Professional Documents
Culture Documents
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Dekubitus
a. Definisi Dekubitus
anatomis dan fungsi kulit normal akibat dari tekanan dari luar yang
urutan dan waktu yang biasa, gangguan ini terjadi pada individu yang
10
11
b. Klasifikasi Dekubitus
berikut :
dengan kulit yang normal, maka akan tampak salah satu tanda
lunak), dan perubahan sensasi (gatal atau nyeri). Pada orang yang
sebagai warna merah yang menetap, biru atau ungu. Cara untuk
tetap berwarna merah dan apabila jari diangkat juga kulitnya tetap
berwarna merah.
atau nekrosis dari jaringan subkutan atau lebih dalam, tapi tidak
Tulang dan tendon yang terkena bisa terlihat atau teraba langsung.
hijau, dan atau jaringan mati (eschar) yang berwarna coklat atau
yang benar, dan oleh karena itu derajat ini tidak dapat ditentukan.
14
NPUAP, 2014)
terkena luka secara terlokalisir atau kulit tetap utuh atau adanya
mendasari jaringan lunak dari tekanan dan atau adanya gaya geser.
terasa sakit, tegas, lembek, berisi cairan, hangat atau lebih dingin
tipis diatas dasar luka (wound bed) yang berkulit gelap. Luka
bagian dalam seperti fascia dan otot walapun tanpa adanya adanya
15
lokasi kejadian adalah pada bagian sakrum 73,3%, dan tumit 13,2%,
penelitian ini adalah pada tumit 35,7%, sakrum 22,9%, dan skapula
12,9%.
NPUAP, 2007).
dekubitus.
17
Mobilitas
Aktivitas TEKANAN
Persepsi Sensori
PERKEMBANGAN
PRESSURE ULCER
Extrinsic Factors :
: Kelembaban
: Friction
: Shear
TOLERANSI
JARINGAN
Intrinsic Factors :
: Nutrisi
: Usia
: Tekanan Arteriolar
Merokok
Suhu Kulit
menjadi dua faktor yaitu faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik
1. Faktor Tekanan
2012).
a. Faktor Intrinsik :
1) Nutrisi
2) Umur / Usia
tahun keatas.
21
3) Tekanan arteriolar
b. Faktor ekstrinsik :
1) Kelembaban
AWMA, 2012).
2) Gesekan
3) Pergeseran
(WOCNS, 2005).
1. Merokok
terhadap dekubitus.
2. Temperatur kulit
3. Penyakit Kronis
1) Skala Norton
dekubitus.
2) Skala Braden
3) Skala Waterlow
peningkatan berat badan, tipe kulit dan area resiko yang tampak,
4) Skala Gosnell
Pada skala ini mengacu pada skala Norton, namun pada skala ini
dekubitus.
5) Skala Knoll
f. Pencegahan Dekubitus
2010).
sebagai berikut :
29
pasien masuk Rumah Sakit dan diulang dengan pola yang teratur
metode yang tepat dan valid yang dapat diandalkan untuk menilai
pasien.
urine, feses, keringat, saliva, cairan luka, atau tumpahan air atau
4) Support surface
2007). Support surface ini terdiri dari tempat tidur, dan matras
(AWMA, 2012).
5) Memberikan edukasi
pasien tersebut masuk ke Rumah Sakit dan menjalani rawat inap (Ely,
perawat yang sangat penting dan harus dimiliki oleh perawat untuk
pengaturan seprei tidak akan diganti setiap hari, namun setiap seprei
32
basah atau kotor harus diganti segera dan apabila diperlukan (Elkin et
al, 2003). Ukuran seprei yang sering digunakan di Rumah Sakit 160 x
1) An Unoccupied Bed
2003).
33
tidur, membuka seprei, dan selimut satu per satu secara teratur.
2003).
34
infeksi silang.
2) An Occupied Bed
prosedur.
melakukan tindakan.
Ini harus rapi dilipat, sisanya seprei dan selimut harus dibiarkan
kearah pasien.
silang.
bagian bawah tempat tidur dan setelah itu buat sudut 90°. Hal
pasien.
sebagai berikut :
tali pada setiap sudut seprei kemudian ditali dan ditarik kencang
3) Metode karet
gaya geser dan gesek (shear dan friction). Berdasarkan penelitian yang
pada metode bed making an occupied bed lipat sudut 90° lebih rendah
dan stabil dibandingkan dengan metode bed making tali sudut. Gaya
dan kulit pasien ditarik melalui tempat tidur, saat geseran terjadi kulit
dan lapisan subkutan yang melekat pada permukaan tempat tidur serta
Kapiler yang berada dibawah jaringan teregang dan terjepit oleh gaya
pergerakan kulit pasien pada seprei. Luka gesekan juga dapat terjadi
pada pasien yang sakit tetapi tidak dapat merasakan sensasi nyeri,
yang lainnya seperti tekanan mekanik yang digunakan saat kulit ditarik
luar. Gaya gesek ini terjadi pada pasien yang pada saat diubah
dari permukaan tempat tidur (Potter & Perry, 2010). Penelitian yang
B. Kerangka Teori
Reposisi Setiap 2 -
4 jam
Mobilitas
Aktivitas TEKANAN
Persepsi Sensori
PERKEMBANGAN
DEKUBITUS
Extrinsic Factors :
: Kelembaban
: Friction
: Shear
TOLERANSI
JARINGAN
Intrinsic Factors :
: Nutrisi
: Usia
: Tekanan Arteriolar
Merokok
Suhu Kulit
C. Kerangka Konsep
Intervensi yang
diberikan pada
responden : Perawatan
Rumah Sakit + penataan
tempat tidur lipat sudut
90°
Variabel bebas Variabel terikat
Variabel Perancu :
1. Usia
2. Diagnosa medis
3. Riwayat Merokok
4. Tingkat resiko
dekubitus
5. Temperatur kulit
Keterangan :
: diteliti
D. Hipotesis
Premise minor : Penataan tempat tidur lipat sudut 90° lebih rendah tekanan
Hipotesis : Penataan tempat tidur lipat sudut 90° lebih baik dari metode
derajat I.