You are on page 1of 7

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

M
DENGAN DIAGNOSA MEDIS CKD (Cronik Kidney Disease)
DI RUANG IGD RSUP dr. KARIADI SEMARANG

DISUSUN OLEH :

Aulia Iqlima Satelita

G3A016121

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2016/2017
LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG IGD

Tanggal pengkajian : 29 MEI 2017


A. Identitas pasien
Nama : Tn. M
Umur : 41 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Semarang
Tanggal masuk : 29 Mei 2017
No register : C5252xxx

B. Alasan masuk rumah sakit


1. Keluhan utama
Pasien mengeluh sesak nafas
2. Alasan masuk rumah sakit
Tn M, 41 tahun dibawa ke ruang IGD RSUP Dr Kariadi Semarang
dengan diagnosa medis sementara CKD (Cronik Kidney Disease). Pasien
datang dengan keluhan sesak nafas dan dada terasa berat. Saat dilakukan
pengkajian pasien terlihat sesak nafas, bunyi nafas mengi, perkembangan
dada cepat dan tampak adanya retraksi dinding dada. Pasien mengatakan
sudah 1 tahun ini menderita penyakit ginjal kronik dan harus menjalani
terapi hemodialisa seminggu 2 kali dan itu rutin. Pasien tampak adanya
edem dikakinya. Pasien juga mengatakan mempunyai riwayat penyakit
HT. TTV pasien TD 187/100 mmHg, RR 30 x/menit, HR 122 x/menit,
SPO2 97 %, suhu 36,7 C.

C. Pengkajian Fokus
1. Airway
Tidak terlihat adanya sumbatan jalan nafas pada pasien.

2. Breathing
Pasien mengatakan sesak nafas dan dada terasa berat, pengembangan dada
simetris, terlihat adanya retraksi dinding dada dan pernafasan dinding dada
terlihat cepat, RR 32 x/menit.
3. Circulation
Nadi : 122 x/menit, nadi cepat dan dalam, TD : 187/100 mmHg, akral
dingin, keringat dingin, warna kulit pucat, CRT : > 2 dtk, terlihat adanya
bengkak pada kedua kaki pasien. tidak ada indikasi perdarahan.
4. Dissability
Tingkat kesadaran compos mentis,GCS E4 M6 V5, pupil isokor, reflek
cahaya (+)

D. Analisa data

No Hari/ Data Problem Kemungkinan Penyebab


Tanggal
1 Senin, 29 DS :
Pasien mengeluh sesak nafas Ketidakefektifan
Mei 2017 Hiperventilasi sekunder:
dan dada terasa berat. pola nafas
kompensasi melalui
DO :
Pasien terlihat sesak, alkalosis respiratorik
pengembangan dada simetris,
terlihat adanya retraksi dinding
dada dan pernafasan dinding
dada terlihat cepat, RR 30
x/menit
Pasien terpasang O2 RM 8
lpm
2 Senin, 29 DS : Kelebihan volume Penurunan haluaran urin,
- Pasien mengatakan sudah 1
mei 2017 cairan retensi urin dan natrium
tahun didiagnosa Dokter
sekunder terhadap
bahwa dirinya menderita
penurunan fungsi ginjal
penyakit ginjal kronik dan
sudah menjalani terapi
hemodialisa seminggu 2 kali
dan rutin.
DO :
Nadi : 122 x/menit, nadi cepat
dan dalam, TD : 187/100
mmHg, akral dingin, keringat
dingin, warna kulit pucat,
CRT: > 2 dtk, terlihat adanya
bengkak pada kedua telapak
kaki pasien.

E. Rencana keperawatan

No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Paraf


Dx
1 Tujuan Respiratory Monitoring aulia
1. Monitor rata-rata, kedalaman, irama dan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
usaha respirasi
selama 1x24 jam diharapkan klien akan
2. Catat pergerakan dada, amati
menunjukkan pola nafas yang efektif
kesimetrisan, penggunaan otot tambahan,
dengan suplai oksigen yang adequat
retraksi otot supraclavicular dan
Kriteria Hasil :
intercostal
NOC : Nutritional Status 3. Monitor pola : bradipnea, takipnea,
- Peningkatan ventilasi dan oksigenasi kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes
4. Auskultasi suara nafas, catat area
yang adekuat
- Bebas dari tanda-tanda distress penurunan/ tidak adanya ventilasi dan
pernafasan suara tambahan.
- Klien akan mengatakan sesak berkurang
- Klien tampak tenang
- Tidak terlihat adanya retraksi dada
Oxygen Therapy
- Tanda- tanda vital dalam batas normal
1. Auskultasi bunyi nafas, catat adanya
crakles
2. Ajarkan pasien nafas dalam
3. Atur posisi senyaman mungkin
4. Batasi untuk beraktivitas
5. Kolaborasi pemberian oksigen
2 Tujuan: Fluid Management : aulia
1. Kaji status cairan : timbang berat badan,
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
keseimbangan masukkan dalam haluaran,
selama 1x24 jam diharapkan volume cairan
seimbang turgor kulit dan adanya edema
Kriteria hasil : 2. Batasi masukan cairan
NOC : Nutritional Status 3. Identifikasi sumber potensial cairan
- Terbebas dari edema, efusi, anasarka 4. Jelaskan pada pasien dan keluarga
- Bunyi nafas bersih, tidak adanya
rasional pembatasan cairan
dipsnea 5. Kolaborasi pemberian cairan sesuai
- Memelihara tekanan vena sentral,
terapi
tekanan kapiler paru, output jantung 6. Monitor status hidrasi, mukosa, tekanan
dan vital sign normal. darah dan laborat
7. Pasang DC sesuai ukuran
8. Berikan diuretik sesuai advice dokter

Hemodialysis therapy
1. Ambil sampel darah dan meninjau kimia
darah (misalnya : BUN, kreatinin,
natrium, pottasium, tingkat phospor)
sebelum perawatan untuk mengevaluasi
respon terhadap terapi)
2. Rekam tanda-tanda vital: berat badan,
denyut nadi, pernapasan, dan tekanan
darah untuk mengevaluasi respon
terhadap terapi.
3. Sesuaikan tekanan filtrasi untuk
menghilangkan jumlah yang tepat dari
cairan yang berlebihan di tubuh klien.
4. Bekerja secara kolaboratif dengan pasien
untuk menyesuaikan panjang dialisis,
peraturan diet, keterbatasan cairan dan
obat-obatan untuk mengatur cairan dan
elektrolit pergeseran antara pengobatan.

F. Implementasi

No Hari/Tanggal Jam Implementasi Paraf


Dx
1 Senin, 29 mei 2017 21.30 1. Menerima pasien aulia
21.45 2. Mengkaji kejadian pada pasien dan pantau
keadaan umum pasien: TTV
22.00
3. Memonitor rata-rata, kedalaman, irama dan
22.10 usaha repirasi
4. Mencatat pergerakan dada, penggunaan otot
22.15
bantu nafas, dan retraksi dada.
22.20
5. Memposisikan pasien semifowler
22.25
6. Berkolaborasi memberikan RM 8 Lpm
22.35
7. Memasang infus
8. Bekolaborasi dalam pemeiksaan laboratorium
2 Senin, 29 mei 2017 1. Mengkaji status cairan : keseimbangan aulia
masukkan dan haluaran, turgor kulit dan
adanya edema
2. Membatasi masukan cairan
3. Menjelaskan kepada pasien rasional
pembatasan cairan
4. Memasang DC ukuran 16
5. Berkolaborasi dalam pemberian diuretik
(Furosemide) 40 mg

G. Evaluasi

No Hari/Tanggal Evaluasi Paraf


Dx
1 Senin, 29 mei 2017 S : Pasien mengatakan sesak nafas sudah mulai berkurang. aulia
O:
- Klien terlihat lebih tenang
- TD 160/90 mmHg, N 92 x/menit, RR 26 x/menit.
- Terpasang infus NaCL 10 Tpm
- Terpasang O2 8 Lpm
- Sudah tidak terlihat adanya retraksi dada.
- Hasil Lab:
Hb:8.9 g/dL, Ht: 28.4, Eritrosit: 3.05 10˄6/uL
Ureum: 56 mg/dL, Kreatinin 4.7 mg/dL
Natrium: 168 mmol/L
A:
Masalah ketidakefektifan pola nafas teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor status pernapasan klien.
2 Senin, 29 mei 2017 S: Pasien mengatakan akan membatasi cairan sesuai aulia
dengan anjuran yang diberikan.
O:
- Edema/bengkak pada kaki
- CRT > 2 dtk
- DC berhasil terpasang
- TD 160/90 mmHg, N 92 x/menit
A: Masalah kelebihan volume cairan belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Lanjutkan terapi sesuai advice
- Monitor intake dan output cairan.
- Monitor balance cairan

You might also like