Professional Documents
Culture Documents
K DENGAN GANGGUAN
SISTEM MUSKULOSKELETAL: AKIBAT CLOSED FRACTURE RADIUS
SINISTRA DIRUANG GALUNGGUNG RS. DUSTIRA CIMAHI BANDUNG
I. PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : Tn. K
Tempat/tanggal lahir : Biak, 09/06/1992
Umur : 25 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : PNS TNI AD
Suku/ Bangsa : Sunda / Indonesia
Tanggal Masuk RS : 07 Mei 2018
Tanggal Pengkajian : 10 Mei 2018
No. Medrek : 473231
Diagnosa Medis : Closed Fracture Rasdius Sinistra
Alamat : Asrama YONIF 301/PKS 05/07 Citimun,
Cimalaka Sumedang.
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. S
Umur : 24 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : PNS TNI AD
Suku/ Bangsa : Sunda / Indonesia
Hubungan Dengan Klien : Adik Kandung
Alamat : Asrama YONIF 301/PKS 05/07 Citimun,
Cimalaka Sumedang.
1
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Keluhan utama saat masuk RS
Empat hari yang lalu tepatnya pada tanggal 07 Mei 2018 sekitar pukul
08.00 WIB klien merasakan nyeri kembali tangan kirinya karena tertimpa
oleh motor kemudian klien langsung di bawa ke klinik YONIF 301
Sumedang dan diberi penanganan dengan pengikatan pada daerah tangan
kirinya dengan menggunakan elastis verban serta diberi obat analgetik
kemudian klien langsung dirujuk ke UGD RS. Dustira Cimahi Bandung
hingga masuk UGD RS. Dustira Cimahi Bandung pada pukul 15.00 WIB
dan langsung dinyatakan dirawat karena tangan nya kembali lagi fractur
untuk dilakukan tindakan operasi. Klien kemudian dirawat di ruang
galunggung RS. Dustira Cimahi Bandung.
b) Keluhan utama saat dikaji
Klien mengatakan Nyerinya bertambah apabila klien melakukan
aktivitas yang melibatkan tangan kirinya dan nyeri berkurang apabila klien
Telah mendapatkan obat analgetik. Nyeri dirasakan seperti tulangnya
disayat-sayat. Nyeri dirasakan pada luka operasinya pada tangan kirinya
tepatnya pada bagian radius sinistra. Skala nyeri 6 dari 1-10. Nyeri
dirasakan hilang timbul.
2
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang pernah
mengalami sakit seperti klien. Klien juga mengatakan bahwa dalam
keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit hipertensi ataupun DM, dan
juga dalam keluarganya tidak ada yang yang mempunyai penyakit menular
seperti TBC, Hepatitis.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Sistem Pernapasan
Bentuk hidung simetris, tidak sianosis, tidak ada pernapasan cuping
hidung, tidak terdapt sekret, mukosa hidung lembab dan berwarna merah
muda, terdapat bulu hidung, tidak terdapat clubbing finger. Tidak terdapat
nyeri tekan pada sinus. Bentuk dan pergerakan dada simetris, tidak terdapat
retraksi interkosta, tidak terdapat massa dan tidak ada nyeri tekan, vokal
premitus kanan dan kiri sama getarannya, pengembangan paru saat bernapas
simetris, pada perkusi suara paru resonan, suara paru terdengar vesikuler di
semua area paru. Respirasi 22 x/ menit.
b. Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva merah muda, tidak ada peningkatan JVP, tidak terdapat
pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada oedema pada palpebra. Pada
perkusi terdengar dullness dan apeks berada pada ICS 5. Tidak ada iktus
kordis. Bunyi jantung S1 dan S2 reguler. CRT < 2 detik, akral teraba hangat.
Tekanan darah 110/80 mmHg. Nadi 84 x/ menit.
c. Sistem Pencernaan
Sklera putih, bibir kering, tidak ada luka pada daerah bibir, bentuk bibir
simetris, gigi klien lengkap 32, gigi putih, tidak terdapat caries. Abdomen
tidak terdapat luka operasi, tidak acites ataupun nyeri tekan, bising usus 12
x/ menit, tidak ada bruit aorta, suara perkusi tympani. Tidak terdapat
pembengkakan dan nyeri tekan pada hepar dan ginjal.
d. Sistem Endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid dan parathyroid, klien tidak
mempunyai riwayat penyakit DM.
3
e. Sistem Perkemihan
Tidak terdapat pembengkakan dan nyeri tekan pada ginjal, pada saat
palpasi daerah vesika urinari tidak kembung.
f. Sistem Integumen
Kulit klien berwarna hitam, lembab, turgor kembali cepat (< 3 detik),
kulit kepala bersih, rambut berwarna hitam, distribusi merata, kuku pendek
dan bersih. Kulit tubuh lengket karena kesulitan untuk mandi. Suhu 37, 6 0C.
g. Sistem Muskuloskeletal
Ekstrimitas atas
Ekstrimitas kanan dan kiri simetris, terdapat luka operasi pada
tangan kiri tepatnya pada bagian radius sinistra terdapat luka operasi ±10
cm dengan keadaan sedikit mengeluarkan sedikit cairan kuning dan
terdapat edema (kedalamannya ±2 mm) pada bagian perifer tangan kiri,
pergerakan tangan kiri terganggu klien tidak bisa mengangkat tangan nya
terlalu lama dan merasakan sakit namun klien masih dapat menggerakan
jari-jari tangannya, pergerakan tangan kanan terkontrol tetapi tidak bebas
karena terpasang infus RL 500 ml 20 gtt/ menit, terdapat nyeri tekan pada
tangan kiri pada bagian sekitar radius, klien dapat merasakan sensasi
tajam, tumpul, panas dan dingin, refleks bisep +/-, reflek trisep +/-, reflek
brachiaradialis +/-, kekuatan otot 5/3
Ekstrimitas bawah
Ekstrimitas kanan dan kiri simetris, tidak ada edema, ROM
maksimal, pergerakan kaki terkontrol, tidak terdapat nyeri tekan, klien
dapat merasakan sensasi tajam, tumpul, panas dan dingin, refleks
fisiologis +/+, refleks patologis -/- kekuatan otot : 5/5
h. Sistem Persarafan
Kesadaran kompos mentis dengan GCS 15 (E4M6V5). Orientasi
terhadap waktu dan tempat baik.
Tes Fungsi Kranial
a) Nervus Olfaktorius
Klien dapat membedakan bau minyak kayu putih dan alkohol
4
b) Nervus Optikus
Klien dapat membaca papan nama perawat pada jarak 30 cm.
c) Nervus Okulomotorius, Trochlearis, Abdusen
Koordinasi gerak mata simetris, klien dapat melihat ke segala arah
d) Nervus Trigeminus
Klien dapat merasakan usapan kapas pada dahi, pipi dan mandibula
sambil matanya ditutup. Teraba kontraksi otot masseter pada saat klien
mengunyah.
e) Nervus Fasialis
Klien dapat mengangkat alis secara simetris, dapat tersenyum dengan
bibir simetris. Klien dapat membedakan rasa manis, asin dan asam pada
saat makan.
f) Nervus Akustikus
Klien dapat mendengar dengan baik, terbukti klien dapat menjawab
dengan benar semua pertanyaan yang diajukan perawat tanpa harus di
ulang lagi.
g) Nervus Glosofaringeus dan Vagus
Klien dapat menelan, uvula bergetar saat klien menyebut “ah”.
h) Nervus Assesorius
Klien dapat menggerakkan lehernya. Klien dapat mengangkat bahunya
i) Nervus Hipoglosus
Klien dapat menjulurkan lidahnya secara simetris dan dapat
menggerakannya ke atas dan ke bawah, samping kiri dan kanan secara
simetris, dan pergerakannya terkontrol
5
4. Pola Aktivitas Sehari-hari
No Jenis aktivitas Di Rumah Di Rumah Sakit
1. Nutrisi
A. Makan
Jenis Nasi, lauk-pauk, sayuran dan Nasi, lauk-pauk, sayuran dan
buah-buahan bauh-buhan
Frekuensi 3 x / hari 3 x /hari
Porsi 1 porsi penuh Habis 1 porsi
Keluhan Tidak ada masalah Tidak ada masalah
B. Minum
Jenis Air putih, air teh, kopi Air putih, susu
Jumlah (cc/ hari) 7-8 gelas/ hari (1400-1600 cc) 7-8 gelas/hari (1400-1600 cc)
2. Eliminasi
A. BAK
Frekuensi 4-6 x / hari 4-6 x / hari
Kuning jernih
Warna kuning jernih
Keluhan Tidak ada masalah Tidak ada masalah
B. BAB
1 x / hari 1 x / hari
Frekuensi
Warna kuning kuning
3. Istirahat Tidur
A. Siang
Jam Jarang tidur siang Tidak tentu, 2-3 jam
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
B. Malam
Jam 22.00 - 05.00 WIB 21.00 – 04.00 WIB
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
6
4. Personal Hygiene
A. Mandi 2 x / hari, mandi guyur pakai Sehari 1 x di seka
sabun
B. Keramas 2 x seminggu Belum pernah
C. Gosok Gigi 2 x / hari dengan pasta gigi 2 x/ hari dengan pasta gigi
D. Gunnting kuku 2 minggu 1 kali
Belum pernah
5. Data Psikologis
a. Status Emosi
Saat dikaji emosi klien tampak stabil, ekspresi wajah klien sesuai dengan apa
yang dibicarakannya
b. Pola Koping
Bila ada masalah, klien akan menceritakan pada adiknya dan berupaya untuk
menyelesaikan masalah tersebut dengan kepala dingin.
c. Pola Komunikasi
Klien mampu berkomunikasi secara verbal dan non-verbal dengan baik.
d. Konsep Diri
1) Gambaran Diri
Klien menerima keadaan kondisi fisiknya sekarang, klien mengatakan
klien menyenangi semua anggota tubuhnya.
2) Identitas Diri
Klien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang pria yang belum
menikah dan masih terus berusaha untuk membahagiakan orang tuanya.
3) Peran
Klien sebagai seorang anggota TNI dan berusaha untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya. Namun semenjak sakit klien tidak bisa
menjalankan tugasnya. Semenjak sakit klien merasa tidak bisa
menjalankan peran seutuhnya sebagai tulang punggung keluarga.
7
4) Ideal Diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan kembali bekerja seperti waktu
masih sehat.
5) Harga Diri
Klien mengatakan tidak merasa malu dengan keadaannya dan
keluarganya tetap menyayangi dan menghargai klien.
6. Data Sosial
Pendidikan terakhir klien SMA, klien adalah seorang anggota TNI dan
menyukai pekerjaannya. Hubungan klien dengan keluarga baik terbukti dengan
adanya keluarga klien yang menunggunya, hubungan klien dengan tenaga
kesehatan baik ditandai klien kooperatif pada saat dilakukan tindakan.
7. Data Spiritual
Klien seorang muslim. Klien selalu berdo’a untuk kesembuhannya, klien
yakin bahwa penyakitnya sekarang adalah sebagai cobaan dari Allah SWT.
8. Data Penunjang
a. Laboratorium (07 mei 2018)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 14.8 g/dl 13.0-18.0
Eritrosit 6.4 10^6/uL 4.0-5.5
Lekosit 11.7 10^3/uL 4.0-10.0
Hematokrit 45.2 % 36.0-51.0
Trombosit 235 10^3/uL 150-450
Waktu Pendarahan 1.30 Menit 1-3
Waktu Pembekuan 6.30 Menit 4-12
MCV,MCH, MCHC
MCV 71.0 fL 75.0-100.0
MCH 23.2 Pq 25.0-32.0
MCHC 32.7 g/dL 32.0-36.0
RDW 14.4 % 10.0-16.0
8
HITUNG JENIS
Basofil 0.8 % 0.0-1.0
Eosofil 9.2 % 1.0-4.0
Neutrofil Segmen 54.7 % 50.0-80.0
Limfiosit 25.2 % 25.0-50.0
Monosit 10.1 % 4.0-8.0
b. Therapy
Fentanyl 150 mg 2 x 1 IV
Ondansentron 4 mg 2 x 1 IV
Keterolac 30 mg 2 x 1 IV
Ceftriaxone 2 gr 2 x 1 IV
RL 500 ml 20 gtt/menit
B. Analisa Data
9
DO :
– Terdapat luka post Substansia gelatinosa
operasi hari ke - 2
– Skala nyeri 6 (1-10) dihantarkan ke traktus
– Klien meringis saat spinotalamikus
diganti balutan dan
dipalpasi pada Medulla oblongata
daerah radius
sinistra Thalamus
– Tanda vital:
TD: 110 / 80 mmHg
Cortex cerebri
N: 84 x / menit
S: 37,60C
Nyeri dipersepsikan
R: 22 x / menit
10
Hambatan
3. DS : Diskontinuitas tulang
mobilisasi fisik
- Klien mengatakan
aktiviasnya Perubahan jaringan sekitar
terganggu.
DO : Pergeseran fragmen tulang
- Klien tampak tidak
bisa menggerakan Gangguan fungsi ekstremitas
tangan kirinya
secara bebas Hambatan mobilisasi fisik
- Terpasang infus
RL 500 ml
- Klien mandi di
seka oleh
keluarganya
- Kekuatan otot
eksremitas atas 5/3
C. Daftar Diagnosa Keperawatan
11
II. PERENCANAAN
1. Gangguan rasa nyaman: Nyeri b.d Tupan : 1. Kaji tanda-tanda vital 1. Mengetahui keadaan umum
post op pemasangan pen, ditandai Rasa nyaman klien terpenuhi klien
dengan : 2. Atur posisi klien senyaman mungkin 2. Posisi yang nyaman dapat
DS : Tupen : menurunkan ketegangan otot
– Klien mengatakan nyeri pada Setelah dilakukan perawatan selama dan meningkatkan
luka post operasi 2 hari, nyeri berkurang dengan kenyamanan
– Klien mengatakan nyerinya kriteria evaluasi: 3. Ajarkan klien teknik relaksasi 3. Teknik relaksasi merupakan
bertambah jika melakukan - Klien mengatakan nyeri teknik nafas dalam yang
aktivitas dan berkurang berkurang dapat mengurangi rasa nyeri
apabila telah diberi obat - Klien mampu melakukan teknik 4. Kaji respon nyeri, catat lokasi, lama, 4. Membantu menentukan
antinyeri. distraksi dan relaksasi intensitas (1-10) dan karakteristiknya pilihan keefektifan intervensi.
– Klien mengatakan nyerinya - Klien tampak tenang (dangkal, tajam, konstan) Tingkat ansietas dapat
seperti tulangnya disayat- - Skala nyeri berkurang menjadi 3 mempengaruhi persepsi/
sayat - Tanda-tanda vital dalam batas reaksi terhadap nyeri
DO : normal : 5. Dapat memblokir
– Terdapat luka post operasi TD : 120/ 90 mmhg 5. Kolaborasi pemberian obat sesuai penghantaran rangsang nyeri
hari ke - 2 N : 60 – 100 x / menit indikasi: analgetik
– Skala nyeri 6 (1-10) RR : 12 – 20 x / menit
S : 36,5 – 37,5 0C
12
– Klien meringis saat diganti
balutan dan dipalpasi pada
daerah radius sinistra
– Tanda vital:
– TD: 110 / 80 mmHg
– N: 84 x / menit
– S: 37,60C
– R: 22 x / menit
13
- Terpasang Infus RL 500 ml - Tidak ditemukan tanda-tanda 4. Kolaborasi pemberian obat sesuai 4. Terapi ditujukan pada bakteri
infeksi: rubor, dolor, color, indikasi: antibiotik anaerob dan basil aerob gram
fungsiloesa negatif. Untuk mencegah
- Suhu dalam batas normal (36,5- infeksi dan mempercepat
37,5 0C) penyembuhan.
3. Hambatan mobilisasi fisik b.d Tupen: 1. Bantu klien dalam pemenuhan ADLnya 1. Agar ADL klien dapat
Diskontinuitas tulang, ditandai ADL Klien dapat terpenuhi terpenuhi
dengan : 2. Latih klien dalam pemenuhan kebutuhan 2. Dengan melatih klien dapat
Tupan: ADLnya secara mandiri sesuai mempercepat kemandirian
DS : Setelah dilakukan perawatan selama kemampuan klien.
- Klien mengatakan aktiviasnya 2 hari klien dapat melakukan 3. Ajarkan klien dalam merubah posisi 3. Meningkatkan pengetahuan
terganggu. aktivitasnya, dengan kriteria: klien dalam melakukan
14
III. IMPLEMENTASI
15
10.45 Mengatur posisi klien senyaman mungkin 1
Aji
Hasil : Klien terlihat nyaman setelah
dilakukan perubahan posisi
11.00 Mengajarkan klien teknik relaksasi 1 Aji
Hasil : Klien dapat melakukan teknik nafas
dalam dengan baik
14.00 Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi : 1,2
Aji
obat analgetik, obat antibiotik
Hasil : antibiotik cefriaxon 2gr IV, analgetik
Fentanyl 150 mg IV; Ondansentron
4mg IV; Keterolac 30 mg IV, tidak
ada flebitis pada vena
16
11-5-2018 14.00 Melatih klien dalam mememenuhi ADLnya 3 Aji
secara mandiri
Hasil : Klien mampu makan secara mandiri
14.30 Mengajarkan klien untuk merubah posisi 3 Aji
Hasil : Klien mampu merubah posisinya ke
posisi yang lebih nyaman dengan baik
16.00 Membantu klien dalam melakukan ADLnya 3 Aji
17
IV. CATATAN PERKEMBANGAN
12 -5-2018 1 S: Aji
- Klien mengatakan nyeri sedikit berkurang,
nyeri hanya dirasakan ketika banyak
pergerakan saja
O:
- Skala nyeri 2 (0-5)
- Klien post op hari ke-3
- Klien tidak meringis
A : Masalah teratasi sebagian
P:
- Intervensi dihentikan pasien pulang
18
12-5-2018 3 S: Aji
- Klien mengatakan sudah mampu melakukan
aktivitasnya dengan bantuan minimal
O:
- Kekuatan otot 5/4
- Klien mampu menggerakan tangannya
secara fleksi ektensi namun pada
pergelangan tangan masih sulit untuk
digerakan
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
- Intervensi dihentikan klien pulang
19