tersebut dapat terwujud.

2. Menjadi ajang komunikasi antara DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, dalam hal

ini Ibu Hj. Rismawati kadir Nyampa, ST. dengan masyarakat Sulawesi Selatan

khususnya yang berada di kab. Gowa sehingga saran dan masukan dari

masyarakat terkait perda tersebut dapat disampiakn secara langsung melalui

tatap muka.

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 15
3. Produk Hukum Daerah Perda No. 1 Tahun 2016 Tentang Pengarusutamaan

Gender Dalam Pembangunan Daerah bertujuan untuk pemberian penghormatan

terhadap hak asasi manusia dan mengatasi kesenjangan gender.

4. Melihat kondisi Pengarusutamaan Gender yang ada di Kabupaten Gowa dan

Kabupaten Takalar, PUG dalam Pembangunan diDaerah belum berjalan secara

optimal.

5. Perda yang disahkan pada tahun 2016 ini, mungkin masih banyak kekurangan

yang perlu dibenahi. Olehnya itu segala bentuk saran, masukan dan kritikan

sangat diharapkan baik secra langsung pada forum ini maupun nantinya melalui

media komunikasi lainnya.

C. Kemudian pemandu acara, yang sekaligus bertindak sebagai moderator

mempersilahkan Narasumber, Hj. Suriani,A.Md., menyampaikan materi

pembahasannya mengenai Perda Provinsi Sulawesi Selatan No. 1 Tahun 2016

Tentang Pengarusutamaan Gender. Adapun beberapa poin penting yang disampaikan

narasumber dapat dilihat pada Bab II laporan ini.

D. Hasil Diskusi/Tanya jawab

1. Nama : Musdalifa dg.Taugi

Alamat : Bonto Ramba Kab. Gowa

Pertanyaan :

Bagaimana bentuk ketidakadilan gender terhadap perempuan ?

Jawab :

Hj. Suriani,A.Md. : Ketidakadilan gender dalam berbagai bentuk ketidakadilan

seperti, mengesampingkan kemampuan perempuan baik dalam proses

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 16
pemiskinan ekonomi, keterlibatan dalam pengambilan keputusan politik,

pembentukan pelabelan negatif, kekerasan, beban kerja lebih panjang dan lebih

banyak.

2. Nama : Rosmiati dg. Memang

Alamat : Mattiro Baji Kab. Gowa

Pertanyaan :

Mengapa Perda Nomor 1 Tahun 2016 ini mesti ada, dan apa keuntungan bagi

perempuan ?

Jawaban :

Hj. Suriani,A.Md. : Masalah sosial ini yang melatarbelakangi Munculnya Perda

Nomor 1 Tahun 2016. Perda ini memperjuangkan akses bagi perempuan untuk

sampai pada posisi yang setara dengan laki-laki sebagai manusia, anggota

keluarga, warga sipil, dan bagian dari komunitas adat. Perempuan harus

dilibatkan dalam pembuatan aturan, pembangunan prinsip moral, konstruk

kebenaran dan pengetahuan, yang pada akhirnya jelas-jelas mengikat dan

memengaruhi hidupnya sebagaimana berlaku atas hidup laki-laki.

3. Nama : Suryani dg Bulaeng

Alamat : Mattiro Baji Kab. Gowa

Pertanyaan :

Dalam sebuah organisasi, jika seorang laki-laki menjadi ketua yang harus

menunjuk beberapa orang untuk beberapa posisi atau jabatan. Manakah yang

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 17
harus didahulukan; kesetaraan gender atau kapabilitas?

Jawaban :

Hj. Suriani,A.Md. : Pertama-tama, Anda harus yakin betul yang Anda nilai

adalah kapabilitas, bukan stereotipe. Anda lepaskan dulu individu dari identitas

gender beserta stigma-stigma yang melekat padanya. Kalau kapabilitas di sini

mensyaratkan orang dengan emosi yang stabil, ya Anda cari individu dengan

emosi yang stabil, terlepas dari apakah ia perempuan atau laki-laki. Anda

pastikan itu dengan sebuah mekanisme pengujian yang terbuka, adil, dan

reliabel bukan berdasar persepsi Anda sendiri yang sudah penuh dengan stigma

akibat konstruksi masyarakat pada umumnya.

Rismawati Kadir Nyampa, ST., : Ketika pengujian kapabilitas sudah dilakukan

dengan standar teknis yang objektif, maka saya akan merekomendasikan Anda

agar memprioritaskan kapabilitas dibandingkan keseimbangan persentase

gender. Namun, tentu saja hal ini hanya bisa diterapkan pada konteks jabatan

atau kesempatan dengan ukuran kapabilitas yang jelas.

Contoh: Jabatan bendahara. Kapabilitas yang diperlukan jelas, yakni menguasai

pembukuan dan pengelolaan keuangan. Lain halnya dengan Anggota DPR yang

ukuran kapabilitasnya tidak bisa hanya soal teknis, tetapi dalam sistem

demokrasi juga perlu mempertimbangkan aspek kemampuan menyerap aspirasi,

aspek daya representasi (perwakilan), dan hal-hal non teknis lainnya.

Dalam konteks seperti ini, keperluan akan kuota perimbangan gender masih

bisa didiskusikan lagi urgensinya (tidak bisa dengan mudah disimpulkan).

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 18
DOKUMENTASI KEGIATAN 1

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 19
DOKUMENTASI KEGIATAN 2

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 20
DOKUMENTASI KEGIATAN 3

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 21
BAB IV

LAPORAN PEMBIAYAAN
KEGIATAN PENYEBARLUASAN PRODUK HUKUM DAERAH
PERDA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

SATUAN SUB TOTAL


No. KOMPONEN PEMBIAYAAN SAT. VOL.
HARGA JUMLAH HARGA
1 Belanja Konsumsi
a Konsumsi Org 120 Rp47.000 Rp5.640.000
b Snack Org 120 Rp16.000 Rp1.920.000 Rp7.560.000
PPh 4% Rp302.400
2 ATK
a Materai Lbr 15 Rp7.000 Rp105.000
b Kertas Rim 1 Rp75.000 Rp75.000
c Amplop Dos 2 Rp35.000 Rp70.000
d Pulpen Buah 120 Rp1.000 Rp120.000
e Notes Buah 120 Rp3.000 Rp360.000 Rp730.000
3 Belanja Cetak
a Biaya Desain I 1 Rp50.000 Rp50.000
b Percetakan Spanduk Buah 2 Rp250.000 Rp500.000 Rp550.000
4 Dokumentasi
a Sewa Fotografer Org 2 Rp300.000 Rp600.000
b Cuci Cetak Lbr 15 Rp15.000 Rp225.000 Rp825.000
5 Fotocopy/Jilid
a Cetak Undangan Peserta Lbr 125 Rp2.000 Rp250.000
b Pengaddan Perda PUG Rkp 120 Rp2.500 Rp300.000
c Penjilidan Laporan Rkp 3 Rp10.000 Rp30.000 Rp580.000
6 Belanja Sewa Tempat/ Tenda dan Perlengkapan
a Biaya Sewa Tempat Unit 1 Rp1.500.000 Rp1.500.000
b Biaya Sewa Kursi Buah 130 Rp7.000 Rp910.000
c Biaya Sewa Sound System Pk 1 Rp800.000 Rp800.000 Rp3.210.000
PPh 4% Rp128.400
7 Belanja Jasa Transportasi
a Jasa Transportasi Peserta Org 120 Rp50.000 Rp6.000.000 Rp6.000.000
8 Belanja Jasa Pembicara/Narasumber
a Honorarium Pembicara Org 1 Rp2.000.000 Rp2.000.000 Rp2.000.000
PPh 5% Rp100.000

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 22
SATUAN SUB TOTAL
No. KOMPONEN PEMBIAYAAN SAT. VOL.
HARGA JUMLAH HARGA
9 Belanja Jasa Moderator
a Honorarium Moderator Org 1 Rp850.000 Rp850.000 Rp850.000
PPh 5% Rp42.500
10 Pembaca Do'a & Ayat Suci Alquran
a Honor Pembaca Do'a Org 1 Rp250.000 Rp250.000
b Honor Pembaca Ayat Suci Alquran Org 1 Rp250.000 Rp250.000 Rp500.000
11 Jasa Pendamping Non PNS
a Honorarium Pendamping Org 1 Rp2.000.000 Rp2.000.000 Rp2.000.000
Rp24.805.000
Rp573.300

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 23
SURAT PERNYATAAN

Kami yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :...................................................................

Tempat/Tanggal Lahir :...................................................................

Alamat :...................................................................

No. Telp. :...................................................................

Pekerjaan :...................................................................

Menerangkan bahwa benar kami telah menerima uang dari tenaga pendamping An.

Nursyamsi, ST. yang mewakili Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan (Hj. Rismawati

Kadir Nyampa, ST.) sejumlah :

Rp. 7.560.000,-

(Tujuh Juta Lima Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah)

Untuk biaya penyediaan konsumsi (Makanan dan Snack) masing-masing sebanyak 120

(seratus dua puluh) orang dalam rangka kegiatan Sosialisasi dan Penyebarluasan Produk

Hukum Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan No. 1 Tahun 2016 Tentang

Pengarusutamaan Gender yang dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2018 di Aula Jaya

Mandiri Desa Panciro Kec. Bajeng Kab.Gowa .

29 Maret 2018
Penerima

............................................

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 24
SURAT PERNYATAAN

Kami yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :...................................................................

Tempat/Tanggal Lahir :...................................................................

Alamat :...................................................................

No. Telp. :...................................................................

Pekerjaan :...................................................................

Menerangkan bahwa benar kami telah menerima uang dari tenaga pendamping An.

Nursyamsi, ST. yang mewakili Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan (Hj. Rismawati

Kadir Nyampa, ST.) sejumlah :

Rp. 730.000,-

(Tujuh Ratus Tiga Puluh Ribu Rupiah)

Untuk biaya penyediaan Alat Tulis Kantor (ATK) masing-masing sebanyak 120 (seratus

dua puluh) orang dalam rangka kegiatan Sosialisasi dan Penyebarluasan Produk Hukum

Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan No. 1 Tahun 2016 Tentang

Pengarusutamaan Gender yang dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2018 di Aula Jaya

Mandiri Desa Panciro Kec. Bajeng Kab.Gowa .

29 Maret 2018
Penerima

............................................

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 25
SURAT PERNYATAAN

Kami yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :...................................................................

Tempat/Tanggal Lahir :...................................................................

Alamat :...................................................................

No. Telp. :...................................................................

Pekerjaan :...................................................................

Menerangkan bahwa benar kami telah menerima uang dari tenaga pendamping An.

Nursyamsi, ST. yang mewakili Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan (Hj. Rismawati

Kadir Nyampa, ST.) sejumlah :

Rp. 550.000,-

(Lima Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)

Untuk biaya penyediaan belanja cetak masing-masing sebanyak 120 (seratus dua puluh)

orang dalam rangka kegiatan Sosialisasi dan Penyebarluasan Produk Hukum Peraturan

Daerah Provinsi Sulawesi Selatan No. 1 Tahun 2016 Tentang Pengarusutamaan Gender

yang dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2018 di Aula Jaya Mandiri Desa Panciro Kec.

Bajeng Kab.Gowa .

29 Maret 2018
Penerima

............................................

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 26
SURAT PERNYATAAN

Kami yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :...................................................................

Tempat/Tanggal Lahir :...................................................................

Alamat :...................................................................

No. Telp. :...................................................................

Pekerjaan :...................................................................

Menerangkan bahwa benar kami telah menerima uang dari tenaga pendamping An.

Nursyamsi, ST. yang mewakili Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan (Hj. Rismawati

Kadir Nyampa, ST.) sejumlah :

Rp. 580.000,-

(Lima Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah)

Untuk biaya Fotocopy dan Jilid masing-masing sebanyak 120 (seratus dua puluh) orang

dalam rangka kegiatan Sosialisasi dan Penyebarluasan Produk Hukum Peraturan Daerah

Provinsi Sulawesi Selatan No. 1 Tahun 2016 Tentang Pengarusutamaan Gender yang

dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2018 di Aula Jaya Mandiri Desa Panciro Kec. Bajeng

Kab.Gowa.

29 Maret 2018
Penerima

............................................

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 27
SURAT PERNYATAAN

Kami yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :...................................................................

Tempat/Tanggal Lahir :...................................................................

Alamat :...................................................................

No. Telp. :...................................................................

Pekerjaan :...................................................................

Menerangkan bahwa benar kami telah menerima uang dari tenaga pendamping An.

Nursyamsi, ST. yang mewakili Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan (Hj. Rismawati

Kadir Nyampa, ST.) sejumlah :

Rp. 3.210.000,-

(Tiga Juta Dua Ratus Sepuluh Ribu Rupiah)

Untuk biaya sewa tempat dan perlengkapan masing-masing sebanyak 120 (seratus dua

puluh) orang dalam rangka kegiatan Sosialisasi dan Penyebarluasan Produk Hukum

Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan No. 1 Tahun 2016 Tentang

Pengarusutamaan Gender yang dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2018 di Aula Jaya

Mandiri Desa Panciro Kec. Bajeng Kab.Gowa .

29 Maret 2018
Penerima

............................................

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 28
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN.

1. Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) yang diselenggarakan oleh Hj. Rismawati

Kadir Nyampa ST., selaku Anggota DPRD Prov. Sulsel bertujuan untuk

memasyarakatkan dan menyebarluaskan informasi mengenai Peraturan Daerah

(Perda)

2. Sehingga diharapkan warga masyarakat Prov. Sulsel terutama yang berhubungan

langsung dengan Penyelenggaraan Pendidikan mempunyai pengetahuan yang

memadai terkait dengan Peraturan Daerah (Perda) serta partispasi masyarakat dalam

penyusunan produk hukum, yakni PERDA Provinsi Sulawesi Selatan.

B. SARAN/REKOMENDASI.

1. Diperlukan revisi/perubahan atas perda ini, diaman banyak ditemukan hal hal yang

mesinya turut diatur dalam perda ini namun belum dimasukkan, seperti

keajiban dan tanggung jawab pemerintah, kewajiban dan tanggung jawab

masyarakat dan keluarga. Selain itu, perlu diatur kewajiban para penyelenggara

sarana umum terhadap perda ini.

2. Perlu dipahami bahwa Perda Pengarustamaan Gender ini bukan untuk membuat

sebuah kutub antara laki-laki dan perempuan. Tapi sekali lagi justru untuk

menghadirkan sebuah keharmonisan

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 29
3. Pemecahan permasalahan yang dihasilkan dalam analisa gender

diwujudkan dan diintegrasikan dalam perencanaan kebijakan dan proses

pembangunan nasional, baik di tingkat pusat, provinsi, maupun kota /

kabupaten. Perempuan juga masih menjadi korban terbesar dari

kerusakan lingkungan (misalnya kekeringan / sulitnya air bersih

membuat perempuan harus menanggung beragam kesulitan pekerjaan

domestik seperti mengasuh anak, memasak, mandi, membersihkan rumah,

memberi minum hewan peliharaan, dan rawan terhadap serangan

penyakit seperti diare, kolera, disentri, tipus, kulit, ISPA, dan

sebagainya). Polusi (baik udara, air, maupun tanah) membuat perempuan

dan anak menjadi korban karena akses kesehatan juga terbatas terutama

bagi perempuan kepala rumah tangga.

Wassalam

Makassar, 29 Maret 2018

Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan KOMISI A,

FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA DAPIL

SULSEL III (GOWA – TAKALAR)

Hj. RISMAWATI KADIR NYAMPA, ST.

Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016


Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 30
UNDANGAN PESERTA

Sosialisasi PERDA
Nomor 1 Tahun 2016
Tentang :
PENGARUSUTAMAAN GENDER

42 | S o s i a l i a s i P e r d a N o . 6 T a h u n 2 0 1 0
Tentang ASI Eksklusif, TA.2018
Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016
Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 31
Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016
Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 32
DAFTAR HADIR

Sosialisasi PERDA
Nomor 1 Tahun 2016
Tentang :
PENGARUSUTAMAAN GENDER

42 | S o s i a l i a s i P e r d a N o . 6 T a h u n 2 0 1 0
Tentang ASI Eksklusif, TA.2018
Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016
Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 33
DAFTAR PENERIAMAAN
UANG TRANSPORT

PESERTA

Sosialisasi PERDA
Nomor 1 Tahun 2016
Tentang :
PENGARUSUTAMAAN GENDER

42 | S o s i a l i a s i P e r d a N o . 6 T a h u n 2 0 1 0
Tentang ASI Eksklusif, TA.2018
Sosialiasi Perda No . 1 Tahun 2016
Tentang Pengarusutamaan Gender, TA . 2018 | 34
Hj. Rismawati Kadir Nyampa, ST.

UNDANGAN
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Kami, Hj. Rismawati Kadir Nyampa, ST., Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Mengundang
Bapak/Ibu/Saudar/i untuk berkenan hadir Pada :

Pukul : 09.30 WITA s/d Selesai


Tempat : Aula Jaya Mandiri Desa Panciro Kec. Bajeng Kab.Gowa.
Acara : Sosialisasi dan Penyebarluasan Produk Hukum Daerah PERDA Provinsi Sulawesi
Selatan Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam
Pembangunan Daerah
Pembicara : Hj. Suriani,A.Md. (Praktisi Perempuan dari Desa Panciro)

Demikian undangan ini kami sampaikan, atas kehadirannya kami ucapkan terimakasih.
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Limbung, 25 Maret 2018


Hormat Kami,
Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Komisi A
Fraksi Partai Golongan Karya
(Dapil Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar

Hj. Rismawati Kadir Nyampa, ST.

Jalan Pendidikan
Kecamatan Bajeng - Kabupaten Gowa
Call Center 0852 59704791

You might also like