Professional Documents
Culture Documents
Kata kunci: model pembelajaran tipe tps, prestasi belajar, aktivitas belajar,
zreaksi redoks.
Ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam paling penting
yang berguna untuk mengetahui apa yang terjadi di lingkungan sekitar dan sering
dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dipahami oleh siswa. Salah satu materi
kimia yang dianggap sulit yaitu materi reaksi redoks. Reaksi redoks merupakan
salah satu konsep kimia bersifat abstrak dan berjenjang yang diperlukan dalam
mempelajari konsep lebih kompleks seperti elektrokimia di kelas XII. Kesukaran
siswa dalam mempelajari konsep dapat menimbulkan kesalahan konsep, mulai
dari subbab perkembangan pengertian redoks hingga penentuan biloks siswa
mengalami kesulitan (Astutik, 2010). Oleh karena itu pada proses pembelajaran
materi redoks perlu ditekankan pemahaman teori-teori atau konsep yang menjadi
dasar untuk memahami materi secara keseluruhan. Berdasarkan karakteristik
materi reaksi redoks, maka praktek pembelajaran hendaknya menggunakan
pendekatan dan model pembelajaran yang tepat. Salah satu model pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik materi redoks adalah pembelajaran kooperatif.
Pembelajaran kooperatif dapat mengoptimalkan peran siswa dalam berinteraksi
sosial dengan siswa yang lain maupun dengan guru, berkomunikasi secara ilmiah
dalam suatu kegiatan diskusi, memupuk kerjasama tim, membangun rasa
tanggung jawab, memecahkan masalah, dan meningkatkan pemahaman terhadap
konsep-konsep kimia (Ibrahim, 2010:80). Dalam penerapan pembelajaran
kooperatif siswa bisa berinteraksi dengan siswa yang lain untuk memperkuat ide
yang dimiliki sehingga kesulitan dalam memahami konsep reaksi redoks bisa
diminimalisir. Lokasi penelitian ini yaitu di SMAN 6 Kota Malang karena
pembelajaran kimia umumnya masih menggunakan pembelajaran konvensional,
hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara dengan beberapa guru dan beberapa
siswa yang dilakukan oleh peneliti selama berlangsungnya kegiatan PPL
Universitas Negeri Malang 2012-2013. Proses pembelajaran yang berlangsung
masih didominasi oleh guru. Saat peneliti menerapkan pembelajaran diskusi
kelompok terdapat beberapa masalah diantaranya yaitu dalam bekerja kelompok
yang berjumlah 4-5 orang terjadi keramaian yang mengakibatkan kelas menjadi
kurang terkontrol serta pada saat berdiskusi hanya mengandalkan beberapa siswa
saja dalam bekerja, yang mengakibatkan pembelajaran kurang kondusif. Hal ini
menjadi dasar peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think
Pair Share (TPS). Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share
(TPS) sebagai berikut: 1) Siswa secara mandiri berpikir atau memecahkan
masalah dengan tenang, kemudian berpasangan dan berbagi pemikiran atau solusi;
2) Setiap siswa disiapkan untuk kegiatan kolaboratif; bekerja dengan pasangan,
mengumpulkan gagasan, dan berbagi pemikiran atau solusi mereka dengan
seluruh rekan. Secara tidak langsung, teknik ini membiarkan kelompok belajar
dari satu sama lain; 3) Pada tahap konstruksi pengetahuan, para siswa akan
menemukan apa yang mereka lakukan; 4) Guru memiliki waktu untuk berpikir
dengan baik dan lebih cenderung mendorong elaborasi jawaban asli dan
mengajukan pertanyaan yang lebih kompleks; 5) Meningkatkan keterampilan
komunikasi lisan siswa karena mereka memiliki waktu yang cukup untuk
mendiskusikan ide-ide mereka satu sama lain dan karena itu, tanggapan yang
diterima lebih sering berupa intelektual singkat karena siswa memiliki kesempatan
untuk merefleksikan ide-ide mereka; dan 6) Ada pergeseran positif dalam tingkat
pemahaman, kesadaran dan penggunaan strategi pemahaman, aspek bahasa lisan
dan sikap (Azlina, 2010:23). Berdasarkan kelebihan model pembelajaran TPS
tersebut diharapkan mampu meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa.
oleh karena itu tujuan penelitian adalah mengetahui: keterlaksanaan penerapan
model TPS; adanya perbedaan pengaruh model TPS pada prestasi dan aktivitas
belajar siswa; dan hubungan antara aktivitas belajar dengan hasil belajar siswa.
METODE
HASIL
PEMBAHASAN
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dapat ditarik kesimpulan yaitu (1) Keterlaksanaan
model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas X
SMAN 6 Malang dengan materi pokok reaksi redoks telah berlangsung baik
sesuai RPP; (2) Ada perbedaan aktivitas belajar siswa kelas X SMAN 6 Kota
Malang antara kelas dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think
Pair Share (TPS) dengan pembelajaran konvensional; (3) Tidak ada perbedaan
prestasi belajar siswa kelas X SMAN X 6 Kota Malang antara kelas dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan
pembelajaran konvensional; (4) Ada hubungan antara aktivitas belajar dengan
hasil belajar siswa di kelas X SMAN 6 Kota Malang pada kelas eksperimen dan
tidak ada hubungan antara aktivitas belajar dengan hasil belajar siswa di kelas X
SMAN 6 Kota Malang pada kelas kontrol.
Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan
sebagai berikut: (1) Hasil penelitian di SMAN 6 Kota Malang menunjukkan
bahwa pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa. Oleh sebab itu, pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS) baik digunakan untuk membelajarkan materi lain dalam
pembelajaran kimia yang memiliki karakteristik serupa dengan reaksi redoks
misalnya elektrokimia dan (2) Penelitian ini hanya mengkaji pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) terhadap prestasi belajar dan
aktivitas belajar, sehingga perlu dikaji pengaruh penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan variabel-variabel yang lainnya,
misalnya pada motivasi belajar siswa, pemahaman konsep, kemampuan berdiskusi
siswa, dan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
DAFTAR RUJUKAN
Astutik, Trining Puji, 2010. Identifikasi konsep sukar dan kesalahan konsep
reaksi redoks pasa siswa SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang.
Skripsi. (Online), (http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/
detail/identifikasi-konsep-sukar-dan-kesalahan-konsep-reaksi-redoks-pasa-
siswa-sma-laboratorium-universitas-negeri-malang-trining-puji-astutik-
46442.html), diakses tanggal 18 April 2013).
Azlina, N.A.N. 2010. CETLs : Supporting Collaborative Activities Among
Students and Teachers Through the Use of Think-Pair-Share Techniques.
IJCSI International Journal of Computer Science Issues, Vol. 7. (Online),
(www.IJCSI.org), diakses 11 April 2013.
Herjunanto, Dhimas Luthfi. 2012. Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TPS (Think Pairs Share) Terhadap Hasil Belajar IPS
Siswa Kelas V SD Negeri Genuksuran Purwodadi Grobogan Semester II
Tahun Ajaran 2011/2012.Skripsi.(Online), (http://repository.library.uksw.
edu/handle/123456789/789), diakses tanggal 13 Maret 2013).
Ibrahim, A. R. 2010. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Melalui
Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share pada Mata Kuliah
Kimia Dasar 1. FORUM MIPA Universitas Sriwijaya Vol. 13 No. 2 Edisi
Juli 2010. (Online), diakses tanggal 13 Maret 2013.
Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning “Mempraktikkan Cooperative Learning di
Ruang-Ruang Kelas”. Jakarta: PT Gramedia.
Maryamah, Mimin. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative
Learning Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Aktivitas
Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan
Mojolaban Tahun Pelajaran 2010/2011. Tesis. (Online),
(http://tp.pasca.uns.ac.id/?p=34), diakses 18 April 2013.
Moehnilabib, dkk. 1997. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Malang: UM Press
& Lemlit.
Sukmadinata, N.S. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning “Teori & Aplikasi PAIKEM”.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.