Professional Documents
Culture Documents
1.1 Pengkajian
1. Pengkajian Inti
1) Geografis
a) Wilayah : gemol 1
b) Luas : 1234 km²
c) Jumlah RW :1
d) Batas wilayah : bogor, gemol kali
2) Demografi
a) Jumlah Rumah Tangga :68KK
b) Jumlah penduduk : 400 orang
c) Jumlah penduduk laki-laki : 120
d) Jumlah penduduk perempuan : 180
e) Jumlah remaja : 100
f) Sasaran remaja dengan Maag : 25 oramg
3) Demografi fokus pada kelompok remaja
Tabel 1. Distribusi frekuensi demografi kepala keluarga pada agregat remaja dengan
Maag di Kelurahan A Kecamatan B Kota C September 2017
Variabel Kategori Frekuensi Persentase Total
Jenis Laki-laki 120 30 % 75%
Kelamin Perempuan 180 45%
Betawi 0 0% 100 %
Sunda 0 0%
Suku Jawa 375 93,7%
Lainnya 25 6,3%
Agama Islam 400 100% 100%
Tabel 2. Distribusi frekuensi demografi responden pada agregat remaja dengan Maag di
Kelurahan A Kecamatan B Kota C September 2017
1
Variabel Kategori Frekuensi Persentase Total
Jenis kelamin Laki-laki 18 48 %
100 %
Perempuan 7 52 %
Betawi 0 0%
Suku Sunda 0 0%
100 %
Jawa 22 88 %
Lainnya 3 12 %
Agama Islam 25 100 % 100
4) Statistik vital
Tabel 3. Distribusi frekuensi pada agregat remaja dengan Maag. Berdasarkan statistik
vital di Kelurahan A Kecamatan B Kota D September 2017
Variabel Kategori Frekuensi Persentase Total
Keluhan - Nyeri perut 15 60% 100%
utama - Rasa perih / panas 10 40%
pada perut
Biasa saja 2 8% 80%
Perasaan Sedih 18 72%
responden Cemas 5 20% 20%
Kecewa 0 0
Status Ya 2 8% 8%
kesehatan 3 Tidak 0
bulan yang
lalu
2
c. Sistem pencahayaan rumah pada siang hari
No Pencahayaan Frekuensi Persentase
1. Terang 68 100%
2. Remang-remang 0 0%
3. Gelap 0%
Jumlah 100%
3
d. Tempat penampungan air sementara
No Penampungan Frekuensi Persentase
1. Bak 35 51%
2. Ember 20 30%
3. Gentong 13 19%
4. Lain-lain 0 0%
Jumlah 100%
f. Kondisi air
No Kondisi air Frekuensi Jumlah
1. Berwarna 15 22%
2. Berbau 25 37%
3. Berasa 8 12%
4. Tidak berasa/tidak berwarna 20 29%
Jumlah 100%
3. Makanan
a. Kualitas makanan: 70% sehat, dari semua warung ada sebagian yang menjual
makanan yang kurang bersih, dalam kondisi terbuka dan mudah dihinggapi lalat,
sebagian remaja yang tidak sempat makan dirumah mereka sering membeli
makanan di warung, sebelum makan sebagian remaja langsung menyantap
makanan tanpa cuci tangan yang benar terlebih dahulu.
b. Makanan yang sering dikonsumsi sebagian remaja adalah sambal, mereka
berpendapat bahwa makan tanpa sambal rasanya kurang nikmat.
4
b. Tempat penampungan sampah sementara
No Penampungan sementara Frekuensi Persentase
1. Ada 68 100%
2. Tidak ada/sembarang 0 0%
Jumlah 100%
5
6. Hewan peliharaan
a. Kepemilikan hewan ternak dirumah
No Hewan peliharaan Frekuensi Persentase
1. Dalam rumah 2
2. Luar rumah 0
Jumlah
b. Letak kandang
No Letak kandang Frekuensi Persentase
1. Dalam rumah 2
2. Luar rumah 0
Jumlah
c. Kondisi kandang
No Kondisi kandang Frekuensi Persentase
1. Terawat 2
2. Tidak terawat 0
Jumlah
3) Ekonomi
Tabel 6. Distribusi frekuensi pada agregat remaja dengan Maag berdasarkan
penghasilan dalam sebulan di Kelurahan A Kecamatan B Kota C September
2017
6
No Kebutuhan keluarga dalam Frekuensi Persentase
sebulan
1. < Rp 2.400.000 25
2. ≥ Rp 2.400.000 43
Jumlah
4) Transportasi
Tabel 7. Distribusi frekuensi pada agregat remaja dengan Maag berdasarkan
transportasi yang digunakan ke tempat yankes di Kelurahan A Kecamatan B
Kota C September 2016
No Transportasi yang digunakan Frekuensi Persentase
ke tempat pelayanan kesehatan
1. Kendaraan pribadi 58
2. Angkutan umum 10
Jumlah
Tabel 9. Distribusi frekuensi pada agregat remaja dengan Maag berdasarkan sumber
informasi kesehatan di Kelurahan A Kecamatan B Kota C September 2017
No Sumber informasi tentang Frekuensi Persentase
kesehatan
1. Media elektronik 27
2. Media cetak 21
3. Tenaga kesehatan 18
4. Teman / tetangga / keluarga 13
5. Lainnya 21
Jumlah 100
7
Tabel 10. Distribusi frekuensi pada agregat remaja dengan maag berdasarkan metode
informasi kesehatan yang diperoleh di Kelurahan A Kecamatan B Kota C
September 2017
No Metode informasi kesehatan Frekuensi Persentase
yang diperoleh
1. Penyuluhan
2. Poster / leaflet
3. Pemutaran video / film
4. Lainnya
Jumlah
7) Rekreasi
a. Luas tempat rekreasi : tidak terdapat tempat
rekreasi di daerah gemol
b. Jarak antara tempat rekreasi dengan tempat tinggal : 15 km
c. Seberapa sering masyarakat pergi ke tempat rekreasi : 1-2 bulan sekali
d. Tiket masuk : 50.000-100.000
e. Jam buka dan tutup : 08.00-18.00
f. Banyaknya pengunjung per hari : ± 200 pengunjung
8) Pendidikan
Tabel 11. Distribusi frekuensi pada agregat remaja dengan maag berdasarkan fasilitas
pendidikan di Kelurahan A Kecamatan B Kota C September 2017
No Fasilitas pendidikan Jumlah
1. TK 100
2. SD 17
3. SMP / MTsN 68
4. SMA 10
5. PT 5
3. Persepsi
a. Persepsi Masyarakat
Berdasarkan data pengkajian di atas, 70% masyarakat berpendapat bahwa mereka
senang dan nyaman berada di lingkungan tempat tinggal mereka. 70% masyarakat
berpendapat bahwa tempat tinggal yang ditempati sudah puluhan tahun dan sudah
merasa nyaman, akan tetapi 30% masyarakat berpendapat sudah mengetahui
informasi kesehatan namun hanya garis besarnya saja. Kebanyakan masyarakat
mengabaikan kesehatan karena terlalu sibuk dengan pekerjaaannya.
8
b. Persepsi Perawat
Berdasarkan pengkajian di atas, kondisi kesehatan di masyarakat cukup bersih,
terdapat sampah dibeberapa rumah dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan. Kebanyakan remaja di daerah tersebut adalah pekerja sehingga
banyak dari mereka yang tidak teratur makan yang menyebabkan sebagian dari
mereka menderita penyakit maag. Masyarakat masih bertahan di lingkungan tersebut
dikarenakan sudah turun temurun.
9
Domain 1 : Promosi Kesehatan
10
sehari-hari penanganan terhadap
regimen yang
diprogramkan
4. Mengekspresikan
keinginan untuk
menangani penyakit
5. Mengekspresikan
keinginan untuk
meningkatkan pilihan
hidup sehari-hari untuk
memenuhi kebutuhan
Faktor 1. Kurang 1. kesulitan ekonomi 1. Kesulitan 1. Agens
etiologi pemahaman ekonomi farmaseutik
2. Penggunaan 2. kurang 2. Nutrisi tidak
alkohol pengetahuan adekuat
berlebihan tentang program 3. Penyalahgunaan
3. Status sosio- terapeutik zat
ekonomi rendah
4. stresor
Domain 2 : Nutrisi
Ketidakseimbangan nutrisi : Risiko kekurangan volume cairan Risiko ketidakseimbangan volume cairan
kurang dari kebutuhan tubuh
00002 00028
00025
Definisi Asupan nutrisi tidak cukup Kerentanan mengalami penurunan Kerentanan terhadap penurunan, peningkatan,
untuk memenuhi kebutuhan volume cairan intravaskuler, atau pergeseran cepat cairan intravaskular,
metabolik interstisial, dan / intraseluler, yang intersitial, dan / intraseluler lain, yang dapat
11
dapat mengganggu kesehatan mengganggu kesehatan. Mengacu pada
kehilangan penambahan cairan tubuh atau
keduanya
Batasan 1. Bising usus hiperaktif
karakteristik 2. Cepat kenyang setelah
makan
3. Gangguan sensasi rasa
4. Kram abdomen
5. Kurang informasi
6. Nyeri abdomen
Faktor etiologi 1. Faktor biologis
2. Faktor ekonomi
3. Ketidakmampuan
mengabsorbsi nutrien
Faktor risiko 1. Agen farmaseutikal 1. Asites
2. Gangguan mekanisme regulasi 2. Berkeringat
3. Penyimpangan yang 3. Obstruksi intestinal
mempengaruhi asupan cairan
12
4. Mual
5. Muntah
6. Nyeri abdomen
7. Perubahan bising usus
8. Residu lambung berwarna empedu
Faktor etiologi Fisiologis 1. Ansietas
1. Inflamasi gastrointestinal 2. Malnutrisi
2. Iritasi gastrointestinal 3. Memakan kontaminan (mis : radioaktif, makanan, air)
3. Kram
4. Malabsorbsi
5. Parasit
Psikologis
1. Ansietas
2. Tingkat stres tinggi
Situasional
1. Pemaparan terhadap toksin
2. Penyalahgunaan zat
14
keluarga harapan, norma, dan konteks lingkungan
Batasan 1.Penurunan ketersediaan dukungan emosi 1. Ansietas
Karakteristik 2.Perubahan dalam perilaku meredakan 2. Depresi
stres 3. Ketidakadekuatan adaptasi terhadap perubahan
3.Perubahan dalam persatuan kekuatan 4. Kurang dukungan eksternal untuk melaksanakan peran
4.Perubahan dalam pola hubungan 5. Kurang manajemen diri
5.Perubahan dalam pola komunikasi 6. Kurang motivasistrategi koping yang tidak efektif
6.Perubahan dalam resolusi konflik di
dalam keluarga
Faktor etiologi 1.Gangguan finansial keluarga Pengetahuan
2.Pergeseran kekuatan anggota keluarga 1.Kurang edukasi
3.Pergeseran peran keluarga Fisiologis
4.Perubahan status sosial keluarga 1.Depresi
2.Nyeri
3.Penyakit fisik
4.Penyalahgunaan zat
Sosial
1.Kurang sumber daya (mis : finansial, sosial, pengetahuan)
2.Stresor
Parasimpatis
1. Gangguan pola tidur
2. Letih
3. Mual
4. Nyeri abdomen
Faktor etiologi 1. Pajanan pada toksin
2. Penyalahgunaan zat
3. Stresor
16
Batasan Zat kimia 1. Kulit terasa hangat
karakteristik 1. Efek gastrointestinal
akibat pemajanan zat
kimia
Biologis
1. Efek gastrointestinal
akibat pemajanan zat
biologi
Faktor etiologi 1. Ekonomi rendah 1. Dehidrasi
2. Kontaminasi zat kimia 2. Peningkatan laju
dalam makanan metabolisme
3. Nutrisi tidak adekuat 3. Penyakit
4. Pemajanan kontaminan
Faktor risiko 1. Kurang 1. Ekonomi rendah
pengetahuan untuk 2. Kontaminasi zat kimia
menghindari dalam makanan
pemajaman patogen 3. Nutrisi tidak adekuat
2. Malnutrisi 4. Pemajanan kontaminan
Domain 12 : kenyamanan
18
Tujuan, Indikator Ukur Pencapaian Tujuan, dan Intervensi Keperawatan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
19
risiko mengurangi motivasi terhadap perilaku
VII. Memonitor perubahan dalam status kesehatan
kesehatan secara umum - Menentukan pengetahuan tentang kesehatan
dan perilaku gaya hidup saat ini pada
c. Domain IV : Pengetahuan dan Perilaku Kesehatan individu, keluarga, atau kelompok target
Kelas T : Kontrol Risiko dan Keamanan - Berikan penyuluhan untuk menyampaikan
1903 Kontrol Risiko : Penggunaan Alkohol pada informasi dalam jumlah yang besar pada
remaja dengan penyakit maag dapat meningkat saat yang tepat
dari skala 2 (jarang dilakukan) menjadi 3
(kadang-kadang), dengan indikator sebagai d. Domain III : Perilaku
berikut : Kelas O : Terapi Perilaku
I. Mencari informasi tentang risiko kesehatan 4490 : Bantuan Penghentian Merokok
saat ini - Melaporkan status merokok saat ini dan
II. Mengidentifikasi faktor risiko terhadap riwayat merokok
penyalahgunaan alkohol - Monitor kesiapan pasien untuk mencoba
III. Memonitor lingkungan terhadap faktor berhenti merokok
penyalahgunaan alkohol
IV. Menggunakan kontrol strategi yang efektif
terhadap penggunaan alkohol
V. Mengatur kontrol strategi penggunaan
alkohol
20
penggunaan tembakau yang dianjurkan
III. Memonitor lingkungan terhadap faktor
penggunaan tembakau
IV. Menngunakan strategi untuk mencegah
penggunaan tembakau disekitar teman sebaya
V. Menggunakan penanganan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan
VI. Menghindari situasi yang dianjurkan terhadap
penggunaan alkohol
21
- Penyediaan kenyamanan selama prosedur
screening
22
Rencana Kerja (Plan Of Action / POA) Agregat Remaja Dengan Penyakit Maag
di Kelurahan A Kecamatan B Kota C Tahun 2017
23
Rencana Anggaran
24
Rancangan Implementasi
25
Rancangan Evaluasi
26
c. Tersedianya undangan untuk masyarakat terkait dengan pelaksanaan kegiatan implementasi
d. Keikutsertaan kelompok remaja dan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan
e. Tersedianya dana untuk pelaksanaan kegiatan implementasi
f. Tersedianya tempat pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan antara mahasiswa dan masyarakat
g. Keadaan lingkungan yang nyaman dan mendukung saat pelaksanaan kegiatan implementasi
h. Tersedianya alat dan media yang akan digunakan dalam kegiatan implementasi
i. Tersedianya metode pemantauab atau instrumen evaluasi yang digunakan saat kegiatan implementasi
27
3) Kriteria Evaluasi Hasil
a. Kegiatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang maag dan demonstrasi kepada masyarakat tentang penanganan awal
pada maag
- Dihadiri oleh 60 % sasaran
- 60 % masyarakat khususnya remaja memahami masalah maag dengan menjawab pertanyaan tentang maag
- 60 % masyarakat khususnya remaja mampu memahami tentang penanganan awal maag dengan melakukan tindakan untuk
menangani maag
- Peningkatan pengetahuan tentang maag sebesar 20 %
b. Skrining pola makan dengan tes uji pH asam lambung
- Diikuti oleh 60 % sasaran di Kelurahan A
- Pravelensi penderita baru dengan maag terdeteksi
c. Puzzle game tentang jadwal makan
- Pola makan masyarakat khususnya remaja teratur
- Kebersihan lingkungan meningkat 20 %
d. Pravelensi masalah maag pada usia remaja di Kelurahan A Kecamatan B Kota C menjadi berkurang
3. Instrumen Evaluasi
No Alat Ukur / Metode Evaluasi Kegiatan
1. - Daftar hadir Kegiatan talkshow kesehatan kepada masyarakat tentang
- Panduan pertanyaan pre dan post test maag dan demonstrasi kepada masyarakat tentang
penanganan awal maag
2. - Daftar hadir Skrining pola makan dengan tes uji pH asam lambung
- Daftar hasil pemeriksaan asam lambung
3. - Daftar pembuatan jadwal makan Puzzle game tentang jadwal dan pola makan
28
4. Komponen Pemantauan Kegiatan
No Item Pemantauan Jawab Keterangan
Ya Tidak
1. Input :
a. Keterlibatan dalam pemantauan :
- Puskesmas
b. Masalah maag yang ada
c. Alat pemantauan yang ada :
- Daftar hadir
- Kertas lakmus
- pH meter
d. Dana disediakan oleh :
- Swadaya masyarakat
- Mahasiswa
- Institusi
2. Proses :
a. Penyuluhan kesehatan tentang maag
b. Skrining pH asam lambung
c. Puzzle game tentang jadwal dan pola makan
3. Output :
a. Terjadi peningkatan pengetahuan pada agregat remaja
dalam penanganan awal yang berkaitan dengan maag
b. Prevelensi maag menurun
29