SISTEM : SARAF_____________ PEMERIKSAAN FISIK : KEJANG DEMAM
LEVEL KOMPETENSI 4A
KOMPETENSI Tilikan Nilai Tilikan
Tertinggi bila 1. Alat yang Peserta Alat dibutuhkan memfasilitasi - Stetoskop pasien untuk - Tensimeter menceritakan - Termometer penyakitnya - Alkohol untuk cuci tangan dengan - Handscoen pertanyaan- - Pelu reflek pertanyaan yang - Penlight sesuai untuk - Resep mendapatkan - Lembar pemeriksaan penunjang informasi yang relevan, adekuat, dan akurat 2. Pemeriksaan Peserta ujian 1. Membuat resume anamnesis hasil anamnesis fisik melakukan cuci 2. Menyampaikan tujuan pemeriksaan (selengkap, tangan sebelum 3. Informed consent serunut dan setelah 4. Mencuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan mungkin) pemeriksaan 5. Menempatkan pasien ditempat pemeriksaan dan menempatkan diri disisi kanan pasien menggunakan 6. Memeriksa keadaan umum pasien : tampak sakit berat atau ringan sarung tangan 7. Memeriksa tanda-tanda vital : tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi nafas dan suhu tubuh dalam melakukan 8. Kepala : ukur lingkar kepala, UUB sudah menutup/belum pemeriksaan fisik 9. Mata :konjungtiva palpebra anemis (-), mata cowong (-) sesuai masalah 10. THT : klinik pasien Telinga : discharge, tanda infeksi telinga Hidung : sekret berlebihan, Tenggorokan : ukuran tonsil, hiperemis/tidak, ada detritus/tidak, faring hiperemis/tidak
11. Leher : kaku kuduk (-) 12. Memeriksa Thorax secara sistematis,urut dari atas kebawah Inspeksi depan dan belakang : Apakah terdapat dinding dada dari depan samping belakang penderita (bentuk dada,deviasi,ruang intercostalis,iktus cordis dan bendungan venosa) Palpasi depan dan belakang : hitung frekuensi denyut jantung, Perkusi depan dan belakang : Apakah sonor, redup seluruh lapangan paru Auskultasi depan dan belakang :Apakah terdapat bising, gallop, suara dasar bronchial atau vesicular, suara tambahan(RBK,RBH) ? 13. Memeriksa Abdomen secara urut dan sistematis Inspeksi : Apakah cembung,datar, terdapat sikatrik, spider naevi ? Auskultasi: Apakah terdapat bising usus ? Perkusi : Tentukan batas hepar,limpa, apakah terdapat pekak sisi,pekak alih? Palpasi : Apakah terdapat nyeri tekan atau lepas, teraba massa atau tidak, pembesaran hepar,lien? 14. Memeriksa Extremitas : Apakahterdapat sianosis, Capp refill, akral dingin? 15. Memeriksa Genetalia : Apakah terdapat hiperemis v/u/v, discharge pada OUE? 16. Pemeriksaan refleks fisiologis dan patologis 17. Pemeriksaan rangsang meningeal Kaku kuduk : (-) Brudzinski I sign : (-) Brudzinski II sign : (-) Kernig sign : (-) 18. Pemeriksaan saraf kranialis N. I : tes penciuman, pada anak sulit dinilai N. II : tes penglihatan sulit dinilai, refleks cahaya (+/+) N. III, IV, VI : refleks cahaya (+/+), gerakan bola mata normal N. V : refleks kornea (+) normal, gerakan saat mengunyah normal N. VII : wajah simetris N. VIII : sulit dinilai N. IX, X : gerakan menelannormal, refleks muntah normal, arkus faring simetris N. XI : bahu simetris
N. XII : gerakan lidah normal, deviasi lidah (-) 19. Melakukan pemeriksaan penunjang 20. Menyatakan pemeriksaan sudah selesai dan mempersilahkan pasien duduk kembali 21. Mencuci tangan setelah pemeriksaan 22. Mencatat ke dalam rekam medik 23. Edukasi - Menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa kejang yang dialami pasien disebakan demam, hal ini terjadi karena demam dapat menurunkan nilai ambang kejang pada anak-anak - Menjelaskan kepada keluarga pasien pentingnya mengobati sesegera mungkin saat anak demam untuk mencegah kejang - Menyarankan kepada keluarga pasien agar sedapat mungkin menghindari makanan, minuman atau keadaan yang berpotensi menyebabkan pasien sakit sehingga demam (menghindari terkena infeksi) - Menjelaskan kepada keluarga pasien untuk memberikan obat pemutus kejang segera saat pasien kejang - Menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa kejang yang terjadi tidak mempengaruhi kognitif pasien kecuali mengalami kejang berkali - kali - Menyarankan kepada keluarga pasien agar meminumkan obat secara rutin