You are on page 1of 2

2.

4 Persyarafan sistem kardiovaskuler


Efektivitas kerja jantung dikendalikan saraf simpatis (Plexus Cardiacus) &
parasimpatis (N.Vagus). Sejumlah masukan tekanan atrium , curah jantung dipengaruhi oleh
saraf simpatis. Sedangkan curah jantung diturunkan sampau serendah nol oleh
n.vagus.Mekanisme kerjanya, yaitu : Simpatis meningkatkan frekuensi denyut jantung
manusia dewasa sebesar 70/180/200/250 per menit. Hal ini juga meningkatkan volume darah
yang dipompa dan tekanan ejeksi.Selain itu hal ini juga mekanisme frank starling.Secara
normal kerja saraf simpatis 30 % lebih tinggi bila tanpa perandangan simpatis, begitu
sebaliknya.Parasimpatis yang diransang dengan kuat dapat menghentikan jantung beberapa
detik, biasanya jantung mengkompensasi dengan berdenyut lebih lambat. Serabut saraf
parasimpatis banyak terdistribusi di atrium , Vagus lebih utama mengurangi frekuensi denyut
jantung bukan pada kekuatan kontraksi otot jantung.2,4
Kecepatan denyut jantung terutama ditentukan oleh pengaruh otonom pada nodus SA
Nodus SA dalam keadaan normal adalah pemacu jantung karena memiliki kecepatan
depolarisasi spontan tertinggi.Penurunan gradual potensial membrane secara otomatis antara
denyutan secara umum dianggap disebabkan oleh penurunan permeabilitas terhadap K+.
Ketika nodus Sa mencapai ambang, terbentuk potensial aksi yang menyebar ke seluruh
jantung dan menginduksi jantung berkontraksi atau berdenyut. Hal ini berlangsung ekitar 70
kali per menit, sehingga kecepatan denyut jantung rata-rata adalah 70 kali per menit.2,4
Jantung dipersarafi oleh kedua divisi system saraf otonom, yang dapat memodifikasi
kecepatan serta kekuatan kontraksi, walaupun untuk memulai kontraksi tidak diperlukan
stimulasi saraf.Saraf parasimatis ke jantung, yaitu saraf vagus, terutama mempersarafi
atrium, termasuk nodus SA dan AV., serta banyak mempersarafi ventrikel.2,4
Sistem saraf parasimpatis memiliki pusat pengaturan pada medulla oblongata (cardio
inhibitory centre), mengatur jantung melalui saraf vagus, dan akan mempersarafi atrium
terutama nodus SA dan AV. Efek-efek yang dihasilkan oleh parasimpatis antara lain:2,4
1. Pada nodus SA akan terjadi peningkatan permeabilitas nodus SA terhadap K+ oleh
asetilkolin dan menyebabkan lebih banyak K+ yang keluar dari sel sehingga terjadi
hiperpolarisasi yang membuat potensial aksi lama tercapai.
2. Pada nodus AV akan terjadi penurunan kecepatan penghantaran impuls ke ventrikel.
3. Stimulasi parasimpatis pada sel-sel kontraktil atrium mempersingkat potensial aksi yang
menyebabkan fase datar berkurang. Akibatnya kontraksi atrium melemah.
Semua hal diatas akan menyebabkan denyut jantung menurun, waktu antara
kontraksi atrium-ventrikel memanjang, dan kontraksi atrium menjadi lemah.Sistem simpatis
dengan pusat pengaturan cardio-acceleratory centre pada medula oblongata dan melalui
torakal medula spinalis akan mempersarafi atrium termasuk nodus SA dan AV, serta banyak
mempersarafi ventrikel. Efek-efek yang ditimbulkan pada stimulasi saraf simpatis adalah:2,4
1. Pada nodus SA, norepinefrin menyebabkan penurunan permeabilitas terhadap K+
sehingga hanya sedikit K+ yang keluar dari sel dan akan terjadi depolarisasi cepat yang
diikuti dengan potensial aksi yang cepat.
2. Pada nodus AV dan pacemaker lain akan terjadi peningkatan transmisi impuls.
++
3. Pada sel-sel kontraktil atrium dan ventrikel akan terjadi peningkatan permeabillitas Ca
sehingga influks Ca++ meningkat yang menyebabkan kontraksi atrium dan ventrikel lebih
kuat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Guyton AC., Hall JA. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC; 2007.
2. Sherwood, L., Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, alih bahasa Brahm U. Pendit.
Jakarta: EGC; 2010.

You might also like