You are on page 1of 25

ASUHAN KEPERAWATAN

Pada Tn. P Dengan Gangguan Rasa Nyaman

Di Ruang ABEF RSUD Simo

Kabupaten Boyolali

Di Susun Oleh :

Dewi Wahyuningtyas (P27220016157)

Dinda Shagun T.S (P27220016160)

Kurniadi Aji Setiawan (P27220016170)

Nurjanah Estu Pamungkas (P27220015264)

Prodi DIV KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES RI SURAKARTA

2017
A. Pengkajian
Nama kelompok : Kelompok 1
Hari/ tanggal pengkajian : Jumat, 16 Juni 2017
Jam pengkajian : 20.15WIB

1. Identitas pasien
Nama : Tn.P
Usia : 24 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku bangsa : Indonesia
Alamat : Pelem,Simo , Boyolali
Suku bangsa : Jawa

2. Identitas penanggung jawab


Nama : Tn.S
Usia : 74 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Pelem,Simo , Boyolali
Hubungan dengan pasien : Ayah Kandung Pasien

3. Catatan Medis
Tanggal masuk : Jumat, 16 Juni 2017
Nomor CM : 100303****
Diagnose Medis : Febris
4. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluh demam selama 4 hari.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tanggal 16 Mei 2017 pukul 14.30 WIB. Pasien datang ke IGD RSUD SIMO.
Pasien mengatakan sudah demam selama 4 hari,pusing,mual,muntah ±3x dalam
sehari, disertai batuk dan pilek. Didapatkan kesadaran composmetis , TD =
110/70 mmHg , RR=20x/menit, N=80x/menit, S=38º C. Di IGD pasien
mendapatkan terapi infuse RA (20tpm) pada tangan kananya, injeksi antrain 1A/8
jam dan ranitidine 1A/12 jam, pamol dengan dosis 3x1 dan NAC dengan dosis
3x1. Kemudian pada pukul 15.00 WIB pasien di pindahkan ke bangsal ABEF.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit Karena penyakit typoid.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki penyakit yang sama dengan
pasien dan penyakit menular lainnya.

5. Pengkajian Fungsional Gordon


a. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan kesehatan merupakan hal yang penting, jika
ada keluarga yang sakit maka akan segera dibawa ke pelayanan
kesehatan terdekat.
Selama sakit : Pasien mengatakan akan lebih menjaga kesehatannya dan pasien
berharap agar pasien bisa sembuh dan bisa beraktivitas secara
biasa.
b. Pola Nutrisi
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit pasien selalu makan 3x sehari
dalam 1 porsi, makanan berisi nasi,sayur,lauk. Serta minum 6 gelas
blimbing (250cc) sehari. Pasien tidak muntah.
Selama Sakit : Pasien mengatakan selama sakit. Pasien makan 3x sehari dengan
menghabiskan 1/3 porsi rumah sakit. Serta minum 1 ½ gelas
blimbing sehari (300cc). Saat dilakukan pengkajian pasien muntah
dalam sehari sekitar 250cc/hari.

c. Pola Istirahat Tidur


Sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit pasien tidur siang selama ± 2
jam, tidur malam selama 8 jam mulai tidur pukul 21.00 wib dan
bangun pukul 05.00 wib.
Selama sakit : Pasien mengatakan lebih banyak tidur siang ± 4 jam dan pada
malam hari pasien tidak bisa tidur
d. Pola Eliminasi
Sebelum sakit :
- BAB : Pasien mengatakan BAB 1x setiap hari (±100cc) dengan konsistensi
feses lunak, warna kuning kecoklatan, bau khas feses. pasie BAB terakhir
pada jam 08.00.
- BAK : Pasien mengatakan BAK 4-6x sehari dengan selang waktu biasanya 4-
5 jam, jumlah urin (±900cc) setiap hari dengan warna kuning jernih bau khas
urine dan tidak ada gangguan BAK.

Selama sakit :

- BAB : Pasien mengatakan BAB 1x sehari (±100cc) dengan konsistensi feses


lunak, warna kuning kecoklatan, bau khas feses. pasie BAB terakhir pada
jam 08.00.
- BAK 3-5x sehari (±500cc) dengan warna kuning jernih bau khas urine dengan
selang waktu setiap BAK 6-7 jam . Pasien BAK terakhir pada jam 09.00 WIB
e. Pola Aktivitas
Tindakan Sebelum sakit Selama sakit
ADL 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Toileting √ √
Fooding √ √
Bathing √ √
Dressing √ √
Activity √ √
Keterangan :
0 : mandiri
1 : dibantu sebagian
2 : perlu bantuan orang lain
3 : perlu bantuan orang lain dan alat
4 : tergantung / tidak mampu
f. Pola personal Hygiene
Sebelum sakit : Pasien mengatakan mandi 2x sehari yaitu pagi dan sore hari,
pasien keramas dua hari 1x, menggosok gigi 2x sehari, mengganti
baju 2x sehari, dan tidak ada gangguan apapun.
Selama sakit : Pasien selama sakit mandi 2x sehari, yaitu pagi dan sore, pasien
selama sakit tidak keramas, menggosok gigi 1x sehari, mengganti
baju 1x sehari.
g. Pola presepsi-konsep diri.
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah mengalami
kecemasan karena tidak pernah ada gangguan serius pada
tubuhnya.
Selama sakit : Pasien mengatakan bahwa ia sangat cemas dengan keadaannya
saat ini.
h. Pola Hubungan Peran
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bahwa hubungan pasien dengan keluarga
baik dan harmonis, hubungan dengan masyarakat juga baik.
Selama sakit : Pasien mengatakan keluarga ikut menemani di ruangan, teman-
teman dan masyarakat juga mengunjunginya.
i. Pola Kopping dan Toleransi Stress.
Sebelum sakit : Pasien sangat dilindungi oleh keluarganya dan masih dalam
pengawasan orang tuanya.
Selama sakit : Pasien mengatakan setiap merasa terganggu, pasien selalu berdoa
dan mengeluh kepada orang tuanya.
j. Pola Reproduksi – Seksualitas
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bahwa ia belum menikah.
Selama sakit : -
k. Pola Kognitif dan Perseptual.
Sebelum sakit : Pasien mampu melihat, merasa, membau dengan baik, pasien
mampu menjawab pertanyaan orang lain.
Selama sakit : Pasien mampu menjawab pertanyaan dari orang lain.
6. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : sedang
Kesadaran : Composmentis, GCS : E = 4 V=5 M=6
TTV
TD : 110/70mmHg
Suhu : 38⁰ C
RR : 20x/menit
N : 80x/menit
Pemeriksaan Head To Toe
a. Kepala
 Rambut : Rambut tebal, warna hitam, lurus, rambut pasien terlihat
bersih, tidak kusam dan tidak terjadi kerintokan.
 Mata : konjungtiva tidak anemis , bentuk simetris , fungsi
penglihatan baik.
 Hidung : bentuk simetris, tidak ada polip, tidak terdapat lesi, dan
tidak ada keluhan dan kelainan pada hidung.
 Mulut : Mukosa bibir kering , gigi bersih, tidak ada perdarahan
dan pembengkakan gusi.
 Telinga : Bentuk simetris, tidak ada benjolan, lubang telinga bersih,
tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
 Wajah :Tidak ada luka, tidak ada edema.
b. Leher
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
c. Dada
 Inspeksi : Simetris, tidak ada penonjolan massa
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
 Perkusi : Terdapat sonor
 Auskultasi : Vesikuler
d. Jantung
 Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada penonjolan massa
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
 Perkusi : Redup
 Auskultasi : BJ I-D reguler
e. Abdomen
 Inspeksi : simetris, tidak ada penonjolan massa tali pusar tampak
bersih, tidak berbau, dan kering
 Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada perut pasien.
 Perkusi : tympani
 Auskultasi : peristaltik usus 8x/menit
f. Genetalia
tidak terpasang kateter
Ekstermitas
 Ekstermitas atas : Terpasang infuse RA (20tpm) pada tangan kanan,
tidak terdapat odem
 Ekstermitas bawah : Tidak terdapat luka, tidak terjadi
kelumpuhan, dan tidak odem.
g. Kulit
Kulit bersih, turgor kulit kering, kulit teraba panas, tidak ada tanda-tanda
ruam, tidak tampak ikterik, keluar keringat berlebih di dahi.

7. Pemeriksaan penunjang
Tanggal : 16 Juni 2017
Jam : 14.50 WIB
Pemeriksaan Hasil Normal
WBC 9,6x10ᶟ/uL 4.0 – 11.0
Lymph # 1,8x10ᶟ/uL 0.8 – 4.0
Mid # 0,7x10ᶟ/uL 0.1 – 1.2
Gran # H 7,1x10ᶟ /uL 2.0 – 7.0
Lymph % L18,6% 20.0 – 40.0
Mid % 7.2% 3.0 – 14.0
Gran % H 74.6% 50.2 – 70.0
HGB 14.2/dL 11.0 – 16.0
RBC 5,16x10⁶/uL 3.50 – 5.50
HCT 47 % 37.5 – 54.0
MCV 91,2 % fL 80.0 – 100.0
MCH 27,5 pg 27.0 – 34.0
MCHC L 30,2 g/dL 32.0 – 36.0
RDW-CV 12.9 % 11.0 – 16.0
RDW-SD 41,6 fL 35.0 – 56.0
PLT 221x10ᶟ / uL 150 – 450
MPV 8.7 fL 6.5 – 12.0
PDW 14.4 fL 9.0 – 17.0
PCT 0.192% 0.108 – 0.282

8. Terapi yang diberikan


a. Terapi obat
Infus RA 20 tpm
Injeksi Ranitidin 1A/8 jam
Injeksi Antrain 1A /12jam
P.O Paracetamol 3x1
P.O NAC 3x1
Hari / tanggal Pagi Siang Malam
Jumat,16 Juni 2017 - (15.00) (23.00)
-injeksi antrain 1A - injeksi antrain 1A
- injeksi radin 1A

P.O :
P.O :
- Pamol
- Pamol dosis
- NAC
- NAC

9. Data Fokus
Data Subyektif :
a. Pasien mengatakan sudah demam selama 4 hari
b. Pasien mengatakan sudah muntah selama 4 hari ±3x dalam sehari
c. Pasien mengatakan merasa pusing
d. Pasien mengatakan nafsu makan berkurang
e. Pasien mengatakan bahwa pasien sudah batuk selama 2 hari dan batuknya kering
dan juga pilek
f. Pasien mengatakan bahwa ia merasa cemas dan ingin segera pulang

Data Obyektif :
a. KU = sedang
b. Kesadaran = Composmentis, GCS : E=4 , V=5 , M=6
c. TTV = TD: 110/70mmHg
RR: 20x/menit
S : 38⁰ C
N : 80x/menit
d. Turgor kulit kering
e. Pasien makan habis 4 sdm dalam 1 porsi
f. Pasien tampak lemas
g. Kulit pasien teraba hangat dan memerah
h. Mukosa bibir tampak kering
i. Keluar keringat berlebih di dahi
j. Pasien sering meminta pulang

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Analisa Data
Dx Data Fokus Etiologi Problem
Keperawatan
1 DS = Proses Hipertermi
- Pasien mengatakan sudah demam penyakit
selama 4 hari
- Pasien mengatakan pusing
DO =
- TTV TD:110/70mmhg
S : 38⁰C
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
- Kulit pasien teraba hangat , dan
memerah, mukosa bibir tampak
kering
- Tampak keluar keringat di dahi

4 DS = Hospitalisasi ansietas
- Pasien mengatakan ingin pulang
- Pasien mengatakan bahwa ia
cemas dan sangat gelisah dengan
keadaanya saat ini
DO =
- Pasien terlihat cemas dan gelisah
Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi b.d proses penyakit d.d S : 38⁰ C, kulit pasien teraba hangat, mukosa
bibir kering, tampak keluar keringat di dahi.
2. Ansietas b.d hospitalisasi d.d terlihat cemas dan gelisah
C. Intervensi
No. Hari/ Tujuan dan KH Intervensi Rasional TTD
Dx Tangga
l
1. Senin, Setelah dilakukan Hipertermi
15 Mei tindakan keperawatan (3740)
2017 selama 3x24 jam. 1. Monitor TTV 1. Mengetahui
Diharapkan suhu tubuh (suhu) setiap perubahan
pasien turun dari 38⁰ C 4 jam suhu pasien
menjadi normal (36,5⁰C- 2. Anjurkan setiap 4 jam
37,5⁰C) dengan KH: pasien untuk 2. Untuk
1. Suhu pasien dalam banyak mempercepat
rentan normal (36,5⁰C- minum air menurunkan
37,5⁰C) putih suhu tubuh
2.Tidak ada perubahan 3. Ajarkan 3. Agar
warna kulit dan pasien kepada keluarga bisa
tidak merasa pusing keluarga cara melakukan
3.Pasien banyak minum mengompres kompres air
air putih yang benar hangat
menggunaka kepada
n air hangat pasien
4. Kolaborasi dengan benar
dengan 4. Membantu
dokter mempercepat
tentang penyembuha
pemberian n pasien
obat

2. Setelah dilakukan 1. Monitor TTV 1. Mengetahui


tindakan keperawatan 2. Instruksikan perkembanga
selama 3x24 jam. pasien n pasien
Diharapkan pasien mampu menggunaka 2. Mengurangi
mengatasi rasa cemas n tekhnik kecemasan
yang berhubungan dengan relaksasi pasien
hospitalisasi dengan KH: 3. Beri 3. Keluarga
1. Pasien mampu dorongan dapat
mengidentivikasik kepada memberikan
an dan keluarga rasa aman
mengungkapkan untuk selalu dan
penyebab cemas menemani kepercayaan
2. Mampu pasien kepada
menghilangkan 4. Melakukan pasien
kecemasanya pendekatan 4. Untuk
3. Rasa nyaman kepada mengetahui
terpenuhi pasien untuk penyebab
4. Vital sign dalam mengetahui kecemasan
batas normal penyebab
kecemasan 5. Mempercepat
5. Kolaborasi kesembuhan
dengan pasien
dokter
tentang terapi
yang akan
diberikan
D. Implementasi
No. Tanggal/Jam Tindakan Respon TTD
Dx
1 Jumat, 16 Memonitor suhu DS : -pasien mengatakan sudah
Juni 2017 ttv panas selama 4 hari
11.30 DO:
- TD : 140/70 mmHg
- N : 80 kpm
- RR : 22 kpm
- S : 38⁰ C
1 12.00 Menganjurkan DS: -pasien mengatakan jarang
pasien untuk minum air putih
banyak minum air DO : Pasien terlihat minum air putih
putih
1,2 14.30 Memonitor TTV DS: -pasien mengatakan badan
masih terasa panas
DO:
- TD = 140/70 mmHg
- N= 88 kpm
- S= 38⁰C
- RR= 22 kpm

1 15.00 Melakukan DS : - pasien mengatakan pusing


kompres hangat DO : Melakukan kompres hangat
dan mengajarkan keluarga pasien kooperatif
keluarga pasien
cara mengkompres
dengan benar
1 15.30 DS : - pasien mengatakan badanya
Monitor suhu masih panas dan pusing
pasien DO : - S: 38⁰C
- Kulit teraba hangat

1,2 17.00 Melakukan DS : - pasien mengatakan masih


pemberian obat panas dan pusing
DO : - Obat injeksi masuk melalui iv
dan obat oral masuk melalui
mulut
- Pasien tampak meminum
obatnya

2 17. 00 Mengajarkan DS :- Paien dan Keluarga pasien


teknik non mengatakan sudah paham
farmakologi ( DO : - pasien tampak lebih nyaman
teknik nafas - Keluarga pasien kooperatif
dalam) kepada
pasien dan
keluarga pasien
1 19.00 Memonitor suhu DS : - pasien mengatakan masih
pasien panas badanya tetapi sudah
berkurang daripada tadi
DO : - S: 37,5⁰c
- Kulit teraba hangat

1 19.00 Menganjurkan DS : - pasien mengatakan pusing


pasien untuk DO : Keluarga pasien kooperatif
memakai pakian
yang tipis

1,2 23.00 Memberikan obat DS : pasien mengatakan panasnya


injeksi sudah mulai turun
DO : - Obat masuk melali iv (
Memonitor suhu injeksi), oral (mulut)
pasien

1 23.00 ? ?
DS : -?
DO : suhu 37,5⁰c

1 Sabtu, 17 Melakukan injeksi DS : - pasien mengatakan masih


juni 2017 ampicilin 400 mg sedikit pusing dan batuk
DO : Obat masuk melalui iv (selang
07.00 infuse)
1,2 10.00 Memonitor ttv DS : - pasien mengatakan batuk
batuk
DO :
- TD: 110/80 mmHg
- N: 88 kpm
- S: 38⁰c
- RR: 32 kpm

1,2 11.00 Memberikan DS : - pasien mengatakan batuknya


pemberian obat bertambah
injeksi DO : Obat injeksi masuk melalui
selang infuse dan oral melalui
mulut

1 12.00 Menganjurkan DS : - pasien mengatakn panas


keluarga pasien berkurang
untuk melakukan DO : Keluarga pasien kooperatif
kompres hangat
jika badan pasien
teraba panas
1,2 14.00 Memonitor ttv DS : - pasien mengatakan masih
sedikit batuk dan panas
DO :
- TD : 110/80 mmHg
- N : 88kpm
- S: 37 ⁰c
- RR: 22 kpm

2 14.00 Mengkaji kembali DS : - pasien mengatakan gelisah


tingkat kecemasan DO : Pasien terlihat sudah bisa
pasien beradaptasi dengan lingkungan
rumah sakit

1 14.30 Menganjurkan DS : -
pasien untuk DO : Pasien sudah banyak minum
banyak minum air air putih
putih

2 16.30 Menganjurkan DS : - keluarga mengaku paham


keluarga untuk DO : Keluarga kooperatif
selalu menemani
pasien

1,2 17.00 Melakukan DS : - pasien mengatakan bersedia


pemberian obat meminum obat
Do : Obat injeksi masuk melalu iv
dan obat oral masuk melalui mulut
1,2 18.00 Memonitor ttv DS : - pasien mengatakan batuk
bertambah
DO :
- TD :110/80mmHg
- N : 80 kpm
- S : 37,5⁰c
- RR : 22 kpm
1 Menganjurkan
pasien untuk DS : - pasien mengatakan bersedia
memakai pakaian DO : Pasien sudah menggunakan
yang tipis pakaian yang tipis

1,2 20,00 Memberikan DS : - pasien merasa lebih nyaman


lingkungan yang DO : Pasien terlihat tidur dengan
nyaman utuk nyenyak
pasien

DS : - pasien merasa sakit saat obat


Melakukan injeksi dimasukan melalui selang
DO : Obat injeksi masuk melalai iv
dan oral melalui mulut
1,2 minggu, 18 Melakukan injeksi DS : - pasien merasa sakit saat obat
Juni 2017 dimasukan melalui selang
DO : Obat injeksi masuk melalai iv
07.00 dan oral melalui mulut

2 08.00 Memonitor DS : Pasien mengatakan tidur


kecemasan nyenyak
DO : Pasien terlihat tidak lesu

1 09.00 Memonitor ttv DS : -pasien mengatakan batuk


sudah mendingan
DO :
- TD:110/80 MMHG
- N: 88 Kkpm
- S: 37,5 ⁰c
- RR: 22kpm
10.00 Melakukan
kompres hangat DS : - pasien bersedia dikompres
hangat
DO : Pasien terlihat looperatif

10.30 Memonitor suhu

DS : - pasien mengatakan panas


berkurang
DO : Suhu 37 ⁰c
1,2 10.30 Melakukan injeksi DS : - pasien merasa sakit saat obat
dimasukan melalui selang
Do : Obat injeksi masuk melalu iv
dan obat oral masuk melalui
mulut
1 12.00 Memonitir suhu DS : - pasien mengatakan panas
pasien sudah berkurang
DO : Suhu 36,5⁰C

2 14.00 Memonitor DS : Pasien mengatakan sudah tidak


kecemasan pasien takut berada di rumah sakit
DO : Pasien terlihat senag dan bisa
beradaptasI dengan lingkungan
RS

Menganjurkan
keluarga pasien DS : - pasien paham dengan
untuk memberi penjelasan perawat
dukungan dan DO : Keluarga pasien kooperatif
selalu menemani
pasien
1,2 17.00 Melakukan injeksi DS : - oasien merasa sakit saat obat
dimasukan melalui selang
Do : Obat injeksi masuk melalu iv
dan obat oral masuk melalui
mulut
1,2 19.00 Menciptakan DS : - pasien mengatakan sudah
lingkungan yang tidur nyenyak
nyaman DO : Pasien terlihat dapat
beristirahat dengan nyaman
1 19.00 Memonitor suhu DS : - pasien mengataka sudah tidak
panas dan tidak batuk lagi
DO : Suhu 36,5⁰c

2 20.00 Menganjurkan DS : - pasien mengatakan sudah bia


pasien untuk tidur nyenyak
istirahat DO : Pasien terlihat sudah tidur

2 20.00 Memonitor DS : Pasien mengatakan sudah tidak


kecemasan pasien takut di RS
DO : Pasien terlihat tidak cemas

1 20.00 Memonitor suhu DS=- pasien mengatakan badanya


sudah lebih baik tidak batuk lagi dan
tidak panas lagi
DO= 36, 5⁰c
1,2 23.00 Melakukan injeksi DS : - pasien merasa sakit saat obat
dimasukan melalui selang infus
Do : Obat injeksi masuk melalu iv
dan obat oral masuk melalui
mulut
1,2 Kamis, 18 Melakukan injeksi DS : - pasien merasa sakit saat obat
Mei 2017 ondansetron 2,5 , dimasukan melalui selang infus
injeksi ampicilin Do : Obat injeksi masuk melalu iv
07.00 400 mg, injeksi dan obat oral masuk melalui
Methyl mulut
Prednisolone 4
mg
Obat oral antacid,
anadex dan
paracetamol
1,2,3 08.00 Memonitor ttv DS : - pasien mengatakan badanya
sudah lebih baik tidak batuk lagi dan
tidak panas lagi

DO :
- TD:110/80 MMHG
- N: 88 Kkpm
Mengkaji nyeri - S: 36,5 ⁰c
- RR: 22kpm

DS : Pasien mengatakan sudah tidak


merasa nyeri
DO : Pasien terlihat lebih nyaman
(senyum)
-Manajemen nyeri
P : Pasien mengatakan nyeri saat
badan panas
Q : seperti di remas remas
R : seluruh badan
S:4
T : Hilang timbul

E. Evaluasi

Tanggal / No. Evaluasi TTD


Jam Dx
Kamis, 18 1 S : pasien mengatakan sudah tidak merasa demam dan
mei 2017 pasien mengatakan sudah banyak minum air putih
08.00 WIB
O : - suhu psien turun dari 38,4⁰C menjadi 36,5⁰C
- Tidak ada perubahan warna kulit
A : Masalah teratasi
P : hentikan intervensi

2 S : - pasien mengatakan sudah tidak mual dan muntah


- Ibu pasien mengatakan pasien sudah mau makan,
makanan dari RS selalu dihabiskan
O :- pasien tampak tidak lemah
- Balance cairan pasien sudah seimbang (input dan
output)
IWL : (30-6) x 17 : 40 L
Input : - minum : 400 cc
- Makan : 150 cc
- Infuse : 750 cc
1300 cc
Output : - BAK : 750 cc
- BAB : 100 cc
- IWL : 408 cc
1258 cc
Balance Cairan = input - output
1300 cc – 1258 cc = + 42 ( normal )
- Tidak ada tanda dehidrasi
- Turgor kulit baik ( lembab )
- Membrane mukosa lembab
A : Masalah teratasi
P : Akhiri intervensi
3 S : pasien mengatakan sudah tidak merasa takut/ cemas
dengan lingkungan RS
O : - pasien terlihat lebih tenang dan nyaman
- Pasien mampu mengidentifikasikan kecemasan
A : Masalah teratasi
P : Akhiri intervensi
4 S : pasien mengatakan sudah tidak nyeri lagi
O : pasien tampak lebih nyaman dan skala nyeri pasien
sudah senyum dengan menggunakan Wong – Baker
Faces
A : Masalah teratasi
P : Akhiri Intervensi

You might also like