You are on page 1of 4

ۡ‫اۡونَحشرهۡۥ ۡيَو َم ۡٱل ِق َٰيَ َم ِۡة‬ َ ۡ ‫ض ۡ َعنۡذِك ِريۡفَإِ َّن ۡلَهۡۥ ۡ َم ِعيش َٗة‬

َ ‫ض ٗنك‬ َ ‫َو َمنۡ ۡأَع َر‬


ۡ ۡۡ‫أَع َم َٰى‬
Thaha : 124. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya
baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari
kiamat dalam keadaan buta"

َ ۡ‫ َم ِعيش َٗة‬:
‫ض ٗنكا‬
Berkata Imam ibnu Katsir, yakni sempit di dunia, sehingga tidak ada ketenangan dan
kelapangan di dadanya. Dadanya terasa sempit dan menyesakkan karena kesesatannya.
Walupun meski secara lahiriyah ia merasa senang, dapat berpakaian sekehendaknya
hatinya, makan dan bertempat sesukanya, tetapi selama hatinya tidak tulus menerima
keyakinan dan petunjuk, niscaya ia berada dalam kegoncangan, kebimbangan, dan
keraguan, dan ia akan terus berada dalam keraguan. yang demikian itu merupakan
bagian dari sempitnya kehidupan.

1. Dzikir artinya Shalat :


َّ ‫ٱّللۡ ََلۡ ِإ َٰلَهَۡ ِإ ََّلۡأَن َ۠اۡفَۡٱعبدنِيۡ َوأَقِ ِمۡٱل‬
ۡ ۡ١٤ۡ‫صلَ َٰو ۡة َۡ ِلذِك ِري‬ َّۡ ۡ‫ِإنَّنِيۡۡأَنَا‬
Taha : 14. Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain
Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku
Shalat : rukun Qalby (niat)  Niat itu wajib, Talafudz niat tidak wajib tetapi
mubah,
َّ ‫على فِ ْع ِل ال‬
‫ش ْي ِء‬ ِ ‫ع ْز ُم ْالقَ ْل‬
َ ‫ب‬ َ
Rukun Qauli (bacaan)
Rukun Fi’li (gerakan)
Syarat-syarat sah solat ialah:-

1. Muslim
2. Sesudah masuk waktu solat.
3. Menghadap ke arah Kiblat. (kecuali dalam perjalanan / ada udzur syar’i)
4. Suci dari hadas kecil dan hadas besar (sudah berwuduk dan sudah mandi wajib jika ada
sebabnya).
5. Suci pakaian, tempat dan badan dari najis.
6. Menutup Aurat

‫َّللاِ ۚ َو َم ْن يَ ْفعَ ْل َٰ َذ ِل َك‬


َّ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ََل ت ُ ْل ِه ُك ْم أ َ ْم َوالُ ُك ْم َو ََل أ َ ْو ََل ُد ُك ْم َع ْن ِذ ْك ِر‬
َ‫فَأُو َٰلَئِ َك ُه ُم ْالخَا ِس ُرون‬
Al-munafiqun (63) : 9
Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari
mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang
yang merugi.

2. Dzikri Artinya Al-quran

ۡ ۡ٩ۡ َ‫ۡإِنَّاۡنَحنۡن ََّزلنَاۡٱلذِك َۡرۡ َوإِنَّاۡلَهۡۥۡلَ َٰ َح ِفظون‬


Al-Hijr : 9. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan
sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya

ٗ ‫بۡ ِإ َّنۡقَو ِميۡٱتَّخَذواۡۡ َٰ َهذَاۡٱلقر َءانَۡۡ َمهج‬


ۡ ۡ٣٠ۡ‫ورا‬ ِ ‫ٱلرسولۡۡ َٰ َي َر‬ َۡ ‫َوقَا‬
َّ ۡ‫ل‬
Al-Furqan 25 : 30. Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku
menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan"

Interaksi dengan Al-quran :

Qiro’ah, Tilawah, Tadarus, Tadabbur  pegangan hidup

Hemat kata, tilawah dapat diartikan sebagai pembacaan yang bersifat spiritual atau aktifitas
membaca yang diikuti komitmen dan kehendak untuk mengikuti apa yang dibaca itu.
Sedangkan qiro’ah dapat dimaknai sebagai aktifitas membaca secara kognitif atau kegiatan
membaca secara umum

Adapun kata tadarus berasal dari kata (darosa) yang berarti membaca (qiro’ah) atau berlatih
dan selalu menjaga (‫)الرياضة والتعهد للشيئ‬. Ketika ada imbuhan huruf ta’ dan alif pada kata
darasa, maka maknanya berubah menjadi ‘saling membaca’. Dari sinilah kita kenal kata
“tadarus” atau “mudarasah“. Sehingga dua kata ini dapat diartikan “membaca, menelaah,
dan mendapatkan ilmu secara bersama-sama, di mana dalam prosesnya mereka sama-sama
aktif”

Sedangkan kata “tadabbur” sendiri terdapat diantaranya dalam QS. An Nisaa’ ayat 82, secara
leksikal/harfiah tadabbur mengandung beberapa filosofi makna, yakni: refleksi (reflection),
meditasi (meditation), berfikir (thinking), pertimbangan (consideration) dan perenungan
(contemplation). Mencermati rangkaian makna terbaca, kata ini memiliki makna integral
dalam konteks kecerdasan manusia; intelektual, spiritual dan moral. Itulah kemungkinan
yang dapat kita tangkap mengapa Al-Qur’an menggunakan kata tadabbur.

FUNGSI AL-QURAN :

‫ت ِمنَ ْال ُه َدى‬


ٍ ‫اس َو َبيِِّنَا‬ ُ ‫ضانَ الَّذِي أ ُ ْن ِز َل ِفي ِه ْالقُ ْر‬
ِ َّ‫آن ُهدًى ِللن‬ َ ‫ش ْه ُر َر َم‬
َ
ِ َ‫َو ْالفُ ْرق‬
‫ان‬
Menurut Ayat tersebut, fungsi Al-Qur’an ada tiga macam, yaitu:

1. Sebagai hudan atau petunjuk bagi umat manusia


Sebagai bayyinah atau penjelas dari petunjuk tersebut
Sebagai furqan atau pembeda antara yang benar dan yang batil.

Menurut surat Ibrahim ayat 1:

ۡ‫اط‬ ِ َ‫ۡر ِب ِهمۡ ِإل‬


ِ ‫ىۡص َر‬ َ ‫ورۡ ِبإِذ ِن‬ ُّ َ‫ۡمن‬
ِ ُّ‫ۡالظل َماتِۡ ِإلَىۡالن‬ َ َّ‫ابۡأَنزَۡلنَاهۡ ِإلَي َكۡ ِلتخ ِر َجۡالن‬
ِ ‫اس‬ ٌ َ ‫الرۡ ِكت‬
‫يزۡال َح ِمي ِۡد‬
ِ ‫ال َع ِز‬
Artinya: “Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya
kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang
dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi
Maha Terpuji”. (QS. Ibrahim: 1)

3. DZIKIR ARTINYA ILMU PENGETAHUAN

َۡ ‫وحيۡ ِإلَي ِه ۖۡمۡفَسۡلواۡأَه‬


ۡ ۡ٤٣ۡ َ‫لۡٱلذِك ِۡرۡ ِإنۡكنتم ََۡلۡتَعلَمون‬ ِ ُّ‫ۡر َج ٗاَلۡن‬
ِ ‫َاۡمنۡقَب ِل َكۡ ِإ ََّل‬
ِ ‫سلن‬َ ‫َو َماۡۡأَر‬
43. Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang
Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang
mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui

َۗ ‫ۡوٱلَّذِينَۡۡ ََلۡ َيعلَم‬


ِۡ ‫ونَ ۡ ِإنَّ َماۡيَتَذَ َّكرۡأولواۡٱۡلَل َٰ َب‬
ۡ ۡ٩ۡ‫ب‬ َۡ َ‫قلۡهَلۡ َيست َ ِويۡ ۡٱلَّذِينَۡۡيَعلَمون‬
9. (Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang
yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia
takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya?
Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-
orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang
dapat menerima pelajaran

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (Qs. al-Mujadalah: 11)

4. DZIKIR ARTINYA DZIKIR


5. ‫يرا‬ َّ ‫يَاۡأَيُّ َهاۡالَّذِينَ ۡآ َمنواۡاذكر‬
ً ِ‫واَّۡللاَۡذِك ًراۡ َكث‬
Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir
yang sebanyak-banyaknya.(Al Ahzab:41)

Zikir berasal dari pecahan kata dzakara, yadhkuru, dkiran Dari kata tersebut secara
bahasa (lughat) memiliki beberapa arti, seperti : meyebut, mengingat, menuturkan, menjaga,
memperhatikan, mengenang, mengenal, mengambil pelajaran dan seterusnya.1[3]
Zikir artinya mengingat (recollection).Adapun yang dimaksud di sini adalah
mengingat Allah, Tuhan pencipta alam. Biasanya zikir dihubungkan dengan menyebut-
nyebut nama Allah. Tetapi dalam artinya yang lebih umum, tindakan atau perbuatan apapun
yang bisa mengingatkan kita kepada sang pencipta adalah zikir.

ِ ۡ‫يۡو ََلۡتَكفر‬
ۡ‫ون‬ َ ‫فَاذكرونِيۡأَذكركم‬
َ ‫ۡواشكرواۡ ِل‬
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah
kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.(Al-Baqarah: 152)

ِۡ ‫جه ِرۡ ِۡمنَ ۡالقَو‬


ۡ‫لۡ ِبالغد ِو‬ َ ً‫اۡو ِخيفَة‬
َۡ ‫ۡودونَ ۡال‬ َ ‫ع‬ ً ‫ض ُّر‬َ َ ‫ِكۡت‬َ ‫ۡرب ََّكۡفِيۡنَفس‬
َ ‫َواذكر‬
َۡ‫ۡمنَ ۡالغَافِ ِلين‬ِ ‫ۡو ََلۡتَكن‬
َ ‫صا ِل‬َ ‫َواْل‬
Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan
dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk
orang-orang yang lalai.(Al A’raf:205)

ِۡ‫س َم َاوات‬ ِ ‫علَ َٰىۡجۡنوِۡب ِهمۡۡ َويَتَفَ َّۡكرونَ ۡفِيۡخَل‬


َّۡ ‫قۡال‬ َ ‫ًاۡو‬
َ ‫اۡوقعۡود‬ َّ َ‫الَّذِينَ ۡيَذكرون‬
َ ‫َّۡللاَۡقِيَا ًم‬
‫ار‬ َ َ ‫عذ‬
ِۡ َّ‫ابۡالۡن‬ َۡ ۡ‫َكۡفَِۡقنَا‬ ِ َ‫تۡ َٰ َهذَاۡب‬
َۡ ‫اط ًًلۡسب َحان‬ َ ‫ۡربَّنَاۡ َماۡ َخلَق‬
َ ‫ض‬ِ ‫َواۡلَر‬
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.(Ali Imran: 191)

You might also like