You are on page 1of 2

Nama : Annisa Mutia

NIM : 161000092 (B)

Resume “Mengatasi Penolakan”

Sesungguhnya, ada satu unsur terpenting dalam sukses yaitu kemampuan mengatasi penolakan
(rejection) yang merupakan sebuah kemampuan (skill) yang dapat dipelajari. Kunci dari
kemampuan mengatasi penolakan adalah resilience atau kentangguhan. Tangguh dalam arti
fleksibel dan adaptif yaitu berkesinambungan dan tak terputus-putus. Ada jeda untuk beristirahat,
namun tak pernah berhenti menjalankan jalur yang telah dipilih. Setelah jeda selesai dan
semangat pulih, berjalanlah kembali. Tangguh disini juga mempunyai arti strategic, yaitu
mengenali bagaimana dunia bekerja dan menyesuaikan jalan yang telah dipilih dengan berbagai
pilihan. Serta mengenali pilihan-pilihan baik, lebih baik dan terbaik. Ada 5 langkah untuk
mengatasi penolakan dengan ketangguhan diri :

Pertama, sit with fear and accept it. Terimalah bahwa ada rasa takut untuk memulai. Namun
jangan jadikan rasa takut tersebut sebagai halangan kita karena kita dapat melakukan
desensitisasi dengan jujur pada diri sendiri pondasi sukses semakin kuat dan tebal.

Kedua, criticize yourself but do it objectively. Ketika kita mengatakan “saya tidak bisa
menjalankannya dengan baik” sesungguhnya yang sedang berbicara hanyalah noise emosi bukan
fakta. Semua berawal dari fikiran, maka stay positive karena kita adalah sahabat diri kita sendiri,
bukan lawan yang ingin “menjatuhkan”.

Ketiga, do it anyway. Jalankan saja, walaupun rasa takut masih ada. Hal ini memang lebih
mudak diucapkan daripada dijalankan, namun jutaan orang telah melakukannya dengan maik dan
berhasi. Mengapa kita tidak? Buatlah catatan alasan mengapa kita merasa tidak mampu
menjalankannya lalu baca dan cermati. Kenali mana fakta dan mana yang hanya “perasaan saja”.

Keempat, pitch it strategically. Kita perlu memperkenalkan atau menjelaskan apa yang sedang
atau akan dikerjakan kepada orang lain. Ini termasuk proses pitch.

Kelima, be a Shakespeare. Jadilah seorang Shakespeare. Bukan hanya seorang penulis drama,
namun juga pemilik panggung drama.
Resume “Nalar dan Binari”

Pola pikir binari cukup banyak ditemui di sekitar kita. Mereka melihat dunia sebagai ya-tidak,
benar-salah, baik-buruk. Pola pikir ini dapat membahayakan diri sendiri, orang lain dan public
karena berakar kepada penghakima dan fanatisme akan kebenaran yang dimilikinya. Mengapa
cukup banyak orang Indonesia yang berpikir binary? Ada beberapa kemungkinan, salah satunya
pola pikir yang diajarkan di sekolah dan programming dari orangtua yang berpengetahuan
minim. Disekolah kita diajarkan untuk menghafal dan diberi soal pilihan ganda, menghafal
hanya mempertebal neutral pathway ingatan, bukan kemampuan untuk berlogika.

Mengubah pola pikir binary ke non-binary deskriptif memerlukan waktu dan kesadaran untuk
mengubah diri. Jika anda mampu memberikan lingkungan yang baik untuk nalar berkembang,
lakukan. Jika kemampuan terbatas, minimal anda dapat menegur mereka yang memilih untuk
berfikir simplistic ala binary. Terakhirm mulailah dari diri sendiri. Ketika berkomunikasi,
biasakan menyiapkan argument, bahkan ketika pertanyaan yang diajukan bersifat binary.
Semakin terbiasa menggunakan nalar yang baik semakin berkualitaslah pikiran kita.

You might also like