Professional Documents
Culture Documents
Klasifikasi
Mola
Hidatidosa
Penatalaksanaan Mola Epidemiologi
Mola Hidatidosa Hidatidosa Mola
Hidatidosa
Pemeriksaan Pemerksaan
penunjang Fisik
Manifestasi
Klinis
Patofisiologi
Etiologi Pencegahan
Asuhan keperawatan pada scenario
Pengkajian
Identitas Pasien :
Alamat :- Pekerjaan :-
Sumber riwayat :
Do : -
2. Pola Nutrisi - Metabolik
Ds :
- Ny. Nl mengeluh mual yang terus-menerus
Do ;
- Temp 36,8 ⁰C
3. Pola Eliminasi
Tidak terkaji pada kasus
Do : -
Do : -
Analisa data
Diagnosa
No Analisa Data Etiologi/Faktor Risiko
Keperawatan
Data Subjektif:
- Ny. NL
1 mengeluh nyeri Agen Cidera Biologis Nyeri Akut
pada bagian
panggul
Data Objektif:
P : Mola Hidatidosa
Q : ditusuk-tusuk
R : bagian panggul
S:5
T : terus - menerus
Data Subjektif:
a. Ny. NL mengeluh
mual dan muntah
2 yang terus Kehamilan Mual
menerus
Data Objektif:
a.
Data Subjektif:
a. Ny. NL
mengutarakan
khawatir akan
menyalahi Ancaman pada status
3 Ansietas
hokum jika terkini
melakukan
kuretase
Data Objektif:
Rencana keperawatan
Diagnosa
keperawatan NOC NIC
Hasil Intervensi
Managemen nyeri
a. Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif yang meliputi lokasi,
karakteristik, onset/durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas atau
beratnya nyeri dan factor pencetus
b. Observasi adanya petunjuk
nonverbal mengenai
ketidaknyamanan terutama pada
Setelah dilakukan asuhan mereka yang tidak dapat
keperaatan selama 3 x 60 menit berkomunikasi secara efektif
didapatkan hasil c. Pastikan perawatan analgesic bagi
Kontrol Nyeri pasien dilakukan dengan
a. Menggunakan tindakan pemantauan yang ketat
Nyeri Akut
pencegahan (dari 1 menjadi d. Gunakan strategi komunikasi
4) terapeutik untuk mengetahui
b. Melaporkan nyeri yang pengalaman nyeri dan sampaikan
terkontrol (dari 1 menjadi 4) penerimaan pasien terhadap nyeri
e. Gali pengetahuan dan kepercayaan
pasien mengenai nyeri
f. Pertimbangkan respon budaya
terhadap nyeri
g. Evaluasi bersama pasien
pengalaman nyeri dimasa lalu,
kemudian bersama pasien dan tim
kesehatan lain mengevalusi
efektivitas tindakkan pengontrolan
nyeri yang pernah digunakan
sebelumnya
h. Berikan informasi mengenai nyeri
seperti penyebab nyeri, berapa lama
nyeri akan dirasakan, dan antisipasi
dari ketidakyamanan akibat
prosedur. Kendalikan factor
lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon pasien
terhadap ketidaknyamanan
i. Kurangi atau eliminasi factor-faktor
yang dapat mencetuskan atau
meningkatkan nyeri (misalnya
ketakutan, kelelahan, keadaan
monoton dan kurang pengetahuan)
j. Evaluasi keefektifan dari tindakkan
pengontrolan nyeri yang dipakai
selama pengkajian nyeri dilakukan
k. Dukung istirahat/tidur yang adekuat
untuk membantu penurunan nyeri
l. Informasikan tim kesehatan lain
atau anggota keluarga mengenai
strategi nonfarmakologi yang
sedang digunakan untuk
mendorong pendekatan preventif
terkait dengan manajemen nyeri
m. Berikan informasi yang akurat
untuk meningkatkan pengetahuan
dan respon keluarga terhadap
pengalaman nyeri
Managemen Mual
a. Observasi tanda-tanda
nonverbal ketidaknyamanan
Setelah dilakukan asuhan b. Dapatkan riwayat diet pasien
keperaatan selama 3 x 60 menit c. Kendalikan factor lingkungan
didapatkan hasil yang mungkin membangkitkan
Kontrol Mual dan Muntah mual
Mual a. Mengenali pencetus stimulus d. Ajari teknik nonfarmakologi
(dari 1 menjadi 3) (misalnya biofeedback,
b. Menggunakan langkah- hypnosis, relaksasi, imajinasi
langkah pencegahan (dari 1 terbimbing, terapi music,
menjadi 3) distraksi, akupressur) untuk
mengatasi mual
e. Evaluasi dampak mual
terhadap kualitas hidup
Setelah dilakukan asuhan Pengurangan Kecemasan
keperaatan selama 2 kali a. Gunakan pendekatan yang
pertemuan didapatkan hasil tenang dan meyakinkan
Tingkat Kecemasan b. Jelaskan semua prosedur
a. Rasa cemas disampaikan termasuk sensasi yang akan
secara lisan ( dari 3 dirasakan yang mungkin akan
Ansietas
menjadi 5) dialami klien selama prosedur
c. Pahami situasi krisis yang
terjadi dari perspektif klien
d. Identifikasi pada saat terjadi
perubahan tingkat kecemasan
e. Dukung penggunaan
mekanisme koping yang sesuai
Pengajaran : Prosedur/Perawatan
a. Informasikan pada pasien atau
orang terdekat mengenai kapan
dan dimana tindakkan akan
dilakukan
b. Informasikan pada pasien atau
orang terdekat mengenai siapa
yang akan melakukan
tindakkan
c. Kaji pengalaman pasien
sebelumnya dan tingkat
pengetahuan pasien terkait
tindakkan yang akan dilakukan
d. Gambarkan aktivitas sebelum
prosedur/penanganan
e. Berikan informasi mengenai
apa yang akan didengar,
dicium, dilihat, dirasakan
selama tindakkan
f. Luruskan jika ada harapan
yang tidak realistic terkait
tindakkan