You are on page 1of 103

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG

MANAJEMEN KESEHATAN HEWAN DI PUSKESWAN PEMENANG


LOMBOK UTARA, BATUKLIANG UTARA LOMBOK TENGAH DAN
PEMELIHARAAN AYAM BROILER DI PT.CIOMAS ADISATWA

Oleh :

AYU WAHYUNI
B0D015019

PROGAM STUDI DIPLOMA III AGRIBISNIS PETERNAKAN


KONSENTRASI KESEHATAN HEWAN

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM

2018

i
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG

MANAJEMEN KESEHATAN HEWAN DI PUSKESWAN PEMENANG


LOMBOK UTARA, BATUKLIANG UTARA LOMBOK TENGAH DAN
PEMELIHARAAN AYAM BROILER DI PT.CIOMAS ADISATWA

Oleh :

AYU WAHYUNI
B0D015019

Diserahkan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada

PROGAM STUDI DIPLOMA III AGRIBISNIS PETERNAKAN


KONSENTRASI KESEHATAN HEWAN

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM

2018

ii
HALAMAN PENGESAHAN
MANAJEMEN KESEHATAN HEWAN DI PUSKESWAN PEMENANG
LOMBOK UTARA, BATUKLIANG UTARA LOMBOK TENGAH DAN
PEMELIHARAAN AYAM BROILER DI PT.CIOMAS ADISATWA

Oleh :

AYU WAHYUNI
B0D015019

Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Wayan Lanus Sumadiasa, M.Kes


NIP.19600609 198711 1001

Mengetahui :
Ketua Program Studi

Dr. Ir. Asnawi, M.Si.


NIP.19621231 198803 1016

iii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
MANAJEMEN KESEHATAN HEWAN DI PUSKESWAN PEMENANG
LOMBOK UTARA, BATUKLIANG UTARA LOMBOK TENGAH DAN
PEMELIHARAAN AYAM BROILER DI PT.CIOMAS ADISATWA

Oleh :

AYU WAHYUNI
B0D015019

Laporan praktek kerja lapang ini telah dipertanggungjawabkan


di depan dewan penguji pada tanggal … Mei 2018

Susunan Tim Penguji

Penguji I Penguji II

Dr. Ir. I Wayan Lanus Sumadiasa, M.Kes. Prof.Ir. Budi Indarsih, M.Agr.Sc.Ph.D.
NIP.19600609 198711 1001 NIP.19560122 198503 2003

Mengetahui :
Ketua Program Studi

Dr. Ir. Asnawi, M.Si.


NIP.19621231 198803 1016

iv
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Allah SWT penulis panjatkan sedalam-dalamnya


atas segala taufik, rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan praktek kerja lapang (PKL) di Puskeswan Pemenang, Puskeswan
Batukliang Utara dan PT.Ciomas Adisatwa.
Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat akademik untuk
menyelesaikan studi di bidang Agribisnis Konsentrasi Kesehatan Hewan Diploma
III Fakultas Peternakan Universitas Mataram. Penulisan Laporan PKL ini tidak
terlepas dari dukungan berbagai pihak, untuk itu ucapan terimakasih yang sebesar-
besarnya penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Maskur, M.Si. selaku Dekan Fakultas Peternakan Universitas
Mataram.
2. Bapak Dr. Ir. Asnawi, M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma III Fakultas
Peternakan Universitas Mataram.
3. Ibu Ir. Rina Andriati, MP, selaku Sekretaris Program Studi Diploma III
Agribisnis Konsentrasi Kesehatan Hewan.
4. Bapak Dr. Ir. I Wayan Lanus Sumadiasa, M.Kes. sebagai dosen Pembimbing
dan sekaligus sebagai Penguji yang telah meluangkan waktunya untuk
membimbing dan memberi pengarahan demi kesempurnaan laporan ini hingga
selesai.
5. Bapak Sofyan, S.Pt. selaku ketua Unit Pelaksana Teknis Ketahanan Pangan dan
Pertanian (UPT KPP) Pemenang bagian Peternakan dan seluruh staf yang telah
membimbing yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menjalankan PKL.
6. Ibu drh. Reni Utari selaku kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
Batukliang Utara dan seluruh staf yang telah membimbing dan memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menjalankan PKL.
7. Bapak drh. I Gede Indrawan, selaku kepala PT.Ciomas Adisatwa dan seluruh
staf yang telah memberikan izin untuk melaksanakan PKL
8. Kerabat mahasiswa dan semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan
PKL hingga penyusunan laporan.

v
9. Orang tua dan saudara yang telah mendukung dari awal hingga akhir penyusunan
laporan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak yang terkait sangat
diharapkan untuk menyempurnakan laporan ini. Semoga laporan PKL ini dapat
menjadi acuan yang berguna bagi pembaca khususnya penulis dan pihak yang
terkait.
Akhir kata semoga partisipasi dan perhatian dari semua pihak mendapat
balasan dari Allah SWT.

Mataram, 30 April 2018

Penulis

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI .......................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ v
DAFTAR ISI..................................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL............................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... ix
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktek Kerja Lapang ............................................................ 1
1.3. Manfaat Praktek Kerja Lapang .......................................................... 2
BAB 2. KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANG ............................................. 3
2.1. Lokasi dan Waktu PKL...................................................................... 3
2.2. Metode Praktek Kerja Lapangan (PKL) ............................................ 3
BAB 3. HASIL KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANG ............................................ 5
3.1. Profil Unit Pelaksana Teknis Daerah Ketahanan Pangan dan
Pertanian (UPTD KPP) ...................................................................... 5
3.2. Hasil ................................................................................................... 7
3.3. Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) di Kandang Ayam Broiler PT.
Ciomas Adisatwa ............................................................................. 37
BAB 4. PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN ......................................................... 52
4.1. Unit Pelaksana Teknis Daerah Ketahanan Pangan dan Pertanian
(UPTD KPP) Pemenang .................................................................. 52
4.2. Unit Pelaksana Teknis Daerah Ketahanan Pangan dan Pertanian
Puskeswan Batukliang Utara ........................................................... 52
4.3. PT. Ciomas Adisatwa....................................................................... 52
BAB 5. PENUTUP ........................................................................................................... 53
5.1. Kesimpulan ...................................................................................... 53
5.2. Saran ................................................................................................ 53
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 54
LAMPIRAN...................................................................................................................... 55

vii
DAFTAR TABEL

Tabel Jenis Data Halaman

1. Data posyandu ternak Puskeswan Pemenang ………………………... 8


2. Data sinkronisasi birahi Puskeswan Pemenang ……………………… 10
3. Data pengamatan pelayanan inseminasi buatan Puskeswan Pemenang 13
4. Data pemeriksaan kebuntingan Puskeswan Pemenang ……………… 16
5. Data pengamatan pelayanan IB Puskeswan Batukliang Utara ………. 33
6. Data suntik sehat Puskeswan Batukliang Utara ……………………… 35
7. Data pelayanan suntik hormon Puskeswan Batukliang Utara ……….. 36
8. Catatan pemeliharaan ayam broiler 5000 ekor ………………………. 42
9. Data penimbangan berat badan ayam ………………………………... 43
10. Mortalitas ayam di kandang populasi 5000 ekor …………………….. 44
11. Data penjualan ayam broiler …………………………………………. 45
12. Biaya tetap …………………………………………………………… 47
13. Biaya variabel ………………………………………………………... 58

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Jenis Data Halaman

1. Pelayanan posyandu Puskesmas Pemenang ……………………….. 7


2. Pelayanan kasus helminthiasis Puskesmas Pemenang …………….. 9
3. Pelayanan sinkronisasi birahi Puskesmas Pemenang ……………... 10
4. Pengamatan pelayanan IB Puskesmas Pemenang …………………. 12
Penanganan kasus Bovine Ephemeral Fever (BEF) Puskesmas
5. 14
Pemenang …………………………………………………………..
6. PKB Puskesmas Pemenang ………………………………………... 16
7. Penanganan kasus distokia Puskesmas Pemenang ………………... 18
8. Penanganan kasus scabies pada kucing …………………………… 19
9. Penanganan kasus resentio plasenta ……………………………….. 20
10. Penanganan kasus myasis pada kambing ………………………….. 22
11. Penanganan kasus prolapsus uteri pada sapi ………………………. 24
12. Penanganan kasus thelaziasis ……………………………………… 25
13. Penanganan kasus BEF Puskeswan Batukliang Utara …………….. 27
14. Penanganan kasus helmintiasis Puskeswan Batukliang Utara …….. 28
15. Penanganan kasus distokia pada sapi ……………………………… 30
16. Pengamatan pelayanan IB Puskeswan Batukliang Utara ………….. 32
17. Penanganan skabies pada kambing ………………………………... 34
18. Pelayanan suntik sehat Puskeswan Batukliang Utara ……………... 34
19. Pelayanan suntik hormon ………………………………………….. 36
20. Kandang ayam broiler ……………………………………………... 37
21. Tempat pakan dan tempat minum …………………………………. 38
22. Pemasangan brooder dan tempat pakan……………………………. 39
23. Pemasukan Day Old Chicken (DOC) ……………………………... 40
24. Brooding …………………………………………………………………... 41
25. Pemberian pakan dan minum ……………………………………… 43
26. Penimbangan bobot badan ayam ………………………………….. 44
27. Pemanenan ayam broiler …………………………………………... 46
28. Pencucian tempat pakan dan minum ………………………………. 46

ix
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Praktek Kerja Lapang (PKL) merupakan salah satu kegiatan yang


dilakukan oleh mahasiswa semester akhir Program Diploma III yang telah
memenuhi persyaratan. PKL ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan
dan pengalaman serta kemampuan di lapangan yang berhubungan dengan
kesehatan hewan, yang nantinya diharapkan agar mahasiswa termotivasi dalam
bekerja dan berwirausaha sesuai dengan bidangnya.
Kegiatan PKL ini dilakukan di berbagai lokasi di instansi pemerintahan
dan swasta yaitu Pusat Kesehatan Hewan Pemenang, Pusat Kesehatan Hewan
Batukliang Utara dan PT.Ciomas Adisatwa. Pelaksanaan kegiatan PKL yang
dilakukan pada instansi tersebut dapat menambah pengetahuan, wawasan dan
pengalaman dalam menangani berbagai kasus, penyakit hewan, serta
manajemen pemeliharaan ayam broiler.
Melalui kegiatan PKL ini mahasiswa memperoleh tambahan wawasan,
pengetahuan dan mengubah pola pikir sehingga dapat melihat peluang kerja
dan berdaya saing tinggi terutama terhadap perkembangan zaman pada saat ini
yang menyebabkan tingginya angka pengangguran. Kegiatan PKL ini
diharapkan mahasiswa mampu melihat potensi usaha di bidang kesehatan
hewan. Baik di daerah pedesaan yang Masyarakat sebagian besar memiliki
mata pencaharian sebagai peternak yang digun akan sebagai tabungan,
membantu produksi pertanian maupun meningkatkan status sosial.

1.2. Tujuan Praktek Kerja Lapang


1. Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman dalam melakukan
penanganan kasus yang berkaitan dengan kesehatan hewan di lapangan.
2. Mengetahui cara-cara pelayanan dan pemeriksaan penyakit yang sering
dilakukan atau ditangani.
3. Memiliki keterampilan berinteraksi dengan masyarakat.

1
4. Mendapatkan keterampilan praktek untuk berwirausaha maupun yang
berkaitan dengan kesehatan hewan dan manajemen pemeliharaan ayam
broiler.

1.3. Manfaat Praktek Kerja Lapang

1.3.1. Manfaat bagi mahasiswa


1. Diperoleh cara-cara penanganan kasus di lapangan yang berkaitan
dengan kesehatan hewan.
2. Diketahui cara-cara pelayanan dan pemeriksaan penyakit yang sering
ditangani atau dilakukan.
3. Diperoleh keterampilan berinteraksi dengan masyarakat.
4. Diperoleh keterampilan praktis untuk berwirausaha maupun yang
berkaitan dengan kesehatan hewan.

1.3.2. Manfaat bagi fakultas


1. Terjalin kerjasama antara fakultas dan tempat dilaksanakannya PKL.
2. Terciptanya skill mahasiswa yang mampu bersaing di bidang
peternakan khususnya kesehatan hewan.

1.3.3. Manfaat bagi instansi terkait


1. Staf Puskeswan terbantu dalam melakukan pelayanan kesehatan hewan
bagi masyarakat.
2. Masyarakat terbantu dalam manajemen pemeliharaan ternak.
3. Terciptanya tenaga kerja yang berpengalaman di bidang peternakan dan
kesehatan hewan.

2
BAB 2
KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANG

2.1. Lokasi dan Waktu PKL

2.1.1. Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN)

1. Unit Pelaksana Teknis Daerah Ketahanan Pangan dan Pertanian


(UPTD KPP) Kecamatan Pemenang dengan alamat Jalan Raya
Bangsal Baru, Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang Kabupaten
Lombok Utara. Kegiatan PKL ini dilaksanakan mulai tanggal 1
Februari 2018 hingga tanggal 21 Februari 2018.
2. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Batukliang Utara
dengan alamat Jalan Pariwisata Benang Stokel, Desa Teratak,
Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah. Kegiatan
PKL ini dilaksanakan mulai tanggal 22 Februari 2018 hingga tanggal
14 Maret 2018.
2.1.2. Perusahaan Ayam Broiler PT. Ciomas Adisatwa
PT Ciomas Adisatwa dengan alamat Jl. Sandubaya, Kelurahan
Bertais, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. PKL ini
dilaksanakan mulai tanggal 15 Maret hingga tanggal 17 April 2018.

2.2. Metode Praktek Kerja Lapangan (PKL)

2.2.1. Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN) :


Jenis Kegiatan :
A. Kegiatan Utama
1. Pelayanan Aktif, yaitu sistem yang memberikan pelayanan
kesehatan hewan dengan melakukan kunjungan rutin ke wilayah
kerja secara terjadwal, diantaranya adalah Posyandu Ternak.
2. Pelayanan Semi Aktif yaitu sistem yang memberikan pelayanan di
bidang kesehatan hewan ke lokasi peternakan setelah adanya
laporan atau permintaan dari peternak, meliputi :
a. Penanganan kasus helminthiasis.
b. Sinkronisasi birahi.

3
c. Pengamatan pelayanan inseminasi buatan (IB).
d. Penanganan kasus Bovine Ephemeral Fever (BEF).
e. Pemeriksaan kebuntingan (PKB).
f. Penanganan kasus distokia pada sapi.
g. Penanganan kasus resentio plasenta pada sapi.
h. Penanganan myasis pada kambing.
i. Penanganan prolapses uteri pada sapi.
j. Penanganan kasus thelaziasis.
B. Kegiatan Tambahan
1. Diskusi bersama staf Puskeswan, membahas tentang kasus yang
telah ditangani di lapangan.
2. Membantu pembuatan kandang jepit untuk pelayanan inseminasi
buatan (IB).

2.2.2 Pemeliharaan Ayam Broiler di Kandang PT.Ciomas Adisatwa


A. Manajemen Pra Chick In
B. Manajemen Masa Brooding
C. Manajemen Masa Grower sampai Panen
D. Analisis Usaha

4
BAB 3
HASIL KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANG

3.1. Profil Unit Pelaksana Teknis Daerah Ketahanan Pangan dan Pertanian
(UPTD KPP)

3.1.1. Profil UPTD Puskeswan Pemenang

Unit Pelaksana Teknis Daerah Ketahanan Pangan dan Pertanian


(UPTD KPP) Pemenang adalah unit pelaksana teknis daerah Kecamatan
Pemenang dalam bidang pelayanan kesehatan hewan dan tanaman yang
didirikan dan beroprasi pada tahun 2006. Macam-macam kegiatan yang
dilakukan di Puskeswan Pemenang meliputi pengontrolan ternak,
penyuluhan ternak, posyandu ternak, pengobatan dan pemberantasan
penyakit. Puskeswan Pemenang memiliki wilayah kerja yang cukup luas
mencakup Desa Pemenang Barat, Pemenang Timur, Desa Malaka dan
Gili Indah.
Jenis pelayanan yang dilakukan di Puskeswan Pemenang adalah
sistem pelayanan aktif, semi aktif dan pasif.
1. Sistem pelayanan aktif adalah sistem yang memberikan pelayanan
kesehatan hewan dengan melakukan kunjungan rutin ke wilayah kerja
secara terjadwal.
2. Sistem pelayanan semi aktif adalah sistem yang memberikan
pelayanan di bidang kesehatan hewan ke lokasi peternakan setelah
adanya laporan atau permintaan dari peternak.
3. Sistem pelayananan pasif adalah sistem yang memberikan pelayanan
kesehatan hewan dimana pemilik ternak datang ke puskeswan untuk
diberikan pelayanan.
Unit Pelaksana Teknis Daerah Ketahanan Pangan dan Pertanian
(UPTD KPP) bidang tanaman ditangani oleh bapak Nana Namara, Sp.
3.1.2. Profil UPTD Puskeswan Batukliang Utara
Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Hewan
Batuk liang Utara adalah Unit Pelaksana Teknis dalam bidang pelayanan
kesehatan hewan dan peternakan yang didirikan dan beroperasi pada

5
tahun 2004. Wilayah kerja Puskeswan Batukliang Utara meliputi Desa
Mas-Mas, Selusuh, Aik Bukak, Aik Darek, Setiling dan Lantan. Tujuan
pelayanan kesehatan hewan yaitu untuk meningkatkan status kesehatan
ternak sehingga meningkatkan kesejahteraan peternak.
Jenis pelayanan yang dilakukan di Puskeswan Pemenang adalah
sistem pelayanan aktif, semi aktif dan pasif yang meliputi penanganan
penyakit hewan dan pelayanan.
3.1.3. PT.Ciomas Adisatwa

PT Ciomas Adisatwa dirikan pada tahun 1993 untuk


mempersembahkan produk-produk olahan protein hewani dan
memberikan solusi atas kebutuhan pengusaha dan penyedia pangan
modern. Usaha untuk mencapai konsistensi dan rekam jejak
(Traceability) atas persediaan dan pemasaran karkas ayam yang segar,
higienis, dan terjamin kualitasnya di seluruh wilayah nusantara
PT.Ciomas Adisatwa telah memiliki dan mengoperasikan jaringan
peternakan penggemukan ayam serta rumah potong type A yang tersebar
secara strategis di semua area metropolitan Indonesia seperti di Jawa,
Bali, dan Mataram.
Ciomas menghasilkan lebih dari 100 jenis produk dalam bentuk
mentah maupun olahan. Produk-produk dapat dipesan dan diproses
secara khusus untuk memenuhi kebutuhan perusahaan-perusahaan
berskala global maupun domestik yang mengharuskan standar kualitas,
rasa dan konsistensi yang terjaga. Ciomas juga melakukan
pengembangan produk bagi para pelanggan yang menginginkan produk
yang eksklusif dan tersendiri. Pengiriman dapat dilakukan dengan
menggunakan kendaraan milik Ciomas yang higienis dan memiliki suhu
penyimpanan yang terkontrol.

6
3.2. Hasil
3.2.1. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskeswan Pemenang

A. Kegiatan Utama

1. Pelayanan Aktif
Posyandu ternak merupakan kegiatan pelayanan kesehatan
ternak yang rutin dilakukan setiap tiga bulan sekali untuk
memeriksa kondisi kesehatan ternak dan melakukan suntik sehat.
Suntik sehat dilakukan untuk meningkatkan kondisi tubuh
ternak dari kondisi sebelumnya, mencegah terjadinya kekurangan
vitamin pada tubuh ternak yang menyebabkan anorexia, lemah
dan lesu dengan cara pemberian suplemen atau vitamin B
Komplex. Sedangkan pemberian obat cacing diberikan dengan
tujuan untuk membasmi cacing (endoparasit). Obat cacing yang
diberikan adalah Albendazole 16% Pasta dan bollus.
Posyandu ternak juga merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
menjaga kesehatan ternak, yang dilakukan adalah pemberian
Vitamin B Kompleks secara intramuskular.

Gambar 1. Pelayanan posyandu Puskeswan Pemenang

7
Tabel 1. Data posyandu ternak di Desa Terengan Daye, Pemenang Timur.

Populasi
No Nama pemilik
Sapi Kuda
1 Mohammad 3 ekor -
2 Hirwan 1 ekor -
3 Rahmat 2 ekor, 1 pedet -
4 Asdi 2 ekor, 1 pedet -
5 Masturi 1 ekor -
6 Sadiqin 3 ekor -
7 Muhammad 1 ekor -
8 Hasbi 3 ekor -
9 Hudrain 4 ekor -
10 Mahirin 3 ekor -
11 Mahya 3 ekor -
12 Masei 2 ekor -
13 Sahril - 3 ekor
14 Nahuji 1 ekor -

2. Pelayanan semi aktif


a. Pelayanan Pencegahan Kasus Helminthiasis pada Sapi.
Penyakit cacingan merupakan penyakit yang sering menyerang
ternak yang dipelihara dan tergolong penyakit yang mudah ditangani
tergantung dari jumlah cacing yang berada di dalam tubuh. Jenis cacing
yang menyerang sapi adalah cacing pita dan cacing hati, hal ini disebabkan
karena kondisi pakan yang mengandung larva cacing tersebut, biasanya
pada rumput hijauan. Proses pengobatannya dilakukan dengan mematikan
cacing sehingga cacing mati dan dapat keluar melalui feses.
1) Keterangan Pelaksanaan
 Nama pemilik : Rahmat
 Jenis ternak : Sapi Bali
 Alamat : Desa Pemenang Barat
2) Gejala Klinis
 Kekurusan.
 Mata berair.
 Bulu kusut.

8
 Anorexia.
3) Penanganan
 Pemberian 5 ml antibiotik Limoxin LA 200 dengan cara diteteskan pada
mata.
 Pemberian 4 ml vitamin B komplex secara intramuskular.

Gambar 2. Penanganan Kasus Helminthiasis

b. Sinkronisasi Birahi

Sinkronisasi birahi adalah tindakan menimbulkan birahi, diikuti


dengan ovulasi fertile pada individu atau sekelompok ternak dengan tujuan
untuk menghasilkan kebuntingan. Sinkronisasi estrus biasanya menjadi
satu paket dengan pelaksanaan IB, baik berdasarkan pengamatan birahi
maupun IB terjadwal. Sinkronisasi dilakukan dengan tujuan untuk
merangsang birahi pada ternak sebelum dilakukan IB, yang dilakukan
adalah pemberian 5ml Enzaprost-T secara intramuskular.

9
Gambar 3. Pelayanan Sinkronisasi Birahi
Tabel 2. Data Sinkronisasi Birahi di Puskeswan Pemenang.

No. Nama Pemilik Alamat Jenis Ternak


1. Supar Pemenang Barat Sapi Bali
2. Landi Pemenang Barat Sapi Bali
3. Gunawan Desa Gol Sapi Bali
4. Hamdan Desa Gol Sapi Bali

c. Pengamatan pelayanan inseminasi buatan (IB)


Inseminasi Buatan adalah cara cara untuk memasukkan spermatozoa
atau semen jantan yang telah dicairkan dan diproses terlebih dahulu ke
dalam alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus
“insemination gun” yang disebut atrifisial inseminaton (Robinson dan
Sarah, 2010).

Tujuan Inseminasi Buatan :


 Memperbaiki mutu genetika ternak.
 Tidak mengharuskan pejantan unggul dibawa ketempat yang
dibutuhkan sehingga dapat mengurangi biaya.
 Mengoptimalkan penggunaan bibit jantan unggul secara lebih luas
dalam jangka waktu yang lebih lama.
 Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur.
 Mencegah penularan dan penyebaran penyakit kelamin.

10
Keuntungan Inseminasi Buatan :
 Menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan.
 Dapat mengatur jarak kelahiran ternak dengan baik.
 Mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina (inbreeding).
 Melalui peralatan dan tekhnologi yang baik sperma dapat disimpan
dalam jangka waktu yang lama.
 Semen beku masih dapat dipakai untuk beberapa tahun kemudian
walaupun pejantan telah mati.
 Menghindari kecelakaan yang sering terjadi pada saat perkawinan
karena fisik pejantan terlalu besar.
 Menghindari tenak dari penularan penyakit terutama penyakit yang
ditularkan dengan hubungan kelamin ternak.
Kerugian Inseminasi Buatan
 Apabila identifikasi birahi (estrus) dan waktu pelaksaan IB tidak tepat
maka tidak akan terjadi kebuntingan.
 Akan terjadi distokia, apabila semen beku yang dgunakan berasal dari
pejantan turunan besar dan diinseminasikan pada sapi betina ukuran
kecil.
 Dapat terjadi kawin sedarah (inbreeding) apabila menggunakan semen
beku dari pejantan yang sama dalam waktu yang sama.
 Dapat menurunkan sifat genetik yang kurang baik apabila pejantan
pendonor tidak dipantau sifat genetiknya dengan baik.
Alat dan Bahan yang digunakan untuk Inseminasi Buatan:
 Insemination Gun.
 Termos yang diisi air dingin.
 Plastic sheet.
 Gunting.
 Kandang jepit.
 Straw (semen).
 Sabun dan satu ember air.

11
Langkah Kerja :
 Pengambilan straw dari container untuk dipindahkan ke termos.
 Buka tutup container dengan mengangkatnya ke atas.
 Ambil dan putar penutup container lalu keluarkan.
 Didalam container terdapat 4 macam straw yaitu Simental (berwarna
putih), Limosin (berwarna merah muda/pink), Bali (berwarna merah
tua, Brahman (berwarna biru) dan Angus (berwarna orange). Jika sudah
sesuai dengan straw yang dibutuhkan, ambil straw lalu simpan didalam
termos yang berisi air dingin untuk penyimpanan selama perjalanan.
 Sesampai dilokasi ternak dimasukkan kedalam kandang jepit.
 Pasang straw pada insemination gun lalu gunting ujung straw yang
nampak berlipat, lalu lapisi dengan plastic sheet.
 Selanjutnya dilakukan palpasi rectal untuk mencari serviks, setelah
ditemukan, insemination gun yang sudah terpasang straw dimasukkan
ke dalam serviks melalui vagina.
 Semprotkan sperma dengan cara perlahan.
 Lepaskan insemination gun.
 Keberhasilan atau kegagalan IB diketahui setelah 21 hari sejak IB
dilaksanakan.

Gambar 4. Pengamatan pelayanan inseminasi bsuatan

12
Tabel 3. Data pengamatan Inseminasi Buatan di Puskeswan Pemenang.

No. Nama Pemilik Alamat Jenis induk Jenis Bibit


1. Madi Pemenag Barat Sapi Bali Simental
2. Parlan Pemenang Barat Sapi Bali Bali
3. Suhib Pemenang Barat Sapi Bali Simental
4. Anton Pemenang Barat Sapi Bali Bali
5. Sahlan Pemenang Barat Sapi Bali Bali
6. Amaq Di Desa Bentek Sapi Bali Bali
7. Roni Desa Gondang Sapi Bali Simental
Pemenang
8. Inaq Maenah Simental Bali
Timur
9. Elita Tanjung Sapi Bali Bali
10. Zaeni Desa Sokong Brangus Sapi Bali
Bali dan
11. Subuh Desa Bentek Sapi Bali
Brangus
12. Mustakim Desa Bentek Sapi Bali Bali
13. Sahabuddin Desa Gondang Brangus Limosin
Desa Batu
14. Zaedin Sapi Bali Bali
Lawang
Desa Gorong
15. Irpan Said Sapi Bali Bali
Bromo
16. Inaq Mar Desa Tanjung Sapi Bali Bali
17. Mansur Desa Tembobor Sapi Bali Bali
18. Marzuki Desa Tembaban Sapi Bali Bali

Limosin dan
19. Parlan Desa Tanjung Simental
Simental
20. Solih Desa Tembaban Sapi Bali Bali
21. Amaq Salinah Desa Jenggala Brangus Limosin
22. Amaq Amat Desa Jenggala Simental Limosin
23. Sadran Telaga Wareng Simental Simental
24. Jumadep Tanak Song Simental Simental
25. Nasrudin Desa Jenggala Brangus Simental
26. Hamdan Desa Sokong Sapi Bali Bali

d. Penanganan Kasus Bovine Ephemeral Fever (BEF)

BEF adalah suatu penyakit viral pada sapi atau kerbau yang ditandai
dengan terjadinya demam tinggi, rasa sakit pada otot dan kepincangan.
Penyakit klinis berjalan sangat singkat, biasanya berakhir tidak lebih dari
tiga hari dengan morbiditas tinggi namun mortalitas rendah, (Yeruham I
dan Van Ham M, 2003).

13
Penyakit ini dapat menimbulkan gangguan yang hebat terhadap
produksi susu pada sapi perah dan jasa kerja pada ternak pekerja. Sapi
yang menderita penyakit ini segera sembuh bila tidak disertai dengan
komplikasi.
Penyakit BEF ditularkan oleh lalat Culicoides sp dan Culex sp yang
dapat menyebarkan penyakit hingga jarak 2.000 km yang biasanya
berkembangbiak pada saat menjelang dan saat musim hujan tiba. Ada
dugaan penyebaran dapat pula terjadi melalui perantara angin.

1) Keterangan Pelaksana
 Nama pemilik : Lukman
 Jenis Ternak : Sapi Bali
 Alamat : Desa Gondang
2) Gejala Klinis
Gejala klinis yang muncul dari penyakit ini adalah demam, pincang dan
moncong kering.
3) Penanganan
Pemberian 6 ml vitamin B Komplex dan 6 ml antibiotik Limoxin LA 200
secara intramuskular.

Gambar 5. Penanganan kasus BEF

14
e. Pemeriksaan Kebuntingan (PKB)

PKB adalah salah satu cara untuk menentukan keadaan hewan


bunting atau tidak bunting dengan menggunakan metode palpasi rektal
yang bertujuan untuk mendiagnosa terhadap kemungkinan adanya
kelainan dalam saluran reproduksi.
PKB yang dilakukan merupakan bagian dari kegiatan pelayanan
sebagai tindak lanjutan dari kegiatan IB yang telah dilakukan.
Alat dan Bahan
 Kandang jepit.
 Ember yang diisi air.
 Sabun (sebagai pelicin).
Langkah Kerja
 Tersedia kandang jepit untuk memudahkan pemeriksaan kebuntingan.
 Peternak menggiring sapi hingga menempati kandang jepit.
 Petugas mencuci dan membaluri tangan dengan sabun hingga rata.
 Kuncupkan jari tangan dan lakukan palpasi melalui rectum jika terdapat
feses sapi keluarkan terlebih dahulu.
 Jika terjadi kontraksi yang berasal dari ternak, diamkan tangan hingga
relaksasi. Untuk menenangkan sapi dilakukan dengan menepuk
punggung sapi dan mengelus bagian kepala sapi.
 Setelah tangan pemeriksa melewati tulang pinggul, lakukan palpasi
tulang pelvis yang dilanjutkan dengan meraba serviks, dan rasakan
perbedaan ukuran cornua uteri kiri dan kanan.

15
Gambar 6.Pemeriksaan Kebuntingan
Tabel 4: Data pemeriksaan kebuntingan di Puskeswan Pemenang
Jenis Usia
No Pemilik Alamat
Induk Kebuntingan
1. Lukam Jenggala Bali 3 bulan
2. Asruni Bentek Simental -
3. Iman Gertak Simental 6 bulan
4. Pardi Pemenang Barat Bali -
5. Amaq Er Jenggala Bali 8 bulan
6. Suhib Sokong Bali 3 bulan
7. Saleh Jenggala Bali 3 bulan

f. Penanganan Kasus Distokia Pada Sapi

Distokia merupakan suatu gangguan dari partus yang dimana pada


proses partus keluarnya fetus lebih lama dan sulit, sehingga menjadi tidak
mungkin bagi induk untuk mengeluarkan fetus kecuali dengan pertolongan
manusia.
Distokia dapat terjadi karena beberapa faktor baik karena pakan,
induk sapi dan pedet itu sendiri. Pakan yang diberikan tidak sesuai dengan
kondisi kebuntingan ternak juga mengakibatkan induk tidak memiliki
energi untuk mengeluarkan pedet, kondisi tubuh induk yang kecil namun
ukuran pedet yang besar juga dapat mengakibatkan kesulitan partus.

16
1) Keterangan Pelaksanaan
 Nama pemilik : Amaq Di
 Jenis ternak : Sapi Bali
 Jenis anak : Sapi Limosin
 Alamat : Desa Sokong - Tanjung
2) Gejala Klinis
 Induk gelisah, duduk dan berdiri
 Keluarnya mucus dibagian vagina
 Presentasi : anterior
 Posisi : dorsal
 Posture : ekstensi kepala pedet kebawah.
3) Penanganan
 Membantu agar kepala tidak ekstensi maka dilakukan pendorongan
kedua kaki depan pedet ke belakang dan memasang tali di bagian kepala
pedet menuju rahang bawah.
 Memasang tali yang berbeda pada kaki depan pedet.
 Menarik tali yang berada pada kepala pedet dan kaki dengan bergantian.
 Menarik secara perlahan sedikit demi sedikit agar terjadi perubahan
posisi pada pedet hingga keluar dari perut induk.
 Pedet dijungkir dengan memegang kedua kaki belakang agar cairan
yang berada pada lubang tubuhnya keluar.
 Pedet diletakkan diatas jerami.

17
Gambar 7. Penanganan kasus distokia pada sapi

g. Penanganan kasus scabies pada kucing


Scabies yaitu penyakit kulit disebabkan oleh tungau Sarcoptes
Scabieivarian Hominis yang menyebabkan dermatitis gatal yang parah.
Penyakit ini menyerang semua usia kucing baik jantan maupun betina.
Untuk penularan penyakit scabies ini berlangsung melalui kontak
langsung dengan penderita atau melalui alat yang tercemar seperti
kandang, sisir dan alas tidur.
1) Keterangan Pelaksanaan
 Nama pemilik : Ibu Erlita
 Jenis ternak : Kucing anggora
 Alamat : Tanjung
2) Gejala Klinis
Bulu mengalami kerontokan pada daerah yang terserang dan terbentuknya
keropeng pada bagian yang gatal.
3) Penanganan
Pemberian 2ml ivomec secara subkutan.

18
Gambar 8. Penanganan kasus skabies pada kucing

h. Penanganan kasus resentio placenta pada sapi Bali.


Pada peristiwa kelahiran normal, selaput fetus akan keluar dari
induknya dalam waktu setengah jam setelah setelah kelahiran anaknya
(Manuaba 1998). Pengeluaran selaput fetus lebih dari waktu tersebut
diatas harus dipandang sebagai keadaan yang tidak normal atau disebut
Retensio Secudinerum. Pada ternak sapi, Retensio Secundinerum dapat
berjalan 4 - 8 hari atau lebih bila tidak ada pertolongan. Dalam keadaan
demikian maka selaput fetus sudah mengalami perubahan-perubahan
pembusukan di dalam saluran alat kelamin khususnya di dalam uterus
sehingga bersifat racun bagi uterus.
1) Keterangan pelaksana
 Nama pemilik : Amaq Sudi
 Jenis ternak : Sapi Bali
 Alamat : Desa Bentek
2) Gejala Klinis
 Selaput fetus menggantung pada bagian vulva.
 Plasenta masih tertinggal didalam uterus.
 Indukan mengalami gelisah dan anorexia.
3) Penanganan
 Mengolesi tangan dengan sabun agar licin.

19
 Palpasi rectal dengan cara menarik plasenta keluar dan melepaskan satu
persatu cotiledonaria.
 Pemberian 5 ml antibitotik Limoxin LA 200 dan 5 ml vitamin B
Komplex secara intramuskular.

Gambar 9.Penanganan kasus resentio plasenta

i. Penanganan myasis pada sapi dan kambing

Myasis atau belatungan merupakan infestasi larva lalat ke dalam


jaringan hidup hewan maupun manusia. Awal infestasi larva terjadi pada
daerah kulit yang terluka selanjutnya larva tersebut akan terus tumbuh dan
menembus jaringan otot semakin dalam sehingga memperbesar daerah yang
terluka. Myasis dapat terjadi apabila sapi atau kambing yang terluka baik
karena tusukan, goresan ataupun pasca kelahiran karena gesekan permukaan
yang kasar hingga tampak kulit bagian dalamnya dan berdarah. Aroma
darah yang khas akan mengundang lalat untuk hinggap pada luka tersebut.
Lalat tidak hanya menghinggap saja, ia juga bertelur pada daerah luka
tersebut. Bentuk myasis sangat khas, berupa lubang luka yang terbuka.
Kondisi ternak yang terserang penyakit menjadi anorexia, lemah, diikuti

20
dengan penurunan berat badan, penurunan produksi air susu dan rasa nyeri
pada luka.
Penyakit myasis biasanya disebabkan oleh infeksi larva lalat
Chrysoma Bezziana yang memakan bagian jaringan otot yang sebelumnya
telah mengalami luka.
1) Keterangan pelaksanaan
 Nama pemilik : Sudin
 Jenis ternak : Kambing Etawa
 Alamat : Pemenang Timur
2) Gejala Klinis
 Terdapat luka dan larva lalat.
 Bau khas yang menyengat.
3) Penanganan
Alat dan Bahan :
 Pinset anatomis
 Kapas
 Spuit 10ml
 Antibiotik Limoxin LA 200
 Gusanex
 Spuit 10ml
Langkah kerja
 Mengambil satu persatu larva lalat dengan pinset.
 Darah pada daerah yang terserang myasis dibersihkan dengan kapas.
 Menyematkan kapas yang sudah ditetesi antibiotik untuk menutupi
daerah yang berlubang.
 Menyemprotkan gusanaex pada kapas yang menutupi luka.
 Pemberian salep antipick kepada peternak untuk diolesi pada derah yang
luka.

21
Gambar 10.Penanganan myasis pada kambing

j. Penanganan prolapsus uteri pada sapi


Prolapsus uteri sering terjadi segera sesudah partus dan jarang terjadi
beberapa jam setelah itu. Predisposisi terhadap prolapsus uteri adalah
pertautan mesometrial yang panjang, uterus yang lemas, atonik dan
mengendur. Retensio secundinarum terutama pada apeks uterus bunting dan
relaksasi pelvis serta daerah peritoneal secara berlebihan. Beberapa macam
klasifikasi yang dikenal yaitu :
 Prolapsus uteri tingkat I, serviks mencapai introitus vagina.
 Prolapsus uteri tingkat II, uterus keluar dari introitus kurang dari
setengah bagian.
 Prolapsus uteri tingkat III, uterus keluar dari introitus lebih besar dari
setengah bagian.
Prolapsus uteri tingkat I, serviks mendekati processus spinosus,
Prolapsus uteri tingkat II, serviks terdapat antara processus spinosus dan
itroitus vagina, Prolapsus uteri tingkat III, serviks keluar dari introitus. Pada
kasus ini indukan sapi Simental mengalami prolapsus uteri tingkat IV
(prosidensia uteri) seluruh uterus keluar dari vagina.
Tindakan penanganan kasus prolapsus pada indukan Simental pasca
partus ini dilakukan di Desa Kayangan, Kecamatan Bayan, Kabupaten
Lombok Utara.

22
1) Keterangan Pelaksana
 Nama pemilik : Amaq Dar
 Jenis ternak : Simental
 Alamat : Desa Kayangan
2) Gejala Klinis
 Sapi dalam keadaan berbaring dengan keadaan uterus keluar.
 Uterus keluar melalui vagina dan terjadi oedema atau pembengkangkan
karena telah terinfeksi mikroorganisme.
3) Penanganan
Alat dan Bahan :
 Tang
 Kabel
 Karung
 Spuit 10ml
 Medoxy-L
Langkah Kerja :
 Uterus yang keluar dari vagina dialasi dengan karung agar tidak
menyentuh tanah secara langsung.
 Mengupas satu persatu kotiledonaria dari kurinkula.
 Mendorong dan memasukkan kembali uterus ke tempat semula.
 Menjahit vagina agar uterus tidak keluar seperti semula, jahitan
dilakukan sebanyak 3 kali.
 Pemberian 10 ml antibiotik Medoxy-L secara intramuskular untuk
mencegah terjadinya infeksi pada luka.

23
Gambar 11.Penanganan prolapsus uteri pada sapi

k. Penanganan kasus Thelaziasis

Thelaziasis merupakan suatu penyakit cacing mata yang disebabkan


oleh Thelazia sp dan dapat menyerang berbagai jenis ternak sapi, kerbau
dan kambing. Thelazia sp yang banyak menyerang ternak sapi adalah
Thelazia rhodisii, Thelazia merupakan cacing berwarna putih. Thelaziasis
jika tidak diobati dapat menyebabkan katarak, karena cacing yang terdapat
pada mata semakin banyak dan menyebabkan kegatalan pada mata.
1) Keterangan Pelaksana
 Nama pemilik : Sopyan
 Jenis Ternak : Sapi Bali
 Alamat : Pemenang Timur
2) Gejala Klinis
 Mata berair.
 Kemerahan dan pembengkakan pada mata.
 Ditemukannya cacing pada mata saat dilakukan pembukaan kelopak
mata.
3) Penanganan
 Diberikan nemazol bubuk pada mata untuk membunuh cacing pada
mata.

24
 Pemberian obat cacing pasta Albendazole 16% peroral.
 Pemberian 6 ml vitamin B Komplex secara intramuskular.

Gambar 12. Penanganan Thelaziasis

Gambar 12. Penanganan Thelaziasis

25
B. Kegiatan Tambahan
1. Diskusi bersama staf Puskeswan Pemenang
Diskusi bersama Bapak Kepala UPTD dan Staf Puskeswan
Pemenang dilakukan pada minggu kedua kegiatan PKL dan membahas
tentang kasus yang telah diperoleh dilapangan, serta mempelajari usia
deteksi kebuntingan dengan menggunakan media balon yang diisi air
dan diletakkan di dalam ember.
2. Pelatihan Pengembangan Pupuk Mikroba Dan Pestisida Mikroba secara
Mandiri.
Pelatihan ini dilaksanakan oleh Gerakan Pemuda Tani Indonesia
(Gempita) Kabupaten Lombok Utara yang bekerjasama dengan Core to
Core Program Jsps Japan yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 10
Februari 2018 di Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.

26
3.2.2. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskeswan Batukliang
Utara

A. Kegiatan Utama

1. Pelayanan Semi Aktif


a. Penanganan Kasus Bovine Ephemeral Fever (BEF)
Bovine Ephemeral Fever yang dikenal dengan istilah
demam pada sapi disebabkan oleh virus yang tidak ada
namanya namun termasuk dalam genus Rhabdoviridae,
penyakit ini dibawa oleh vektor nyamuk dan serangga jenis
Collicuides sp.
1) Keterangan Pelaksana
 Nama pemilik : Lukman
 Jenis Ternak : Sapi Bali
 Alamat : Desa Gondang
2) Gejala Klinis
Gejala klinis yang muncul dari penyakit ini adalah
anorexia, gemetar, lemah otot, mata berair dan pincang.
3) Penanganan atau pengobatan
Pemberian 5 ml vitamin B Komplex dan 3 ml antibiotik
Medoxy-L secara intramuskular.

Gambar 13. Penanganan kasus BEF pada sapi

27
b. Penanganan kasus helminthiasis
Helminthiasis atau cacingan merupakan penyakit yang disebabkan
oleh adanya infestasi cacing pada tubuh hewan, baik pada saluran
percernaan, pernapasan, hati, maupun pada bagian tubuh lainnya. Pada
sapi umumnya infestasi cacing sering ditemukan pada saluran pencernaan
dan hati.
1) Keterangan Pelaksana
 Nama pemilik : Pak Ojan
 Jenis Ternak : Sapi Bali
 Alamat : Desa Darmaji, Kopang.
2) Gejala Klinis
Gejala Klinis yang muncul dari penyakit ini adalah kekurusan, mata berair,
bulu berdiri, oedema dibawah rahang dan diare.
3) Penanganan
Pemberian 3ml vitamin B Komplex, 3ml vitamin B12 secara
intramuskular dan pemberian 1 sachet albendazole 16% Pasta peroral.

Gambar 14. Penanganan kasus helminthiasis

28
c. Penanganan kasus distokia

Distokia adalah suatu gangguan dari suatu proses kelahiran atau


partus yang mana dalam stadium pertama dan stadium kedua dari partus
itu keluarnya fetus menjadi lebih lama dan sulit, sehingga menjadi tidak
mungkin bagi induk untuk mengeluarkan fetus kecuali dengan pertolongan
manusia.
1) Keterangan Pelaksana
 Nama pemilik : Amaq Er
 Jenis Ternak : Sapi Bali
 Jenis pedet : Limosin
 Alamat : Desa Lantan.
2) Gejala Klinis
 Induk gelisah, duduk dan berdiri.
 Keluarnya mucus dibagian vagina.
 Presentasi : anterior.
 Posisi : dorsal.
 Posture : ekstensi kaki depan kanan.
3) Penanganan
 Memasang tali pada kaki kiri depan dan cungur pedet.
 Menarik tali secara perlahan hingga terjadi perubahan posisi pada pedet
hingga keluar dari perut induk.
 Pedet dijungkir dengan memegang kedua kaki belakang agar cairan
yang masih berada pada lubang tubuhnya keluar.
 Pedet diletakkan didekat induknya.
 Pemberian 8 ml antibiotik Medoxy-L dan 10 ml vitamin B Komplex
secara intramuskular.

29
Gambar 15.Penanganan kasus distokia pada sapi

d. Pengamatan pelayanan inseminasi buatan (IB)


Inseminasi Buatan adalah cara untuk memasukkan spermatozoa atau
semen jantan yang telah dicairkan dan diproses terlebih dahulu kedalam
alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus
“insemination gun” yang disebut atrifisial Inseminaton (Robinson dan
Sarah, 2010)
Tujuan Inseminasi Buatan :
 Memperbaiki mutu genetika ternak.
 Tidak mengharuskan pejantan unggul dibawa ketempat yang
dibutuhkan sehingga dapat mengurangi biaya.
 Mengoptimalkan penggunaan bibit jantan unggul secara lebih luas
dalam jangka waktu yang lebih lama.
 Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur.
 Mencegah penularan dan penyebaran penyakit kelamin.
Keuntungan Inseminasi Buatan :
 Menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan.
 Dapat mengatur jarak kelahiran ternak dengan baik.
 Mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina (inbreeding).

30
 Melalui peralatan dan tekhnologi yang baik sperma dapat disimpan
dalam jangka waktu yang lama.
 Semen beku masih dapat dipakai untuk beberapa tahun kemudian
walaupun pejantan telah mati.
 Menghindari kecelakaan yang sering terjadi pada saat perkawinan
karena fisik pejantan terlalu besar.
 Menghindari ternak dari penularan penyakit terutama penyakit yang
ditularkan dengan hubungan kelamin ternak.
Kerugian Inseminasi Buatan
 Apabila identifikasi birahi (estrus) dan waktu pelaksaan IB tidak tepat
maka tidak akan terjadi kebuntingan.
 Akan terjadi distokia, apabila semen beku yang dgunakan berasal dari
pejantan turunan besar dan diinseminasikan pada sapi betina ukuran
kecil.
 Dapat terjadi kawin sedarah (inbreeding) apabila menggunakan semen
beku dari pejantan yang sama dalam waktu yang sama.
 Dapat menurunkan sifat genetik yang kurang baik apabila pejantan
pendonor tidak dipantau sifat genetiknya dengan baik.
Alat dan Bahan yang digunakan untuk Inseminasi Buatan :
 Insemination Gun
 Termos yang diisi air dan es batu
 Plastic sheet
 Gunting
 Gloves (plastic tangan)
 Kandang jepit
 Straw (semen)
 Sabun dan seember air
Langkah Kerja :
 Proses Thawing.
 Sapi dibuatkan dan dimasukkan kedalam kandang jepit.

31
 Pasang straw pada insemination gun lalu menggunting ujung straw
yang berlipat, lalu menutup dengan plastic sheet.
 Pemasangan gloves pada tangan petugas.
 Selanjutnya dilakukan palpasi rectal untuk mencari serviks, setelah
serviks ditemukan insemination gun yang sudah terpasang straw
dimasukkan kedalam serviks melalui vagina.
 Semprotkan sperma dengan cara perlahan.
 Lepaskan insemination gun,
 Keberhasilan atau kegagalan IB diketahui setelah 21 hari sejak IB
dilaksanakan.

Gambar 16. Pengamatan pelayanan Inseminasi Buatan

32
Tabel 5. Data pelayanan Inseminasi Buatan di Puskeswan Batukliang Utara.

No. Nama Pemilik Alamat Jenis induk Jenis Bibit


1. Sirajudin Lantang Daye Limosin Limosin
Sintung
2. Mahidun Simental Limosin
Timuk
3. Tadiman Mas-Mas Sapi Bali Limosin
4. Inaq Iswatun Selusuh Sapi Bali Bali
5. Inaq Sahye Lantang Daye Sapi Bali Bali
6. Hasniadi Aiq Bukak Sapi Bali Bali
7. Hairun Anwar Sintung Barat Simental Brangus
8. Inaq Kasri Kebon Baru Sapi Bali Limosin
9. Samsul Bebuaq Sapi Bali Angus
10. Najamuddin Peresak Limosin Limosin
11. Nasrun Aiq Buak Sapi Bali Limosin
12. Mansur Teratak Sapi Bali Angus
13. Suhaidi Peresak Buak Sapi Bali Limosin
14. Ikrom Dasan Baru Sapi Bali Angus

e. Penanganan kasus Skabies pada kambing


Scabies adalah salah satu penyakit yang sering dijumpai pada
kambing yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes Scabiei Varian
Hominis yang menyebabkan dermatitis gatal yang parah.
1) Keterangan Pelaksana
 Nama pemilik : Akmaludin
 Jenis Ternak : Kambing etawa
 Alamat : Dusun Selojan, Desa Mas-Mas
2) Gejala Klinis
 Kulit keropeng disertai penebalan kulit dan mengeras.
 Ternak menggosok-gosokkan badannya.
3) Penanganan atau pengobatan
 Pemberian 2 ml wormectin secara subkutan.
 Menyikat bagian telinga yang mengalami penebalan.

33
Gambar 17.Penanganan skabies pada kambing

f. Pelayanan Suntik Sehat Vitamin B Komplex.


Suntik sehat dilakukan untuk meningkatkan kondisi tubuh ternak
dari kondisi sebelumnya, mencegah terjadinya kekurangan vitamin pada
tubuh ternak yang menyebabkan anorexia, lemah dan lesu dengan cara
pemberian suplemen atau vitamin B Komplex secara intramuskular.

Gambar 18.Pelayanan suntik sehat.

34
Tabel 6. Data Suntik Sehat

No. Nama Pemilik Alamat Jenis Ternak Populasi


1. Amaq Suprani Setiling Sapi Bali 3 ekor
Tuan Guru
2. Tojong Ojong Sapi Bali 2 ekor
Muzamin
Lentang Kambing
3. Amaq Supar 8 ekor
Prapen etawa
4. Mustakim Aiq Beriq Sapi Bali 2 ekor
Amaq Aiq Beriq
5. Sapi Bali 2 ekor
Muhsam Timur
6. Amaq Supi Setiling Sapi Bali 6 ekor
7. Sahrum Selojan Sapi Bali 7 ekor
8. Ijan Bage Gesang Sapi Bali 3 ekor
9. Samsul Bebuaq Sapi Bali 6 ekor
Amaq Aiq Berik
10. Sapi Bali 2 ekor
Muhsam Timur
11. Inaq Maenah Setiling Simental 3 ekor
12. Amaq Taisir Dasan baru Sapi Bali 3 ekor
13. Amaq Supar Dasan Baru Sapi Bali 8 ekor
Papuq
14. Peresak Barat Sapi Bali 5 ekor
Bekembah
Selebung
15. H.Humaidi Sapi Bali 3 ekor
Sangguk

g. Pelayanan suntik hormon Prostaglandin (PGF2a) pada ternak sapi


Suntik hormon adalah tindakan menimbulkan birahi, diikuti dengan
ovulasi fertile pada individu atau sekelompok ternak dengan tujuan untuk
meghasilkan kebuntingan. Sinkronisasi estrus biasanya menjadi satu paket
dengan pelaksanaan IB, baik berdasarkan pengamatan birahi maupun IB
terjadwal. Sinkronisasi dilakukan dengan tujuan untuk merangsang birahi
pada ternak sebelum dilakukan IB, yang dilakukan adalah pemberian
Enzaprost-T 5ml secara intramuskular.

35
Gambar 19.Pelayanan suntik hormon.

Tabel 7. Data Pelayanan Suntik Hormon

No. Nama Pemilik Alamat Jenis Ternak Populasi


1. Hasniati Aik Bukaq Sapi Bali 2 ekor
2. Amaq Sumiati Aiq Bukaq Sapi Bali 1 ekor
Tuan Guru Tojong
3. Sapi Bali 2 ekor
Muzamin Ojong
4. Muhanan Goa Sapi Bali 2 ekor
5. Samsul Bebuaq Sapi Bali 9 ekor
6. Inaq Maenah Setiling Simental 3 ekor

B. Kegiatan Tambahan

1. Diskusi bersama staf Puskeswan Batukliang Utara


Diskusi bersama Staf Puskeswan Batukliang Utara dilakukan pada
awal minggu kedua membahas tentang kasus yang telah diperoleh serta
mengevaluasi pemahaman di lapangan.
2. Membantu pembuatan kandang jepit untuk pelayanan inseminasi buatan
(IB).
Peternak yang tidak memiliki kandang jepit dibuatkan terlebih
dahulu untuk memudahkan inseminator dalam pelaksaan IB.

36
3.3. Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) di Kandang Ayam Broiler PT.
Ciomas Adisatwa

A. Kegiatan Utama

1. Manajemen Pra Chick In


a. Tahap Persiapan Kandang
Kandang yang digunakan pada peternakan milik bapak Ruslan
Rudi Samsu menggunakan sistem kandang double date yaitu kandang
panggung dengan dua lantai kapasitas 2.500 ekor untuk satu lantai.
Kandang ini berukuran panjang 25 m dan lebar 10 m.
Atap kandang pada peternakan ini menggunakan tipe A dengan
bahan asbes, bahan ini digunakan karena memiliki masa pakai yang
lebih lama dibandingkan menggunakan atap genting. Dinding
kandang yang digunakan adalah dinding kandang dengan sifat
tertutup yang terbuat dari bambu dan kawat yang ditutup dengan
terpal. Setelah usia 6 hari sampai panen tirai kandang dibuka dan
disesuaikan dengan kondisi cuaca dengan sistem buka tutup.
Lantai kandang bawah terbuat dari semen dan lantai kandang
atas terbuat dari bambu yang kemudian dialasi karung dan ditaburi
sekam dengan ketebalan 5 cm. Untuk kandang DOC dilakukan
penyekatan kandang dengan ukuran panjang 10 m dan lebar 5 m.

Gambar 20. Kandang ayam

37
b. Persiapan peralatan kandang
1) Tempat pakan
Tempat pakan yang digunakan berbentuk tabung dengan diameter
38 cm dan berkapasitas 7 kg sebanyak 110 tabung untuk satu kandang.
Satu tabung tempat pakan digunakan oleh 16 hingga 18 ekor ayam pada
usia 1 hingga 3 minggu sedangkan digunakan oleh 1 hingga 12 ekor
ayam pada usia 4 hingga 5 minggu. Tempat pakan diletakan satu baris
untuk tempat pakan dan satu baris untuk tempat minum untuk usia 1
hingga 7 hari. Sedangkan untuk usia 8 hari hingga panen tempat pakan
dan minum diletakkan secara berselingan.
2) Tempat minum
Tempat minum yang digunakan yaitu tempat minum manual
untuk usia 1 hingga 7 hari dengan jumlah 60 buah untuk satu kandang.
Pemberian air minum dilakukan dengan mencuci tempat air minum
kemudian mengisinya dan di angkat menuju ke dalam kandang.
Sedangkan untuk usia 8 hari hingga panen menggunakan tempat minum
otomatis.

Gambar 22. Tempat pakan dan tempat minum

38
3) Mempersiapkan alat pemanas dan penggantungan tempat pakan dan
minum.
Pemasangan pemanas, penggantungan tempat pakan dan minum
dilakukan pada hari Kamis, 15 Maret 2018 pukul 15.30 sampai selesai.
Alat pemanas berupa brooder dipasang pada ketinggian 100 – 125 cm.
Panas yang dihasilkan dari brooder diatur menggunakan regulator pada
tabung gas. Indukan ini memberikan kehangatan pada DOC.
Pembuatan indukan telah sesuai dengan pendapat Rasyaf (2000) yang
menyatakan bahwa temperatur indukan penting karena anak ayam
memerlukan temperatur yang hangat yang diperoleh dari indukan.
Sumber panas yang digunakan berasal dari LPG 3 kg.

Gambar 21. Pemasangan brooder dan tempat pakan.


4) Peralatan lainnya.
Mempersiapkan peralatan yang berhubungan dengan kegiatan
sehari-hari seperti gas LPG, sprayer atau alat semprot yang digunakan
untuk penyemprotan air.

c. Pemasukan Day Old Chick ( DOC )


Bibit DOC tiba pada hari Jumat, 16 maret 2017 pukul 05.30 WIB
berjumlah 50 box dibawa menggunakan mobil pick up, jenis ayam yaitu
pedaging CP 707 dari PT. Japfa Indonesia. DOC dipindahkan dan dilepas
dikandang kemudian diberi air minum menggunakan tempat minum
manual dengan pemberian 1 setengah gayung pada tempat minum dengan
jumlah 165 liter air yang telah dicampur dengan 4 sendok Agrixine

39
Solution. Pemberian tersebut dimaksudkan agar DOC memperoleh energi
kembali yang diakibatkan kelelahan selama perjalanan sehingga dapat
menghindari dehidrasi.

Gambar 23.Pemasukan Day Old Chicken

2. Manajeman Masa Brooding


Masa brooding adalah periode pemeliharaan dari DOC (chick in)
hingga umur 14 hari (atau hingga pemanas tidak digunakan). Periode
pemanasan merupakan masa paling kritis dalam siklus kehidupan ayam
broiler karena proses adaptasi dengan lingkungan baru dan pembentukan
kekebalan serta pertumbuhan semua organ tubuh. Selama periode pemanasan
temperatur harus sering dikontrol, perubahan temperatur yang mendadak bisa
menyebabkan DOC mudah stres. Menentukan temperatur yang ideal bisa
dilakukan dengan cara memperhatikan tingkah laku DOC sebagai berikut :
 DOC menjauh dari pemanas berarti temperatur terlalu panas,
 DOC mendekati pemanas berarti temperatur terlalu dingin,
 DOC aktif dan menyebar berarti temperatur ideal,
 DOC berada di satu sisi dan bergerombol berarti ada hembusan angin dari
satu arah.

40
Mengatur temperatur pemanas pada suhu 34 - 35˚C pada minggu
pertama. Menurunkan temperatur brooder menjadi 29 - 30˚C pada umur 9
hari. Melepas pemanas pada umur 11 hari.

Gambar 24. Brooding

3. Manajemen Masa Grower Sampai Panen


Periode grower adalah ayam yang berumur 3 sampai 6 minggu dan
siap untuk dipasarkan (Daghir,1998). Pada usia 15 hari dilakukan
pemasangan kipas otomatis. Pemberian pakan yang dilakukan adalah 3
sampai 3,5 gayung dalam satu hari kemudian memberi pakan dilakukan
keesokan harinya dipagi hari.
1) Pemberian Pakan dan Air Minum
Pakan yang digunakan dalam peternakan ayam pedaging dilakukan
secara ad libitum atau secara terus-menerus, dimana pengisian tempat
pakan tidak melebihi dari tempat pakan yang tersedia dan pemberian
pakan dilakukan dengan menambahkan pakan jika ada yang kurang.
Pemberian pakan dilakukan secara manual dimana.

41
Tabel 8.Catatan pemeliharaan ayam broiler 5000 ekor.
Minggu/ Pakan
Tanggal Mati Obat Keterangan
Hari /Sak
1 16/3/2018 Agrixine Solution
2 17/3/2018 Agrixine Solution
3 18/3/2018 Agrixine Solution
1 4 19/3/2018 32 22 Agrixine Solution
5 20/3/2018 Agrixine Solution
6 21/3/2018 Capzuril Anticoccida
7 22/3/2018 Capzuril Anticoccida
8 23/3/2018 Capzuril Anticoccida
9 24/3/2018 Chlorine
10 25/3/2018 Chlorine
11 26/3/2018 Chlorine
2 12 27/3/2018 11 47 Chlorine
13 28/3/2018 Chlorine
14 29/3/2018 Chlorine
15 30/3/2018 Toltracox
16 31/3/2018 Toltracox
17 1/4/2018 Chlorine
18 2/4/2018 Chlorine
3 19 3/4/2018 17 68 Chlorine
20 4/4/2018 Chlorine
21 5/4/2018 Chlorine
22 6/4/2018 Chlorine
23 7/4/2018 Chlorine
24 8/4/2018 Chlorine Air minum
25 9/4/2018 Chlorine
4 26 10/4/2018 32 91 Chlorine
27 11/4/2018 Chlorine
28 12/4/2018 Chlorine
29 13/4/2018 Chlorine
5 30 14/4/2018 34 13 Chlorine
31 15/4/2018 Chlorine

Pakan yang diberikan selama pemeliharaan berupa konsentrat yang


terbuat dari pabrik pakan PT.JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. Jenis
pakan yang diberikan selama pemeliharaan pada usia 1-10 hari adalah SB-
10, pada usia 11-21 hari adalah SB-11 dan pada usia 29 hari adalah SB-
12. Bentuk pakan berupa crumble sebab bentuk crumble sangat cocok
untuk masa starter maupun finisher. Hal ini sesuai dengan pendapat Rasyaf
(2000) yang menyatakan bahwa bentuk butiran pecah atau crumble dapat

42
menghasilkan ayam dengan berat badan lebih besar daripada bentuk
tepung komplit. Pemberian air minum dan pakan yang biasa dilakukan
secara ad libitum. Pada pagi dan sore hari dilakukan pencucian tempat air
minum dan pergantian air minum, hal tersebut untuk menjaga agar tempat
minum selalu dalam keadaan bersih dari kotoran dan sekam sehingga
mengurangi angka mortalitas.

Gambar 25. Pemberian pakan dan minum


2) Penimbangan bobot badan ayam
Penimbangan bobot ayam dilakukan untuk mengetahui berat badan
ayam selama pemeliharaan dengan jumlah pemberian pakan yang
diberikan.
Tabel 9. Data penimbangan berat badan ayam

Usia
No Hari/Tanggal Berat badan ayam
(hari)
1 19 Maret 2018 3 90 gram
2 21 Maret 2018 5 133 gram
3 23 Maret 2018 7 206 gram
4 31 Maret 2018 15 626 gram
5 4 April 18 19 900 gram
6 6 April 18 21 1051 gram
7 13 April 18 29 1,521 gram

43
Gambar 26. Penimbangan bobot badan ayam

3) Pencatatan atau Recording


Pencatatan laporan kegiatan setiap hari harus dilakukan sejak DOC
datang untuk mengetahui jumlah kematian. Laporan tersebut memuat
tentang jumlah ayam yang mati :
Tabel 10. Mortalitas ayam di kandang dengan populasi 5.000 ekor

No. Umur (minggu) Jumlah (ekor)


1 1 32
2 2 11
3 3 17
4 4 32
5 5 34
Total 126

Mortalitas atau angka kematian yaitu angka yang menunjukkan


jumlah ayam yang mati selama pemeliharaan. Menurut Togatorop etal.
(1981) tingkat kematian ayam banyak terjadi pada minggu-minggu
pertama pemeliharaan dan sangat ditentukan oleh kondisi anak ayam pada
saat penetasan sampai pemeliharaan ayam. Tingkat mortalitas dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya bobot badan, tipe ayam, iklim,

44
kebersihan lingkungan, sanitasi peralatan kandang dan penyakit (North,
1984).
Selain itu kematian juga disebabkan karena kapasitas kandang yang
padat sehingga menyebabkan ayam berdesakan, kondisi suhu yang terlalu
panas akibat dari cuaca dan selain itu kematian disebabkan karena ayam
mengalami stres. Usaha-usaha dan pemberantasan penyakit yang
dilaksanakan secara teratur pada suatu peternakan ayam akan
menguntungkan peternak, karena dapat mengurangi tingkat kematian.

d. Pemanenan
Aktivitas panen dilakukan selama 2 hari pada pagi dan siang hari.
Jumlah yang akan ditangkap disesuaikan dengan permintaan pembeli.
Tabel 11. Data penjualan ayam

No. Tanggal Jumlah (ekor) Bobot (kg)


1 10 April 18 455 507,5
2 15 April 18 4070 7.022,5
3 16 April 18 340 380
Total 4.865 ekor 7.910 kg

Tabel tentang penjualan ayam sebanyak 4.865 ekor dengan berat


hidup 7.910 kg dan berat rata-rata 1,6 kg. Harga jual ayam adalah Rp
27.500/kg. Penimbangan dilakukan oleh pegawai dari PT.Ciomas,
penimbangan rata-rata 25 ekor untuk sekali penimbangan.

45
Gambar 27. Pemanenan ayam broiler

e. Pembersihan kandang dan peralatan


Setelah pemanenan usai, selanjutnya dilakukan tahap pembersihan
kandang dengan beberapa tahapan yaitu :
1. Penurunan sekam lantai kandang atas dan dimasukkan kedalam karung.
2. Pencucian tempat pakan dan minum.

Gambar 28. Pencucian tempat pakan dan tempat minum

46
4. Analisis Ekonomi
Tabel 12. Biaya tetap
Umur
No. Jenis Biaya Jumlah Satuan Harga Total Penyusutan (th)
tekhnis (th)
1 Kandang 1 buah 5 Rp 130,000,000.00 Rp 130,000,000.00 Rp 26,000,000.00
2 Tempat pakan 120 buah 10 Rp 22,000.00 Rp 2,640,000.00 Rp 264,000.00
3 Tempat minum manual 120 buah 10 Rp 17,000.00 Rp 2,040,000.00 Rp 204,000.00
4 Tempat minum 220 buah 10 Rp 62,000.00 Rp 13,640,000.00 Rp 1,364,000.00
5 Brooder 8 buah 5 Rp 280,000.00 Rp 2,240,000.00 Rp 448,000.00
6 Tabung gas 3kg 50 buah 10 Rp 120,000.00 Rp 6,000,000.00 Rp 600,000.00
7 Regulator 8 buah 5 Rp 110,000.00 Rp 880,000.00 Rp 176,000.00
8 Bambu 100 batang 5 Rp 12,500.00 Rp 1,250,000.00 Rp 250,000.00
9 Selang 30 meter 5 Rp 8,000.00 Rp 240,000.00 Rp 48,000.00
10 Sprayer 2 buah 5 Rp 120,000.00 Rp 240,000.00 Rp 48,000.00
11 Ember 4 buah 1 Rp 21,000.00 Rp 84,000.00 Rp 84,000.00
12 Bak 4 buah 1 Rp 93,500.00 Rp 374,000.00 Rp 374,000.00
13 Gayung 4 buah 1 Rp 8,500.00 Rp 34,000.00 Rp 34,000.00
14 Gentong 2 buah 1 Rp 150,000.00 Rp 300,000.00 Rp 300,000.00
15 Pitingan 40 buah 1 Rp 4,500.00 Rp 180,000.00 Rp 180,000.00
16 Bohlam 40 buah 1 Rp 18,900.00 Rp 756,000.00 Rp 756,000.00
17 Kabel 80 meter 5 Rp 1,500.00 Rp 120,000.00 Rp 24,000.00
18 Pipa 150 meter 5 Rp 8,000.00 Rp 1,200,000.00 Rp 240,000.00
19 Sapu lidi 1 buah 1 Rp 12,000.00 Rp 12,000.00 Rp 12,000.00
20 Tali 1 gulung 5 Rp 75,000.00 Rp 75,000.00 Rp 15,000.00
21 Terpal 1 roll 5 Rp 777,000.00 Rp 777,000.00 Rp 155,400.00
22 Paku 3 kg 5 Rp 22,000.00 Rp 66,000.00 Rp 13,200.00
23 Sekop 1 buah 5 Rp 35,000.00 Rp 35,000.00 Rp 7,000.00
24 Artco 1 buah 5 Rp 410,000.00 Rp 410,000.00 Rp 82,000.00
25 Tandon 2 buah 5 Rp 1,050,000.00 Rp 2,100,000.00 Rp 420,000.00
26 Mesin Air 2 buah 5 Rp 1,400,000.00 Rp 2,800,000.00 Rp 560,000.00
27 Kran 3 buah 5 Rp 30,000.00 Rp 90,000.00 Rp 18,000.00
28 Stop kontak 3 buah 5 Rp 10,000.00 Rp 30,000.00 Rp 6,000.00
29 Karung 4 roll 1 Rp 35,000.00 Rp 140,000.00 Rp 140,000.00
30 Pajak 1 tahun Rp 2,500,000.00 Rp 2,500,000.00 Rp 2,500,000.00
Total Rp 171,253,000.00 Rp 35,322,600.00

47
Tabel 13. Biaya Variabel

No. Jenis biaya Jumlah Satuan Harga satuan Jumlah harga

1 Bibit Ayam 5000 ekor Rp 5,000.00 Rp 25,000,000.00


2 Pakan BR 10 35 sak Rp 400,000.00 Rp 14,000,000.00
3 Pakan BR 11 230 sak Rp 400,000.00 Rp 92,000,000.00
4 Pakan BR 12 20 sak Rp 400,000.00 Rp 8,000,000.00
5 Gas elpiji 3kg 130 tabung Rp 12,000.00 Rp 1,560,000.00
6 Sekam 130 karung Rp 6,000.00 Rp 780,000.00
7 Agrixine Solution 5 botol @100ml Rp 50,000.00 Rp 250,000.00
8 Capzuril Anticoccida 10 botol @100ml Rp 50,000.00 Rp 500,000.00
9 Toltracox 10 botol @100ml Rp 30,000.00 Rp 300,000.00
10 Chlorine tablet 25 tablet @100gr Rp 36,000.00 Rp 900,000.00
11 BKC 50% 2 jerigen @1kg Rp 132,500.00 Rp 265,000.00
12 Gaji Karyawan 2 orang/bulan Rp 2,500,000.00 Rp 5,000,000.00
13 Biaya lain 1 bulan Rp 1,500,000.00 Rp 1,500,000.00
Total Rp 150,055,000.00

a. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biayayang jumlah totalnya tetap tidak berubah
dalam range output tertentu, tetapi untuk setiap satuan produksi akan
berubah-ubah sesuai dengan perubahan produksi. (Munawir, 2004). Total
biaya tetap diperoleh dari jumlah harga pada tabel biaya tetap yaitu
Rp.35.322.600,00
b. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang akan berubah secara proporsional
sesuai dengan aktifitas kegiatan yang dilakukan dalam usaha mencapai laba
yang diinginkan oleh perusahaan. (Garrison 2006). Total biaya variabel
diperoleh dari jumlah harga pada tabel biaya variabel yaitu
Rp.150.055.000,00
c. Biaya produksi
Biaya produksi adalah sejumlah nilai yang dikeluarkan untuk
sejumlah faktor - faktor produksi yang diperlukan dalam kegiatan proses
produksi. Seluruh nilai faktor - faktor produksi yang diperlukan dalam proses

48
produksi disebut biaya total. Biaya yang diperlukan berkaitan dengan waktu
yang diperlukan dalam penyediaan faktor - faktor produksi yang akan
digunakan dalam proses produksi yaitu jangka pendek dan jangka panjang
(Amareko, 2002).
Biaya total = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp. 35.322.600,00 + Rp.150.055.000,00
= Rp.185.377.600,00 / tahun
Penerimaan dalam 1 Periode Produksi
Penerimaan adalah sejumlah uang atau barang yang diterima
seseorang atau rumah tangga dalam suatu periode tertentu (Raharja dan
Manurung, 2004). Selanjutnya, (Amareko, 2002) penerimaan adalah nilai
produk yang dihasilkan. Penerimaan tersebut dinamakan penerimaan total.
Penerimaan = berat badan ketika panen x harga ayam perkilogram
= 7.910 kg x 27.500/kg
= Rp. 217.525.000,- / periode produksi
Pendapatan laba dalam 1 periode produksi/ tahun
Pendapatan adalah jumlah total uang yang diperoleh atau diterima
dikurangi dengan sejumlah biaya. Dalam melakukan suatu usaha seorang
pengusaha akan berpikir bagaimana ia mengalokasikan input seefisien
mungkin atau dapat memperoleh hasil yang maksimal (Moehar, 2002). Untuk
mengetahui berapa besar pendapatan dari usaha Peternakan ayam Broiler
maka dapat dihitung dengan rumus sesuai petunjuk Soekartawi (2003)
sebagai berikut :
Pendapatan = Pendapatan Total – Biaya Total
= Rp. 217.525.000,- – Rp.185.377.600,00
= Rp 32.147.400,- / periode produksi
d. Break Even Point (BEP)
Break even point (BEP) merupakan titik impas usaha. Dari nilai Break
even point (BEP) dapat diketahui pada tingkat produksi dan harga berapa
suatu usaha peternakan tidak memberikan keuntungan dan tidak pula
mengalami kerugian.

49
BEP = Biaya total
berat badan sewaktu panen
= Rp.185.377.600,00
7910 kg
= Rp 23.435/kg

Artinya, titik balik modal akan tercapai ketika ayam Broiler dijual
dalam periode 32 hari dengan harga Rp 23.435/kg
e. Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)
Benefit cost ratio (B/C ratio) adalah perbandingan antara tingkat
keuntungan yang diperoleh dengan total biaya yang dikeluarkan. Suatu usaha
dikatakan layak dan memberikan manfaat apabila nilai B/C>0. semakin besar
nilai B/C semakin besar pula manfaat yang akan diperoleh dari usaha tersebut
sehingga dapat dihitung dari hasil penghitungan terdahulu adalah :
B/C Ratio = Total penerimaan
Total biaya
= Rp. 217.525.000,-
Rp.185.377.600,00,-
= 1,17
Dari B/C Ratio yang diperoleh sebesar 1,17dapat disimpulkan bahwa
usaha pemeliharaan ayam broiler layak untuk diusahakan.
f. Rentabilitas Ekonomi (RE)
Rentabilitas Ekonomi adalah kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba selama periode tertentu (Munawir,2010)
RE = Pendapatan x 100%
Modal yang digunakan

= Rp 32.147.400,- x 100%
Rp.185.377.600,-

= 17%

50
Rentabilitas Ekonomi pemeliharaan ayam broiler ini sebesar 18%
artinya dengan modal sebesar Rp 175.829.600,- dihasilkan laju keuntungan
sebesar 18% lebih besar dari bunga bank yang berlaku saat ini.

g. Perhitungan feed convertion ratio (FCR)


Perhitungan feed convertion ratio (FCR) diperoleh dari perbandingan
antara jumlah pakan yang dikonsumsi dengan berat hidup. Konversi pakan
atau feed convertion ratio (FCR) adalah perbadingan antara jumlah pakan
(kg) yang dikonsumsi dengan berat hidup (kg) sampai ayam itu dijual (Siregar
dkk, 1982). Sehingga semakin kecil angka konversi pakan menunjukan
semakin baik efisiensi penggunaan pakan.
Feed convertion ratio (FCR)
FCR = Total Konsumsi Pakan
Berat Badan Masa Panen
= 12.050 kg
7910 kg
= 1,52
Prinsip : Semakin kecil nilai feed convertion ratiomaka makin efisien
pakan yang digunakan, berarti untuk menghasilkan 1 kg daging dibutuhkan
dari 1,52 kg pakan.

51
BAB 4
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN

4.1. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskeswan Pemenang

a. Permasalahan

1. Lokasi pelayanan yang jauh.

2. Peternak terlambat memberikan laporan bahwa ternaknya telah birahi.

b. Cara pemecahan

1. Paramedis tetap memberikan pelayanan secara maksimal.

2. Peternak disarankan untuk mencatat waktu birahi dan menghubungi


petugas dengan segera.

4.2. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskeswan Batukliang Utara

a. Permasalahan :

1. Mahasiswa tidak dapat melaksanakan inseminasi buatan (IB) secara


langsung harus dilaksanakan oleh inseminator yang berpengalaman.
2. Peternak tidak menyiapkan kandang jepit terlebih dahulu dalam
pelaksanaan IB.
b. Cara pemecahan :
a. Mahasiswa diberi kesempatan merogoh untuk membersihkan feses saja
tidak untuk melaksanakan IB.
b. Sebelum melaksanakan IB mahasiswa dan inseminator bersama-sama
membuat kandang jepit seadanya agar ternak tenang dan memudahkan
dalam pelaksanaan IB.

4.3. PT. Ciomas Adisatwa


a. Permasalahan :
1. Tidak ada kandang isolasi untuk ayam sakit.

b. Cara pemecahan :
1. Ayam yang kurang sehat dibuatkan sekat dengan ukuran panjang 25
meter dan lebar 3 meter.

52
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan

a. Mahasiswa memperoleh pengetahuan, wawasan dan pengalaman dalam


menangani berbagai kasus di lapangan yang berkaitan dengan kesehatan
hewan.
b. Mahasiswa mengetahui cara-cara pelayanan dan pemeriksaan penyakit yang
sering ditangani.
c. Melalui kegiatan PKL ini keterampilan mahasiswa dalam berwirausaha,
berinteraksi dan bersosialisasi menjadi lebih baik.

5.2. Saran

a. Sebelum melakukan kegiatan PKL mahasiswa perlu memperdalam


pemahaman tentang hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan hewan dan
peternakan, sehingga pada saat menghadapi kasus di lapangan mahasiswa
dapat mendiagnosa penyakit secara baik dengan melihat gejala klinisnya.
b. Mahasiswa harus berkonsentrasi dan bersungguh-sungguh dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan disetiap tempat PKL
sehingga ilmu yang didapatkan di lapangan bisa diserap dan nantinya dapat
diterapkan ke masyarakat.
c. Penyuluhan kepada masyarakat mengenai penyakit yang sering terjadi pada
ternak dan hewan kesayangan perlu ditingkatkan supaya masyarakat lebih
paham cara memelihara dan merawat ternak atau hewan kesayangan agar
tidak mudah terkena penyakit yang dapat merugikan mereka.

53
DAFTAR PUSTAKA

Said, M., 2006. Teknik inseminasi buatan (IB). Balai inseminasi buatan
Banyumulek.
Subranto, 1985. Ilmu penyakit ternak. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Deno R., M. R 2010. Kewirausahaan peternakan. Undana Press: Kupang
Jahja,.2000. ayam sehat ayam produktif 2. Petunjuk-petunjuk praktis beternak
ayam. PT. Medion Bandung.
Jakfar dan Kasmir, 2007. Studi kelayakan bisnis.edisi ke-2. Kencana, Jakarta.
Kartadisastra, HR., 1994. Pengelolaan pakan ayam. Kanisius. Yogyakarta

Rahadi Syam, 2009. Sejarah dan manfaat inseminasi buatan.

Fadilah,Roni. 2006. Panduan mengelola peternakan ayam broiler komersial


(Edisi Revisi), Jakarta: Agromedia Pustaka
Roman, 2008. Panduan mengelola peternakan ayam broiler komersial. Agromedia
Pustaka: Jakarta.

54
LAMPIRAN
Lampiran I. Catatan Kegiatan Harian di Puskeswan Pemenang.

Hari/
No Waktu Kegiatan Keterangan
Tanggal
1. Kamis, 1 11.45 Penyerahan mahasiswa PKL
Februari kepada Kepala UPTD
2018 Puskeswan Pemenang oleh
Bapak Dr. Ir. I Wayan Lanus
Sumadiasa, M.Kes selaku dosen
pembimbing.

14.25 Suntik hormon. - Nama peternak :


Pemberian 5ml Enzaprost T Supar
secara intramuskular. - Jenis ternak :
Sapi Bali
- Alamat : Desa
Pemenang

14.30 Thelaziasis. -Nama peternak :


Pemberian 5 ml antibiotik Sopyan
Limoxin LA 200 ditetesi pada -Jenis ternak : Sapi
mata dan 3ml vitamin B Bali
komplex secara intramuskular. Penanganan :
ditetesi antibiotik
pada bagian mata.
-Alamat : desa
pemenang

17.10 Inseminasi Buatan. - Nama peternak :


Pemberian bibit sapi Bali pada Parlan
induk sapi Bali. - Jenis induk : Sapi
a. Pengambilan straw Bali.
- Membuka tutup container - Jenis bibit :
dengan mengangkat kearah Simental
atas. - Warna straw :
- Mengambil straw yang putih.
dibutuhkan. - Alamat : desa
- Simpan straw didalam termos Gangga
yang sudah berisi air dingin
untuk penyimpanan selama
dalam perjalanan.
- Setelah sampai dilokasi
pasang straw pada gun dan
ditutup dengan plastic sheet.
- Lakukan palpasi rektal dan
keluarkan feses (jika ada).
- Raba serviks, tepatkan gun
pada daerah serviks minimal
3 cincin servik melalui vagina
sapi.

55
- Semprotkan semen dengan
menembakkan gun.
- Keluarkan gun dari vagina
sapi.

18.00 Suntik sehat pada pedet -Nama peternak :


Pemberian 3 ml vitamin B Nurdi
komplex secara intramuskular. -Alamat : desa
pemenang
-Jenis ternak : Sapi
Bali

18.00 Helminthiasis -Nama peternak :


Pemberian setengah bolus Saf
Wormzole B. -Alamat : desa
pemenang
-Jenis ternak : Sapi
Bali.
2. Jumat, 2 09.30 Gotong royong pembersihan
Februari halaman kantor UPTD
2018 Puskeswan Pemenang.

10.14 Inseminasi Buatan - Nama peternak :


Pemberian bibit sapi Bali pada Suhib
indukan sapi Bali. - Jenis induk : Sapi
Bali.
- Jenis bibit : Bali
- Warna straw :
merah tua
- Alamat : desa
Pemenang Barat.

11.20 Suntik sehat -Nama peternak :


Pemberian 5 ml vitamin B Anton
komplex secara intramuskular. -Jenis induk : Sapi
Bali.
-Jenis bibit :
Simental
-Warna straw :
putih
-Alamat : desa
pemenang

14.32 Penanaman bibit cabai, jahe, dan


kunyit di UPTD Puskeswan
Pemenang.

16.11 Inseminasi Buatan - Nama peternak :


Pemberian bibit sapi Simental Par
pada indukan sapi Bali. - Jenis ternak :
Sapi Bali.

56
- Alamat : desa
Pemenang Barat.

17.15 Suntik hormon -Nama peternak :


Pemberian 5ml Enzaprost T Supar
secara intramuskular. -Alamat : desa
pemenang
-Jenis ternak : Sapi
Bali.

18.48 Inseminasi Buatan - Nama peternak :


Pemberian bibit sapi Bali pada Sahlan
indukan sapi Bali. - Jenis induk : Sapi
Bali
-Jenis bibit : Sapi
Bali
-Warna straw :
merah muda
- Alamat :
Desa Pemenang

19.56 Bovine Ephemeral Fever (BEF) -Nama peternak :


Pemberian 8 ml antibiotik Saleh
Limoxin LA 200 secara -Alamat : desa
intramuskular. pemenang
-Jenis ternak : Sapi
Bali.

21.05 Inseminasi Buatan - Nama peternak :


Pemberian bibit sapi Bali pada Amaq Di
indukan sapi Bali. - Jenis induk : Sapi
Bali.
- Jenis bibit : Bali
- Warna straw :
merah tua
- Alamat : desa
Pemenang Barat.
3. Sabtu, 3 07.17 Bovine Ephemeral Fever (BEF) -Nama peternak :
Februari Pemberian 5 ml antibiotik Perdi
2018 Limoxin LA 200 dan 5 ml -Alamat : desa
vitamin B Komplex secara pemenang
intramuskular. -Jenis ternak : Sapi
Bali.

09.31 Inseminasi Buatan - Nama peternak :


Pemberian bibit sapi Bali pada Roni
indukan sapi Bali. - Jenis induk : Sapi
Bali.
- Jenis bibit : Bali
- Warna straw :
merah tua

57
- Alamat : desa
Pemenang Barat.

09.34 Pemeriksaan Kebuntingan - Nama peternak :


(PKB) Lukam
Palpasi per rektal - Jenis : Sapi Bali.
- Jenis bibit : Bali
- Alamat : desa
Pemenang Barat.
Penanganan :
pemeriksaan
dilakukan melalui
rektal diperkirakan
usia kebuntingan
3bulan, dalam
pemeriksaan sapi
kontraksi karena
posisi kandang
yang tidak tepat
dan membuat sapi
tidak nyaman.

09.56 Suntik sehat -Nama peternak :


Pemberian 10 ml vitamin B Masrun
komplex secara intramuskular. -Alamat : dusun
gol
-Jenis ternak : Sapi
Simental.

14.00 Suntik sehat -Nama peternak :


Pemberian 5 ml vitamin B Misna
komplex secara intramuskular. -Alamat : desa
bentek
-Jenis ternak : Sapi
Simental.

14.43 Suntik sehat pada babi -Nama peternak :


Pemberian 1,5 ml vitamin B Ardita
komplex secara intramuskular. -Alamat : desa
bentek
-Jenis ternak : Babi

15.05 Pemeriksaan Kebuntingan - Nama peternak :


(PKB) Asruni
Palpasi per rektal. - Jenis : Sapi
Simental.
- Alamat : desa
Tanjung
- Penanganan :
pemeriksaan
dilakukan melalui
rektal diperkirakan

58
usia kebuntingan
4bulan

17.30 Penolongan Kelahiran - Nama peternak :


-Dilakukan pemecahan Amaq Di
plasentoma yang sudah keluar. - Jenis indukan :
- Pemasangan tali pada kaki Sapi Brangus.
depan pedet dan dilakukan - Jenis pedet :
penarikan. Limosin
- Setelah keluar, pedet dijungkir - Alamat : desa
dengan cara memegang kedua Bentek.
kaki belakang agar cairan yang
berada pada mulut dan hidung
keluar.
- Pedet diletakkan dengan
dialasi oleh jerami dan dijilati
hingga kering oleh induknya.

18.09 Bovine Ephemeral Fever (BEF) - Nama peternak :


Pemberian 6 ml antibiotik Sur
Limoxin LA 200 dan 5 ml - Jenis : Sapi Bali
Vitamin B komplex 5ml secara - Alamat : desa
intramuskular. Jenggala.

18.37 Skabies pada anak kucing - Nama peternak :


Pemberian 2 ml Ivomec secara Ibu Erlita
subkutan. - Jenis kucing :
Anggora
- Alamat :
Pemenang Timur

00.19 Distokia - Nama peternak :


- Memasang tali pada kedua Amaq Subhan
kaki depan pedet, - Jenis indukan :
- Memasang tali pada kepala Sapi Bali.
pedet yang mengalami ekstensi - Jenis pedet :
ke bawah Limosin
- Mendorong pedet kedalam - Alamat : desa
- Menarik secara bergantian tali Sokong.
pada kepala dan kaki depan agar Penanganan :
kepala berada dalam posisi ukuran pedet yang
normal dan keluar. panjang
- Setelah keluar, pedet dijungkir menyebabkan
dengan cara memegang kedua kesulitan dalam
kaki belakang agar cairan yang penarikan namun
berada pada mulut dan hidung ditarik secara
keluar. perlahan hingga
- Pedet diletakkan didekat keluar.
induknya dan dijilati hingga
kering

59
4. Minggu, 09.06 Retensio Plasenta - Nama peternak :
4 - Pengeluaran plasenta Amaq sudi
Februari - Pemberian 5 ml antibiotik - Jenis indukan :
2018 Limoxin LA 200 dan 5 ml Sapi Simental.
vitamin B komplex secara - Alamat : desa
intramuskular. Bentek.

10.24 Perawatan pasca kelahiran - Nama peternak :


Distokia pada hari Sabtu, 3 Amaq Subhan
Februari 2018 pukul 00.19 - Jenis pedet :
Penyemprotan gusanex pada Limosin
umbilicus pedet agar tidak - Alamat : desa
dihinggapi lalat. Bentek

10.28 Retensio plasenta. - Nama peternak :


- Pengeluaran plasenta. Muskar
- Pemberian 10 ml antibiotik - Jenis indukan :
Limoxin LA 200. Sapi Bali.
- Alamat : desa
Sokong.

10.40 Perawatan pasca kelahiran. - Nama peternak :


Kelahiran pada hari Sabtu, 3 Amaq Di
Februari 2018 pukul 17.30 - Jenis pedet :
Penyemprotan gusanex pada Simental
umbilicus pedet agar tidak - Alamat : desa
dihinggapi lalat. Bentek

11.54 Myasis pada kuku kambing - Nama peternak :


- Membersihkan daerah kuku Sudin
yang dilubangi oleh larva - Alamat :
dengan mengambil secara satu Pemenang Timur.
persatu.
- Sematkan kapas untuk
menutupi lubang.
- Semprotkan gusanex pada
daerah yang terserang gusanex.

17.39 Inseminasi Buatan - Nama peternak :


Pemberian bibit sapi Bali pada Iman
Indukan Bali - Jenis induk : Sapi
Bali.
- Jenis bibit : Bali
- Warna straw :
merah tua
- Alamat : desa
Bentek.

18.08 Inseminasi Buatan - Nama peternak :


Pemberian bibit sapi Bali pada Inaq Maenah
Indukan Simental - Jenis induk : Sapi
Simental
- Jenis bibit : Bali

60
- Warna straw :
merah tua
- Alamat : dusun
Gondang.

18.40 Pemeriksaan Kebuntingan - Nama peternak :


(PKB) Pardi
- Palpasi per rektal - Jenis : Sapi
Simental.
- Alamat : dusun
Gertak
- Penanganan :
pemeriksaan
dilakukan melalui
rektal diperkirakan
usia kebuntingan
6bulan

5. Senin, 5 10.10 Gotong royong pengisian pupuk


Februari kedalam polibek di kantor
2018 UPTD Kecamatan Pemenang

15.30 Penataan bibit cabai di UPTD


Kecamatan Pemenang

17.04 Inseminasi Buatan - Nama peternak :


Pemberian bibit Bali pada Erlita
indukan Simental - Jenis induk : Sapi
Simental
- Jenis bibit : Bali
- Warna straw :
merah tua
- Alamat :
Pemenang Timur

6. Selasa, 6 09.00 Posyandu Kelompok Ternak  Identitas


Februari peternak 1
2018 - Nama :
Mohammad
- Alamat : Dusun
Terangen Daye
- Jenis ternak :
Sapi Bali
- Symptomp :
Anorexia
- Penanganan :
Pemberian 5 ml
Vitamin B
Komplex (IM)

 Identitas
peternak 2

61
- Nama : Hirwan
- Alamat : Dusun
Terangen Daye
- Jenis ternak :
Sapi Bali
- Populasi : 1 ekor
- Symptomp :
Anorexia
- Penanganan :
Pemberian 5 ml
Vitamin B
Komplex (IM)

 Identitas
peternak 3
- Nama : Rahmat
- Alamat : Dusun
Terangen Daye
- Jenis ternak :
Sapi Bali
- Populasi : 3 ekor
- Symptomp :
Anorexia
- Penanganan :
Pemberian 5 ml
Vitamin B
Komplex (IM)

 Identitas
peternak 4
- Nama : Asdi
- Alamat : Dusun
Terangen Daye
- Jenis ternak :
Sapi Bali
- Populasi : 3 ekor
- Symptomp :
Anorexia
- Penanganan :
Pemberian 5 ml
Vitamin B
Komplex (IM)

 Identitas
peternak 5
- Nama : Masturi
- Alamat : Dusun
Terangen Daye
- Jenis ternak :
Sapi Bali
- Populasi : 1 ekor

62
- Symptomp :
Anorexia
- Penanganan :
Pemberian 5 ml
Vitamin B
Komplex (IM)

 Identitas
peternak 6
- Nama : Sadiqin
- Alamat : Dusun
Terangen Daye
- Jenis ternak :
Sapi Bali
- Populasi : 3 ekor
- Symptomp :
Anorexia
- Penanganan :
Pemberian 5 ml
Vitamin B
Komplex (IM)

 Identitas
peternak 7
- Nama :
Mohammad
- Alamat : Dusun
Terangen Daye
- Jenis ternak :
Sapi Bali
- Populasi : 1 ekor
- Symptomp :
Kekurusan, mata
berair
- Penanganan :
Pemberian
aetengah sachet
Albendazole 16%
Pasta per oral.

 Identitas
peternak 8
- Nama : Hasbi
- Alamat : Dusun
Terangen Daye
- Jenis ternak :
Sapi Bali
- Populasi : 3 ekor
- Symptomp :
Anorexia
- Penanganan :
Pemberian 5 ml

63
Vitamin B
Komplex (IM)

 Identitas
peternak 9
- Nama : Hudrain
- Alamat : Dusun
Terangen Daye
- Jenis ternak :
Sapi Bali
- Populasi : 4 ekor
- Symptomp :
Anorexia
- Penanganan :
Pemberian 5 ml
Vitamin B
Komplex (IM)

 Identitas
peternak 10
- Nama : Mahirin
- Alamat : Dusun
Terangen Daye
- Jenis ternak :
Sapi Bali
- Populasi : 3 ekor
- Symptomp :
Anorexia
- Penanganan :
Pemberian 5 ml
Vitamin B
Komplex (IM)

 Identitas
peternak 11
- Nama : Mahya
- Alamat : Dusun
Terangen Daye
- Jenis ternak :
Sapi Bali
- Populasi : 3 ekor
- Symptomp :
Anorexia
- Penanganan :
Pemberian 5 ml
Vitamin B
Komplex (IM)

 Identitas
peternak 12
- Nama : Masei

64
- Alamat : Dusun
Terangen Daye
- Jenis ternak :
Sapi Bali
- Populasi : 2 ekor
- Symptomp :
Anorexia
- Penanganan :
Pemberian 5 ml
Vitamin B
Komplex (IM)

 Identitas
peternak 13
- Nama : Sahril
- Alamat : Dusun
Terangen Daye
- Jenis ternak :
Sapi Bali
- Populasi : 3 ekor
kuda
- Symptomp :
Luka pada
punggung
- Penanganan :
Penyemprotan
gusanex,
Pemberian 10 ml
Vitamin B
Komplex (IM)

 Identitas
peternak 14
- Nama : Nahuji
- Alamat : Dusun
Terangen Daye
- Jenis ternak :
Sapi Bali
- Populasi : 1 ekor
- Symptomp :
Anorexia
- Penanganan :
Pemberian 5 ml
Vitamin B
Komplex (IM)

 Identitas
peternak 15
- Nama :
Bayanudin
- Alamat : Dusun
Terangen Daye

65
- Jenis ternak :
Sapi Bali
- Populasi : 2 ekor
- Symptomp :
Anorexia
- Penanganan :
Pemberian 5 ml
Vitamin B
Komplex (IM)

7. Rabu, 7 16.15 Myasis pada ekor kambing - Nama peternak :


Februari - Membersihkan larva yang Muhni
2018 berada pada daerah ekor dengan - Alamat :
mengambil satu persatu larva Pemenang Timur.
hingga bersih
- Penyemprotan gusanex
didaerah ekor
- Menutup lubang bekas larva
dengan kapas yang sudah
disemprotkan gusanex.
- Pemberian 1 ml Antibiotik
Limoxin LA 200 dan 1 ml
Vitamin B Komplex secara
intramuskular.

16.50 Bovine Ephemeral Fever (BEF) - Nama peternak :


Pemberian 6 ml antibiotik Sem
Limoxin LA 200 dan 7 ml - Jenis : Sapi Bali
Vitamin B Komplex secara - Alamat : desa
intramuskular Pemenang Timur.

17.41 Pemeriksaan Kebuntingan - Nama peternak :


(PKB) Amaq Er
Palpasi per rektal - Jenis : Sapi Bali.
- Jenis bibit : Bali
- Alamat : desa
Pemenang Barat.
Penanganan :
pemeriksaan
dilakukan melalui
rektal, namun
diperoleh hasil
bahwa sapi tidak
bunting.

17.53 Thelaziasis - Nama peternak :


Pemberian antibiotik Limoxin Kurni
LA 200 dengan ditetesi pada - Jenis : Pedet sapi
mata pedet Bali
- Alamat : desa
Pemenang Timur.

66
15.00 Inseminasi Buatan - Nama peternak :
Pemberian bibit sapi Bali pada Inaq Maenah
Indukan Bali. - Jenis induk : Sapi
Bali
- Jenis bibit : Bali
- Warna straw :
merah tua
- Alamat : desa
Tanjung

15.25 Inseminasi Buatan - Nama peternak :


Pemberian bibit sapi Bali pada Subuh
Indukan Brangus - Jenis induk : Sapi
Brangus
- Jenis bibit : Bali
- Warna straw :
merah tua
- Alamat : desa
Sokong

16.15 Myasis pada punggung sapi - Nama peternak :


- Membersihkan larva yang Dani
berada pada daerah yang -Jenis ternak : Sapi
terserang dengan mengambil Bali
satu persatu larva hingga bersih - Alamat :
- Penyemprotan gusanex Pemenang Barat.
didaerah ekor
- Menutup lubang bekas larva
dengan kapas yang sudah
disemprotkan gusanex.

8. Kamis, 8 07.27 Suntik Sehat -Nama peternak :


Februari Pemberian 10 ml Vitamin B Basir
2018 Komplex secara intramuskular. -Alamat : desa
Gondang
-Jenis ternak : Sapi
Bali.

07.30 Sinkronisasi Birahi -Nama peternak :


Pemberian 4 ml Enzaprost Landi
secara intramuskular. -Alamat : desa
Pemenang.
-Jenis ternak : Sapi
Bali

13.11 Inseminasi Buatan - Nama peternak :


Pemberian bibit sapi Bali pada Sahabuddin
Indukan Bali. - Jenis induk : Sapi
Bali
- Jenis bibit : Bali
- Warna straw :
merah tua

67
- Alamat : desa
Bentek

14.31 Inseminasi Buatan - Nama


Pemberian bibit sapi Bali pada peternak :
Indukan Bali. Inaq Mar
- Jenis induk : Sapi
Bali
- Jenis bibit : Bali
- Warna straw :
merah tua
- Alamat : desa
Bentek

18.09 Suntik sehat pada kambing Nama peternak :


Pemberian 3 ml Vitamin B Amaq Rus
Komplex secara intramuskular. -Alamat : desa
Sokong
-Jenis ternak :
Kambing.

9. Jumat, 9 03.30 Kunjungan ke RPH Tanjung


Februari
2018 08.00 Senam pagi di Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian Tanjung

15.31 Inseminasi Buatan - Nama peternak :


Pemberian bibit sapi Limosin Mustakin
pada Indukan Brangus - Jenis induk : Sapi
Brangus
- Jenis bibit : Bali
- Warna straw :
merah muda
- Alamat : desa
Bentek

16.32 Inseminasi Buatan - Nama peternak :


Pemberian bibit sapi Bali pada Mansur
Indukan Brangus - Jenis induk : Sapi
Brangus
- Jenis bibit : Bali
- Warna straw :
merah muda
- Alamat : desa
Batu Lawang

20.00 Inseminasi Buatan - Nama peternak :


Pemberian bibit sapi Bali pada Irpan Said
Indukan Brangus - Jenis induk : Sapi
Brangus
- Jenis bibit : Bali
- Warna straw :
merah muda

68
- Alamat : desa
Gorong Bromo.

10. Sabtu, 10 07.41 Suntik Sehat Nama peternak :


Februari Pemberian 10 ml Vitamin B Solih
2018 Komplex secara Intramuskular. -Jenis ternak : Sapi
Bali
-Alamat : desa
Terangen Daye

11. Minggu, 09.16 Inseminasi Buatan - Nama peternak :


11 Pemberian bibit sapi Bali pada Irpan Said
Februaru Indukan Bali - Jenis induk : Sapi
2018 Brangus
- Jenis bibit : Bali
- Warna straw :
merah muda
- Alamat : desa
Tanjung

09.39 Inseminasi Buatan - Nama peternak :


Pemberian bibit sapi Bali pada Mansur
Indukan Bali - Jenis induk : Sapi
Brangus
- Jenis bibit : Bali
- Warna straw :
merah muda
- Alamat : desa
Tembobor

09.53 Penanganan myasis pada hidung - Nama peternak :


sapi Iwan
- Membersihkan larva yang -Jenis ternak : Sapi
berada pada daerah hidung Bali
dengan mengambil satu persatu - Alamat :
larva hingga bersih Pemenang Barat.
- Penyemprotan gusanex
didaerah ekor
- Menutup lubang bekas larva
dengan kapas yang sudah
disemprotkan gusanex.
-Pemberian 5 ml Antibiotik
Limoxin LA 200 dan 5 ml
Vitamin B Komplex secara
intramuskular.

12. Senin, 12 17.52 Pemeriksaan Kebuntingan - Nama peternak :


Februaru (PKB) Suhib
2018 Palpasi per rektal. - Jenis : Sapi Bali.
- Jenis bibit : Bali
- Alamat : desa
Pemenang Barat.

69
Penanganan :
pemeriksaan
dilakukan melalui
rektal, namun
diperoleh hasil
bahwa sapi tidak
bunting.

18.00 Penanganan pasca kelahiran - Nama peternak :


Pemberian 6 ml Antibiotik Rendi
Limoxin LA 200 dan 7 ml - Jenis : Sapi
vitamin B Komplex secara Simental.
intramuskular. - Jenis pedet :
Simental
- Alamat : desa
Tanak Song.

18.34 Pemeriksaan Kebuntingan - Nama peternak :


(PKB) Saleh
Palpasi per rektal - Jenis : Sapi Bali.
- Jenis bibit : Bali
- Alamat : desa
Sokong.
Penanganan :
pemeriksaan
dilakukan melalui
rektal, dan
diperoleh hasil
bahwa sapi bunting
3bulan.
- Nama peternak :
Amaq Karni
- Jenis : Sapi Bali
- Alamat : desa
Pemenang Timur.

17.24 Bovine Ephemeral Fever (BEF) - Nama peternak :


Pemberian 5 ml antibiotik Amaq Ipin
Limoxin LA 200 dan 6 ml - Jenis : Kambing
Vitamin B Komplex secara Etawa
intramuskular. - Alamat : desa
Pemenang Barat.

13. Selasa, 09.56 Myasis - Nama peternak :


13 - Membersihkan larva yang Samsul
Februari berada pada daerah yang - Jenis : Pedet sapi
2018 terserang dengan mengambil Bali
satu persatu larva hingga bersih - Alamat : desa
- Penyemprotan gusanex Pemenang Barat.
didaerah ekor
- Menutup lubang bekas larva
dengan kapas yang sudah
disemprotkan gusanex.

70
16.54 Thelaziasis - Nama peternak :
- Pemeriksaan dengan membuka Samsul
mata pedet. - Jenis : Pedet sapi
- Pemberian 3 ml antibiotik Bali
Limoxin LA 200 dan 4 ml - Alamat : desa
Vitamin B Komplex. Pemenang Barat.

17.07 Thelaziasis - Nama peternak :


- Pemeriksaan dengan membuka Wir
mata pedet. - Jenis : Pedet sapi
- Pemberian 3 ml Intermectin Bali
dan 4 ml vitamin B Komplex. - Alamat : desa
Pemenang Barat.

18.00 Inseminasi Buatan - Nama peternak :


Pemberian bibit Bali pada Marzuki
indukan Bali - Jenis induk : Sapi
bali
- Jenis bibit : bali
- Warna straw :
merah tua
- Alamat : desa
Tembaban

18.20 Inseminasi Buatan - Nama peternak :


Pemberian bibit limosin pada Parlan
indukan simental - Jenis induk : Sapi
simental
- Jenis bibit :
Limosin
- Warna straw :
merah muda
- Alamat : desa
Tembaban

18.46 Bovine Ephemeral Fever - Nama peternak :


Pemberian 5 ml collibact dan 6 Darmaji
ml vitamin B Komplex secara - Jenis ternak :
intramuskular. Sapi Bali
- Alamat : desa
Tembaban

12. Rabu, 14 12.32 Myasis - Nama peternak :


Februari - Membersihkan larva yang Yusna
2018 berada pada daerah yang - Jenis : Kambing
terserang dengan mengambil Etawa
satu persatu larva hingga bersih - Alamat : desa
- Penyemprotan gusanex Pemenang Barat.
didaerah ekor
- Menutup lubang bekas larva
dengan kapas yang sudah
disemprotkan gusanex.

71
18.44 Inseminasi Buatan - Nama peternak :
Pemberian bibit sapi Bali pada Marzuki
Indukan Bali. - Jenis induk : Sapi
Bali
- Jenis bibit : Bali
- Warna straw :
merah tua
- Alamat : desa
Tembaban

15. Kamis, 13.34 Thelaziasis - Nama peternak :


15 Pemberian 6 ml Vitamin B Sopyan
Februari Komplex secara intramuskular - Jenis : sapi Bali
2018 dan 1 sachet obat cacing - Alamat : desa
Albendazole Pasta 16% Pemenang Timur.

13.41 Thelaziasis - Nama peternak :


Pemberian 2,5 ml Vitamin B Haris
Komplex secara intramuskular. - Jenis : pedet sapi
Bali
- Alamat : desa
Pemenang Timur.

13.45 Bovine Ephemeral Fever - Nama peternak :


Pemberian 8 ml antibiotic Gunawan
Limoxin LA 200 dan 10 ml - Jenis : sapi Bali
Vitamin B Komplex. - Alamat : desa
Pemenang Timur.

13.47 Suntik Hormon - Nama peternak :


Pemberian 5 ml Enzaprost T Gunawan
secara intramuskular. - Jenis : sapi Bali
- Alamat : desa
Pemenang Timur.

14.48 Bovine Ephemeral Fever (BEF) - Nama peternak :


Pemberian 6 ml antibiotic Rahmid
Limoxin LA 200 dan 5 ml - Jenis : sapi Bali
Vitamin B Komplex. - Alamat : desa
Pemenang Timur.

15.12 Suntik Hormon - Nama peternak :


Pemberian 5 ml Enzaprost T Hamdan
secara intramuskular. - Jenis : sapi Bali
- Alamat : desa
Pemenang Timur

17.03 Inseminasi Buatan - Nama peternak :


Pemberian bibit sapi Limosin Amaq Salinah
pada Indukan Brangus - Jenis induk : Sapi
Brangus

72
- Jenis bibit :
Limosin
- Warna straw :
merah muda
- Alamat : desa
Jenggala

17.17 Inseminasi Buatan - Nama peternak :


Pemberian bibit sapi Limosin Amaq Amat
pada Indukan Simental - Jenis induk : Sapi
Brangus
- Jenis bibit :
Limosin
- Warna straw :
merah muda
- Alamat : desa
Jenggala

17.47 Myasis - Nama peternak :


- Membersihkan larva yang Amaq Karsinah
berada pada daerah yang - Jenis : pedet sapi
terserang dengan mengambil Simental
satu persatu larva hingga bersih - Alamat : desa
- Penyemprotan gusanex Bentek.
didaerah ekor
- Menutup lubang bekas larva
dengan kapas yang sudah
disemprotkan gusanex.

16. Jumat, 08.01 Inseminasi Buatan - Nama peternak :


16 Pemberian bibit sapi Simental Sadran
Februari pada Indukan Simental - Jenis induk : Sapi
2018 Simental
- Jenis bibit :
Simental
- Warna straw :
putih
- Alamat : desa
Telaga Wareng

09.00 Inseminasi Buatan - Nama peternak :


Pemberian bibit sapi Simental Jumadep
pada Indukan Simental - Jenis induk : Sapi
Simental
- Jenis bibit :
Simental
- Warna straw :
putih
- Alamat : desa
Tanak Song

73
17. Sabtu, 17 07.47 Bovine Ephemeral Fever (BEF) - Nama peternak :
Februari Pemberian 10 ml Antibiotik Amaq Lia
2018 Medoxy-L secara intramuskular - Jenis : sapi
Simental
- Alamat : desa
Bentek.
18. Senin, 19 16.52 Bovine Ephemeral Fever (BEF) - Nama peternak :
Februari Pemberian 10 ml antibiotik Lukman
2018 Medoxy-L dan 10 ml Vitamin B - Jenis : sapi Bali
Komplex secara intramuskular. - Alamat : desa
Gondang.

17.26 Inseminasi Buatan - Nama peternak :


Pemberian bibit simental pada Nasrudin
indukan brangus. - Jenis induk : Sapi
Brangus
- Jenis bibit :
Simental
- Warna straw :
putih
- Alamat : desa
Jenggala.

17.46 Pemeriksaan Kebuntingan - Nama peternak :


(PKB) Irsanah
Palpasi perektal - Jenis : Sapi Bali.
- Pemeriksaan pada
2 ekor sapi dengan
umur kebuntingan
yang sama
- Alamat : desa
Jenggala
Penanganan :
pemeriksaan
dilakukan melalui
rektal, dan
diperoleh hasil
bahwa sapi bunting
3bulan.

18.47 Inseminasi Buatan (IB) - Nama peternak :


Pemberian bibit Bali pada Hamdan
indukan Sapi Bali - Jenis induk : Sapi
Balil
- Jenis bibit : Bali
- Warna straw :
merah tua
- Alamat : desa
Sokong

74
Lampiran II. Catatan Kegiatan Harian di Puskeswan Batukliang Utara.

No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Keterangan


1. Kamis, 22 09.00 Inseminasi Buatan (IB) Nama peternak : Pak
Februari Sirajudin
2018 Jenis Induk : Limosin
Jenis bibit : Limosin
Warna straw : merah
muda
Kode straw : BIB
LEMBANG AM 157
LIBEN 80640
LIMOSIN
Alamat : desa
Lantang Daye

10.30 Penyerahan mahasiswa PKL


kepada Kepala Puskeswan
Batukliang Utara oleh Bapak
Dr. Ir. I Wayan Lanus
Sumadiasa, M.Kes selaku dosen
pembimbing.

19.16 Penanganan kasus distokia. Nama peternak :


Pemberian 8 ml antibiotic Amaq Er
Medoxy-L dan 10 ml vitamin B Jenis induk : Sapi
Komplex secara intramuskular Bali
Jenis pedet : Limosin
Alamat : Desa Lantan
2. Jumat, 23 08.00 Gotong royong Kantor UPT
Februari BKP Kec. Batukliang Utara
2018
13.44 Inseminasi Buatan (IB) Nama peternak :
Mahidun
Jenis Induk : Simental
Jenis bibit : Limosin
Warna straw : merah
muda
Kode straw : BIB
LEMBANG AM 167
LIBEN 80640
LIMOSIN
Alamat : Sintung
Timuk

13.50 Inseminasi Buatan (IB) Nama peternak :


Pemberian bibit Simental pada Mahidun
indukan limosin. Jenis Induk : Simental
Jenis bibit : Limosin
Warna straw : merah
muda

75
Kode straw : BIB
LEMBANG AP 015
DHRANID 80865
LIMOSIN
Alamat : desa Sintung
Timuk.

15.22 Inseminasi Buatan (IB) Nama peternak :


Pemberian bibit Limosin pada Tadiman
induk SimentalPemberian bibit Jenis Induk : Bali
Limosin pada induk Sapi Bali Jenis bibit : Limosin
Warna straw : merah
muda
Kode straw : BIB
LEMBANG AM 187
LIBON 80640
LIMOUS
Alamat : Dusun
Selusuh desa Mas-
Mas
3. Sabtu, 24 09.25 Inseminasi Buatan (IB) Nama peternak : Inaq
Februari Pemberian bibit Bali pada Iswatun
2018 indukan Bali Jenis Induk : Bali
Jenis bibit : Bali
Warna straw : merah
tua
Kode straw :
BONONG N-008
10911 BIBID
LELEDE BALI
Alamat : Dusun
Selusuh desa Mas-
Mas

09.30 Bovine Ephemeral Fever (BEF) Nama peternak : Inaq


Pemberian 0,5 ml Sulpidon dan Sahye
0,5 ml Collibact secara Jenis Induk : Bali
intramuskular. Jenis bibit : Bali
Warna straw : merah
tua
Kode straw :
BONONG N-008
10911 BIBID
LELEDE BALI
Alamat : desa
Lantang Daye.

10.34 Penanganan Kasus Cacingan Nama peternak :


Pemberian 3 ml vitamin B12 Amaq Sadri
dan 3 ml vitamin B Komplex Jenis : Pedet sapi Bali
secara intramuskular. Alamat : desa
Senapah, Kopang.

76
10.50 Penanganan helminthiasis Nama peternak : Pak
Pemberian 3 ml vitamin B Ojan
Komplex dan 3 ml B12 secara Jenis : Sapi Bali
intramuscular. Alamat : Desa
Pemberian setengah sachet Darmaji, Kopang.
albendazole 16% pasta.
4. Senin, 26 10.14 Suntik sehat Nama peternak :
Februari Amaq Suprani
2018 Jenis : Sapi Bali
Populasi : 4 ekor

16.14 Suntik hormone Nama peternak :


Pemberian 5 ml Enzaprost Hasniati
secara intramuskular. Jenis : Sapi Bali
Populasi : 1 pedet. 1
indukan
Alamat : desa Aik
Bukak.

16.30 Suntik hormone Nama peternak :


Pemberian 3 ml Juramate untuk Amaq Sumiati
indukan secara intramuskular Jenis : Sapi Bali
Populasi : 1 indukan
Alamat : desa Aik
Bukak.

17.37 Suntik sehat dan suntik Nama peternak : Tuan


hormone. Guru Muzamin
Pemberian 5 ml Enzaprost Jenis : Sapi Bali
secara intramuskular. Populasi : 1 indukan,
Pemberian 2,5 ml vitamin B 1 pedet.
Komplex untuk pedet dan 7ml Alamat : desa Tojong
untuk indukan. Ojong.

18.25 Penanganan koreng pada Nama peternak :


kambing. Amaq Nur
Pemberian 2 ml dimedryl secara Jenis : Kambing
intramuskular. Etawa
Populasi : 8 ekor
(3betina, 1 bunting, 5
jantan)
Alamat : desa
Selusuh, Mas-Mas.
5. Selasa, 27 10.45 Suntik sehat Nama peternak :
februari 2018 Pemberian 5 ml vitamin B Amaq Supar
Komplex secara intramuskular. Jenis : Sapi Bali
Populasi : 4 ekor (
1pedet, 3 jantan, 1
betina)
Alamat : desa
Selusuh, Mas Mas

77
10.47 Bovine Ephemeral Fever (BEF) Nama peternak :
Pemberian 3 ml antibiotic Amaq Supar
Medoxy-L dan pemberian 5 ml Jenis : Sapi Bali
vitamin B Komplex secara Populasi : 4 ekor (
intramuskular. 1pedet, 3 jantan, 1
betina)
Alamat : desa
Selusuh, Mas Mas

19.51 Bovine Ephemeral Fever (BEF) Nama peternak :


Pemberian 8 ml antibiotic Amaq Erjan
Medoxy-L dan pemberian 10 ml Jenis : Sapi Bali
vitamin B Komplex secara Populasi : 3 ekor
intramuskular. pejantan.
6. Rabu, 28 15.50 Inseminasi Buatan (IB) Nama peternak :
Februari Pemberian bibit Bali pada induk Hasniadi
2018 Bali Jenis Induk : Bali
Jenis bibit : Bali
Warna straw : merah
tua
Kode straw :
BONONG N-008
10911 BIBID
LELEDE BALI
Alamat : Aiq Bukak

18.38 Suntik sehat Nama peternak :


Pemberian 4 ml dan 6 ml Mustakim
vitamin B Komplex secara Jenis : Sapi Bali
intramuskular. Populasi : 2 ekor
betina
Alamat : desa Aiq
Beriq, Gunung Jai

19.07 Suntik sehat Nama peternak :


Pemberian 8 ml dan 4 ml Amaq Muhsam
vitamin B Komplex secara Jenis : Sapi Bali
intramuskular. Populasi : 1 pejantan
1 anakan.
Alamat : desa Aiq
Beriq Timur.
7. Kamis, 1 09.58 Skabies Nama peternak :
Maret 2018 Pemberian 2 ml wormectin Akmaluddin
secara subkutan. Jenis : Kambing
Memandikan kambing dengan Etawa
air deterjen dan menyikat bagian Populasi : 5 ekor ( 1
telinga yang mengeras jantan dan 4 betina )
Alamat : Selojan,
Mas-Mas.

10.36 Inseminasi Buatan (IB) Nama peternak :


Hariun Anwar

78
Pemberian bibit Brangus pada Jenis Induk : Simental
indukan Simental. Jenis bibit : Brangus
Warna straw : merah
muda
Kode straw : BIB
LEMBANG AO 059
SHYLOCK JR
171212 ANGUS
Alamat : Sintung
Barat, Karang
Sidemen.

15.10 Suntik sehat Nama peternak :


Pemberian 2ml vitamin B Amaq Supi
Komplex dan 2 ml vitamin B12 Jenis : Sapi Bali
secara intramuskular. Populasi : 6 ekor (4
indukan, 2 pedet)
Alamat : desa Setiling

17.15 Suntik sehat Nama peternak :


Pemberian 4 ml vitamin B Sahrum
Komplex secara intramuskular. Jenis : Sapi Bali
Populasi : 9 ekor (1
dara, 2jantan,
5betina,1pedet)
Alamat : desa
Selojan, Mas Mas
8. Jumat, 2 08.04 Suntik sehat Nama peternak :
Maret 2018 Pemberian 5 ml vitamin B Sahwan
Komplex secara intramuskular. Jenis : Sapi Bali
Populasi : 7 ekor
jantan
Alamat : desa
Selusuh, Mas Mas

19.23 Sakit persendian Nama peternak :


Pemberian 5 ml vitamin B Amaq Zakir
Kompleks dan 3,5 ml Calsidex Jenis : Sapi Bali
secara intramuskular. Populasi :4 ekor
jantan
Alamat : Jana Pria
desa Bakan.
9. Sabtu, 3 11.42 Suntik sehat Nama peternak : Ijan
Maret 2018 Pemberian 6 ml vitamin B Jenis : Sapi Bali
Komplex secara intramuskular. Populasi : 2 jantan 1
dara
Alamat : desa Bage
Gesang.
10. Minggu, 4 08.34 Suntik hormone Nama peternak :
Maret 2018 Pemberian 5 ml Enzaprost Muhanan
secara intramuskular. Jenis : Sapi Bali

79
Populasi : 1 indukan
1 pedet
Alamat : desa Goa
11. Senin, 5 10.22 Inseminasi Buatan (IB) Nama peternak : Inaq
Maret 2018 Pemberian bibit Limosin pada Kasri
indukan Sapi Bali Jenis Induk : Sapi
Bali
Jenis bibit : Limosin
Warna straw : pink
muda
Kode straw : BIB
LEMBANG AM 157
LYBEN 80640
LIMOUS
Alamat : Desa Kebon
Baru

10.30 Suntik sehat Nama peternak :


Pemberian 5 ml vitamin B Amaq Muhsam
Komplex secara intramuskular Jenis : Sapi Bali
Populasi : 1 pejantan
1 anakan
Alamat : desa Aiq
Berik Timur
12. Selasa, 6 08.51 Suntik sehat pasca partus Nama peternak : Inaq
Maret 2018 Pemberian 5 ml vitamin B Maenah
Komplex dan 5 ml antibiotik Jenis : Simental
Medoxy-L secara intramuskular Populasi : 1 indukan,
1 pedet, 1 dara
Alamat : desa Setiling

09.00 Suntik hormone Nama peternak : Inaq


Pemberian 5 ml Enzaprost Maenah
secara intramuskular Jenis : Simental
Populasi : 1 indukan,
1 pedet, 1 dara
Alamat : desa Setiling
13. Rabu, 7 21.13 Inseminasi Buatan Nama peternak :
Maret 2018 Pemberian bibit Brangus pada Samsul
indukan Sapi Bali Jenis Induk : Sapi
Bali
Jenis bibit : Brangus
Warna straw : pink
muda
Kode straw : BIB
LEMBANG AM 157
LYBEN 80640
LIMOUS
Alamat : Desa
Bebuaq.

80
14. Kamis, 8 11.05 Suntik sehat dan pemberian obat  Identitas peternak
Maret 2018 cacing 1
Pemberian 5 ml vitamin B
Komplex secara intramuskular - Nama : Muhasil
dan pemberian Whormzol-B - Alamat : Desa
secara oral. Lantan
- Jenis ternak : Sapi
Bali
- Populasi : 1
indukan bunting
8bulan 1 pedet jantan
- Penanganan :
Pemberian Vitamin B
Komplex 5ml secara
intramuskular pada
induk dan pemberian
¼ Whormzol-B pada
pedet secara oral.

 Identitas peternak
2

- Nama : Haeriah
- Alamat : Desa
Lantan
- Jenis ternak : Sapi
Bali
- Populasi : 1
indukan bunting
2bulan 1 pedet
betina.
- Penanganan :
Pemberian Vitamin B
Komplex 3ml pada
pedet secara
intramuskular pada
pedet

 Identitas peternak
3

- Nama : Abdul
Hakim
- Alamat : Desa
Lantan
- Jenis ternak : Sapi
Bali
- Populasi : 1
indukan bunting
7bulan dan 1 pedet
betina
- Penanganan :
pemberian ¼

81
Whormzol-B pada
pedet secara oral.

 Identitas peternak
4

- Nama : Suryati
- Alamat : Desa
Lantan
- Jenis ternak : Sapi
Bali
- Populasi : 1
indukan bunting
5bulan dan 1 pedet
jantan
- Penanganan :
Pemberian Vitamin B
Komplex 3ml secara
intramuskular dan
pemberian ¼
Whormzol-B pada
pedet secara oral
pada pedet.

 Identitas peternak
5

- Nama : Akmal
- Alamat : Desa
Lantan
- Jenis ternak : Sapi
Bali
- Populasi : 1
indukan bunting
3bulan dan 1 pedet
betina
- Penanganan :
Pemberian Vitamin B
Komplex 5ml secara
intramuskular pada
indukan.

 Identitas peternak
6

- Nama : M.Said
- Alamat : Desa
Lantan
- Jenis ternak : Sapi
Bali
- Populasi : 1
indukan bunting

82
2bulan dan 1 pedet
jantan
- Penanganan :
Pemberian Vitamin B
Komplex 3ml secara
intramuskular dan
pemberian ¼
Whormzol-B pada
pedet secara oral
pada pedet.

 Identitas peternak
7

- Nama : Rahmawati
- Alamat : Desa
Lantan
- Jenis ternak : Sapi
Bali
- Populasi : 1
indukan bunting
4bulan dan 1 pedet
jantan
- Penanganan :
Pemberian Vitamin B
Komplex 3ml secara
intramuskular dan
pemberian ¼
Whormzol-B pada
pedet secara oral
pada pedet.

 Identitas peternak
8

- Nama : Ahmad
Rosidi
- Alamat : Desa
Lantan
- Jenis ternak : Sapi
Bali
- Populasi : 1
indukan dan 1 pedet
betina
- Penanganan :
Pemberian Vitamin B
Komplex 3ml secara
intramuskular dan
pemberian ¼
Whormzol-B pada
pedet secara oral
pada pedet.

83
15. Jumat, 9 09.28 Suntik sehat Nama peternak :
Maret 2018 Pemberian 2 ml Vitamin B Amaq Taisir
Komplex secara intramuskular. Jenis : Sapi Bali
Populasi : 1 indukan,
1 jantan, 1 pedet
Alamat : desa Dasan
Baru, Selubuh.

10.33 Suntik sehat Nama peternak :


Pemberian 5 ml Vitamin B Amaq Supar
Komplex secara intramuskular. Jenis : Sapi Bali
Populasi : 8 jantan.
Alamat : desa Dasan
Baru, Selubuh.
16. Sabtu, 10 11.40 Inseminasi Buatan (IB) Nama peternak :
Maret 2018 Pemberian bibit Limosin pada Najamudin
indukan Sapi Bali Jenis Induk : Limosin
Jenis bibit : Limosin
Warna straw : merah
muda
Kode straw : BBIB
SINGOSARI LIM
DESTINY 816127
QQ 0202
Alamat : Desa
Peresak.

14.47 Inseminasi Buatan (IB) Nama peternak :


Pemberian bibit Limosin pada Nasrun
indukan Limosin Jenis Induk : Sapi
Bali
Jenis bibit : Limosin
Warna straw : merah
muda
Kode straw : BIB
LEMBANG AM 167
LIBEN 80640
LIMOUS
Alamat : Desa Aiq
Buaq.
17. Minggu, 11 08.15 Inseminasi Buatan (IB) Nama peternak :
Maret 2018 Pemberian bibit Angus pada Mansur
indukan Sapi Bali Jenis Induk : Sapi
Bali
Jenis bibit : Angus
Warna straw : pink
muda
Kode straw : BIB
LEMBANG A0 053
SHYLOCK JR
171212 ANGUS

84
Alamat : Desa
Teratak.

08.58 Bovine Ephemeral Fever (BEF) Nama peternak : Pak


Pemberian 5 ml Injectamin dan Yadi
4 ml Antibiotik Medoxy-L Jenis : Sapi Bali
secara intramuskular. Populasi : 3 betina
Alamat : desa Lantan
Daye.

10.35 Inseminasi Buatan (IB) Nama peternak :


Pemberian bibit Limosin pada Suhaidi
indukan Sapi Bali Jenis Induk : Sapi
Bali
Jenis bibit : Limosin
Warna straw : merah
muda
Kode straw : BIB
LEMBANG AM 167
LIBEN 80640
LIMOUS
Alamat : Desa
Peresak Buak.

10.38 Suntik sehat Nama peternak : Pak


Pemberian 5 ml Vitamin B Bekembah
Komplex secara intramuskular. Jenis : Sapi Bali
Populasi : 1 indukan,
4 pedet jantan.
Alamat : desa Peresak
Baarat.

11.05 Inseminasi Buatan (IB) Nama peternak : Pak


Pemberian bibit Limosin pada Ikrom
indukan Sapi Bali Jenis Induk : Sapi
Bali
Jenis bibit : Angus
Warna straw : pink
muda
Kode straw : BIB
LEMBANG A0 074
SHYLOCK JR
171212 ANGUS
Alamat : Desa Dasan
Baru.

12.18 Bovine Ephemeral Fever (BEF) Nama peternak : Pak


Pemberian 10 ml Vitamin B H.Humaidi
Komplex secara intramuskular. Jenis : Sapi Bali
Populasi : 3 jantan.
Alamat : desa
Selebung Sangguk.

85
12.20 Suntik sehat Nama peternak : Pak
Pemberian 10 ml Vitamin B H.Humaidi
Komplex secara intramuskular. Jenis : Sapi Bali
Populasi : 3 jantan.
Alamat : desa
Selebung Sangguk.

86
Lampiran III. Kegiatan Harian Pemeliharaan Ayam Broiler di PT.CIOMAS

No. Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Keterangan


1. Kamis, 15 10.00 Penyerahan mahasiswa
Maret 2018 PKL kepada Kepala
PT.CIOMAS oleh
Bapak Dr. Ir. I Wayan
Lanus Sumadiasa,
M.Kes selaku dosen
pembimbing.

10.25 Pembagian Lokasi.

12.30 Pemberangkatan menuju


lokasi kandang

Tahap Persiapan

No. Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Keterangan


1. Kamis, 15 15.00 Gotong Royong Pemasangan tempat
Maret 2018 pakan pada tali
penggantung.

19.00 Gotong Royong Pemasangan tempat air


minum DOC pada tali
penggantung,
pemasangan pemanas,
penyekat kandang, dan
lampu kandang.

21.00 Gotong Royong Perakitan tempat air


minum dewasa dan
penempatannya.

Tahap Pemeliharaan

No. Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Keterangan


1. Jumat 16 05.30 DOC tiba dikandang Jumlah DOC yang datang
Maret 2018 adalah 50box dengan
total 5.000ekor.

05.42 Gotong Royong Pengisian tempat air


minum dengan 50liter air
yang dicampur dengan 4
sendok Agrixine Solution

06.20 Gotong Royong Pengisian dan penataan


tempat minum.

87
07.00 Gotong Royong Pemindahan DOC dari
box kedalam kandang
starter.

10.26 Monitoring 3 ekor DOC keluar


kandang melalui lubang
dan dilakukan penutupan
dengan batu bata.

12.00 Pemberian air minum - Pengisian air minum 1


Chlorin setengah gayung.
- DOC mati 1 ekor

13.16 Pemberian air minum Pengisian air minum 1


setengah gayung.

15.41 Pemasangan termometer


pada bagian tengah
kandang starter.

16.30 Pemberian air minum Pengisian air minum 2


gayung.

2. Sabtu, 17 20.07 Pemberian air minum Pengisian air minum 2


Maret 2018 gayung.

07.00 Penggantian tabung gas -mematikan pemanas


sebelah timur ruangan.

08.00 Penggantian air minum -Penggantian semua air


dengan air yang dicampur pada tempat minum.
Agrixine Solution dan -Suhu : 33°C
pemberian pakan -Pelebaran kandang dan
pelepasan koran.
-Penambahan tempat
pakan.

14.10 Pemberian air minum -Pengisian tempat minum


Chlorin hingga penuh
- 1 DOC tertindih

16.00 Pemberian air minum -Pengisian tempat minum


hingga penuh

18.45 Pemberian air minum -Pengisian tempat minum


hingga penuh
-Menyalakan pemanas
ruangan.

20.12 Pemberian air minum Pengisian air minum 2


gayung.

88
22.10 Pemberian air minum Pengisian air minum 2
gayung.

3. Minggu, 18 07.00 Mematikan kompor


Maret 2018 pemanas

08.00 Penggantian air minum -Pengisian semua tempat


dengan air yang dicampur minum, diisi 1gayung.
dengan Agrixine Solution -DOC mati 2 ekor
dan pemberian pakan. -penurunan tirai

11.30 Penaikan tirai

12.30 Pemberian air minum Pengisian air minum 2


gayung.

15.58 Pemberian air minum Pengisian air minum 2


gayung.

18.20 Pemberian air minum -Pengisian tempat minum


hingga penuh
- DOC mati 1 ekor
4. Senin, 19 08.54 Pemberian air minum -Pengisian tempat minum
Maret 2018 hingga penuh
- DOC mati 2 ekor

11.00 Penurunan tirai

15.30 Pemberian air minum dan Pengisian tempat minum


penaikan tirai hingga penuh

21.30 Monitoring -Menyalakan 2 pemanas


ruangan.
-Suhu : 33°C

5. Selasa, 20 07.30 Pergantian air minum -Pencucian tempat air


Maret 2018 minum,
- DOC mati 1 ekor
-Pelebaran kandang,
-Pengaturan tempat
pakan,
-Pengaturan tempat
minum,
08.00 Penambahan pakan

09.30 Penurunan tirai - DOC mati 4 ekor

11.00 Pembalikan sekam

16.00 Pemberian air minum -Pengisian tempat minum


hingga penuh
17.50 Pemberian air minum

89
18.20 Penaikan tirai

21.00 Menyalakan 2 pemanas


ruangan
6. Rabu, 21 07.00 Pemberian air minum dan -Pembalikan sekam,
Maret 2018 penambahan pakan 2 -Mematikan pemanas
gayung ruangan
-DOC mati 3 ekor
08.00 Penurunan tirai

15.00 Pembedahan sample -Mengetahui ada


tidaknya gejala
Coccidiosis pada DOC
usia 5hari.
17.00 Penggantian air minum
dengan 165liter air yang
dicampur dengan 150ml
Capzuril Anticoccida.

7. Kamis, 22 06.30 Penggantian air minum - Pengisian tempat


Maret 2018 dengan 165 liter air yang minum hingga penuh
dicampur dengan 150ml -Pembalikan sekam,
Capzuril Anticoccida. -DOC mati 1 ekor

08.00 Pelebaran kandang -Penambahan tempat


minum,
-Pengaturan tempat
minum,
-Penambahan tempat
minum dengan tempat
minum dewasa,

18.30 Pemberian air minum -Pengisian tempat


minum,
-Penurunan tirai.
22.00 Pemberian air minum
-Penaikan tirai.
8. Jumat, 23 06.56 Pemberian air minum -Pembalikan sekam,
Maret 2018 dengan 165liter air yang - DOC mati 2 ekor
dicampur dengan 150ml
Capzuril Anticoccida.

11.00 Penurunan tirai

14.34 Pemberian air minum

16.30 Penambahan pakan

18.00 Penaikan tirai

90
9. Sabtu, 24 06.30 Pemberian air minum -Pencucian tempat
Maret 2018 Chlorin minum,
-Pengisian tempat minum
08.00 Penurunan tirai hingga penuh,
-Pembalikan sekam
10.30 Penambahan pakan 2
gayung.
11. Senin, 26 16.20 Penambahan pakan -DOC mati 2 ekor
Maret 2018

12. Selasa, 27 06.30 Pembalikan sekam -DOC mati 2 ekor


Maret 2018
07.30 Pencucian tempat minum

08.00 Penambahan pakan -Pemberian pakan 2


gayung
13. Rabu, 28 06.46 Pencucian tempat minum
Maret 2018
07.20 Penambahan pakan -Pemberian pakan 2
gayung
10.00 Pembalikan sekam -Mati 4 ekor
07.20
17.00 Pencucian tempat minum
-Pemberian pakan 2
17.20 Penambahan pakan gayung
-Pelepasan kompor
pemanas ruangan.
14. Kamis, 29 07.00 Pencucian tempat minum -Pemberian pakan 1
Maret 2018 gayung
08.10 Pembalikan sekam -Mati 3 ekor

08.36 Penambahan pakan -Pemberian pakan 2


gayung
16.30 Pencucian tempat minum

18.10 Penambahan pakan

15. Jumat, 30 07.10 Pencucian tempat minum


Maret 2018
08.20 Pembalikan sekam

09.00 Penambahan pakan


-Pemberian pakan 1
16.30 Pencucian tempat minum gayung

18.20 Penambahan pakan -Pemberian pakan 2


gayung
16. Sabtu, 31 06.20 Pencucian tempat minum -Mati 1 ekor
Maret 2018
07.00 Pembalikan sekam

91
17. Senin, 2 April 13.00 Gotong royong -Pembuatan sekat
2018 kandang
17.00 Pencucian tempat minum -Mati 4 ekor

18. Selasa, 3 April 07.00 Pencucian tempat minum


2018
07.40 Pembalikan sekam
-Mati 2 ekor
08.20 Penambahan pakan
-Pemberian pakan 3
16.30 Pencucian tempat minum gayung
19. Rabu, 4 April Pencucian tempat minum
2018 07.30

08.00 Pembalikan sekam

09.00 Penambahan pakan -Pemberian pakan 3


gayung
15.00 Monitoring

17.00 Gotong Royong -Pembuatan sekat


kandang
20. Kamis, 5 April 07.35 Pencucian tempat minum
2018
08.10 Pembalikan sekam
-Mati 5 ekor
09.00 Penambahan pakan
-Pemberian pakan 3
10.00 Penyemprotan gayung

13.30 Penyemprotan

17.00 Pencucian tempat minum -Mati 2 ekor


21. Jumat, 6 April 07.30 Pencucian tempat minum
2018
07.40 Pembalikan sekam

08.10 Penambahan pakan -Pemberian pakan 3


gayung
09.30 Penyemprotan -Mati 3 ekor

13.30 Penyemprotan

16.00 Pembuatan sekat kandang

17.00 Pencucian tempat minum -Mati 2 ekor


22. Sabtu, 7 April 06.45 Pencucian tempat minum
2018
07.20 Pembalikan sekam
-Mati 5 ekor
07.35 Penambahan pakan

92
17.00 -Pemberian pakan 3,5
gayung
23. Minggu, 8 Penambahan pakan -Pemberian pakan 4
April 2018 gayung

-Pemasangan 2 kipas
kandang bawah
-Mati 8 ekor
24. Senin, 9 April 11.00 Pemasangan sekat -Mati 1 ekor
2018 kandang atas

12.39 Penyemprotan kandang

13.20 Penyemprotan kandang

16.19 Penyemprotan kandang

17.00 Pencucian tempat minum -Mati 4 ekor

25. Selasa, 10 06.30 Pencucian tempat minum -Mati 2 ekor


April 2018
07.30 Pembalikan sekam

08.30 Penambahan pakan -Pemberian pakan 4


gayung
09.30 Penyemprotan -Mati 2 ekor

11.20 Panen kecil

13.00 Penyemprotan

14.00 Penyemprotan

17.30 Pencucian tempat minum

26. Rabu, 11 April 07.00 Pencucian tempat minum


2018
07.20 Pembalikan sekam
-Mati 4 ekor
10.00 Penyemprotan

11.00 Penambahan pakan


-Pemberian pakan 4
13.10 Penyemprotan gayung

14.15 Penyemprotan

16.52 Pencucian tempat minum


27. Kamis,12 07.00 Pencucian tempat minum
April 2018
07.20 Pembalikan sekam

93
10.10 Penyemprotan
-Mati 3 ekor
11.30 Penambahan pakan
-Pemberian pakan 3
13.00 Penyemprotan gayung

14.10 Penyemprotan

17.25 Pencucian tempat minum


28. Jumat, 13 07.05 Pencucian tempat minum
April 2108
07.18 Pembalikan sekam

08.26 Penambahan pakan


-Pemberian pakan 3,5
10.09 Penyemprotan gayung
-Mati 3 ekor
14.00 Penyemprotan

17.25 Pencucian tempat minum


29. Sabtu, 14 07.00 Pencucian tempat minum
April 2018
07.30 Pembalikan sekam

09.00 Pemberian pakan


-Pemberian pakan SB 12
10.06 Penyemprotan sebanyak 1 gayung dan
SB 11 sebanyak 2 gayung
15.00 Penyemprotan

17.00 Pencucian tempat minum


30. Minggu,15 10.14 Pemanenan
April 2018
31. Senin, 16 Pencucian seluruh tempat
09.00
April 2018 pakan dan minum.

94

You might also like