You are on page 1of 20
[KONSTRUKS! DIAGRAM LINGKARAN PADA MOTOR INDUKS! ROTOR SANGKAR} 1.1 Latar Belakang Motor induksi merupakan jenis motor AC yang banyak dipakai di industry karena beberapa keuntungan yang dimilikinya. Karena banyak dipakai di industry maka performa dari suatu motor induksi merupakan hal penting yang harus dipethatikan dalam pengoperasiannya. Salah satu cara mudah untuk menganalisa performa suatu motor adalah dengan menggunakan diagram lingkaran yang diperoleh dengan melakukan suatu ut sederhana. Karakteristik motor dapat diketahui dengan hasil dari uji perhitungan dan penggambaran diagram lingkaran tersebut yang berguna untuk mengetahui performa motor itu senditi. Diagram lingkaran motor induksi digunakan untuk memeproleh parameter- parameter daya dan rugi-rugi daya. Parameter-parameter tersebut berguna untuk mengetahui performa motor induksi, Parameter-parameter yang dapat diketahui dari penggambaran diagram lingkaran datah daya input, days output, slip, power factor, rugi- rugi daya, arus nominal, efisiensi motor, dan torsi maksimum. Pada tugas besar ini akan di analisa dan dibuat diagram lingkaran pada motor induksi rotor sangkar. Berikut dengan pertanyaan, pembahasan, dan bahasa pemrograman bahasa c, untuk menghitung parameter-parameter yang digunakan untuk membuat diagram lingkaran tersebut. 1.2, Perumusan Masalah Diagram lingkaran dari suatu motor induksi digunakan untuk mengetabui parameter daya dari suatu motor induksi, Dan diagram lingkaran motor induksi dapat digambarkan dengan menggunakan data yang diperoleh dari Test tanpa beban Test hubung singkat © Test resistansi stator Dari data yang diperoleh, akan dibuat diagram lingkaran pada motor induksi rotor sangkar dilihat dari beberapa langkah yang dibuat, Politeknik Negeri Bandung Page 1 [KONSTRUKS! DIAGRAM LINGKARAN PADA MOTOR INDUKS! ROTOR SANGKAR} 1.3. Ruang Lingkup Masalah Sesuai dengan judul “Konstruksi Diagram Lingkaran Pada Motor Induksi Rotor Sngkar” Maka ruang lingkup masalah dibatasi pada: © Pengambilan data Motor induksi rotor sangkar © Pembuatan diagram lingkaran dengan meggunakan rumus-rumus yang tersedia. © Pembuatan soal dan pembahasan agar mudah dimengerti. © Pembuatan program untuk mencari parameter-parameter untuk membuat diagram lingkaran dengan menggunakan bahasa pemrograman bahasa C. 1.4 Metode Pembahasan Teori mengenai Motor induksi rotor sangkar secara umum dan diagram lingkaran secara khusus untuk mendapatkan langkah-langkah untuk menggambarkan diagram lingkaran dan langkah pengujiannya, Selanjutnya dibuat program untuk mencari parameter-parameter_ motor induksi rotor sangkar dan memudahkan untuk membuat diagram lingkaran dengan menggunakan bahasa pemrograman bahasa C. Selajumnya dibuat pertanyaan dan pembahasan mengenai diagram lingkaran motor induksi rotor sangkar agar mudah dimengerti dan dipahami maksud dari paper ini. Dan terakhir menarik kesimpulan dati hasil-hasil yang didapat 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan paper disusun sebagai berikut: © Bab [ Berisi Pendahuluan Bab Il Berisi teori dasar mengenai motor induksi, motor induksi rotor sangkar, dan diagram lingkaran, © Bab TIL Berisi cara dan langkah-ta ngkah untuk membuat diagram Jingkaran pada motor induksi rotor sangkar. © Bab IV berisi tentang soal, pembahasan dan pemrograman yang dapat ‘menunjang paper ini. Bab V berisi kesimpulan yang ditarik dari hasil paper ini. Politeknik Negeri Bandung Page 2 [KONSTRUKS! DIAGRAM LINGKARAN PADA MOTOR INDUKS! ROTOR SANGKAR} 2.1 Motor Induksi 2.1.1 Pengertian Motor induksi tiga fasa merupakan motor listrik arus bolak-balik yang paling banyak digunakan dalam dunia industri, Dinamakan motor induksi karena pada kenyataannya arus rotor motor ini bukan diperoleh dari suat sumber listrik, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar. Dalam kenyataannya, motor induksi dapat diperlakukan sebagai sebuah transformator, yaitu dengan kumparan stator sebagai kumparan_ primer yang diam, sedangkan kumparan rotor sebagai kumparan sekunder yang berputar. Motor induksi tiga fasa berputar pada kecepatan yang pada dasamya adalah Konstan, mulai dati tidak berbeban sampai mencapai keadaan beban penuh. Kecepatan putaran motor ini dipengaruhi oleh frekuensi, dengan demikian pengaturan kecepatan tidak dapat dengan mudah dilakukan terhadap motor ini. Walaupun demikian, motor induksi tiga fasa memiliki beberapa keuntungan, yaitu sederhana, konstruksinya kokoh, harganya relatif murah, mudah dalam melakukan perawatan, dan dapat diproduksi dengan karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan industri. 2.1.2 Konstruksi Motor Induksi Tiga Fasa Sebuah motor induksi tiga fasa memiliki konstruksi yang hampir sama dengan motor listrik jenis luinnya, Motor ini memiliki dua bagian utama, yaitu stator yang merupakan bagian yang diam, dan rotor sebagai bagian yang berputar sebagaimana diperlihatkan pada gambar 2.1. Antara bagian stator dan rotor dipisahkan oleh celah udara yang sempit, dengan jarak berkisar dari 0,4. mm sampai 4 mm, Politeknik Negeri Bandung Page 3 [KONSTRUKS! DIAGRAM LINGKARAN PADA MOTOR INDUKS! ROTOR SANGKAR} Gambar 2.1 Penampang Stator dan Rotor Motor Induksi Tiga Fasa 2.1.2.1 Stator Stator terdiri atas tumpukan laminasi inti yang memiliki alur yang menjadi tempat kumparan dililitkan yang berbentuk silindtis. Alur pada tumpukan laminasi inti diisolasi dengan kertas (Gambar 2.2.(b)). Tiap elemen laminasi inti dibentuk dari lempengan besi (Gambar 2.2.(a)). Tiap lempengan besi tersebut memiliki beberapa alur dan beberapa lubang pengikat untuk menyatukan inti. Tiap kumparan tersebar dalam alur yang disebut belitan fasa dimana untuk motor tiga fasa, belitan tersebut terpisah secara listrik sebesar 1200, Kawat kumparan yang digunakan terbuat dari tembaga yang dilapis dengan isolasi tipis. Kemudian tumpukan inti dan belitan stator diletakkan dalam cangkang silindris (Gambar 2.2.(0)). Berikut ini contoh lempengan laminasi inti, lempengan inti yang telah disatukan, belitan stator yang telah dilekatkan pada cangkang Ivar untuk motor induksi tiga fase Odo (a) >) © Gambar 2.2 Komponen Stator Motor Induksi Tiga Fasa = {a) Lempengan inti, (b) Tumpukan Inti dengan Kertas Isolasi pada Beberapa Alurnya, (c) Tumpukan Inti dan Kumparan dalam Cangkang Stator. Politeknik Negeri Bandung Page 4 [KONSTRUKSI DIAGRAM LINGKARAN PADA MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR) 2.1.2.2 Rotor Berdasarkan jenis rotornya, motor induksi ti fasa dapat dibedakan menjadi dua jjenis, yang juga akan menjadi penamaan untuk motor tersebut, yaitu rotor belitan (wound rotor) dan rotor sangkar tupai (squirrel cage rotor), 2.1.2.2.1 Rotor Belitan Jenis rotor belitan terdiri dari satu set lengkap belitan tiga fasa yang merupakan bayangan dari belitan pada statornya. Belitan tiga fasa pada rotor belitan biasanya terhubung Y, dan masing-masing ujung dari tiga kawat belitan fasa rotor tersebut dihubungkan pada slip ring yang terdapat pada poros rotor.Belitan-belitan rotor ini kemudian dihubung s yekatkan_ melalui sikat (brush) yang menempel pada slip ring, dengan menggunakan sebuah perpanjangan kawat untuk tahanan lua. 21. 2 Rotor Sangkar Rotor sungkar mempunyai kumparan yang tendiri atus beberapa batang konduktor yang disusun sedemikian rupa hingga menyerupai sangkar tupaiRotor terdiri dari tumpukan lempengan besi tipis yang dilaminasi dan batang konduktor yang mengitarinys (pethatikan gambar 2.5(a)).Tumpukan besi yang dilaminasi disatukan untuk membentuk inti rotor. Alumunium (sebagai batang konduktor) dimasukan ke dalam slot dati inti rotor untuk membentuk serangkaian konduktor yang mengelilingi inti rotor, Rotor yang terdiri da rotor, ujung-ujungnya dihubung singkat dengan menggunakan cincin hubung singkat sederetan batang-batang konduktor yang terletak pada alur-alur sekitar permukaan (shorting ring) atau disebut juga dengan end ring @ (o) Politeknik Negeri Bandung Page 5 = [KONSTRUKSI DIAGRAM LINGKARAN PADA MOTOR INDUKS! ROTOR SANGKAR} Gambar 2.3 (a) Rotor Sangkar Tupai dan Bagian-bagiannya (b) Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar Tupai 2.1.3 Prinsip Kerja Motor Induksi Pada saat terminal tiga fasa stator motor induksi diberi suplai tegangan tiga fasa seimbang, maka akan mengalir arus pada konduktor di tiap belitan fasa stator dan akan menghasilkan fluksi bolak-balik . Amplitudo fluksi per fasa yang dihasilkan berubah secara sinusoidal dan menghasilkan fluks resultan (medan putar) dengan magnitud yang nilainya Konstan yang berputar dengan kecepatan sinkron : ne 1206 (2.2) dimana, ‘n= kecepatan sinkron/medan putar (rpm) [= frekuensi sumber daya (Hz) P= jumlah kutub motor induksi Medan putarakan memotong konduktor-konduktor belitan rotor yang diam. Hal ini terjadi Karena adanya perbedaan relatif antara kecepatan fluksi yang berputar dengan konduktor rotor yang diam, yang disebut juga dengan slip (s). Ns = 2, ns s= 2.2 Perbedaan Motor Induksi Rotor Sangkar dan Belitan Perbedaan mendasar dari rotor belit dengan rotor sangkar bajingadalah terdapat pada konstruksi rotor. Rotor sangkar bajing mempunyai: © Tahanan rotor tetap © Arus starting tinggi + Torsi starting rendah Politeknik Negeri Bandung Page 6 [KONSTRUKS! DIAGRAM LINGKARAN PADA MOTOR INDUKS! ROTOR SANGKAR} Rotor belit: © Memungkinkan tahanan luar dihubungkun ke tahanan rotormelalui slip ring yang terhubung ke sikat. ‘© Arus starting rendah © Torsi starting tinggi Kelebihan motor induksi: + Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila motor dengan rotor sangkar. ‘+ Harganya relatif murah untuk industri dan kehandalannya tinggi ‘© Effisiensi relatif tinggi pada keadaan normal dan tidak ada sikat schingga rugi gesekan kecil, © Biaya pemeliharian rendah Kekurangan motor induksi: © Kecepatan tidak mudah dikontrol Power faktor rendah pada bebvan ringan © Arus start anya $—7 kali dari arus nominal Politeknik Negeri Bandung Page 7 [KONSTRUKSI DIAGRAM LINGKARAN PADA MOTOR INDUKS! ROTOR SANGKAR} 2.3 Diagram Lingkaran Diagram lingkaran dimaksudkan untuk lebih mempetmudah analisis dan perhitungan motor induksi disamping model rangkaian yang sudah ada, Cara ini muncul karena cara sebelumnya kurang praktis. Yaitu setiap perubahan beban memerlukan perubahan perhitungan berdasarkan pada model rangkaian yang baru pula. Diagram lingkaran dapat dikonstruksi dengan menggunakan data yang diperoleh dari: a. Beban nol (tanpa beban) b. Test hubung singkat (rotor ditahan) cc. Test resistansi stator Gambar 2.4 Contoh gambar Diagram Lingkaran Politeknik Negeri Bandung Page 8 [KONSTRUKS! DIAGRAM LINGKARAN PADA MOTOR INDUKS! ROTOR SANGKAR} 3.1 Pembuatan Diagram Lingkaran Adapun Jangkah-langkah pembuatan diagram lingkaran pada motor induksi rotor sungkar adalah sebagai berikut a) Dari tes tanpa beban Io dan oo dapat dibitung. Vector Io lagging sebesar oo tethadap tegangan V. b) Dari tes hubung singkat, arus I, = dalam ‘magnitude dan fasa. Titik O° dan A terletak dalam lingkaran yang dimaksud. Dengan membuat garis tegak lurus pada tengah-tengah garis O’A dan memotong O'D yang sejajar dengan sumbu x (OG) di titik C. Titik C adalah pusat lingkaran dengan radius CO’. Garis O"A disebut sebagai garis output. ©) Garis torsi: membagi rugi-tugi tembaga stator dan rotor. AG menyatakan input daya, FG menyatakan rugi-rugi yang tetap yaitu rugi-tugi inti stator, friksi, dan rugi-rugi belitan, AF menyatukan jumlah rugi-rugi tembaga rotor dan stator. AE ‘ugi tembaga rotor dan EF = Rugi tembaga stator. O°E, disebut garis torsi. ‘Cara menentukan titik E pada motor induksi rotor sangkar: a) Dari test resistansi stator dapat diketahui resistansi stator per fasa. Besarnya daya masuk saat test hubung singkat diperkirakan sama dengan besamya rugi-rugi tembaga secara total pada motor (rugi inti diabaikan). Rugi tembaga Stator = 3.1.7. R1 Rugi tembaga Rotor= Wy 3.4.7 RL AB _ Was= 3yg2R Sadi, 42 = Was“ Sins" Rt Bg? Rt b)_Diasumsikan bahwa motor induksi berputar dan menyerap arus dari jala-jala sebsar OL, kemudian dari titik L, tarik garis tegak lurus ke OG dan berhenti pada titik K. Politeknik Negeri Bandung Page 9 [KONSTRUKS! DIAGRAM LINGKARAN PADA MOTOR INDUKS! ROTOR SANGKAR} + IK =Menunjukkan rugi-rugi tetap yang terjadi di dalam motor IN =Rugi tembaga stator © NL=Daya masuk ke rotor © NM=Rugi tembaga stator *) ML=Daya keluar dari rotor LK =Total daya masuk ke motor ) Sehingga: V3. V,,.J V3. V,.JN = Rugi tembaga pada stator = Rugi-rugi yang terjadi pada motor V3. V,.NL = Daya masuk pada bagian rotor «. torsi V3. V,.NM = Rugi tembaga pada bagian rotor V3.V,.ML= Daya keluar rotor atau daya mekanis V3. V;.LK = Daya masuk motor V3. V,.MK =Rugi total yang terjadi pada motor Mi __ Daya eluar motor 2 ME Payakeluar moter _ Beisionsi UK ~ Daya masuk motor NM _ Rugitembaga rotor * t= “Dayamasue rotor’ ~ SHP 4 Mi_ poyaxeluarrotor _y_g Nr _ _Kecepatan Rotor NL Dayamasuk rotor — Ns Kecepatan Sinkron LK _ Dayamasuk motor py) 0 + ge Seer = Faktor daya motor . uv ve ‘ " rege: ci os e ‘ ‘ y KO 4 rhea WY AA 6 | | FIXED LOSS i pee | penile nei aco 7 : Gambar 3.1 Diagram Lingkaran Motor Induksi Politeknik Negeri Bandung Page 10 [KONSTRUKS! DIAGRAM LINGKARAN PADA MOTOR INDUKS! ROTOR SANGKAR} 4.1 Soal 1. Suatu motor 11 KW, 400 Volt, 50 Hz, 4 kutub, 3 fasa, hubung delta memberikan hhasil test sebagai berikut Test tanpa beban 2400V, BA. 1000 w. ‘Test hubung singkat — : 100, 2A, 1750 W. Gambarkanlah diagram lingkaran dan berikanlah estimasi dari diagram tersebut a, Anus dan factor daya penuh, b. Kemungkinan Daya output maksimum ¢. Kemungkinan factor kerja operasi yang paling baik. Data berikut didapat dari suatu motor 3.73 KW, 200 volt, 50 Hz, Kutub 4, 3 fasa. ‘Test tanpa beban 200, 5A, 350 W ‘Test hubung singkat — : 100, 26A, 1700 W Gambarkanlah diagram Tingkaran dan berikanlah estimasi dari diagram tersebut untuk kondisi beban penuh hal-hal berikut : Anus input b. Pactor daya c. Torsi maksimum dalam terminology torsi beban penuh, Rugi tembaga rotor pada saat berhenti adalah separuh rugi tembaga total. Sebuah motor induksi tiga fasa, 400 volt diuji dan menghasilkan data sbbs: ‘Test tanpa beban 400, 9A, 1250 W ‘Test hubung singkat = 150V, 38A, 4000 W Bila rating normal adalah 14.91 KW, tentukan dari diagram lingkaran arus beban penuh, factor daya, dan slip. Gambarkan diagram lingkaran pada sebuah motor induksi tiga fasa 20HP, 400 Volt, 6 kutu, Data hasil test adalah: Test tanpa beban 2Vo=400V, b=11A, — cos=0.2 ‘Test hubung singkat :V,=100V, =25A, — cos@=04 Rugi tembaga rotor saat diam adalah setengahnya dari rugi tembaga total. Dari diagram lingkaran, tentukan: a, Anus jala-jala, slip, efisiensi, dan factor daya saat beban penuh b. Torsi maksimum Politeknik Negeri Bandung Page 11 [KONSTRUKS! DIAGRAM LINGKARAN PADA MOTOR INDUKS! ROTOR SANGKAR} 5. Suatu motor 4100 W, 500 Volt, 50 Hz, 4 kutub, 3 fasa, hubung delta memberikan hasil test sebagai berikut: Test tanpa beban 2500V, BA, 1200 w. ‘Test hubung singkat — : 200V, I3A, 1700 Ww. Gambarkanlah diagram lingkaran dan berikanlah estimasi dari diagram tetsebut: Anus dan factor daya penuh, b, Kemungkinan Daya output maksimum ¢. Kemungkinan factor kerja operasi yang paling baik 4.2 Pembahasan 1. Test tanpa beban 1 08 o = eae 0.1804 maka, py= 79.6" 3750 ‘Test hubung singkat 608 01 = Fee TTT = 0404 maka, = 66.2" lee = hh X= 25 x = 1004 Ae 100 ~ pg? 100)? Poe = 1750 x G = 1750 x &) = 28000 W = 28 KW 1 Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Soal nomor 1 Asumsikan skala arus : 1m = 10 A. Prosedur pembuatan diagram lingkaran dilakukan sebagai berikut: LN mewakili input total pada kondisi hubung singkat dengan tegangan nominal yang diterapkan (LN = 28000 W), atau LN = 4 em. Dengan demikian 8000/4 = 7000 Wem = 7 KWiem. skala daya menjadi 1 em = Politeknik Negeri Bandung Page 12 [KONSTRUKS! DIAGRAM LINGKARAN PADA MOTOR INDUKS! ROTOR SANGKAR} b. Output motor beban penuh = 11 KW atau akan diwakili sepanjang 1000/7000 = 1.57 cm pada diagram lingkaran, c. Garis LN diperpanjang ke titik T dimana LT = 1.57 em, dari titik T dibuat aris sejajar dengan garis output O'L yang memotong diagram di ttik A. 4d. Tarik garis OA dan garis tegak Iurus AB. OA = arus beban penuh = 2em = 2x10 =20 A. cos gy = BA/OA = 1.62/ €. Output maksimum diperoleh dengan memperpanjang LH yang memotong diagram lingkaran di titik K. Dari titik ini ditarik garis tegak lurus dengan sumbu X dan memotong garis output di K’, KK’ mewakili output daya ‘maksimum. Jadi output daya maksimum = KK x skala daya = 2.86 x 7000 = 20000 W = 20 KW. f Kemungkinan factor daya yang paling baik diperoleh dengan menarik garis dari titik O yang menyinggung '/2 lingkaran, dimana dengan pengukuran diperoleh Oy, = 30° dan pligaas = 0.866, 2. Test tanpa beban 60S py = 7a 0.202 maka, @9= 78°20" Test hubung singkat—; 608 ps = FLA = 0.377 maka, go = 67°49" é\ aris output —— Gambar 4.2 Diagram lingkaran soal nomor 2 Politeknik Negeri Bandung Page 13, [KONSTRUKS! DIAGRAM LINGKARAN PADA MOTOR INDUKS! ROTOR SANGKAR} Asumsikan skala arus : jem = 2A. prosedur pembuatan diagram lingkaran dilakukan sebagai berikut: a, Garis OO" (1a) = 5/2 = 2.5 em dan ditarik dengan sudut py = 78°20". b. Garis OL mewakili [ge yaitu $2.A dan diukur = $2 = 26 em. ¢. O'L mewakili garis output. . Untuk menetapkan letak titik pusat lingkaran J, maka suatu garis tegak lurus pada pertengahan garis O'L ditarik. ce, Dengan J sebagai pusat lingkaran dan radius JO”, suatu lingkaran dapat dibuat yang akan melalui titik-titik O° dan L. Dari titik L, suatu garis tegak lurus dengan sumbu X ditarik, f LS mewakili input total sebesar 6800 W untuk test hubung singkat. NS mewakili rugi-rugi tanpa beban, dan LN mewakili 6800 — 350 = 6450 W. Panjang LS berdasarkan pada pengukuran = 9.8 em dan ini mewakili daya sebesar 6800 W. g. LN yang mewakili rugi-rugi tembaga total pada rotor dan stator, dibagi dua yang sama panjang pada titik M untuk memisabkan kedua rugi-tugi. O"M. mewakili garis torsi 1h, Output motor = 3.73 KW atau 3730 W dan ini diwakili oleh garis sepanjang = 3700/70 i. Titik output A pada lingkaran ditetapkan sebagai berikut 33.em, + SL dipespanjang dan LT dipotong sepanjang 5.33 em, © Garis TA ditarik parallel dengan garis output O°L dan_memotong Jingkaran pada ttik A. © Garis tegak lurus AE ditarik dan A dihubungkan dengan titik awal 0, J. Titik F yang bersest ian torsi maksimum diperoleh sebagai berikut © Dari pusat lingkaran J, suatu garis JP ditarik sedemikian rupa sehingga tegak lurus pada garis torsi O"M. © Garis ini memotong lingkaran di titik F yang merupakan titik yang dikehendaki © FH ditarik secara tegak lurus dan ini mewakili torsi maksimum, k, Dari diagram Lingkaran (kondisi beban penuh) diperoleh: © Amus jaringan (input) = OA (berdasarkan pada pengukuran) = 7.6 em = 7.6x2=15.2A Politeknik Negeri Bandung Page 14 [KONSTRUKS! DIAGRAM LINGKARAN PADA MOTOR INDUKS! ROTOR SANGKAR} © Factor daya = EA/OA = 645/76 = 0.848 atau dapat dilakukan pengukuran terhadap sudut @ yang mana memberikan hasil sebesar 32°, cos @ = cos 32! = 0.848 © Torsi maksimum /torsi beban penuh = FH/AC = 10/5.6 = 1.786. Jadi torsi maksimum = 178.6% torsi beban penuh, 3. Test tanpa beban 08 gy = SSE 0.2 maka, gy = 78.5" n 4000 0 Test hubung singkat —< €08 9; = M80 — = 0.4 maka, qo = 66.4 v 400 Ise = hy X y= 88 x Feq = 101.334 Pye = 4000 x (2) = 4000 x (22L38)" — ag4se w = 204kW 80 = “ ra = ( 38 ) = = Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Soal nomor 3 Asumsikan skala arus : 1em = 10 A. Prosedur pembuatan diagram lingkaran dilakukan sebagai berikut a, AE mewakili input total pada Kondisi hubung singkat dengan tegangan 28442 W), atau AE = 4 em. Dengan demikian skala daya menjadi 1 em = 2842/4 = 7110.5 W/em = 7.11 KWyem. b. Faktor daya : cos = = 22 nominal yang diterapkan (AJ 875 + y = 30° Na _ 2 _ in Fa = 0.086 ce. Sli Politeknik Negeri Bandung Page 15, [KONSTRUKS! DIAGRAM LINGKARAN PADA MOTOR INDUKS! ROTOR SANGKAR} 4. Test tanpa beban_ 08 gy = 0.2 maka, @) = 78.5" Test hubung singkat —: cos @, = 0.4 maka, gy = 66.4” Py = V3 . 400 . 11.0.2 = 1524.20 W P, = V3. 100.25 .0.4 = 1732.05 W hy x= 25 x 1004 1s 100 Isc\? 100)? nyc = 175208 x ($2) = 178205 x (22) = 2rnaw 25 @ As pe out BS & Pe i ud D Gambar 4.4 Diagram Lingkaran Soal nomor 4 Asumsikan skala arus : Lem = 10 A. Prosedur pembuatan diagram lingkaran dilakukan sebagai berikut: AG mewakili input total pada kondisi hubung singkat dengan tegangan nominal yang diterapkan (AG = 28442 W), atau AG = 4 om. Dengan demikian skala daya menjadi 1 em = 27712.8/4 = 32° a Bry b. Faktor daya : cos g = 22 85 > c. Slip=“" = 2 0.78 WL 28 dT =4em=40Nm 5. Test tanpa beban C08 py = SE 0.17 maka, g» = 80.02" 3700 Ferra = 0-38 maka, go= 67.82 Test hubung singkat —: cos. = Politeknik Negeri Bandung Page 16 [KONSTRUKS! DIAGRAM LINGKARAN PADA MOTOR INDUKS! ROTOR SANGKAR} Ie = hy x= 13x ee 3254 se YS 200° 2 2 = 1700 «() = 1700 x (25) = 10625 w = 10.625 KW Oo SB N Gambar 4.5 Diagram Lingkaran Soal nomor 5 Asumsikan skala arus : Iem = 10 A, Prosedur pembuatan diagram lingkaran dilakukan sebagai berikut: g. LN mewakili input total pada kondisi hubung singkat dengan tegangan nominal yang diterapkan (LN = 10625 W), atau LN = 4 em, Dengan demikian skala daya menjadi 1 em = 10625/4 = 2656.25 Wiem 1h. Output motor beban penuh = 10 KW atau akan diwakili sepanjang 4100/2656.25 = 1.54 em pada diagram lingkaran. i, Garis LN diperpanjang ke titik T dimana LT = 1.54 em, dari titik T dibuat garis sejajar dengan garis output OL yang memotong diagram di titik A. j. Output maksimum diperoleh dengan memperpanjang LH yang memotong diagram lingkuran di tik K. Dari titik ini ditarik garis tegak lurus dengan sumbu X dan memotong garis output di K’. KK’ mewakili output daya maksimum. Jadi output daya maksimum = KK" x skala daya = 2.86 x 2656.25 = 7596.875 W. Kk. Kemungkinan factor daya yang paling baik diperoleh dengan menarik garis dari titik O yang menyinggung '/, lingkaran, dimana dengan pengukuran diperoleh ‘Pmt = 30" dan pats = 0.866 Politeknik Negeri Bandung Page 17 [KONSTRUKSI DIAGRAM LINGKARAN PADA MOTOR INDUKS! ROTOR SANGKAR} 4.3 Pemrograman main() { clrser(); float P, V, F, kutub, VO, 10, PO, V1, 11, PI, cos_phiO, cos_phil, ISC, PSC; print{(“\n\t #KONSTRUKSI DIAGRAM LINGKAR AN‘ *); printf(“\n\n Masukkan parameter motor : “); printf(“An Daya output motor (Watt) =“); scanf{“%6f”, &P); printf(“\n Tegangan output motor (Volt) :“); seanf{“%f”, &V); printf(“\n Prekuensi motor (Hz) :“); seanf{“%t”, &F), printf(“\n Jumlah kutub motor :“); seanf(“%f”, &kutub); printf{“\nln Masukkan hasil test tanpa beban : “); printf(“\n Tegangan (Volt) :“); scanf{“?of”, & VO): printf(“\n Arus (Ampere) :“); seanf{“%t”, &10); printft“"\n Daya (Watt) :“); seanf{“%t”, &PO); printf{“\nln Masukkan hasil test Hubung singkat = printf(“\n Tegangan (Volt) :“); seanf{“%f”, &V1): printf(“An Arus (Ampere) : “); seanf(“%6f", &I1); printf("\n Daya (Watt) : scanf{“%f”, &PI); cos_phi0 = (PO/(1.73*VO#I0)); cos_phil = (PIM(L.73*V IID); IsC-= (11*(VO/V1)); PSC = (PI"(SC/L)*0SC/M))); printf{“An Cos phi 0 =%.2f, cos_phi printf(“\n Cos phi 1 =%.2f", cos_phil); printf(“\n Arus hubung singkat (ISC) = %.2f*, ISC);, printf(“\n Daya hubung singkat (PSC) = %.2", PSC); printf(“\ntn Created BY: Airlangga (111321004) & Akhmad Trigji (111321006) “); geteh(); } Politeknik Negeri Bandung Page 18 [KONSTRUKS! DIAGRAM LINGKARAN PADA MOTOR INDUKS! ROTOR SANGKAR} Motor induksi merupakan jenis motor AC yang banyak dipakai di industri karena beberapa keuntungan yang dimilikinya, Sehingga performa dari motor tersebut_harus selalu diperhatikan, Salah satu cara mudah untuk menganalisa performa suatu motor adalah dengan menggunakan diagram Fingkaran yang diperoleh dengan melakukan suatu uji sederhana menggunakan data yang diperoleh dari: © Test tanpa beban © Test hubung singkat © Test resistansi stator Diagram lingkaran motor induksi digunakan untuk memeproleh parameter- parameter daya dan rugi-rugi days. Parumeter-parameter tersebut berguna untuk mengetahui performa motor induksi. Parameter-parameter yang dapat diketahui dari penggambaran diagram lingkaran dalah daya input, daya output, slip, power factor, rugi- rugi daya, arus nominal, efisiensi motor, dan torsi maksimum, Berdasarkan data hasil pengujian hubung singkat dan beban nol, maka kita dapat ‘menghitung besarnya sudut g dan parameter lainnya guna membuat diagram lingkaran. Berikut adalah contoh Diagram Lingkaran Motor Induksi Politeknik Negeri Bandung Page 19 [KONSTRUKS! DIAGRAM LINGKARAN PADA MOTOR INDUKS! ROTOR SANGKAR} Politeknik Negeri Bandung Page 20

You might also like