You are on page 1of 16

3. Diagnosa Keperawatan (Doenges, Marilynn E.

2000 & Wilkinson, 2011)


Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
a. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1 Pertahankan imobilisasi 1 Menghilangkan nyeri dan
dengan spasme otot, keperawatan ... x 24 jam bagian yang sakit dengan tirah mencegah kesalahan posisi
gerakan fragmen tulang, diharapkan tingkat baring , gips, pembebat, traksi tulang / tegangan jaringan
edema, cedera jaringan kenyamanan klien cedera
lunak, pemasangan meningkat, tingkat nyeri
traksi. terkontrol dengan Kriteria 2 Tinggikan dan dukung 2 Meningkatkan aliran balik
b. hasi: ekstremitas yang terkena vena, dan menurunkan nyeri
1) Menyatakan nyeri fraktur
berkurang/hilang
2) Menunjukkan tindakan 3 Hindari penggunaan sprei atau 3 Dapat meningkatkan
santai: mampu bantal plastik di bawah ketidaknyamanan karena
berpartisipasi dalam ekstremitas yang di gips peningkatan produksi panas
aktivitas / tidur / istirahat dalam gips yang kering
dengan ketat.
3) Menunjukkan penggunaan 4 Evaluasi keluhan nyeri atau 4 Mempengaruhi pilihan dan
ketrampilan relaksasi dan ketidaknyamanan, perhatikan pengawasan keefektifan
aktivitas terapeutik sesuai lokasi dan karakteristik, intervensi
indikasi untuk situasi termasuk intensitas (skala 0-
individu 10). Perhatikan petunjuk nyeri
non verbal

5 Berikan alternatif tindakan 5 Meningkatkan sirkulasi


kenyamanan, contoh pijatan umum, menurunkan area
punggung, perubahan posisi tekanan dan kelelahan otot

6 Dorong pasien menggunakan 6 Memfokuskan kembali


teknik manajemen stress, perhatian, meningkatkan rasa
contoh relaksasi progresif atau kontrol dan meningkatkan
latihan nafas dalam, imajinasi kemampuan koping dalam
visualisasi manajemen nyeri

7 Selidiki adanya keluhan nyeri 7 Dapat menandakan


yang tak biasa / tiba-tiba atau terjadinya komplikasi seperti
dalam, lokasi progresif atau infeksi, iskemia jaringan
buruk tidak hilang dengan atau sindrom kompartemen
analgetik
8 Lakukan kompres dingin (es) 8 Menurunkan edema atau
pada 24-48 jam pertama dan pembentukan hematoma dan
sesuai keperluan menurunkan nyeri

9 Berikan analgetik sesuai 9 Diberikan untuk


indikasi Berikan analgetik menurunkan nyeri dan
sesuai indikasi spasme otot

Risiko tinggi terhadap Setelah dilakukan tindakan 1 Pertahankan tirah baring / 1 Meningkatkan stabilitas,
cedera berhubungan denga keperawatan … x 24 jam ekstremitas sesuai indikasi. menurunkan kemungkinan
kehilangan integritas tulang diharapkan terjadi peningkatan Berikan sokongan sendi diatas gangguan posisi /
Status keselamatan Injuri fisik. dan dibawah fraktur bila penyembuhan
Dengan kriteria hasil : bergerak / membalik
1) Mempertahankan
stabilisasi dari posisi 2 Letakkan papan dibawah 2 Tempat tidur lembut atau
fraktur. tempat tidur atau tempatkan lentur dapat membuat
2) Menunjukkan mekanika pasien pada tempat tidur deformasi gips yang masih
tubuh yang meningkatkan ortopedik basah, mematahkan gips
stabilitas pada sisi fraktur. yang sudah kering atau
3) Menunjukkan mempengaruhi penarikan
pembentukan kalus / mulai traksi
penyatuan fraktur dengan
tepat 3 Sokong fraktur dengan bantal / 3 Mencegah gerakan yang tak
gulungan selimut. Pertahankan perlu dan perubahan posisi.
posisi netral pada bagian yang Posisi yang tepat dari bantal
sakit dengan bantal pasir, juga dapat mencegah
pembebat, papan kaki tekanan deformitas yang di
gips kering

4 Evaluasi pembebat ekstremitas 4 Seiring dengan


terhadap resolusi edema berkurangnya edema,
penilaian kembali pembebat
atau penggunaan gips plester
mungkin diperlukan untuk
mempertahankan kesejajaran
fraktur
Risiko disfungsi Setelah dilakukan tindakan 1 Lepaskan perhiasan dari 1 Dapat membendung sirkulasi
neurovaskuler perifer keperawatan selama .... x 24 ekstremitas yang sakit bila terjadi edema
berhubungan dengan jam diharapkan klien akan
penurunan aliran darah menunjukkan fungsi 2 Evaluasi adanya (kualitas) 2 Penurunan atau tak adanya
(cedera vaskuler, edema, neurovaskuler baik. Dengan nadi perifer distal terhadap nadi dapat menggambarkan
pembentukan tombus) kriteria hasil: cedera melalui palpasi cedera vaskuler
Mempertahankan perfusi
jaringan dibuktikan oleh 3 Kaji aliran kapiler, warna kulit 3 Kembalinya warna kulit
terabanya nadi, kulit hangat dan kehangatan distal pada harus cepat (3-5 detik).
atau kering, sensasi normal, fraktur Warna kulit putih,
sensori biasa, tanda vital stabil, menunjukkan gangguan
dan haluaran urin adekuat arterial, sianosis diduga
untuk situasi individu adanya gangguan vena

4 Lakukan pengkajian 4 Gangguan perasaan kebas,


neuromuskuler. Perhatikan kesemutan, peningkatan atau
perubahan fungsi motor atau penyebaran nyeri bila
sensasi. Minta pasien untuk sirkulasi pada saraf tidak
melokalisasi nyeri adekuat atau saraf rusak
5 Tes sensasi saraf perifer 5 Panjang dan posisi saraf
dengan menusuk pada kedua perineal meningkatkan risiko
selaput antara ibu jari dan jari cedera pada fraktur kaki,
kedua dan kaji kemampuan edema / sindrom
dorsofleksi ibu jari bila di kompartemen, malposisi alat
indikasikan traksi

6 Kaji jaringan disekitar akhir 6 Faktor ini disebabkan atau


gips, selidiki keluhan rasa mengindikasikan jaringan
terbakar di bawah gips iskemia, menimbulkan
kerusakan / nekrosis

7 Pertahankan peninggian 7 Meningkatkan drainase vena


ekstremitas yang cedera / menurunkan edema
kecuali dikontraindikasikan

8 Kaji keseluruhan panjang 8 Peningkatan lingkar


ekstremitas untuk ekstremitas yang cedera
pembengkakan / pembentukan menandakan edema jaringan
edema tetapi dapat juga perdarahan

9 Selidiki tanda iskemia 9 Dislokasi fraktur sendi


ekstremitas tiba-tiba (contoh (terutama lutut) dapat
penurunan suhu kulit dan menyebabkan kerusakan
peningkatan nyeri) arteri yang berdekatan dan
berakibat hilangnya aliran
darah ke distal

10 Awasi tanda vital. Perhatikan 10 Ketidakadekuatan volume


tanda pucat / sianosis umum, sirkulasi akan
kulit dingin, perubahan mental mempengaruhi sistem
perfusi jaringan

11 Awasi hemoglobin / 11 Membantu dalam kalkulasi


hematokrit, pemeriksaan kehilangan darah dan
faktor koagulasi darah (contoh membutuhkan keektifan
protrombin) terapi penggantian
Gangguan pertukaran gas Setelah dilakukan tindakan 1 Intruksikan/bantu latihan nafas 1 Meningkatkan ventilasi
berhubungan dengan keperawatan selama ... x 24 dalam dan batuk efektif alveolar dan perfusi
perubahan aliran darah, jam diharapka klien akan
emboli, perubahan menunjukkan kebutuhan 2 Lakukan dan ajarkan 2 Reposisi meningkatkan
membran alveolar/kapiler oksigenasi terpenuhi. Dengan perubahan posisi yang aman drainase sekret dan
kriteria hasil: sesuai keadaan klien menurunkan kongesti paru
1) Klien tidak sesak nafas
2) Tidak cyanosis 3 Kolaborasi pemberian obat 3 Mencegah terjadinya
3) Analisagas darah dalam antikoagulan (warvarin, pembekuan darah pada
batas normal heparin)dan kortikosteroid keadaan tromboemboli.
sesuai indikasi Kortikosteroid telah
menunjukkan keberhasilan
untuk mencegah /mengatasi
emboli lemak

4 Analisa pemeriksaan gas 4 Penurunan PaO2 dan


darah, Hb, kalsium, LED, peningkatan PCO2
lemak dan trombosit menunjukkan gangguan
pertukaran gas; anemia,
hipokalsemia, peningkatan
LED dan kadar lipase, lemak
darah dan penurunan
trombosit sering
berhubungan dengan emboli
lemak

5 Evaluasi frekuensi pernapasan 5 Adanya takipnea, dispnea


dan upaya bernapas, dan perubahan mental
perhatikan adanya stridor, merupakan tanda dini
penggunaan otot aksesoris insufisiensi pernapasan,
pernapasan, retraksi sela mungkin menunjukkan
igadan sianosis sentral terjadinya emboli paru tahap
awal

Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan 1 Kaji derajat imobilitas yang 1 Pasien mungkin dibatasi oleh
berhubungan dengan keperawatan selama … x 24 dihasilkan oleh pengobatan persepsi diri tentang
kerusakan rangka jam diharapkan terjadi (terapi restriktif) dan keterbatasan fisik aktual,
neuromuskuler, nyeri, peningkatan Ambulasi perhatikan persepsi klien memerlukan informasi /
terapi restriktif (imobilisasi) :Tingkat mobilisasi, Perawatan terhadap imobilisasi intervensi untuk
diri. Dengan kriteria hasil: meningkatkan kemajuan
1) Meningkatkan / kesehatan
mempertahankan mobilitas
pada tingkat paling tinggi 2 Dorong partisipasi dalam 2 Memberi kesempatan
yang mungkin. akatifitas terapeutik / rekreasi. untuk mengeluarkan
2) Mempertahankan posisi Pertahankan rangsang energi, memfokuskan
fungsional. lingkungan seperti koran, TV, kembali perhatian,
3) Meningkatkan kekuatan / radio, barang pribadi, kalender meningkatkan rasa
fungsi yang sakit dan dll kontrol diri dan
mengkompensasi bagian membantu menurunkan
tubuh. isolasi sosial
4) Menunjukkan teknik yang
memampukan melakukan 3 Instruksikan pasien untuk / 3 Meningkatkan aliran darah
aktifitas bantu dalam rentang gerak ke otot dan tulang untuk
pasien, pasif untuk ekstremitas meningkatkan tonus otot,
yang sakit dan aktif untuk mempertahankan gerak
ekstremitas yang sehat sendi, mencegah kontraktur /
atrofi dan resorbsi kalsium
karena tak digunakan

4 Dorong penggunaan latihan 4 Kontraksi otot isometrik


isometrik mulai dari tungkai tanpa menekuk sendi atau
yang tidak sakit menggerakkan tungkai dan
membantu mempertahankan
kekuatan dan massa otot

5 Dorong / bantu perawatan diri 5 Meningkatkan kekuatan dan


/ kebersihan sirkulasi, meningkatkan
kontrol pasien dalam situasi
dan meningkatkan kesehatan
diri langsung

6 Ubah posisi secara periodik 6 Mencegah / menurunkan


dan dorong untuk latihan insiden komplikasi kulit /
batuk dan nafas dalam pernafasan

7 Konsul ahli terapi fisik / 7 Berguna dalam membuat


okupasi dan / atau rehabilitasi aktivitas iindividual /
spesialis program latihan

Kerusakan integritas kulit Setelah dilakukan tindakan 1 Kaji kulit untuk luka terbuka, 1 Memberikan informasi
berhubungan dengan keperawatan selama ... x 24 benda asing, kemerahan, tentang sirkulasi kulit dan
fraktur terbuka, jam diharapkan pasien perdarahan, perubahan warna, masalah yang mungkin
pemasangan traksi (pen, meunjukkan integritas kulit kelabu, memutih disebabkan oleh alat
kawat, sekrup). yang baik. Dengan kriteria dan/atau pemasangan verban
hasil: elastis, atau pembentukan
1) Keutuhan struktur edema yang membutuhkan
dengan fungsi fisiologis intevensi lebih lanjut
dari kulit.
2) Membran mukosa 2 Masase kulit dan penonjolan 2 Menurunkan tekanan pada
lembab tulang . pertahan kan tempat area yang peka dan resiko
3) Tingkat regenrasi sel tidur kering dan bebas kerutan abrasi/ kerusakan kulit
pada tingkat yang
diharapkan . 3 Ubah posisi dengan sering 3 Mengurangi tekanan konstan
4) Tidak terdapat pus. pada area ang sama dan
5) Warna jaringan dalam meminimalkan resiko
rentang yang kerusakan kulit
diharapkan.
6) Terbebas dari adanya 4 Penggunaan gips dan 4 Memberikan gips tetap
lesi jaringan. perawatan kulit kering dan area bersih
7) Keutuhan kulit
5 Letakkan bantalan pelindung 5 Meminimalkan tekanan pada
dibawah kaki dan diatas area ini
tonjolan tulang

6 Balut lingkar tungkai, 6 Memberikan tarikan traksi


termasuk plester dan bantalan, yang tepat tanpa
dengan verban elastis, hati- mempengaruhi sirkulasi
hati untuk membalut dengan
rapat tapi tidak terlalu ketat

7 Traksi tulang dan perawatan 7 Mencegah cedera pada tubuh


kulit lain
Resiko infeksi berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1 Inspeksi kulit untuk adanya 1 Pen atau kawat tidak
dengan ketidakadekuatan keperawatan selama … x 24 iritasi atau robekan kontinuitas dimasukkan melalui kulit
pertahanan primer jam diharapkan tidak terdapat yang terinfeksi, kemerahan
(kerusakan kulit, trauma faktor risiko infeksi. Dengan atau abrasi
jaringan lunak, prosedur kriteria hasil:
invasif/traksi tulang) Mencapai penyembuhan luka 2 Kaji kulit, perhatikan keluhan 2 Dapat mengindikasikan
sesuai waktu, bebas drainase peningkatan nyeri / rasa timbulnya infeksi lokal
purulen atau eritema dan terbakar atau adanya edema, /nekrosis jaringan yang dapat
demam. eritema, drainase dan bau tak menimbulkan osteomielitis
enak

3 Observasi luka untuk 3 Tanda perkiraan gas gangren


pembentukan bula, krepitasi,
perubahan warna kulit
kecoklatan, bau drainase yang
tak enak / asam

4 Kaji tonus otot, refleks tendon 4 Kekakuan otot, spasme tonik


dalam dan kemampuan untuk otot rahang, dan disfagia
berbicara menunjukkan terjadinya
tetanus

5 Berikan obat-obatan sesuai 5 Dapat diberikan sebagai


indikasi: antibiotik dan tetanus profilaksis
toksoid

Kurang pengetahuan Setelah dilakukan tindakan 1 Kaji kesiapan klien mengikuti 1 Efektivitas proses
tentang kondisi, prognosis keperawatan selama …. x 24 program pembelajaran pembelajaran dipengaruhi
dan kebutuhan pengobatan Jam diharapkan pengetahuan oleh kesiapan fisik dan
berhubungan dengankurang klien meningkat. Dengan mental klien untuk
terpajan atau salah kriteria hasil: mengikuti program
interpretasi terhadap 1) Klien dapat pembelajaran
informasi, keterbatasan mengungkapkan kembali
kognitif, kurang yang dijelaskan. 2 Diskusikan metode mobilitas 2 Meningkatkan pertisipasi
akurat/lengkapnya 2) Klien kooperatif saat dan ambulasi sesuai program dan kemandirian klien dalam
informasi yang ada dilakukan tindakan terapi fisik perencanaan dan
pelaksanaan program terapi
fisik
3 Ajarkan tanda/gejala klinis 3 Meningkatkan
yang memerlukan evaluasi kewaspadaan klien untuk
medik (nyeri berat, demam, mengenali tanda/gejala
perubahan sensasi kulit distal dini yang emerlukan
cedera) intervensi lebih lanjut

4 Persiapan klien untuk 4 Upaya pembedahan mungkin


mengikuti terapi pembedahan diperlukan untuk mengatasi
bila diperlukan masalah sesuai kondisi klien

You might also like