Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
panjang yang menyeluruh dan terpadu (Soeryoko, 2010). Selain itu, hipertensi
kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer kesehatan seperti
pembunuh sejati. Tetapi penyakit ini digolongkan sebagai the silent killer
individu dan hampir sama dengan gejala penyakit lainnya. Gejala-gejalanya itu
debar, mudah lelah, penglihatan kabur, telinga berdenging (tinnitus), dan mimisan
(Kemenkes RI, 2017). Gejala ini biasanya tidak terjadi sampai tingkat tekanan
darah telah mencapai tahap yang berat atau mengancam jiwa. Satu-satunya cara
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013 dari 25,8% orang yang mengalami
hipertensi hanya 1/3 yang terdiagnosis, sisanya 2/3 tidak terdiagnosis. Data
menunjukkan hanya 0,7% orang yang terdiagnosis tekanan darah tinggi minum
obat Hipertensi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita Hipertensi
seperti Stroke, Penyakit Jantung Koroner, Diabetes, Gagal Ginjal dan Kebutaan.
kematian tertinggi (Depkes RI, 2017). Menurut data Sample Registration System
akan terus meningkat tajam dan diprediksi pada tahun 2025 sebanyak 29% orang
kematian sekitar 8 juta orang setiap tahun, dimana 1,5 juta kematian terjadi di
berusia diatas 20 tahun menderita hipertensi telah mencapai angka hingga 74,5
juta jiwa, namun hampir sekitar 90-95% kasus tidak diketahui penyebabnya
sedangkan terendah di Papua sebesar (16,8%). Selain itu Hipertensi banyak terjadi
pada umur 35-44 tahun (6,3%), umur 45-54 tahun (11,9%), dan umur 55-64 tahun
antara lain dihubungkan dengan adanya gaya hidup masyarakat kota yang
berhubungan dengan resiko penyakit hipertensi seperti stres akibat banyak pikiran
makanan yang di konsumsi, kurangnya olah raga, merokok, dan makanan yang
tinggi kadar lemak. Bila ditinjau perbandingan antara wanita dan pria, ternyata
untuk pria dan 11,6% untuk wanita. Prepalensi Sumatra Barat 18,6% pria dan
17,4% pada wanita sedangkan daerah perkotaan di Jakarta didapatkan 14,6% pria
dab 13,7% wanita (Yundini, 2006). Di India jumlah penderita hipertensi mencapai
60,4 juta orang pada tahun 2002 dan diperkirakan 107,3 juta orang pada tahun
2025. Di Cina, 98,5 juta orang mengalami hipertensi dan menjadi 151,7 juta orang
pada tahun 2025. Di Asia, tercatat 38,4 juta penderita hipertensi pada tahun 2000
dan diprediksi akan menjadi 67,4 juta orang pada tahun 2025. Di Indonesia,
4
(Muhammadun, 2010).
hingga 8%. Akan lebih baik jika penanganan hipertensi diintegrasikan dengan
Obat yang telah berhasil diproduksi teknologi kedokteran harganya masih relatif
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Zauhani Kusnul dkk, tahun 2011
dengan judul efek pemberian jus mentimun terhadap penuunan tekanan darah.
Hasil penelitian ini menunjukan ada pengaruh bermakna dari pemberian jus
jam dan setelah perlakuan hari ke 4 dan 5 setelah perlakuan pemberian jus
Diet rendah garam dan rendah lemak, kemudian berhenti merokok dan
minum alkohol, menghindari stres dan berolah raga sesuai kebutuhan menurunkan
berat badan bagi yang kegemukan, konsumsi makanan yang mengandung mineral,
kalium dan magnesium bagi yang bosan minum obat penurun tekanan darah
tinggi. Selain itu faktor efek samping yang di timbulkan pada obat yang harganya
murah sedangkan obat yang harganya mahal banyak penderita yang tidak sanggup
cara pengobatan lain yang lebih ekonomis namun minim efek samping yaitu
mahal dan merubah gaya hidup, hipertensi juga bisa ditanggulangi dengan
lalapan, makanan diet atau pun sebagai masker untuk kecantikan. Padahal banyak
Buah berbentuk lonjong dan berbiji ini sering dijadikan sebagai lalapan dan
kecantikan wajah. Sementara itu, manfaat yang tidak kalah penting dari
dengan cara memarut atau memakan mentimun itu sebanyak dua kali sehari,
berturut–turun tekanan darah tinggi mereka akan turun. Gajala yang dirasakan dari
hipertensi tidak akan muncul lagi. Misalnya sakit kepala yang berlebihan, pening,
tengkuk terasa nyeri dan lain–lain. Oleh karena alasan itu peneliti tertarik untuk
Sukarame Labura.
darah (hipertensi).
Sukarame Labura.
7
Hipotesis pada penelitian ini adalah : ada pengaruh tekana darah sebelum
hipertensi dan dapat menambah wawasan bagi semua kalangan masyarakat dalam
pemanfaatan mentimun sebagai obat alternatif herbal yang alami untuk penurunan
mendapatkannya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Tekanan puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik.
Tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat.
tekanan diastolik, dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari 100/60 sampai
140/90. Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80 (Smeltzer, Bare, Hinkle,
pembuluh darah. Organ jantung dan pembuluh darah berperan penting dalam
proses ini dimana jantung sebagai pompa muskular yang menyuplai tekanan untuk
menggerakkan darah, dan pembuluh darah yang memiliki dinding yang elastis dan
ketahanan yang kuat. Sementara itu Palmer & William, (2007) menyatakan
bahwa tekanan darah diukur dalam satuan milimeter air raksa (mmHg).
darah secara rutin. Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan secara langsung
atau tidak langsung. Pada metode langsung, kateter arteri dimasukkan ke dalam
arteri. Walaupun hasilnya sangat tepat, akan tetapi metode pengukuran ini sangat
9
Bahaya yang dapat ditimbulkan saat pemasangan kateter arteri yaitu nyeri
alat pengukur tekanan yang berhubungan dengan ringga dalam manset. Alat ini
seseuai dengan tekanan dalam milimeter air raksa yang dihantarkan oleh arteri
manset dengan kencang dan lembut pada lengan atas dan dikembangkan dengan
pompa. Tekanan dalam manset dinaikkan sampai denyut radial atau brakial
dilampaui dan arteri brakialis telah tertutup. Manset dikembangkan lagi sebesar 20
palpasi. Dengan palpasi kita hanya dapat mengukur tekanan sistolik. Sedangkan
dengan auskultasi kita dapat mengukur tekanan sistolik dan diastolik dengan lebih
corong atau diafragma diletakkan pada arteri brakialis, tepat di bawah lipatan siku
10
diantara kedua kaput otot biseps. Manset dikempiskan dengan kecepatan 2 sampai
3 mmHg per detik, sementara kita mendengarkan awitan bunyi berdetak, yang
Korotkoff yang terjadi bersamaan dengan detak jantung, dan akan terus terdengar
dari arteri brakialis sampai tekanan dalam manset turun di bawah tekanan
diastolik dan pada titik tersebut, bunyi akan menghilang (Smeltzer, Bare, Hinkle,
Tekanan darah dikontrol oleh otak, sistem saraf otonom, ginjal, beberapa
kelenjar endokrin, arteri dan jantung. Otak adalah pusat pengontrol tekanan darah
di dalam tubuh. Serabut saraf adalah bagian sistem saraf otonom yang membawa
isyarat dari semua bagian tubuh untuk menginformasikan kepada otak perihal
tekanan darah, volume darah dan kebutuhan khusus semua organ. Semua
informasi ini diproses oleh otak dan keputusan dikirim melalui saraf menuju
Ginjal adalah organ yang berfungsi mengatur fluida (campuran cairan dan
gas) di dalam tubuh. Ginjal juga memproduksi hormon yang disebut renin. Renin
beberapa organ juga dapat mempengaruhi pembuluh darah seperti kelenjar adrenal
11
pada ginjal yang mensekresikan beberapa hormon seperti adrenalin dan aldosteron
juga ovari yang mensekresikan estrogen yang dapat meningkatkan tekanan darah.
Kelenjar tiroid atau hormon tiroksin, yang juga berperan penting dalam
Pada akhirnya tekanan darah dikontrol oleh berbagai proses fisiologis yang
berfungsi dengan baik. Jika salah satu mekanisme mengalami gangguan, maka
2.2 Hipertensi
Tekanan darah adalah tekanan dari aliran darah dalam pembuluh nadi
(arteri). Ketika jantung kita berdetak, lazimya 60 hingga 70 kali dalam 1 menit
pada kondisi istirahat (duduk atau berbaring), dan dipompa menuju dan melalui
arteri. Tekanan darah paling tinggi terjadi ketika jantung berdetak memompa
darah yang disebut tekanan sistolik. Tekanan darah menurun saat jantung rileks di
antara dua denyut nadi yang disebut tekanan Diastolik. Tekanan darah ditulis
sebagai tekanan sistolik per tekanan diastolik (sebagai contoh 120/80 mmHg).
sebagai tekanan darah pada ambang ≥140 / 90 mmHg. Hipertensi juga dikenal
darah arteri. Apabila tekanan darah sistolik pada atau di atas 140 mmHg atau
12
(White, Duncan & Baumle, 2013). Menurut HSA (2005) dalam RNAO (2009)
Tekanan darah adalah pengukuran tekanan atau kekuatan darah terhadap dinding
pembuluh darah. Tekanan diukur dalam milimeter air raksa (mmHg). Sedangkan
Hipertensi atau tekanan darah tinggi itu sendiri merupakan suatu kondisi medis di
mana tekanan darah secara konsisten di atas kisaran normal. Didefinisikan sebagai
medis untuk tekanan darah tinggi (minum obat sendiri) (Balitbang Kemenkes,
2013).
tersebut, yang secara resmi dikenal sebagai Pedoman untuk Pencegahan, Deteksi,
definisi tekanan darah tinggi menjadi pembacaan tekanan darah sistolik 130
mmHg atau lebih tinggi atau pembacaan diastolik 80 mm Hg atau lebih tinggi. Ini
adalah pengurangan yang cukup besar dari definisi sebelumnya 140/90 mmHg
membantu orang menjadi sadar akan risiko mereka lebih cepat. Intervensi dini
dengan hipertensi akan meningkat dari 32 menjadi 46%, namun hanya akan ada
darah mereka. Olahraga teratur, diet rendah sodium dan penurunan berat badan
2.2.2. Etiologi
besar yaitu :
hipertensi adalah umur ( laki–laki lebih tinggi dari perempuan ). Dan ras
epineprin).
alkohol).
2.2.3. Patofisiologi
terletak di pusat vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jaras syaraf simpatis, yang berlanjut kebawah ke korta spinalis dan keluar
bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron
kemudian di ubah menjadi angiontensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada
Pada waktu tidur malam hari tekanan darah berada dalam kondisi rendah,
sebaliknya tekanan darah dipengaruhi oleh kegiatan harian sehingga bila semakin
semakin tinggi tekanan darah seseorang maka semakin tinggi kekuatan yang
16
perdarahan (haemmorrhage) yang dapat terjadi di otak dan jantung sehingga dapat
Hipertensi sering kali tidak dapat dilihat secara fisik. Satu–satunya cara
beberapa kali dengan waktu yang berbeda. Penderita hipertensi biasanya baru
menyadari kondisinya ketika memeriksakan diri atau bahkan saat sudah terlanjur
gejala yang jelas, namun keadaan berikut ini patut dicurigai sebagai tanda adanya
hipertensi sepetri : sering sakit kepala, sering pegal-pegal, leher kaku, leleh,
atau berbaring selama 5 menit. 140/90 mmhg atau lebih dapat diartikan sebagai
hipertensi, tetapi diagnosa tidak dapat ditegakkan hanya berdasarkan satu kali
pengukuran. Jika pada pengukuran pertama hasilnya tinggi, maka tekanan darah
diukur kembali dan kemudian diukur sebanyak 2 kali pada hari berikutnya untuk
diagnosis ditegakkan, yang dilakukan pada organ utama yaitu pembuluh darah,
2.2.6. Komplikasi
jantung, gagal jantung kongesif, stroke, gangguan penglihatan dan penyakit ginjal.
Hipertensi yang tidak diobati akan mempengaruhi semua sistem organ dan
sistem organ dapat diketahui komplikasi yang mungkin terjadi akibat hipertensi,
yaitu:
Komplikasi yang terjadi pada hipertensi ringan dan sedang mengenai mata,
ginjal, jantung dan otak. Pada mata berupa perdarahan retina, gangguan
sering ditemukan pada hipertensi berat selain kelainan koroner dan miokard. Pada
yang dapat mengakibakan kematian. Kelainan lain yang dapat terjadi adalah
a. Penatalaksanaan Farmakologis
yaitu:
1) Diuretik
sehingga daya pompa jantung lebih ringan (Dalimartha, et al, 2008). Menurut
jumlah air dan garam di dalam tubuh serta melonggarkan pembuluh darah.
hanya ada fluida yang sedikit di dalam sirkulasi dibandingkan dengan sebelum
pompa jantung. Jenis betabloker tidak dianjurkan pada penderita yang telah
asma bronkial karena pada pemberian β-bloker dapat mengkambat reseptor beta 2
Penghambatan beta 2 ini dapat membuka pembuluh darah dan saluran udara
2003).
3) Vasodilator Agen
otot pembuluh darah. Contoh yang termasuk obat jenis vasodilator adalah
prasosin dan hidralasin. Kemungkinan yang akan terjadi akibat pemberian obat
Efek utama ACE inhibitor adalah menurunkan efek enzim pengubah angiotensin
5) Antagonis Kalsium
(Hayens, 2003). Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara
adalah : Nifedipin, Diltiasem dan Verapamil. Efek samping yang mungkin timbul
yang tidak sehat. Penderita hipertensi membutuhkan perubahan gaya hidup yang
sulit dilakukan dalam jangka pendek. Oleh karena itu, faktor yang menentukan
dan membantu kesembuhan pada dasarnya adalah diri sendiri (Palmer & William,
2007). Enam langkah dalam perubahan gaya hidup yang sehat bagi para penderita
hipertensi yaitu:
dari 2000 sampai 2500 miligram. Karena tekanan darah dapat meningkat bila
mempertinggi efek sebagian besar obat yang digunakan untuk mengobati tekanan
lemak kurang dari 30% dari konsumsi kalori setiap hari. Mengonsumsi banyak
lemak akan berdampak pada kadar kolestereol yang tinggi. Kadar kolesterol yang
Pola makan yang rendah potasium dan magnesium menjadi salah satu
faktor pemicu tekanan darah tinggi. Buah-buahan dan sayuran segar merupakan
sumber terbaik bagi kedua nutrisi tersebut untuk menurunkan tekanan darah
sedikitnya satu porsi sereal dari jenis padi-padian per hari mempunyai
Melalui olah raga yang isotonik dan teratur (aktivitas fisik aerobik selama
30-45 menit per hari) dapat menurunkan tahanan perifer yang akan menurunkan
tekanan darah (Yundini, 2006). Palmer & William (2007) mengatakan bahwa ada
erangkat bekerja untuk berenang di kolam renang terdekat, gunakan sepeda untuk
pergi kerja selama 2 sampai 3 hari dalam satu minggu, mulailah berlari setiap
22
hari dimana melakukan latihan ringan pada awalnya dan tingkatkan secara
perlahan-lahan, pada sat istirahat makan siang tinggalkan meja kerja anda dan
bersama keluarga atau teman, satu hari dalam satu minggu, lakukan aktivitas baru
misalnya bergabung dengan klub tenis atau bulu tangkis atau belajar dansa, yang
sepenuhnya tentang besarnya resiko jika tekanan darah kita tidak terkendali.
makanan kita atau mengingatkan saat tiba waktunya untuk minum obat atau
untuk melakukan aktivitas berjalan-jalan setiap hari dan mungkin saja mereka
bahkan akan menemani kita (Sheps, 2005). Penelitian yang ditulis dalam
ke aliran darah. Dalam beberapa detik nikotin mencapai ke otak. Otak bereaksi
terhadap nikotin dengan memberi sinyal pada kelenjar adrenal untuk melepas
pembuluh darah dan memaksa jantung untuk bekerja lebih berat karena tekanan
alkohol maka semakin tinggi tekanan darah, sehingga peluang terkena hipertensi
semakin tinggi (Hayens, 2003). Menurut Sheps (2005) alkohol dalam darah
banyak natrium dan air. Selain itu minum-minuman alkohol yang berlebihan
efek alkohol dimulai dari asupan alkohol yang paling rendah. Jadi, seseorang
yang tidak mengkonsumsi alkohol maka cenderung memiliki tekanan darah yang
normal. Laporan lain menunjukkan ada batas atau ambang tertentu dari alkohol
c. Terapi Herbal
Di dalam Traditional Chinesse Pharmacology, ada lima macam cita rasa dari
tanaman obat yaitu pedas, manis, asam, pahit, dan asin. Penyajian jenis obat-
cara, misalnya dengan dimakan langsung, disajikan dengan dibuat jus untuk
diambil sarinya, diolah menjadi obat ramuan ataupun dimasak sebagai pelengkap
menu sehari-hari (Dalimartha, et al, 2008). Adapun tanaman obat tradisional yang
dapat di gunakan untuk penyakit hipertensi yaitu: bawang putih (Allimun sativum
24
L), seledri (Apium graveolens L), belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L),
belimbing (Averrhoa carambola L), teh (Camellia sinensis L), wortel (Daucus
carota L), mengkudu (Morinda citrifolia L), mentimun (Cucumis sativus L) dan
2.3.1. Pengertian
yang belum terbukti secara konsisten dan efektif. Beberapa terapi komplementer
yang umum adalah terapi fisik (yoga, pijat, akupuntur) teknik relaksasi
individu untuk memutuskan tindakan kesehatan, biaya yang tinggi dan persepsi
batangnya menjulur, berbulu halus dan panjangnya sampai tiga meter. Bentuk
daunnya seperti bentuk tangan, besar dan berbulu kasar serta berkeping 3 sampai
7, berakar serabut dan bentuknya bulat panjang, berwarna hijau muda dan
mengandung banyak air. Isi buahnya lembut dan berbiji kecil-kecil berbentuk
sebelum matang benar. Timun berupa herbal menjalar atau setengah merambat. Ia
termasuk tanaman semusim. Artinya setelah berbunga dan berbuah ia akan mati.
jumlah buah dibatasi untuk menghasilkan ukuran buah yang baik (Fikri, 2008).
dibudidayakan di kawasan Asia Selatan sejak 3.000 tahun lalu. Dari Asia,
kalajengking dengan megkompres mata yang lelah. Penduduk Asia meminum jus
efek mendinginkan.
2.3.2 Sejarah
tumbuhan asli India. Tumbuhan ini ditemukan pertama kali 10.000 tahun lalu.
Uniknya, dari India timun justru tidak menyebar ke negara Asia lainnya, tetapi
malah ditanam di Yunani dan Italia. Setelah itu barulah bibit timun di bawa ke
China. Pada abad ke-9 timun ditanam di Prancis. Kemudian abad ke-14 ditanam
di Inggris, dan dua abad kemudian barulah timun masuk ke Amerika Utara. Saat
itu, tahun 1494 timun sudah ditanam di Haiti. Tahun 1535 tumbuhan ini ditanam
petani di Montreal, kemudian tahun 1584 ditanam di Florida. Tidak jelas benar
26
kapan timun masuk ke Indonesia. Yang jelas kini timbuhan ini dapat ditemukan di
mentimun ini bervariasi dalam bentuk, ukuran, maupun warna kulitnya. Tetapi
efek sehat yang terkandung dalam masing-masing jenis ini sama ampuhnya untuk
lalapan, campuran keredok dan rujak, serta bisa diolah menjadi acar, dijus,
2008).
b. Mentimun Jepang (Kyuri). Timun asal negeri sakura ini memiliki bentuk yang
tidak rata. Rasa dan teksturnya lebih lembut daripada mentimun lokal.
Mentimun jenis kyuri sangat cocok diolah menjadi campuran salad dan acar
c. Mentimun Gherkin. Disebut juga mentimun acar atau baby kyuri. Sesuai
namanya mentimun ini lebih sering diolah menjadi acar. Ukurannya lebih
kecil dengan kulit berwarna hijau tua dan ada bintik-bintik yang timbul
27
seperti kyuri. Rasanya renyah, tidak terlalu berair dan tidak bergetah (Majalah
Nirmala, 2008).
disebut sukini atau timun Italia. Memiliki ukuran lebih besar den tidak terlalu
bersegisegi. Warna kulitnya hijau lumut tua dan mengkilap. Bagian dalamnya
2.3.4 Habitat
mengeluarkan lendir, serta protein, lemak, kalsium, kalium, fosfor, besi, belerang,
vitamin A, vitamin B1, dan Vitamin C. Biji buah mentimun mengandung banyak
asam kafeat untuk merendahkan iritasi kulit dan mengurangi penumpukan cairan
2009).
28
uji coba yang dilakukan, ekstrak mentimun berdampak positif jika digunakan
untuk mengobati penyakit seperti susah buang air besar, menurunkan kolesterol,
Kandungan serat dalam mentimun dapat menurunkan kadar lemak tubuh dan
kolesterol serta memberi efek mengenyangkan sehingga kita jadi tidak gampang
lapar. Selain itu, mentimun juga mengandung asam malonat yang dapat mencegah
gula darah berubah menjadi lemak, sehingga sangat membantu menurunkan berat
Kandungan zat gizi yang terdapat pada mentimun per 100 gram berat
badan adalah energi 12 kalori, protein 0,7 gram, lemak 0,1 gram, karbohidrat 2,7
gram, kalsium 10 miligram, fosfor 21 miligram, besi 0,3 miligram, vitamin A 0,3
miligram, vitamin C 8,0 miligram, dan vitamin B1 0,3 miligram. Pasien yang
dan fosfor. Selain itu, mentimun bersift diuretik karena kandungan airnya yang
tinggi, hingga membantu menurunkan tekanan darah. Akar dan bunga mentimun
berikut.
Energi 20 kal
hipertensi yaitu dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (melalui air seni)
potassium, magnesium, dan pospor. Selain itu mentimun juga bersifat diuretic
tekanan darah. Serta mineral magnesium yang juga berperan melancarkan aliran
Cara meramu atau membuat jus mentimun untuk penyakit hipertensi yaitu:
buah mentimun segar sebanyak 300 gram dicuci dan diparut kemudian diperas
dan selanjutnya disaring. Pemarutan bisa dilakukan secara manual maupun non
Sementara menurut Fikri (2008) cara meramu mentimun (Cucumis Sativus) untuk
menurunkan tekanan darah tinggi yaitu ambil sebanyak 2 buah timun ukuran
dengan 3-4 gelas air sampai tersisa separuhnya. Dinginkan, saring. Bagi ramuan
menjadi dua. Minum pagi dan malam. Lakukan pengobatan sampai sembuh.
Wiryowidagdo & Sitanggang, (2002) dimana sebanyak 300 gram atau 2 buah
mentimun ukuran sedang segar dicuci dan diparut kemudian diperas dan
selanjutnya disaring dan diminum 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari.
mengkonsusmsi jus mentimun dalam pantauan dan tidak secara terus menerus
maka akan dapat menghasilkan tekanan darah sebatas normal. Peneliti menyadari
bahwa penelitian yang dilakukuan ini mempunyai resiko besar, akan tetapi
peneliti akan meminimalisir segala resiko yang akan diterima oleh responden
yaitu dengan memantau setiap hari tekanan darah responden baik sebelum
31
dalam beberapa hari tekanan darah responden sudah dalam batas normal,
akan terus dilakukan sampai batas penelitian berakhir. Jika tekanan darah
responden tersebut naik turun selama masa penelitian berlangsung berarti bahwa
variabel yang ada dalam penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :
Variabel terikat (Dependent) dalam penelitian ini adalah Tekanan Darah Sistolik
dan diastolik pada pasien hipertensi sebelum dan setelah mengkonsumsi jus buah
jus buah mentimun pada pasien hipertensi yang dikelompokkan menjadi dua,
Skema 2.1 : Kerangka konsep penelitian Pada Pengaruh Konsumsi Jus Mentimun
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) di Puskesmas
Sukarame Labura
32
BAB 3
METODE PENELITIAN
quantitative design dengan pendekatan desain quasi eksperimen (Polit & Beck,
intervensi pada sekelompok subjek dengan atau tanpa pembanding namun dalam
Kelompok Kontrol O1 O2
Keterangan:
Kelompok kontrol : kelompok pasien yang tidak menerima jus buah mentimun
X : Intervensi berupa pemberian jus buah mentimun pagi dan sore hari selama 7
hari.
antara lain yaitu masyarakat yang menderita penyakit Hipertensi cukup tinggi di
wilayah tersebut dan terus meningkat tiap tahunnya, partisipasi masyarakat cukup
baik dalam mengikuti kegiatan yang diadakan pihak Puskesmas Sukarame dan
bagi peneliti, dan juga di tempat tersebut belum ada riset keperawatan yang
berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Penelitian akan dilakukan pada bulan
minggu.
34
3.3.1. Populasi
3.3.2. Sampel
dari populasi yang ada yang memenuhi kriteria kelayakan selama interval waktu
tertentu atau sampai ukuran sampel ditetapkan (Polit & Beck, 2012). Consecutive
sampling adalah suatu metode pemilihan sampel yang dilakukan dengan memilih
semua individu yang ditemui dan memenuhi kriteria pemilihan (kriteria inklusi),
kriteria ekslusi dan kriteria drop out yang dbuat oleh peneliti. Kriteria inklusi dari
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1). Usia penderita Hipertensi
≥ 36 tahun, 2). Penderita Hipertensi tanpa penyakit penyerta, 3). Bersedia menjadi
Kriteria ekslusi dalam penelitian ini yaitu 1). Penderita hipertensi dengan
penyakit penyerta, 2). Penderita hipertensi yang seddang dalam pengobatan dan
kriteria drop out dalam penelitian ini yaitu 1). Menderita sakit lainnya dalam
jauh berbeda dari Gay & Diehl, Roscoe (1975) dalam Gay dan Diehl (1992)
eskperimen, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil
antara 10 sampai dengan 20. Frankel dan Wallen (1993) mengatakan, Penelitian
dalam penelitian adalah 20 orang tiap groupnya dengan estimasi dropout 5 orang.
pemberian jus buah mentimun, panduan pembuatan jus buah mentimun, lembar
jelas dengan program penelitian yang akan dilakukan, tanpa unsur paksaan
dicatat dan diurutkan dengan nomor urut 1, 2, 3, dst. Pasien dengan nomor urut
ganjil menjadi kelompok kontrol dan dengan nomor urut genap menjadi kelompok
intervensi. Dimana 300 gram buah mentimun segar dibagi 2 bagian 1 bagian
dibuat jus untuk pagi hari dan 1 bagian dibuat kembali menjadi jus untuk
diminum sore hari. Sehingga kondisi jus dalam keadaan segar. Untuk
c. Responden diberikan jus buah mentimun yaitu 2 kali dalam sehari pagi dan
buah mentimun
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 1). Variabel bebas (independent)
yaitu pemberian jus buah mentimun, 2). Variabel terikat (dependent) yaitu
mengukur tekanan darah. Dengan alat ini peneliti dapat mengetahui dan
3.7.1 Editing.
Pada penelitian ini editing yang dilakukan meliputi pemeriksaan kelengkapan isi
mentimun, dan lembar observasi hasil pemeriksaan tekanan darah sistolik dan
3.7.2 Coding.
data. Data diberi koding sesuai dengan yang dijelaskan dalam definisi operasional
dan kebutuhan pengolahan data. Setiap data diberikan kode supaya memudahkan
pengolahan data.
frekuensi atau bisa juga dengan membuat tabel kontingensi. Data yang diolah
dalam penelitian ini adalah seluruh data primer yang diperoleh dari responden
penelitian.
komputer pengolahan data statistik. Data yang sudah dientri dilakukan uji
normalitas data dengan menggunakan uji Sapiro Wilk untuk mengetahui data
berdistribusi normal atau tidak, jika p value > 0.05 maka data berdistribusi
dan variabel terikat. Analisa statistik univariat menguji frekuensi atau rata-rata
nilai dari variabel-variabel (Polit & Beck, 2012). Hasil analisa data univariat
normalitas data untuk menentukan data setiap variabel berdistribusi normal. Data
tetapi bila distribusi data tidak normal maka teknik statistik parametrik tidak dapat
42
normalitas data dalam penelitian ini yaitu menggunakan program pengolahan data
komputer dengan uji normalitas Sapiro wilk, uji ini digunakan karena jumlah
sampel kurang dari 30. Kriteria hasil uji Sapiro Wilk adalah jika nilai sig
(signifikansi) atau nilai probabilitas < 0.05 maka distribusi data tidak normal,
sedangkan jika nilai sig (signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05 maka
diantara dua variabel (Polit & Beck, 2012). Analisa data bivariat dilakukan untuk
membuktikan hipotesa yang telah dirumuskan dalam penelitian ini. Uji hipotesis
ini dilakukan dengan menggunakan uji statistik dependent t-test untuk menguji
pengaruh pemberian jus buah mentimun terhadap tekanan darah. Hasil analisa uji
dependent t-test diinterpretasikan dengan nilai signifikan (p), jika nilai p kurang
dari atau sama dengan nilai α (0.05) berarti terdapat pengaruh atau dapat
bahwa ada pengaruh pemberian jus buah mentimun terhadap tekanan darah pada
kelompok intervensi dan jika nilai p lebih dari nilai α (0.05) berarti tidak terdapat
pengaruh yang signifikan atau dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (Ha)
ditolak atau dapat diinterpretasikan bahwa tidak ada pengaruh pemberian jus buah
informasi tentang judul penelitian, tujuan, bentuk intervensi yang diberikan serta
meminta kesediaan pasien untuk menjadi subjek penelitian. Dalam hal ini juga
disampaikan manfaat dari intervensi yang dilakukan. Pada pasien yang setuju
Pasien yang mengundurkan diri tersebut akan dihargai haknya, tidak dipaksa
untuk melanjutkan penelitian serta tidak dikenakan sangsi dan dinyatakan drop
Dalam penelitian ini dijaga privasi pasien terhadap informasi yang sudah
penelitian. Semua pasien memiliki peluang yang sama masuk dalam kelompok
intervensi.
Penelitian ini akan dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada agar
memberikan manfaat bagi responden. Keuntungan yang didapat oleh pasien dalam
penelitian ini adalah penurunan tekanan darah sebagai efek dari pemberian jus
DAFTAR PUSTAKA
American Hearth Association. (2010). Hearth disease and stroke statistic. Dallas
Texas: American Hearth Association.
Dalimartha, et all. (2008). Care Your Self Hipertensi. Penebar Plus : Jakarta
Ekawati, Rani, (2010). Terapi Hipertensi Menurunkan Tekanan Darah Tinggi dan
Mengurangi Resiko Serangan Jantung Dan Stroke, Qanita: Bandung.
Gay, L. R. dan Diehl, P. L., (1992), Research Methods for Business and
Management, MacMillan Publishing Company, New York
Heart Org. (2015). 2015 New Hypertension Guidelines: PCNA Statement, Diakses
tanggal 12 Desember 2017 dari www.heart.org
Palmer, A. dan Williams, B. (2007). Simple Guides Tekanan Darah Tinggi. EGC.
Jakarta
Polit, D.F., & Beck, C.T. (2012). Nursing research: Generating and assessing
evidence for nursing practice. (9th ed). Philadelphia, PA : Lippincott
Williams & Wilkins.
Smeltzer, S.C., Bare, B.G., Hinkle, J.L., and Cheever, K.H. (2010), Brunner &
Suddarth’s Textboox of Medical Surgical Nursing. 10th ed. Lippincott
Williams& Wilkins.
47
Susilo dan Wulandari, (2011), Cara Jitu Mengatasi Hipertensi, Andi Offset:
Yogyakarta
Bapak dan Ibu diharapkan dapat berpartisipasi dalam penelitian ini, jika Bapak
dan Ibu setuju maka diharapkan menandatangani lembaran persetujuan ini.
Partisipasi Bapak dan Ibu ini bersifat suka rela, sehingga setiap saat Bapak dan
Ibu bebas mengundurkan diri tanpa diberikan sanksi. Semua informasi yang
Bapak dan Ibu berikan tidak akan merugikan Bapak dan Ibu dan akan dijaga
kerahasiaannya dan hanya dipergunakan dalam penelitian ini
Demikian lembaran persetujuan ini saya buat. Atas bantuan dan partisipasi Bapak
dan Ibu dalam penelitian ini saya ucapkan terima kasih.
(Murni Simarmata) ( )
49
KUESIONER PENELITIAN
A. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Petunjuk pengisian isilah data dibawah ini dengan lengkap. Berilah tanda cek list
(√ ) pada tanda kurung yang tersedia sesuai dengan situasi dan kondisi anda saat
ini.
Inisial Resonden : ...................... (diisi peneliti)
Umur :.................. Tahun
Suku :
□ Jawa □ Aceh
□ Batak □ Melayu
□ Padang □Lain-lain
Jenis Kelamin : □ Laki-laki □ Perempuan
Agama :
□Islam □Hindu
□Kristen □Budha
□ Kepercayaan lain
Pendidikan terakhir :
□Tidak sekolah □SMU/ Sederajat
□SMP/Sederajat □Magister
Pekerjaan :
□Pegawai swasta □Petani
□Wiraswasta □Ibu rumah tangga
□ Buruh/karyawan□ Pedagang
□ Pegawai negeri
50
INSTRUMEN PENELITIAN