You are on page 1of 4

PEMERIKSAAN PALPASI LEOPOLD

PENGERTIAN DAN TUJUAN PROSEDUR


Pemeriksaan palpasi Leopold adalah suatu teknik pemeriksaan pada ibu hamil
dengan cara perabaan yaitu merasakan bagian yang terdapat pada perut ibu hamil
menggunakan tangan pemeriksa dalam posisi tertentu, atau memindahkan bagian-bagian
tersebut dengan cara-cara tertentu menggunakan tingkat tekanan tertentu. Teori ini
dikembangkan oleh Christian Gerhard Leopold. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan
setelah Usia Kehamilan 24 minggu, ketika semua bagian janin sudah dapat diraba. Teknik
pemeriksaan ini utamanya bertujun untuk menentukan posisi dan letak janin pada uterus,
dapat juga berguna untuk memastikan usia kehamilan ibu dan memperkirakan berat janin.
Pemeriksaan palpasi leopold terdiri empat bagian, yaitu Pemeriksaan palpasi
leopold I, Pemeriksaan palpasi leopold II, Pemeriksaan palpasi leopold III dan Pemeriksaan
palpasi leopold IV. Untuk membantu dalam memudahkan pemeriksaan, maka persiapan
yang perlu dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan adalah:
1. Instruksikan ibu hamil untuk mengosongkan kandung kemihnya.
2. Menempatkan ibu hamil dalam posisi berbaring telentang, tempatkan bantal kecil di
bawah kepala untuk kenyamanan.
3. Menjaga privasi.
4. Menjelaskan prosedur pemeriksaan.
5. Menghangatkan tangan dengan menggosok bersamaan.
6. Menggunakan telapak tangan untuk palpasi bukan jari.
GAMBAR I.1
Pemeriksaan Palpasi Leopold I s.d. IV

PROSEDUR DAN TAHAP PEMERIKSAAN


I. Pemeriksaan palpasi leopold I
Pemeriksaan palpasi leopold I Bertujuan untuk menentukan usia kehamilan dan
juga untuk mengetahui bagian janin apa yang terdapat di fundus uteri (bagian atas
perut ibu)
Teknik Pemeriksaan : memposisikan ibu dengan lutut fleksi kaki ditekuk 450 atau
lutut bagian dalam diganjal bantal dan pemeriksa menghadap ke arah ibu.
Kemudian menengahkan uterus dengan menggunakan kedua tangan dari arah
samping umbilical. Kedua tangan meraba fundus kemudian menentukan TFU
dengan meraba bagian Fundus dengan menggunakan ujung kedua tangan, tentukan
bagian janin.
MENENTUKAN USIA KEHAMILAN :
a. Pada usia kehamilan 12 minggu, fundus uterus dapat teraba 1-2 jari di atas
simpisis
b. Pada usia kehamilan 16 minggu, fundus uterus dapat teraba di antara simpisis
dan pusat
c. Pada usia kehamilan 20 minggu, fundus uterus dapat teraba 3 jari di bawah
pusat
d. Pada usia kehamilan 24 minggu, fundus uterus dapat teraba tepat di pusat
e. Pada usia kehamilan 28 minggu, fundus uterus dapat teraba 3 jari di atas pusat
f. Pada usia kehamilan 32 minggu, fundus uterus dapat teraba di pertengahan
antara Prosesus Xipoideus dan pusat
g. Pada usia kehamilan 36 minggu, fundus uterus dapat teraba 3 jari di bawah
Prosesus Xipoideus
h. Pada usia kehamilan 40 minggu, fundus uterus dapat teraba di pertengahan
antara Prosesus Xipoideus dan pusat. (Lakukan konfirmasi dengan wawancara
dengan pasien untuk membedakan dengan usia kehamilan 32 minggu).
1.2 Gambar Tinggi Fundus Uteri (TFU) Dikonversikan dengan Usia Kehamilan
(UK)
II. Pemeriksaan palpasi leopold II
Pemeriksaan palpasi leopold II bertujuan untuk menentukan bagian janin yang
berada pada kedua sisi uterus, pada letak lintang tentukan di mana kepala janin.
Teknik Pemeriksaan : Posisi ibu masih dengan lutut fleksi (kaki ditekuk) dan
pemeriksa menghadap ibu, meletakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral
kanan dan telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secara sejajar dan
pada ketinggian yang sama. Mulai dari bagian atas tekan secara bergantian atau
bersamaan (simultan) telapak tangan tangan kiri dan kanan kemudian geser ke arah
bawah dan rasakan adanya bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau
bagian-bagian kecil (ekstremitas).

III. Pemeriksaan palpasi leopold III


Pemeriksaan palpasi leopold III bertujuan untuk menentukan bagian janin apa
(kepala atau bokong) yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian
janin tersebut sudah memasuki pintu atas panggul (PAP).
Teknik Pemeriksaan: Posisi ibu masih dengan lutut fleksi (kaki ditekuk) dan
pemeriksa menghadap ibu. Meletakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding
lateral kiri bawah, telapak tangan kanan bawah perut ibu. Menekan secara lembut
dan bersamaan/bergantian untuk mentukan bagian terbawah bayi, Gunakan tangan
kanan dengan ibu jari dan keempat jari lainnya kemudian goyang bagian terbawah
janin. Akan teraba keras, bulat dan hampir homogen adalah kepala sedangkan
tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah bokong. Apabila bagian terbawah
janin sudah memasuki PAP, maka saat bagian bawah digoyang, sudah tidak bias
seperti ada tahanan.

IV. Pemeriksaan palpasi leopold IV


Pemeriksaan untuk mengkonfirmasi ulang bagian janin apa yang terdapat di bagian
bawah perut ibu, serta untuk mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah
memasuki pintu atas panggul.
Teknik Pemeriksaan : Pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu, dengan posisi kaki
ibu lurus. Meletakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan
kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas
simfisis. Menemukan kedua ibu jari kiri dan kanan kemudian rapatkan semua jari-
jari tangan yang meraba dinding bawah uterus.
Perhatikan sudut yang terbentuk oleh jari-jari: bertemu (konvergen) atau tidak
bertemu (divergen)
Setelah itu memindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah
bayi, bila presentasi kepala upayakan memegang bagian kepala di dekat leher dan
bila presentasi bokong upayakan untuk memegang pinggang bayi,
Memfiksasi bagian tersebut ke arah pintu atas panggul kemudian meletakkan jari-
jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh
bagian terbawah telah memasuki pintu atas panggul.

DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri; Obstetri Fisiologi-Obstetri Patologi. Jakarta :


EGC.
Rachmawati, I.N., Budiati, T., & Rahmawati, C. 2008. Panduan Praktikum Prosedur
Pemeriksaan Fisik Antenatal. Depok: UI.

You might also like