Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
EKA PURWANTINI
NIM. 1117004
Bismillahirrahmanirrahiim.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat NYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Eka Purwantini
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
salah satu profesi kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan
berbagai bidang. Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan
pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara
pemberi perawatan, pembuat keputusan klinik dan etika, pelindung dan advokat bagi
B. Tujuan Makalah
PEMBAHASAN
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai kedudukannya dalam, suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan
sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari
perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu. (Kozier Barbara,
1995:21).
Perawat atau Nurse berasal dari bahasa latin yaitu dari kata Nutrix yang berarti
merawat atau memelihara. Harlley Cit ANA (2000) menjelaskan pengertian dasar
seorang perawat yaitu seseorang yang berperan dalam merawat atau memelihara,
membantu dan melindungi seseorang karena sakit, injury dan proses penuaan dan
Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat
dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan
Fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
untuk menghadapi penyakit dan disabilitas kronik dengan meluangkan sebgaian waktu
merupakan subyek.
B. Definisi Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang berkumpul dan tinggal di satu tempat di bawah satu
5. Keluarga SEJAHTERA TAHAP III PLUS : keluarga yang telah dapat memenuhi
C. Peran Perawat
Merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang
sesuai dengan kedudukan dan system, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan social
baik dari profesi perawat maupun dari luar profesi keperawatan yang bersifat konstan.
bantuan kepada klien dan keluarga klien dengan menggunakan energy dan waktu
yang minimal. Selain itu, dalam perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan,
keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat dan
sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat
perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatannya dilakukan dari yang
klien. Perawat membuat keputusan sendiri atau berkolaborasi dengan klien dan
keluarga. Dalam setiap situasi seperti ini, perawat bekerja sama, dan berkonsultasi
Ramos,1995).
aman bagi klien dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan
serta melindungi klien dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu
tindakan diagnostic atau pengobatan. Contoh dari peran perawat sebagai pelindung
adalah memastikan bahwa klien tidak memiliki alergi terhadap obat dan
sebagai advokat, perawat melindungi hak klien sebagai manusia dan secara hukum,
perawat memberikan informasi tambahan bagi klien yang sedang berusaha untuk
memutuskan tindakan yang terbaik baginya. Selain itu, perawat juga melindungi
hak-hak klien melalui cara-cara yang umum dengan menolak aturan atau tindakan
yang mungkin membahayakan kesehatan klien atau menentang hak-hak klien.
Peran ini juga dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas
informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya
4. Manager Kasus
anggota tim kesehatan lainnya, misalnya ahli gizi dan ahli terapi fisik, ketika
model praktik memberikan perawat kesempatan untuk membuat pilihan jalur karier
yang ingin ditempuhnya. Dengan berbagai tempat kerja, perawat dapat memilih
antara peran sebagai manajer asuhan keperawatan atau sebagai perawat asosiat
5. Rehabilitator
6. Pemberi Kenyamanan
ditujukan pada manusia secara utuh bukan sekedar fisiknya saja, maka memberikan
sebagai individu yang memiliki perasaan dan kebutuhan yang unik. Dalam
7. Komunikator
sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas.
Dalam memberikan perawatan yang efektif dan membuat keputusan dengan klien
dan keluarga tidak mungkin dilakukan tanpa komunikasi yang jelas. Kualitas
8. Penyuluh
9. Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan
yang terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya
10. Edukator
11. Konsultan
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien
12. Pembaharu
kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian
pelayanan keperawatan.
D. Fungsi Perawat
Definisi fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada. dalam menjalankan
1. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana
sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia
2. Fungsi Dependen
instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang
diberikan. Hal ini biasanya silakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum,
3. Fungsi Interdependen
ketergantungan di antara satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila
bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama tim dalam pemberian pelayanan seperti
kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga
dari dokter ataupun lainnya, seperti dokter dalam memberikan tindakan pengobatan
bekerjasama dengan perawat dalam pemantauan reaksi obat yang telah diberikan.
1. Perbedaan perkembangan
2. Perbedaan budaya
3. Perbedaan gender
4. Gangguan pendengaran
5. Gangguan penglihatan
Hubungan yang baik antar perawat dengan pasien akan terjadi bila :
pada pribadi pasien yang disebabkan oleh penyakit yang dideritanya,antara lain
4. Perawat harus memahami keberadaan pasien sehingga dapat bersikap sabar dan
5. Dapat bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas segala risiko yang
keperawatan,dimana inti dari filsafat tersebyut adalah hak dan martabat manusia. Karena
itu, fokus dari etika keperawatan ditujukan terhadap sifat manusia yang unik. Untuk
individu,kelurga,dan masyarakat.
luhur keperawatan.
kesehatan serta upaya kesejahteraan pada umumnya sebagai bagian dari tugas dan
2. Faktor Perawat : secara kuantitas jumlah perawat masih kurang. Secara kualitas,
belum optimal. Hal ini terjadi karena "basic" pendidikan perawat yang berbeda-
beda, kemauan menambah ilmu pengetahuan masih kurang, kepercayaan diri yang
kurang. Terlalu muda khususnya bagi perawat yang ada di desa (PKD) sehingga
dengan rasa sesama Corps ( " ESPRIT DE CORPS ") yang kurang. Masih ada
Masyarakat
suatu cita-cita bagi sebagian orang. Namun, adapula orang yang menjadi perawat
sebagai alternatif terakhir dalam menentukan pilihan hidupnya. Terlepas dari semua
itu, perawat merupakan suatu profesi yang mulia. Seorang perawat mengabdikan
dirinya untuk menjaga dan merawat klien tanpa membeda-bedakan mereka dari segi
apapun. Setiap tindakan dan intervensi yang tepat yang dilakukan oleh seorang
perawat, akan sangat berharga bagi nyawa orang lain. Seorang perawat juga
mengemban fungsi dan peran yang sangat penting dalam memberikan asuhan
kesehatan dan mengkritisi berbagai aspek yang terdapat dalam pelayanan kesehatan.
pelayanan keperawatan. Oleh karena itu, citra seorang perawat kian menjadi sorotan.
Hal ini tentu saja merupakan tantangan bagi profesi keperawatan dalam
Menjadi seorang perawat ideal bukanlah suatu hal yang mudah, apalagi untuk
membangun citra perawat ideal di mata masyarakat. Hal ini dikarenakan kebanyakan
masyarakat telah didekatkan dengan citra perawat yang identik dengan sombong,
tidak ramah, genit, tidak pintar seperti dokter dan sebagainya. Seperti itulah kira-kira
banyak digambarkan masyarakat memang tidak mudah, tapi itu merupakan suatu
perawat profesional seharusnya dapat menjadi sosok perawat ideal yang senantiasa
lebih tinggi sehingga ia lebih matang dari segi konsep, teori, dan aplikasi. Namun,
hal itu belum menjadi jaminan bagi perawat untuk dapat menjadi perawat yang ideal
karena begitu banyak aspek yang harus dimiliki oleh seorang perawat ideal di mata
masyarakat.
Perawat yang ideal adalah perawat yang baik. Begitulah kebanyakan orang
menjawab ketika ditanya mengenai bagaimana sosok perawat ideal di mata mereka.
perawat dapat bersikap baik dalam arti lembut, sabar, penyayang, ramah, sopan dan
baik yang dilakukan oleh seorang perawat terhadap klien saat menjalankan tugasnya
di rumah sakit. Hal itu memang sangat disayangkan karena bisa membuat citra
perawat menjadi tidak baik di mata masyarakat. Ternyata memang hal-hal seperti
baik dalam hal menjalankan peran dan fungsi sebagai perawat. Seorang perawat
profesional haruslah mampu menjalankan peran dan fungsinya dengan baik. Adapun
akan menekankan peran yang menurut saya paling penting dalam membangun citra
komunikator.
utama bagi seorang perawat. Perawat profesional yang dapat memberikan asuhan
keperawatan dengan baik dan terampil akan membangun citra keperawatan menjadi
lebih baik di mata masyarakat. Saat ini, perawat vokasional memang masih
perawat profesional saat ini, diharapkan dapat melengkapi kompetensi yang dimiliki
sangat berguna bagi perawat profesional saat menjelaskan maksud dan tujuan dari
asuhan keperawatan yang diberikan secara rasional kepada klien. Hal ini tentu saja
akan membawa dampak baik bagi terciptanya citra perawat ideal di mata masyarakat
Masyarakat yang menjadi klien dalam asuhan keperawatan akan memiliki kebutuhan
yang relatif terhadap rasa nyaman. Mereka mengharapkan perawat dapat memenuhi
kebutuhan rasa nyaman mereka. Oleh karena itu, peran perawat sebagai pemberi
kenyamanan, merupakan suatu peran yang cukup penting bagi terciptanya suatu citra
dalam diri klien akan rasa nyaman. Kenyamanan yang tercipta akan membantu klien
Pemberian rasa nyaman yang diberikan perawat kepada klien dapat berupa sikap
atau perilaku yang ditunjukkan dengan sikap peduli, sikap ramah, sikap sopan, dan
sikap empati yang ditunjukkan perawat kepada klien pada saat memberikan asuhan
perawatan. Klien akan merasa nyaman dan tidak merasa asing di rumah sakit.
Perilaku itu juga dapat menciptakan citra perawat yang ideal di mata klien itu sendiri
menjadi komunikator yang baik. Klien juga manusia yang membutuhkan interaksi
pada saat ia menjalani asuhan keperawatan. Interaksi verbal yang dilakukan dengan
perawat dan profesi kesehatan lainnya, serta sumber informasi dan komunitas.
Kualitas komunikasi yang dimiliki oleh seorang perawat merupakan faktor yang
saat berhadapan dengan klien, keluarga maupun dengan siapa saja yang
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan demikian peran dan fungsi perawat itu sangat penting untuk pelayanan
kesehatan, demi meningkatkan dan melaksanakan kualitas kesehatan yang lebih baik.
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiapi hari selalu berhubungan
dengan kita .keadaan ini perlu kita sadari sepenuhnya bahwa setiap individu
merupakan bagiannya dan di keluarga juga semua dapat di ekspresikan tanpa hambatan
yang berarti .
B. Saran
Bailon,S.G. & Maglaya ,A. 1978.perawatan kesehatan keluarga :suatu pendekatan proses