You are on page 1of 4

ARTI KESUKSESAN RAMADHAN

Assalmualaikum Wr.Wb

Bismillahirrahmanirrahim

Pemirsa pandawa chanel one yang insha Allah di rahmati Allah SWT…

Kita bersyukur kepada Allah SWT Sang Maha Pemberi yang dengan rahman
dan rahimnya masih memberikan kehidupan kepada kita semua. Shalawat dan
salam kita perbanyak kita haturkan kepada sang kekasih Allah SWT, Muhammad
SAW.

Coba hitung sudah berapa kali kita melewati bulan ramadhan? Barang kali
belasan, puluhan atau ratusan kali. Nah, bula suci ini sering disebut sebagai
bulan kemenangan. Apakah kta benar-benar telah mencapai kemenangan dan
sukses meraih gelar muttaqin? Atau Cuma berlalu biasa-biasa saja tanpa kesan,
atau bahkan semakin menurun dari waktu ke waktu alias gagal? Padahal sudah
sekian banyak ceramah, tulisan dan dalil-dalil yang hafal diluar kepala tentang
kemuliaan ramadhan.Berbagai kiat agar sukses menyerap keagunganbulan suci
juga telah didapatkan dari berbagai lini.

Sukses ramadhan merupakan dambaan bagi setiap umat muslim diseluruh


negeri, berbagai cara dilakukan untuk menggapai arti sukses ramadhan yaitu
dengan berpuasa. Definisi puasa itu sendiri adalah menahan diri dari segala hal
yang dilarang saat berpuasa dengan niat beribahdah kepada Allah SWT dari
terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Keberhasilan berpuasa dibulan
ramadhan adalah dapat menahan makan, minum, berhubungan suami istri dan
semua yang membatalkan puasa. Seseorang dikatakan wajib menjalankan
ibadah puasa adalah orang islam, baligh, berakal sehat, mampu berpuasa dan
tidak sedang dalam keadaan haid dan nifas. Sedangkan orang muslim yang
tidak diwajibkan berpuasa adalah orang-orang yang sedang sakit, orang yang
sedang bepergian atau musafir, wanita haid dan nifas, lansia yang tidak mampu,
dan wanita hamil/sedang menyusui.

Adapun sukses yang hakiki didalam bulan ramadhan ada 5 hal yang perlu
mendapat perhatian :
1. Sukses Puasanya
Allah SWT memerintahkan kita menunaikan ibadah puasa dibulan
ramadhan dengan janji akan diberi sesuatu yang luar biasa besar nilai dan
manfaatnya. Janji itu amat penting bagi kita dalam mengemban tugas
sebagai khalifatullah di permukaan bumi ini. Itulah takwa.
Untuk memudahkan kita meraih predikat tersebut Allah SWT sengaja
membekukan atau paling tidak membatasi ruang gerak setan. Padahal
selama sebelas bulan yang lain gangguan setan telah menjadikan
manusia sebagai bulan-bulanan. Amal yang kita lakukan didalam bulan
suci inipun dilipat gandakan ganjarannya. Sungguh bulan ramadhan betul-
betul merupakan peluang empuk yang perlu kita sergap untuk
mendapatkan kekuatan maha hebat. Kekuatan itu memungkinkan kita
menaiki jenjang demi jenjang, tangga demi tangga hingga mencapai posisi
yang paling tinggi. Itulah posisi ketika kita mampu mengenal Allah SWT
secara persis yaitu terekamnya Allah SWT oleh seluruh instrument atau
peralatan yang ada pada diri kita. Bulan ramadhan sarat dengan rangkaian
kegiatan ibadah yang tersusun begitu sistematis. Sangat disayangkan dan
sungguh suatu kerugian besar jika tidak dimanfaatkan sebaik mungkin.
Dalam diri kita ini ada dua kekuatan besar yang senantiasa bertarung
memperebutkan instrument yang siap sedia untuk digunakan dan
diperalat. Itulah kekuatan ruh atau ruhani dan nafsu, mana yang lebih kuat
dominasinya itulah yang memenangkan kendali. Kalau nafsu yang
dominan maka instrument-instrumen ini akan bekerja dan berbuat hanya
meladeni order atau pesanan sang nafsu, akibatnya kondisi rohani berada
pada posisi yang statis, beku, tidak berperan aktif dalam menata
instrument yang ada pada diri kita. Dalam kondisi seperti itu akan terasa
kian hari kita semakin jauh dari Allah SWT. Akibatnya kesuraman dan
kegersanganlah yang mewarnai hidup kita. Sifat-sifat tercela seperti
dendam, iri, ambisius, egois dan sejenisnya akan lebih banyak berbicara
dalam penampilan kita sehari-hari.
Disinilah letak keistimewaan bulan ramadhan Allah SWT mengatur
sedemikian sistematis peribadatan didalamnya sampai nafsu kita betul
betul berada pada posisi terdesak, terkucil dan tidak memegang peranan
dalam forum-forum pengambilan keputusan. Di Bulan Ramadhan yang
tampil adalah ruh, dialah yang member order kepada instrument yang ada
pada diri orang beriman. Tentu saja order yang diberikan oleh ruhani jauh
beda dengan apa yang dituntut nafsu. Hawa nafsu senantiasa menuntut
dipenuhi kebutuhannya berupa makanan, minuman, pakaian, dsb.
Sedangkan ruh sama sekali tidak kenal dan tidak berkepentingan kepada
itu semua. Order ruh minimal adalah shalat, dzikir, dan membaca al-quran.
2. Sukses shalat taraweh (shalat malam)
Walaupun shalat taraweh ini adalah ibadah sunnah, tetapi saying kalau
dilewati. Nabi Muhammad SAW sendiri tidak pernah absen untuk
melewatinya. Dicetikan awalnya shalat ini dipraktekan nabi di mesjid,
sehari ada yang ikutan shalat dibelakngnya, dua hari yang ikut makin
banyak, dihari ketiga yang ikutpun semakin banyak. Akhirnya dengan
maksud biar tidak disangka shalat taraweh adalah shalat wajib maka nabi
Muhammad melakukannya dirumah saja.
3. Sukses baca al-quran
Diantara keberuntungan orang beriman adalah kehidupannya selalu
dihampiri oleh bulan ramadhan. Rutinitas selama dua belas belas bulan
selama setahun senantiasa dcelup dengan rahmat dan berkah ramadhan.
Beruntungnya hal ini tidak dipunyai selain mereka sebab Allah SWT
mengkhususkan panggilannya kepada orang-orang yang memiliki iman
saja. Apalagi ramadhan adalah bulan yang dilimpahi keistimewaan yang
dibutuhkan oleh orang beriman dalam kehidupannya.
Apa yang istimewa? Salah satunya adalah turunnya al-quran, hal in hanya
terjadi dalam assyahru alkarim ( bulan mulia). Al-quran adalah rahmat
terbesar bagi seluruh alam semesta. Atas dorongan imannya seseorang
akan bersungguh-sungguh beribadahd I bulan ramadhan khusunya
membaaa dan mempelajari al-quran. Ia sadar membaca al-quran bukan
lagi sekedar mengejar pahala berlipat dari setiap huruf sebagaimana
dijanjikan nabi Muhammad SAW tapi juga berburu syafaat dan
ampunanAllah SWT dengan al-quran. Rasulullah SAW bersabda
dikatakan pada orang yang menjadi penjaga al-quran “bacalah dengan
tartil sebagaimana engkau dulu sewaktu didunia membaca dengan tartil
karena sesungguhnya kedudukanmu (tingginya derajatmu disurga) adalah
tergantung pada akhir ayat yang engkau baca” (riwayat abu daud at
tirmidzi)
4. Sukses melaksanakan I’tikaf

Allah SWT mensyariatkan I’tikaf bagi hambanya yang inti dan tujuannya
adalah menambat hati seseorang untuk senantiasa mengingat Allah SWT,
menyendiri bersama-NYA, menghentikan segala kesibukan yang
berhubungan dengan makhluknya dan menfokuskan diri kepada Allah
SWT semata sehingga ia hanya mengingat dan mencintai Allah SWT.
Dengan I;tikafnya hamba tersebut berharap Allah SWT akan menjadi
penghiburnya pada hari kesendiriannya kelak di alam kubur, yaitu hari
ketika tidak ada seorangpun yang bias menjadi teman penghibur dan tidak
ada sesuatu yang dapat membuatnya gembira

5. Sukses zakat fitrahnya


Untuk menyempurnakan ibadah sepanjang bulan, inilah pamungkasnya
jangan sampai tidak sukses, karena belum mengeluarkan zakat fitrah yang
ukurannya 1 sho dan diberikan sebelum pelaksanaan shalat ied. Ini karena
amal ibadah kita selama sebulan ternyata masih menggantung selama
zakat fitrah ini belu dikeluarkan.
Secara harfiah sukses adalah keberhasilan, keberuntungan. Orang sukses
adalah orang yang berhasil dan orang beruntung. Namun batasan dan
pengertian hakiki sukses itu sangat beragam berhubungan dengan
pemahaman orang yang member makna sukses tersebut. Sebagian
mengatakan sukses itu sebuah pencapain jika apa yang hendak dicapai
sudah diperoleh.
Puasa ramadhan termasuk rukun islam yang wajib dipatuhi setiap muslim.
Dalam ibadah puasa dibulan suci ramadhan Allah SWT berharap pada
orang beriman agar mampi eraih kesksesan melalui ibadah puasa.
Harapan itu dilihat dari pilihan kata “la alla” sebagaima terdapat dalam al-
quran pada surah al-baqorah ayat 183,185, dan 186. Pada ayat itu Allah
berharap pada hambanya yang beriman, la’allaku tattakun, laallakum
yasykurun, dan laallakum yarsydun (terbimbing dalam kebenaran).

6. Sukses bersikap dermawan


Dari Ibnu Umar RA dia berkata : Rasulullah SAW adalah orang yang
paling mudah melakukan kebaikan. Beliau melakukan lebih banyak lagi
dalam bulan ramadhan.

You might also like