You are on page 1of 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“MOBILISASI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN”

OLEH :
NAMA : KATARINA MALO NONO
NIM : 2017101311

PROGRAM PROFESI NERS


UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA
2018

1
SATUAN ACARA PENGAJARAN (S.A.P) MOBILISASI
PADA IBU POST PARTUM SPONTAN

Tema : Mobilisasi (Pergerakan) pada Ibu pasca melahirkan


Sasaran : Ibu pasca melahirkan
Hari/tanggal : Selasa 27 Maret 2018
Waktu : 09.30 – 10.00 WIB (30 menit)
Tempat : Ruang Bersalin RSUD Karanganyar
Pengajar : Mahasiswa Profesi Ners Universitas Sahid Surakarta

A. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan, ibu yang melahirkan secara Normal
keluarganya dapat mengetahui, mengerti, memahami, dan menerapkan bagaimana
pergerakan setelah melahirkan.

B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


1. Peserta dapat mengerti dan memahami pergerakan paska persalinan spontan
2. Peserta dapat mengerti dan memahami tujuan pergerakan
3. Peserta dapat mengerti dan memahami manfaat pergerakan
4. Peserta dapat mengerti dan memahami kerugian bila tidak melakukan pergerakan
5. Peserta dapat mengerti dan memahami rentang gerak dalam pergerakan
6. Peserta dapat mengerti dan memahami tahap – tahap mobilisasi (pergerakan) dini
7. Peserta dapat mengerti dan memahami pelaksanaan mobilisasi dini

C. Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya kepada pasien dan keluarga
pasien di Ruang Bersalin RSUD Karanganyar

D. Materi (terlampir)
1. Pengertian mobilisasi (Pergerakan) pasca persalinan spontan
2. Tujuan Mobilisasi
2
3. Manfaat mobilisasi
4. Kerugian Bila Tidak Melakukan Mobilisasi.
5. Rentang Gerak Dalam Mobilisasi
6. Tahap-Tahap Mobilisasi Dini
7. Pelaksanaan Mobilisasi Dini

E. Media
Leaflet
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Evaluasi

G. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
1. 5 menit Pembukaan :
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Menjelaskan nama dan akademi  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan pendidikan  Mendengarkan
kesehatan
 Menyebutkan materi yang
diberikan.
 Menanyakan kesiapan peserta

2. 10 menit Pelaksanaan :
 Penyampaian materi
menjelaskan tentang Pengertian
Mobilisasi
 Menjelaskan tujuan mobilisasi. Mendengarkan
 Menjelaskan manfaat mobilisasi
 Menjelaskan Kerugian Bila
Tidak Melakukan Mobilisasi.
 Menjelaskan Rentang Gerak
Dalam Mobilisasi

3
 Menjelaskan Tahap-Tahap
Mobilisasi Dini
 Menjelaskan Pelaksanaan Bertanya
Mobilisasi Dini
 Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk bertanya
 Tanya Jawab
3. 10 menit Evaluasi:
 Menanyakan kembali hal-hal  Menjawab
yang sudah dijelaskan  Menjelaskan
mengenai Mobilisasi Dini Ibu  Memperhatikan
post partum.
 Meminta CI untuk memberikan
tambahan, masukan dan saran
pada penyuluhan kesehatan
yang sudah dilakukan.

4. 5 menit Penutup :
 Menutup pertemuan dengan  Mendengarkan
menyimpulkan materi yang  Menjawab salam
telah dibahas
 Memberikan salam penutup

Penyaji : Katarina Malo Nono

H. Evaluasi
Menanyakan kembali tentang materi yg dijelaskan pada ibu post partum.

4
II. MATERI

A. Mobilisasi dini pada ibu persalinan spontan


1. Pengertian
Pada persalinan normal yang kadang-kadang membutuhkan episiotomi
(pengguntingan jalan lahir untuk membantu percepat persalinan), pemulihan
biasanya membutuhkan waktu sekitar 7-10 hari. Untuk membantu mengurangi rasa
sakit selama pemulihan itu, ibu bisa melakukan beberapa gerakan yang berguna
untuk memulihkan kondisi agar tubuh merasa segar kembali.
2. Tujuan Mobilisasi
Untuk sirkulasi, mobilisasi juga baik buat jahitan. Jika diperlukan akan dilakukan
diatermi/pemanasan vagina agar sirkulasi darah di sekitar vagina jadi baik.
a. Posisi fowler
Tujuan :
1. Mempertahankan kenyamanan
2. Memfasilitas fungsi pernafasan
b. Posisi SIM
Tujuan :
1. Memberikan kenyamanan
2. Melakukan hukna
3. Memberikan obat per anus (supositorial)
4. Melakukan pemeriksaan daerah anus
c. Posisi Trendelenburg
Tujuan :
 Memperlancar peredaran darahke otak
d. Posisi Dorsal Recumbent
Tujuan :
1. Perawatan daerah genitalia
2. Pemeriksaan genetalia
3. Posisi pada proses persalinan
e. Posisi Litotomi
Tujuan :
1. Pemeriksaan alat genetalia
2. Proses persalinan
5
3. Pemasangan alat kontrasepsi

f. Posisi Genu Pektoral (Knee chest)


Tujuan :
 Pemeriksaan daerah rektum dan sigmoid

3. Manfaat Mobilisasi Bagi Ibu Post bersalin spontan


Walaupun tampaknya sederhana, namun gerakan-gerakan pemulihan banyak
manfaatnya. Antara lain :
1. Memperbaiki peredaran darah (terutama di kaki),
2. Menguatkan dan merelaksasikan otot-otot perut, kaki dan
punggung.
3. Latihan ini mendorong kondisi ibu untuk cepat pulih sehingga dapat
kembali beraktivitas seperti biasa.
4. Melancarkan pengeluaran lokia, mengurangi infeksi peurperium.
5. Mempercepat involusi alat kandungan
6. Melancarkan fungsi alat gastrointestinal dan alat perkemihan
7. Meningkatkan kelancaran peredaran darah, sehingga mempercepat
fungsi ASI dan pengeluaran sisa metabolisme. (Manuaba, 1998)

4. Kerugian Bila Tidak Melakukan Mobilisasi


1. Gangguan pernafasan yaitu sekret akan terakumulasi pada saluran
pernafasan yang akan berakibat klien sulit batuk dan mengalami gangguan
bernafas.
2. Pada sistem kardiovaskuler terjadi hipotensi ortostatik yang disebabkan oleh
sistem syaraf otonom tidak dapat menjaga keseimbangan suplai darah
sewaktu berdiri dari berbagai dalam waktu yang lama.
3. Pada saluran perkemihan yang mungkin terjadi adalah statis urin yang
disebabkan karena pasien pada posisi berbaring tidak dapat mengosongkan
kandung kemih secara sempurna.
4. Pada gastrointestinal terjadi anoreksia diare atau konstipasi. Anoreksia
disebabkan oleh adanya gangguan katabolisme yang mengakibatkan ketidak
seimbangan nitrogen karena adanya kelemahan otot serta kemunduran
reflek deteksi, maka pasien dapat mengalami konstipasi.
6
5. Tahap-Tahap Mobilisasi Dini
Enam jam setelah melahirkan, ibu bisa melakukan gerakan-gerakan berikut:
1. Dalam keadaan telentang, tekuk kedua kaki, pegangi perut dengan kedua
tangan. Kerutkan pantat, kempiskan perut (dengan menariknya ke arah dalam)
2. Dalam keadaan telentang, luruskan kedua kaki. Gerakkan (cuma sebatas
pergelangan kaki), ke depan ke belakang, miring kanan dan kiri, putar.
3. Dalam keadaan telentang, tekuk kedua kaki, telapak kaki menyentuh kasur,
tangan di depan dada, ambil napas, angkat badan dan kepala (mengangkat badan
semampunya). Buang napas, turunkan kembali.
4. Dalam keadaan telentang, lakukan gerakan mengerutkan otot pantat, lepas,
kerutkan kembali, lepas, dan lakukan kontraksi otot-otot dasar panggul.
5. Dalam keadaan telentang, tekuk kedua kaki, letakkan tangan di samping badan,
angkat pantat sedikit ke atas, gerakkan ke kanan dan ke kiri.
6. Posisikan tubuh miring saat berbaring di pinggir tempat tidur, angkat badan,
duduk, ayun-ayunkan kaki beberapa menit ke kiri dan kanan lalu berdiri tegak.
Lihat postur tubuh di kaca dan usahakan tubuh selalu tegak. - Untuk relaksasi,
tidur tengkurap 2 kali sehari minimal 1,5 jam. Kalau perlu, bagian perut boleh
diganjal bantal.
6. Pelaksanaan Mobilisasi Dini
Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan adalah:
1. Latihan pernapasan dapat dilakukan dalam posisi terlentang
2. Kontraksikan otot bokong Anda selama duduk
3. Ketika duduk, pilih dasar kursi kuat yang tidak terlalu empuk (agar bisa
menahan otot panggul Anda)
4. Usahakan tidak duduk atau berdiri terlalu lama
5. Lakukan latihan kegel. Tidak perlu khawatir dengan jahitan di vagina, karena
senam ini justru menguatkan perineum (otot-otot di seputar vagina) dan
mempercepat penyembuhan di daerah di sekitarnya.

Minggu kedua setelah melahirkan atau 1-2 hari kemudian, setelah badan lebih fit
dari sebelumnya, lakukan gerakan berikut:
1. Dalam posisi telentang, ambil napas, tarik satu kaki hingga menekuk sambil
buang napas dari mulut, sementara kaki satunya tetap lurus. Tekuk kaki yang

7
lurus sambil ambil napas, dan luruskan kaki yang menekuk sambil buang napas.
Lakukan bergantian.
2. Dalam posisi telentang, tekuk kedua kaki. Letakkan tangan di samping badan.
Ambil napas, angkat pantat ke atas hingga rata dengan dada. Buang napas,
sambil kembali ke posisi semula.

Minggu ketiga setelah melahirkan, atau dua minggu setelah melahirkan, ibu bisa
melakukan gerakan-gerakan ini namun sebelumnya cek otot perut dahulu. Apakah
sudah rapat atau belum (dengan menekankan dua jari ke perut) atau konsultasikan
gerakan ini pada dokter sebelumnya.
1. Saat BAK. Lakukan; tahan BAK, keluarkan, tahan kembali. Lakukan hal ini
setiap kali BAK sampai BAK selesai.
2. Tidur telentang. Tekuk kedua kaki, angkat tangan, ambil napas sambil julurkan
tangan ke arah lutut hingga badan terangkat. Buang napas, turun dan kembali
ke posisi awal.
3. Tidur telentang. Tekuk kedua kaki, ambil napas, julurkan satu tangan kanan ke
arah lutut kiri (tangan kiri di samping badan) hingga badan bagian kanan
terangkat, buang napas, kembali ke awal. Lakukan gerakan yang sama untuk
sisi sebelah kiri.
4. Minggu keempat atau 15 hari setelah melahirkan, ibu bisa melakukan, Senam
atau olahraga apa saja untuk membentuk tubuh.

8
III. Kesimpulan
Mobilisasi ibu post partum adalah suatu pergerakan, posisi atau adanya kegiatan
yang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan spontan
maupun Caesar. Tujuannya adalah Mengurangi resiko terjadinya konstipasi, dekubitus,
dan mengatasi ganguan berkemih. Mobilisasi dimulai secara bertahap dari hari ke 0
sampai hari ke 5, dari berbaring, pergerakan kaki, miring kanan miring kiri, duduk,
berdiri, sampai akhirnya berjalan. Mobilisasi pada ibu post partum sebaiknya dilakukan
sedini mungkin.

9
Daftar Rujukan

Manuaba, I. B. G. (1998) Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga


Berencana Untuk Pendidikan Bidan, Jakarta: EGC.
Prawirohardjo, S. (2002) Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO. (2001) Post Partum, Jakarta: MNH

10

You might also like