Professional Documents
Culture Documents
Pengertian
Gizi buruk atau yang dikenal sebagai kwashiorkor dalam dunia medis, merupakan salah
satu bentuk malnutrisi. Malnutrisi itu sendiri dapat dipahami sebagai kesalahan dalam
pemberian nutrisi. Kesalahan bisa berupa kekurangan maupun kelebihan nutrisi.
Komplikasi
Komplikasi akibat gizi buruk atau kwashiorkor sangat memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Bila komplikasi terjadi, anak dapat mengalami tahap-tahap
perkembangan menjadi lebih lambat dibanding anak normal seusianya. Selain itu anak
juga dapat mengalami kesulitan belajar, mudah terserang penyakit berat, gangguan
berbagai macam organ, hingga dapat terjadi kematian.
Diagnosis
Diagnosis gizi buruk atau kwashiorkor dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan
terhadap riwayat kesehatan anak. Kekurangan asupan makanan bergizi bisa dilihat dari
kebiasaan makan anak.
Selain itu, adanya gejala dan tanda-tanda kwashiorkor akan membantu dokter dalam
mendiagnosis. Untuk membedakannya dengan jenis gizi buruk lainnya seperti
marasmus, dokter akan memastikan apakah penderitanya memiliki gejala yang diserta
pembengkakan tubuh (edema).
Kadang, pada anak dengan gizi buruk atau kwashiorkor juga turut terdiagnosis penyakit
lainnya. Penyakit yang paling sering terdeteksi adalah penyakit infeksi akibat kekebalan
tubuh yang rendah.
Gejala
Gejala gizi buruk atau kwashiorkor yang akan tampak adalah:
Pucat, kurus, perut cembung, dan kehilangan massa otot pada keempat anggota
geraknya
Anak terlihat sering gelisah
Rambutnya menjadi mudah tercabut, tampak kusam, kering, dan sering terjadi
perubahan warna
Dapat pula terjadi perubahan pada kulit, kulit menjadi bersisik, terdapat bercak-
bercak putih dan merah muda dengan tepi kehitaman
Anak juga akan menderita anemia akibat kekurangan nutrien seperti zat besi dan
vitamin B kompleks.
Pengobatan
Untuk mengatasi gizi buruk atau kwashiorkor dibutuhkan asupan nutrisi berupa kalori
dan protein yang mencukupi. Namun, pemberian nutrisi tersebut harus dilakukan secara
bertahap.
Pada tahap awal harus diberikan asupan kalori untuk memenuhi kebutuhan energinya
tanpa melibatkan asupan protein terlebih dahulu. Jika kebutuhan kalori sudah tercukupi,
barulah asupan protein nisa mulai diberikan.
Pemberian protein dapat dilakukan dari kadar yang rendah yang secara bertahap terus
ditambah. Hal ini dilakukan supaya saluran cerna penderita tidak kaget bila langsung
diberi asupan tinggi kalori tinggi protein.
Namun ingatlah untuk memberikannya secara perlahan dan terkontrol. Untuk tahap
awal, pastikan Anda melibatkan bantuan dokter dalam mengontrol kondisi anak dengan
gizi buruk atau kwashiorkor yang Anda rawat.
Untuk mencegah terjadinya gizi buruk atau kwashiorkor pada anak Anda, berikanlah
makanan dengan gizi yang seimbang. Cukupi kebutuhan karbohidrat, lemak dan
proteinnya.
Sumber protein yang bernilai tinggi bisa didapatkan dari produk hewani seperti susu,
keju, daging, telur, dan ikan. Anda juga bisa juga memanfaatkan protein nabati yang
didapat dari kacang hijau dan kacang kedelai
Penyebab
Penyebab gizi buruk atau kwashiorkor adalah karena anak tidak memeroleh makanan
dengan kandungan energi dan protein yang cukup. Umumnya hal ini sering dikaitkan
dengan tingkat perekonomian yang rendah.
Itulah sebabnya kasus gizi buruk atau kwashiorkor banyak terjadi di negara
berkembang. Selain dikarenakan rendahnya tingkat perekonomian, kurangnya
pengetahuan orangtua akan nutrisi yang diperlukan tubuh anak juga turut memengaruhi.
Pada dasarnya gizi buruk atau kwashiorkor bukanlah gangguan yang terjadi secara
mendadak. Kondisi ini berlangsung secara perlahan. Karena itu penting untuk
mencegah agar anak tidak mengalami kondisi ini dengan cara memberikan asupan
makanan cukup gizi.