Professional Documents
Culture Documents
W
DENGAN GANGGUAN SISTEM
PENCERNAAN : GASTROENTERITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. W
DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : GASTROENTERITIS
DI RUANG KEMUNING RSUD Dr. SOESELO SLAWI
Laporan ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas individu Praktek Belajar Klinik
Keperawatan Medical Bedah II ( PBK KMB III )
Dosen Pengampu:
Arisnawati, S.Kep
Ahmad Zakiudin, S.KM
KONSEP DASAR
A. Pengertian
Gastroenteritis adalah buang air besar ( BAB ) dengan jumlah yang lebih banyak dari
biasanya ( normal 100 – 200 m/ tinja ) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair,
setengah padat dan disertai frekuensi BAB yang meningkat.
( Arief Mansjoer 1999: 501 )
Gastroenteritis adalah buang air besar encer lebih dari 3 kali dalam sehari.
( WHO, 1980 )
Gastroenteritis adalah suatu peradangan pada lambung dan usus harus disertai hilangnya
cairan sebagai akibat ketidakseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran cairan dalam
tubuh.
( Buku Standar Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam, 2007 )
B. Etiologi
Dibagi dalam 3 faktor yaitu :
1. Faktor infeksi
Infeksi bakteri: vibrio cholera, E, coli, salmonella, shigella staphylococcus
Infeksi virus : entero virus
Infeksi parasit : entamoeba histolytica
2. Faktor makanan dan malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat, lemak, protein dan makanan basi serta beracun.
3. Faktor psikologis : rasa takut dan cemas.
C. Manifestasi Klinik
Jika terjadi dehidrasi, maka tanda dan gejala yang muncul sesuai dengan derajat dehidrasi
adalah :
1. Dehidrasi ringan
- Turgor kulit kurang elastic, pucat
- Membrane mukosa kering
- Nadi normal/ meningkat
- Diare < 4 kali/ hari
2. Dehidrasi sedang
- Turgor kulit jelek
- Membrane mukosa kering
- Tachycardia
- Ekstremitas dingin
- Mata cekung
- Diare 4 – 10 kali/ hari
- Hyperthermia
3. Dehidrasi berat
- Sianosis
- Anusia
- Kelopak mata cekung
- Tachicardi
- Tekanan darah menurun
- Turgor kulit sangat jelek
- Hyperthermia
- Gangguan asam basah
- Kesadaran menurun
D. Patofisiologi
Diare akibat infeksi terutama secara fekal oral, hal ini disebabkan oleh masukan atau
makanan dan minuman yang terkontaminasi tinja ditambah dengan ekskresi yang buruk,
makan yang tidak matang, bahkan yang disajikan tanpa dimasak.
Penularannya adalah transmisi orang ke orang melalui aerosoll sasi, tangan yang
terkontaminasi atau melaui aktifitas seksual, faktor penentu terjadi diare adalah
kemampuan mempertahankan tubuh terhadap mikroorganisme, yaitu faktor daya tahan
tubuh atau lingkungan lumen saluran cerna, seperti : keasaman lambung, mobilitas
lambung, imunitas, faktor penyebab yang mengurangi pathogen antara lain daya penetrasi,
yang merusak sel mukosa, kemampuan memproduksi toksin yang mempengaruhi sekresi
cairan diusus, serta daya sekat kuman.
Patofisiologi diare yang disebabkan infeksi bakteri terbagi 2 yaitu :
- Bakteri non envasif ( antero toksik genik ), toksin yang diproduksi bakteri akan terikat
pada mukosa usus halus, namun tidak merusak mukosa, toksin meningkat didalam sel,
menyebabkan sekresi anion klorida kedalam lumen usus yang diikuti air, ion karbonat,
kation natrium dan meninggalkan dubur secara deras dan banyak.
- Bakteri entero invasive yaitu diare yang menyebabkan kerusakan dinding usus berupa
nebrosis dan uiserasi dan bersifat sekrotorif ekudatif. Cairan diare dapat bercampur lender
dan darah, penyebab diare lainnya seperti parasit penyerapan air elektrolit dan zat makanan.
Mekanisme yang dilakukan virus belum jelas, kemungkinan dengan merusak sel epitel
makanan hanya superficial, sehingga mengganggu absorbs air, elektrolit dan menyebabkan
bertambahnya sekresi cairan ke dalam lumen usus, yang akan menyebabkan intoleransi
laktosa yang akhirnya memperlama diare.
E. Pathway
Diare
o Perubahan pola eliminasi
o Kekurangan volume cairan dan elektrolit
o Nutrisi kurang dari kebutuhan
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Kultur tinja
2. Pemeriksaan BAB rutin
3. Rip AED/ elektrolit
H. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pola eliminasi : diare berhubungan dengan proses infeksi pada mukosa
lambung dan usus.
2. Kekurangan volume cairan b.d pengeluaran yang berlebih.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan/ tidak
ada kuatnya absorbs, usus, mual, muntah.
4. Nyeri berhubungan dengan hiperperistartik, diare lama, iritasi kulit/ jaringan.
I. Intervensi
1. Gangguan pada eliminasi : diare b.d proses infeksi pada mukosa lambung dan usus
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien tidak diare.
K.H :
- Penurunan frekuensi defekasi
- Konsistensi kembali normal
- Klien dapat mengidentifikasi/ mengindari faktor penghambat.
Rencana tindakan :
a. Observasi dan catat defekasi, karakteristik, jumlah dan faktor pencetus.
b. Observasi demam, takikardi, letargi, leukositosis, penurunan protein serum ansietas.
c. Mengidentifikasi makanan dan cairan yang mencetuskan diare.
d. Tingkatkan kirah baring.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan tidak ada kuatnya
absorbs usus, mual, muntah.
Tujuan : kebutuhan nutrisi klien terpenuhi.
K.H :
- BB dalam batas normal.
- Tidak ada tanda – tanda malnutrisi.
- Mual, muntah berkurang.
- Makanan sesuai porsi.
Rencana Tindakan :
a. Kaji pola nutrisi klien dan perubahan yang terjadi.
b. Timbang BB.
c. Beri sedikit makanan yang tidak merangsang ( lunak/ bubur )
d. Unjurkan beristirahat sebelum makan.
4. Nyeri b.d hiperperistartik, diare lama, iritasi kulit/ jaringan.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan kep : nyeri klien berkurang.
K.H :
- Nyeri klien berkurang.
- Pasien merasa rileks/ nyaman.
Rencana tindakan :
a. Dorong pasien untuk melaporkan nyerinya.
b. Kaji tingkat rasa nyeri ( lokasi, lamanya dan intensitasnya )
c. Berikan posisi yang nyaman bagi klien.
d. Catat tanda non verbal ( missal gelisah )
A. BIODATA
1. Identitas klien
Nama lengkap : Ny. W
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 65 Tahun
T.T.L : 01 Januari 1946
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku bangsa : Indonesia
Pendidikan : SD
Alamat : Kadang malang
2. Identitas Penanggung jawab
Nama : Tn. T
Umur : 67 Tahun
Alamat : Kadang malang
Pekerjaan : Tani
Hubungan dengan pasien : Suami
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Klien mengalami BAB cair sehari lebih dari 7 kali.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Klien dibawa ke IGD RSUD Dr. Soeselo Slawi pada tanggal 4 Oktober 2011 dengan keluhan
BAB cair sehari lebih dari 7 kali. Mual, muntah, badan klien dengan suhu 37˚C, keluarga
mengatakan, klien menderita penyakit tesebut sudah 2 hari sebelum dibawa ke RSUD. Dari
hasil pemeriksaan klien dinyatakan menderita Gastroenteritis dan dianjurkan untuk rawat
inap dan akhirnya klien dirawat di Ruang Dahlia.
3. Riwayat kesehatan masa lalu
Menurut keterangan keluarga sebelumnya klien tidak pernah menderita penyakit seperti ini,
dan tidak ada anggota keluarga klien yang menderita penyakit yang sama. Klien tidak
mempunya alergi terhadap apapun, klien juga tidak merokok dan minum alcohol.
4. Genogram
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Hubungan menikah
: Hubungan anak
: Tinggal serumah
: Klien
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmetis GCS 14. E : 3, M : 6, V : 5
c. Tanda – Tanda Vital
1) Tekanan darah : 110/ 70 mm Hg
2) Denyut nadi : 82x/ m
3) Suhu tubuh : 37˚C
4) Pernafasan : 22x/ m
d. Berat Badan
1) Berat badan sebelum sakit : 55 kg
2) Berat badan sekarang : 52 kg
2. Pemeriksaan Head To Toe
a. Kepala
1) Wajah dan kulit kepala
Bentuk muka oval, ekspresi wajah gelisah dan pucat, rambut hitam tapi beruban, bersih dan
tidak rontok, tidak ada nyeri tekan.
2) Mata
Mata kanan dan kiri simetris, mata cekung, konjungtiva anemis, selera tidak ikterit, tidak
ada sektet, gerakan bola mata normal, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, fungsi
penglihatan menurun.
3) Hidung
Tidak ada polip, keadaan seputum bersih, tidak ada sektet, tidak ada radang, tidak ada
benjolan, fungsi penghidu baik.
4) Telinga
Canalis bersih, pendengaran baik, tidak ada benjolan pada daun telinga, tidak memakai alat
bantu pendengaran.
5) Mulut
Gigi bersih, tidak ada karies gigi, tidak memakai gigi palsu, gusi tidak ada peradangan, lidah
bersih, bibir kering.
b. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada nyeri tekan, tidak ada bendungan vena
jugularis dan tidak ada pembesaran kelenjar limpo.
c. Thorax dan paru
Bentuk dada normal chest simetris kanan dan kiri.
- Paru – paru
Inspeksi : pada paru – paru didapatkan data tulang iga simetris kanan dan kiri, payudara
normal, RR : 22x/ menit, pola nafas regular, bunyi vesikuler, tidak ada sesak nafas.
- Parpasi :
Vocal fremitus anteria kanan dan kiri simetris, tidak ada nyeri tekan.
Vocal fremitus posterior kanan = kiri, gerak pernafasan kanan = kiri simetris.
- Auskultasi : suara vesikuler, tidak ada rokhi maupun wheezing.
- Perkusi : suara paru – paru sonor pada paru kanan dan kiri.
d. Jantung
- Inspeksi : lokasi lotus di gic midclavikula dan denyut jantung Nampak.
- Parpasi : teraba denyut jantung dengan gerakan.
- Perkusi : di sic 5 mid axial dari laterat ke media bunyinya sonor sampai dengan sternum 2
jari ke sternum peka.
- Auskultasi : s1 = s2 murni regular, bunyi jantung normal, tidak ada mur – mur dan
gallop.
e. Abdomen
- Inspeksi : abdomen simetris, datar dan tidak ada luka.
- Auskultasi : peristartik 25x/ menit
- Parpasi : ada nyeri di kuadran kiri atas.
- Perkusi : suara hypertimpani.
f. Genitalia
Data tidak terkaji, tidak terpasang katoter.
g. Muskuluskeletal
Ekstresmitas atas : simetris, tidak ada odema atau lesi, tidak ada nyeri tekan, tangan kanan
terpasang infuse RL 20 tetes/ menit.
Ekstremitas bawah : kaki kanan dan kaki kiri simetris tidak ada kelainan.
h. Integumentum
Warna kulit kuning kecoklatan, turgor kulit jelek/ kering tidak ada lesi, tidak ada
pengurasan kulit, tidak ada nyeri tekan.
D. POLA KEGIATAN SEHARI - HARI
1. Manajemen terhadap kesehatan dan persepsi terhadap kesehatan.
Klien mengatakan kesehatan itu penting dan jika ada anggota keluarga yang sakit selalu
membawanya ke pelayanan kesehatan.
2. Nutrisi dan Metabolisme
Sebelum sakit : klien mengaku memiliki nafsu makan banyak 3x sehari dengan menu seperti
nasi, sayur bening, ayam, dan ikan asin. Makanan favorit klien yaitu bakso. Minum yang
disukai klien yaitu air putih. ( 8 gelas/ hari )
Selama sakit : klien makan 1x/ hari dengan menu yang disediakan di RS dan habis ½ porsi,
klien mengatakan nafsu makan berkurang karena setiap makan langsung muntah, minum
klien hanya 2 gelas/ hari.
3. Pola eliminasi
Sebelum sakit : klien BAB 1 – 2x/ hari, tidak ada gangguan, BAK 3 – 4/ hari dengan warna
dan bau yang khas.
Selama sakit : klien BAB lebih dari 7 kali/ hari dengan konsistensi cair, dan berlendir. BAK 2
– 3 kali/ hari dengan warna dan bau yang khas.
4. Istirahat dan tidur
Sebelum sakit : klien mengatakan istirahat dengan cukup yaitu malam hari dari jan 21.00 –
04.30 dan tidur siang dari jam 13.00 – 14.30.
Selama sakit : klien mengatakan sering terbangun karena merasa ingin BAB.
E. THERAPI
a. Infuse RL 20 TPM
b. Inj Arpisilin 3x1 Amp/ iv
c. Inj Ranitidin 3x1 Amp / iv
d. Cefotaxim 3x1/ gr/ iv
e. Ranitidin 3x1/ gr/ iv
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal Jenis pemeriksaan Nilai Normal Hasil Interpretasi
Hb
Leutosit
Hematokrit
Albumin
Ureum urin
GDS 12 – 169 / d1
4000 – 10.000 ul
L : 40 – 48 vol %
W : 37 – 43 vol %
4- 5,29/ dl
20 – 35g/ 24 jam 109/ dl
10, 150 ul
48 vol %
3,15 g/ dl
18,3 g/ 24 jam
74 gr/ dl L
H
H
L
L
L
G. ANALISA DATA
No Tanggal Data Rocus Shyptom Etiologi Problem
1.
2. 1
3. 11111….11. 5/10/2011 Ds:
- Klien mengatakan BAB 7 kali/ hari
- Klien mengatakan lemas, nyeri perut.
DO:
- TD : 110/ 70 mm Hg
- N : 82x/ m
- S : 37˚C
- RR : 22x/m
- BB sebelum sakit : 55 kg
- BB selama sakit : 53 kg
- Ekspresi gelisah dan pucat.
- Bibir kering Kehilangan volume cairan aktif Kekurangan volume cairan
2. 5/10/2011 DS :
- Klien mengatakan nafsu makan berkurang.
DO :
- Peristartic 25x/ m
- Suara hipertimpani
- Konjungtiva anemis, mata cekung
- HB : 10g/ dl
- Makan habis ½ porsi
- Turgor kulit jelek. Faktor biologi (ketidakmampuan mengabsorbsi makanan )
Ketidakseimbangan nutrisi :
kurang dari kebutuhan tubuh.
3. 5/10/2011 DS :
- Klien mengatakan sering terbangun karena merasa ingin BAB.
DO :
- Konjungtiva anemis, mata cekung.
- Ekspresi gelisah dan pucat. Ketidaknyamanan yang lama Kurang tidur.
4. 5/10/2011 DS :
- Klien mengatakan lemas.
DO :
- Makan, minum, toileting, berpidah, berpakaian, dan ambulasi/ LDM, dibantu orang
lain. Kelemahan fisik Intoleransi aktivitas
H. DAFTAR MASALAH
Diagnose Keperawatan Tanggal masalah Tanggal teratasi
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan aktif.
2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor biologis
( ketidakmampuan dalam mengabsorbsi makanan )
3. Kurang tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan fisik yang lama.
4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik. 05/10/2011
05/10/2011
05/10/2011
05/10/2011 08/10/2011
08/10/2011
08/10/2011
08/10/2011
I. RENCANA KEPERAWATAN
Tanggal Dx Tujuan dan Kriteria Intervensi Paraf
Rabu
05/10/2011 I Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan
kekurangan volume cairan teratasi dengan K.H :
- Ekspresi tidak gelisah dan tidak pucat.
- TTV dalam batas normal.
TD : 110/ 70 mm/ Hg
N : 82 x/ m
S : 37 ˚C
RR : 22x/ m
- Bibir lembab.
- Turgor kulit baik. 1. Monitor TTV
2. Pantau status dehidrasi.
3. Lakukan pengumpulan dan analisa data klien untuk mengatur
keseimbangan cairan.
4. Berikan terapi IV sesuai dengan anjuran.
5. Identifikasi factor – factor yang berkontribusi
terhadap bertambah buruknya dehidrasi
(misal obat – obatan, demam, stress0.
Rabu
05/10/2011 II Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan
kebutuhan nutrisi klien terpenuhi dengan criteria hasil :
- Nafsu makan baik.
- BAB 1 – 2 / hari dengan konsistensi lunak dan bau yang khas.
- Albumin 4g/ dl 1. Ketahui makanan kesukaan klien.
2. Berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana memenuhinya.
3. Tawarkan makanan porsi besar disiang hari ketika nafsu makan tinggi.
4. Berikan makanan yang sesuai dengan pribadi klien,budaya dan agama.
Rabu
05/10/2011 III Setelah dilakukan tindakan keperawatan delama 3 x 24 jam diharap klien
merasa nyaman dan tidur klien terpenuhi dengan K.H:
- Istirahat klien terpenuhi.
- Mata tidak cekung.
- Klien Nampak segar. 1. Anjurkan klien untuk menghindari makanan dan minuman
pada jam tidur yang dapat mengganggu tidur.
2. Kaji pola tidur.
3. Kolaborasi dengan ahli medis pemberian obat tidur.
Rabu
05/10/2011 IV Setelah tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan klien mampu
beraktifitas secara mandiri dengan K.H :
- Klien beraktifitas secara mandiri tanpa bantuan orang lain, keluarga dan perawat. 1.
Libatkan keluarga dalam pemenuhan aktifitas klien.
2. Kaji respon emosi.
3. Bantu klien untuk mengubah posisi secara berkala dari bersandar, duduk, berdiri dan
ambulasi yang dapat ditoleransi
J. TINDAKAN KEPERAWATAN
Tanggal Jam Dx Emplementasi Respon Paraf
06/10/ 2011 09.00 I 1. Mengukur tanda – tanda vital.
3. Memberikan terapi IV
- Inj Ranitidin x 1 amp/ IV
- Inj Ampisilin 3 x 1 amp/ IV
L. CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal Jam Dx Catatan Perkembangan Paraf
06/10/2011 11.00 I S : - Klien mengatakan BAB 2 – 3x/ hari.
O : - Ekspresi tenang dan tidak pucat
- Bibir lembab. - Turgor kulit baik.
A : Masalah teratasi.
P : Hentikan intervensi.
06/10/2011 12.00 II S : - Klien mengatakan nafsu makan sudah
kembali.
O : - Albumin 4g/ dl
- Konjungtiva an anemis, tidak pucat.
A : Masalah teratasi.
P : Hentikan intervensi.
07/10/2011 10.00 III S : - Klien mengatakan tidur malam dari jam
21.00 – 05.00 dan tidur siang dari jam
13.00 – 14.00 WIB.
O : Ekspresi tenang.
A : Masalah teratasi.
P : Hentikan intervensi.
08/10/2011 10.00 IV S ; - Klien mengatakan tidak lemas lagi.
O : - Toileting dan berpakaian secara mandiri.
A : Masalah teratasi.
P : Hentikan intervensi.