You are on page 1of 4

ANALISA JURNAL

(SISTEM IMUN)

OLEH :

KELOMPOK II

FIFI LESTARI

RISDAWATI

NURMA

UMRAH

MILAWATI

RETNO IRIANA PAKAYA

A.M. ABD WAHAB BR

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2017/2018
ANALISA JURNAL

1. Judul artikel : Pengaruh terapi kompres hangat dengan jahe terhadap perubahan
intensitas nyeri pada lansia yang menderita arthritis rheumatoid di panti social tresna
werdha puspakarma.
2. Kata kunci : kompres hangat, masase terapi jahe, intensitas nyeri.
3. Penulis : Eka Santosa
Ainun Jaariah
Muhammad Arsani
4. Tahun terbit : 2016
5. Analisa :
Metode penelitian :
a. populsi, sampel dan sampling
b. rancangan penelitian
c. pengumpulan data dan pengolahan data
d. instrument
e. analisa data
1) Problems :
Nyeri adalah perasaan tidak nyaman yang betul-betul subyektif dan hanya orang
yang menderitanya yang dapat menjelaskan dan mengevaluasinya. Proses menua
adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak
dapat bertahan terhadap infeksi dan kerusakan yang diderita. Salah satu perubahan
fisik pada lansia adalah gangguan musculoskeletal dimana kekuatan muscular mulai
merosot sekitar usia 40 tahun, dengan suatu kemunduran yang dipercepat setelah usia
60 tahun. Salah satu gangguan musculoskeletal adalah artritis rheumatoid. Pada
jurnal ini akan dibahas mengenai penanganan artritis rheumatoid melalui kompres
hangat jahe.
2) Intervensi :
Salah satu tindakan peredaan nyeri pada pasien yang mengalami nyeri artritis
rheumatoid adalah dengan terapi kompres hangat dan masase terapi jahe dimana
menyebabkan pengeluaran endorphin pada tahap modulasi nyeri yang dapat
menyebabkan vasodilatasi sehingga dapat meningkatkan aliran darah dan rasa nyeri
pun bisa berkurang dan berhenti.
3) Hasil :
Sebelum diberikan terapi kompres hangat dan terapi masase jahe didapatkan
responden dengan kategori nyeri sedang. Setelah diberikan kompres hangat dan
terapi masase jahe didapatkan responden dengan kategori nyeri ringan dan kategori
nyeri sedang.
Berdasarkan hasil uji statistic yang telah dilakukan, dengan taraf signifikan pada
kompres hangat = 0,001, sedangkan hasil nilai signifikan pada terapi massage jahe =
0,034. Dapat diartikan bahwa ada perbedaan pengaruh terapi kompres hangat dan
terapi massage jahe, maka Ha diterima.
4) Pengaplikasian :
Teori kompres hangat dengan pemberian masase terapi jahe bisa diaplikasikan di
masyarakat karena ditemukan hasil bahwa terdapat pengaruh intensitas nyeri sebelum
dan sesudah melakukan terapi kompres hangat dan masase terapi jahe.
5) Kesimpulan :
Dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh terapi kompres
hangat dengan pemberian masase terapi jahe terhadap perubahan intensitas nyeri
pada lansia yang menderita rheumatoid artritis di panti social tresna werdha
puskarma, mataram. Oleh karena itu, disarankan kepada perawat maupun tenaga
kesehatan lainnya sangat penting untuk memberikan KIE (Komunikasi Informasi dan
Edukasi) tentang pemberian kompres hangat dan pemberian masase terapi jahe pada
penderita artritis rheumatoid.
Perbandingan dengan Jurnal penelitian lainnya :

1. JP 1 :

Judul artikel : pengaruh kompres sereh hangat terhadap penurunan intensitas nyeri artritis
rheumatoid pada lanjut usia

Hasil penelitian :

Ada pengaruh pemberian kompres serei hangat terhadap penurunan intensitas nyeri
artritis rheumatoid pada lanjut usia dengan rata-rata penurunan intensitas nyeri yang
dirasakan setelah dilakukan kompres serei hangat 1,95 dan nilai signifikasi 0,000 < α
0.05.

2. JP 2 :

Judul artikel : pengaruh air rebusan jahe merah (Zingiber officinale rosc) terhadap
penurunan nyeri pada penderita artritis rheumatoid di desa empat balai wilayah kerja
puskesmas kuok.

Hasil penelitian :

Sebelum diberikan air rebusan jahe merah pada umumnya responden yang terbanyak
adalah responden nyeri sedang sebanyak 28 orang (93,3%). Sesydah diberikan air
rebusan jahe merah pada umumnya responden yang terbanyak adalah responden dengan
nyeri sebanyak 21 orang (70%). Selisih skala nyeri sebelum dan sesudah diberikan air
rebusan jahe merah adalah 3,34. Dengan demikian, ada pengaruh skala nyeri sebelum dan
sesudah diberikan air rebusan jahe merah pada klien yang mengalami artritis rheumatoid
di desa empat balai wilayah kerja puskesmas kuok tahun 2015.

You might also like