You are on page 1of 20

PENGKAJIAN KEPERAWTAN KESEHATAN JIWA

KASUS 2
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. S
Umur : 34 th
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Suku Bangsa : Sunda
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Status Perkawinan :-
Alamat : Jalan Ratu Sepudak
No. Register : 0053414
Tanggal Masuk : 10 Agustus 2017
Tanggal Pengkajian : 13 Agustus 2017

Penanggung Jawab
Nama : Ny. J
Alamat : Jalan Ratu Sepudak
Status : Kakak Kandung
Umur : 40 Tahun

II. Alasan Masuk


Klien datang ke RS. Dr. Marzoeki Mahdi dibawa oleh kakaknya dengan keluhan
marah-marah, 3 hari yang lalu ia membanting televise dan berusaha untuk
membakar rumah.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


Sebelumnya klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa, baru kali ini pasien
seperti ini yang sering marah-marah bahkan ingin membakar rumah keluarga nya
sendiri. Klien marah-marah karena mendengar suara yang mengatakan klien tidak
berguna, Selalu sial dan menjadi beban bagi orang. Keluarga nya tidak pernah
mengalami gangguan jiwa seperti pasien ini. Beberapa waktu yang lalu uang nya
pernah dilarikan oleh temannya sehingga itu yang membuatnya seperti ini
Masalah Keperawatan : 1. Resiko Perilaku Kekerasan
2. GSP Halusinasi

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 36◦c
R : 20x/menit
2. Ukuran Badan
TB : 157 cm
BB : 64 kg
3. Keluhan Fisik : Klien tidak ada keluhan
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

V. PSIKOSOSIAL
1. GENOGRAM

Keterangan :

= Laki – laki

= Perempuan

= Meninggal

= Pasien

= Orang yang serumah

= Bercerai

Penjelasan : klien anak ke 6 dari 7 bersaudara, klien tinggal bersama kakak


ke 4 dan 5. Yang mengambil keputusan dalam keluarga adalah kakaknya.
Keluarga tidak pernah mau tahu urusan dan masalah klien dengan alas an
klien sudah dewasa dan bisa mengurus dirinya sendiri. Klien jarang
berkomunikasi antar kakak-kakanya karena kakaknya sibuk bekerja dan
sering pulang malam.
Masalah Keperawatan : Koping Keluarga Inefektif.

2. KONSEP DIRI
a. Gambaran Diri/ Citra Tubuh
Pada saat dikaji klien mengatakan menerima semua anggota
tubuhnya.
b. Identitas Diri
Klien dapat menyebutkan nama, umur, alamat dengan jelas dan klien
puas menerima kodratnya sebagia seorang Laki-Laki.
c. Peran Diri
Klien dirumah berperan sebagai adik dan di RS berperan sebagai
pasien.
d. Ideal Diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan ingin pulang kerumah.
e. Harga Diri
Klien mengatakan ia tidak minder dan malu kepada siapa-siapa.

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

3. HUBUNGAN SOSIAL
a. Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang berarti adalah kakanya,
b. Peran serta dalam kehidupan masyarakat atau kelompok
Klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan kelompok, dan
masyarakat Ia selalu berdiam diri dirumah
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan ia jarang berhubungan kepada orang lain.

Masalah Keperawatan: 1. Isolasi Sosial

4. SPIRITUAL
a. Niat dan Keyakianan
Klien mengatakan beragama Islam, klien yakin bahwa dirinya akan
sembuh atas bantuan Allah SWT.
b. Kegiatan Ibadah
Klien mengatakan selalu melaksanakan sholat 5 waktu.dan setelah
sholat klien membaca al-qur’an

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah.

5. STATUS MENTAL
a. Penampilan
Penampilan klien rapih. Ia sering berdandan sebelum berpergian
kemana-mana.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

b. Pembicaraan
Klien tidak mampu memulai pembicaraan, kontak mata klien kurang,
klien bicara seperlunya.
Masalah Keperawatan : 1. Isolasi Sosial

c. Aktivitas Motorik
Klien tampak lesu, gelisah, mondar mandir, komat kamit. Klien
mampu mengikuti aktivitas seperti Senam pagi dan TAK dengan
motivasi dari perawat.
Masalah keperawatan : GSP Halusinasi

d. Alam perasaan
Klien tampak marah apabila mengingat temannya yang melarikan
uangnya dalam bisnis jual mobil.
Masalah Keperawatan : Resiko perilaku kekerasan

e. Afek
Saat di ajak bicara wajah klien tampak merah dan matanya melotot.
Jika menceritakan tentang bisnis nya ia tampak marah.
Masalah Keperawatan : Resiko perilaku kekerasan

f. Interaksi saat wawancara


Klien sering berhenti ditengah-tengah pembicaraan, dan tidak focus,
namun bila klien diberikan pertanyaan klien mampu menjawab
pertanyaan perawat. Klien tampak berbicara keras dan bernada tinggi
ketika ditanya.
Masalah Keperawatan :1. Isolasi Sosial
2. Resiko perilaku kekerasan
g. Persepsi
Klien mengatakan ia mendengar bahwa ada yang mengatakan ia
tidak berguna, selalu sial, dan menjadi beban orang. ia sering
berjalan mondar mandir gelisah, wajah tegang, mulut komat-kamit,
mara melotot.
Masalah Keperawatan : GSP Halusinasi

h. Isi Pikir
Saat dilakukan pengkajian klien tidak ditemukan adanya waham`
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah.

i. Proses Pikir
Saat dilakukan pengkajian tidak ditemukan gangguan proses pikir.
Masalah Keperawatan : Tidak ada Masalah

j. Tingkat Kesadaran
Kesadran Composmentis. Klien tidak mengalami disorientasi waktu,
tempat. Klien dapat menyebutkan jam saat jadwal makan pagi pukul
07.30, makan siang 13.00 dan makan sore 17.00. Klien dapat
menyebutkan tempat klien dirawat yaitu ruang Mawar. Klien
mengenal nama perawat dan pasien lainnya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

k. Memori
 Daya Ingat Jangka Panjang : klien mampu menceritakan
sewaktu.ketika uang nya dilarikan oleh temannya
 Daya Ingat Jangka Pendek : Klien masih ingat saat dibawa
ke RS. Dr. Marzoeki Mahdi oleh kakaknya karena marah-
marah,membanting telivisi dan berusaha ingin membakar
rumah
 Daya Ingat Saat ini : Klien dapat mengingat menu makan
pagi dengan ayam, tahu, sayur.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

l. Tingkat Konsentrasu dan Berhitung


Klien mampu berkonsentrasi dan berhitung, klien mampu berhitung
sederhana saat diberikan pertanyaaan penjumlahan dan menjawab
100:5 = 20
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

m. Kemampuan Penilaian klien ketika diberi pilihan baik.


Contoh : Klien memilih mandi terlebih dahulu sebelum makan..
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

n. Daya tilik Diri


Klien menyadari bahwa klien dirawat di RS dr. Marzoeki dan sedang
menjalani perawatan.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah.

VI. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG


a. Makan
Klien dapat makan tanpa bantuan perawat. Klirn makan 3x sehari
dan dapat menghabiskan 1 porsi makan. Klien makan dengan rapi
dan setelah selesai makanklien langsung mencuci peralatan makan
yang digunakan`
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
b. BAB/BAK
Klien BAB dan BAK tanpa bantuan perawat dan mampu mengontrol
BAB dan BAK nya senidiri. Setelah klien BAB dan BAK klien
selalu membersihkan diri dan menyiram kotorannya.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

c. Mandi
Klien mandi 2x sehari dan klien selalu menggosok gigi. Klien juga
keramas dengan menggunakan shampoo jika ada.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
d. Berpakaian / berhias
Klien tampak memakai baju lengkap, klien tampak memakai baju
sesuai.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
e. Istirahat dan tidur
Klien mengatakan sebelum tidur berdoa, klien tidur siang dari pukul
13.00-14.30, tidur malam pukul 20.00-04.00 WIB. Setelah bangun
klien merapikan tempat tidur
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

f. Pengobatan / penggunaan obat


Klien mengatakan minum obat secara teratur sesudah makan dengan
bimbingan perawat sesuai jadwal terapi (pagi, siang dan sore).
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

g. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan akan melanjutkan perawatan dengan berobat jalan
ke RS dr. Marzoeki.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

h. Aktivitas dalam rumah


Klien mengtakan mampu memenuhi kebutuhan sendiir secara
mandiri seperti merapikan tempat tidur, mencuci pakaindan
memasak.
Malah keperawata : Tidak ada masalah

i. Kegiatan diluar rumah


Klien mengatakan tidak dapat melakukan kegiatan diluar rumah
seperti belanja ke pasar atau ke warung. Ia pengen nya hanya di
rumah saja
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial

VII. Mekanisme Koping


Klien mengatakan jika mempunyai masalah lebih senang berdiam diri dan
memendam masalahnya sendiri
Masalah keperawatan :Isolasi sosial

VIII. Masalah Psikososial


Klien mengatakan dikelompok, dimasyarakat dan dilingkungan tidak mempunyai
masalah.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

IX. Pengetahuan
Klien tidak mengetahui tentang penyakitnya, tanda dan gejala, kekambuhan obat
yang diminum dan cara menghindari kekambuhan.
Masalah keperawatan : -

X. Aspek Medis
Diagnosa medic : -
Terapi medik : -

XI. Daftar Masalah


a. GSP: Halusinasi
b. Isolasi sosial
c. Resiko perilaku kekerasan
d. Koping keluarga inefektif

XII. Analisa
No Data Masalah
1. DS GSP : halusinasi
- Klien mendengar ada yang mengatakan pendengaran
ia tidak berguna, selalu sial, dan menjadi
beban keluarga
DO
- Klien tampak bicara kacau
- Klien tampak bicara sendiri
- Klien tampak mondar mandir
- Klien tampak komat kamit
2. DS Resiko perilaku
- Klien mengatakan suka marah-marah kekerasan
- Keluarga klien mengatakan ia
membanting televise dam berusaha untuk
membakar rumah
DO
- Klien tampak berbicara keras dan
bernada tinggi ketika ditanya tentang
masalah masa lalunya.
- Ekspresi muka klien tampak tegang dan
mata melotot.
3. DS Isolasi social
- Klien mengatakan tidak pernah
mengikuti kegiatan kelompokdan
masyarakat
- Klien mengatakan hanya berdiam diri di
rumah
- Ia tidak mau beraktivitas diluar seperti
berbelanja ke pasar dll, ia ingin hanya di
rumah saja
DO
- Klien tampak tidak mampu memulai
pembicaraan.
- Kontak mata klien kurang
- Klien sering berhenti di tengah tengah
pembicaraan.
- Klien tampak tidak focus.
-
4` DS Koping keluarga
- Keluarga tidak pernah mau tahu urusan inefektif
dan masalah klien dengan alasan klien
sudah dewasa dan bisa mengurus dirinya
sendiri..
DO
- Komunikasi dalam keluarga kurang
harmonis karena kakak klien sibuk
bekerja dan sering pulang malam
- Klien kurang mendapatkan perhatian.

XIII. Pohon Masalah


RPK

GSP: halusinasi penglihatan

Dan pendengaran

isolasi sosial

Koping keluarga inefektif Trauma Psikologi

XIV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS


1. GSP : Halusinasi pengelihatan dan pendengaran
2. RPK
3. ISOLASI SOSIAL
4. Koping Keluar Inefektif

STRATEGI PELAKSANAAN

Masalah keperawatan : Halusinasi Pendengaran


Pertemuan : Ke 2
SP :1

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS : Klien mendengar ada yang mengatakan ia tidak berguna, selalu sial, dan
menjadi beban keluarga
DO : Klien tampak bicara kacau
Klien tampak bicara sendiri
Klien tampak mondar mandir

Klien tampak komat kamit


2. Diagnosa : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan Khusus :
a. Klien mampu menyebutkan isi, waktu, frekuensi, situasi pencetus,
perasaan
b. Klien mampu memperagakan cara mengontrol halusinasinya dengan
menghardik.
4. Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi klien dalam mengenal halusinasi
- Isi
- Waktu
- Frekuensi
- Situasi
- Respon terhadap / terjadinya halusinasi
b. Ajarkan dan latih klien cara mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik

B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan


a. Orientasi :
 Salam terapeutik:
”Assalamualaikum Pak Syamsir, apa kabar? ”
 Memperkenalkan Diri
Pak Syamsir masih ingat dengan saya? Ayo,siapa coba namanya saya? Iya,
betul sekali nama saya Rizki yang sedang praktek disini.
 Membuka Pembicaraan dengan Topik Umum:
”Bagaimana perasaan Pak Syamsir hari ini? Oh iya, tadi pagi Pak Syamsir
bangun jam berapa? Kemudian sudah melakukan apa saja pagi ini? Apa Pak
Syamsir sudah mandi?”
 Evaluasi/Validasi :
“Pak Syamsir masih ingat apa yang kemarin kita bicarakan? Hari ini kita
mau berbincang-bincang tentang apa? Hari ini kita bercakap-cakap tentang
suara-suara yang menghantui bapak dan cara mengontrolnya dengan
menghardik. “
 Kontrak :
“Pak Syamsir masih ingat kemarin kita mau bicara dimana dan berapa
lama? Pak Syamsir lupa yah? Hari ini kita akan berbincang-bincang di teras,
waktunya tidak lama hanya sekitar 15 menit. Bagaimana Pak Syamsir sudah
siap?”
b. Kerja :
“ Apakah Pak Syamsir mendengar suara yang menghantui bapak ?
“Apakah terus-menerus terlihat atau sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering
Pak Syamsir mendengar suara itu? Berapa kali sehari Pak Syamsir alami?
Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri?”
“ Apa yang Pak Syamsir rasakan pada saat mendengar suara itu?”
“ Apa yang Pak Syamsir lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan
cara itu suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk
mencegah suara-suara itu muncul?
“Pak Syamsir, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul.
Pertama, dengan menghardik suara tersebut. Kedua dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal,
dan yang ke empat minum obat dengan teratur.”
“ Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”.
“ Caranya sebagai berikut: saat suara-suara itu terdengar, langsung Pak
Syamsir tutup mata dan katakan dalam hati, saya tidak mau mendengar suara
kamu, kamu tidak nyata . Kamu hanya khayalan saja. Begitu diulang-ulang
sampai suara itu tak terlihat lagi. Coba Pak Syamsir peragakan! Nah begitu
….bagus! Coba lagi ! Ya bagus Pak Syamsir sudah bisa”
” Jadi ada 4 cara untuk mengontrol halusinasi, yaitu dengan cara menghardik,
bercakap-cakap, melakukan aktivitas dan minum obat secara teratur. Hari ini
yang kita pelajari yaitu dengan cara menghardik.”

C. Terminasi:
 Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan Pak Syamsir setelah peragaan latihan tadi?”
Evaluasi Objektif
” Coba Pak Syamsir ulangi lagi apa yang sudah kita pelajari hari ini? Iya
bagus Pak Syamsir”
 Rencana tindak lanjut
” Kalau suara-suara itu muncul lagi, silahkan coba cara tersebut! Terus
berlatih ya Pak Syamsir walaupun saya sedang tidak ada. Bagaimana kalau
kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya?.
 Kontrak
Topik : “Baiklah Pak Syamsir besok kita akan bertemu untuk belajar dan
melatih cara kedua mengontrol halusinasi dengan becakap-cakap dengan
orang lain.”
Tempat : “Pak Syamsir mau dimana tempatnya? Oh Pak Syamsir ingin di
tempat tidur yah?”
Waktu : ”Jam berapa Pak Syamsir bisa. Bagaimana klo jam 10
saja?Waktunya hanya 15 menit saja.”
“Baiklah, sampai jumpa. Assalamu’alaikum”

STRATEGI PELAKSANAAN
Masalah keperawatan : Halusinasi Pendengaran
Pertemuan : Ke 3
SP :2

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS : Klien mengatakan masih terdengar suara-suara yang menghantui
saya.
DO : Klien tampak gelisah,
Mata klien melotot, mulut komat-kamit, wajah tampak tegang
Klien tampak mondar-mandir
2. Diagnosa : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan Khusus :
a. Klien mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan
b. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan
orang lain
4. Rencana Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain (kegiatan yang biasa dilakukan pasien)
c. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

B. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
“ Assalamualaikum Pak Syamsir . Apa kabar hari ini?
2. Memperkenalkan Diri
Pak Syamsir masih ingat dengan saya? Ayo siapa nama saya? Benar pak.
Ingatan bapak luar biasa.
3. Membuka Pembicaraan dengan Topik Umum
“Pak Syamsir, sepertinya tadi saya lihat Pak Syamsir sedang bercakap-
cakap sendiri. Bagaimana kalau kita berbincang-bincang disini?”

4. Evaluasi / validasi
Bagaimana Pak Syamsir masih ingat apa yang kita pelajari kemarin?
Apakah suara-suara itu masih terdengar ? Apakah sudah dicoba cara yang
telah kita latih? Berkurangkan suara-suara itu. Bagus !
5. Kontrak
Sesuai janji kita kemarin saya akan latih cara kedua untuk mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Kita akan latihan
selama 15 menit. Tempatnya di tempat tidur. Bagaimana apa Pak Syamsir
sudah siap? “

C. Kerja :
“Cara kedua untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah
bercakap-cakap dengan orang lain .Jadi kalau Pak Syamsir mulai mendengar
suara-suara yang menghantui bapak langsung saja cari teman untuk diajak
ngobrol. Minta teman untuk mengobrol dengan Pak Syamsir. Contohnya
begini...”Tolong, saya mendengar suara yang menghantui saya. Ayo ngobrol
dengan saya! Atau kalau ada orang dirumah misalnya teman Pak Syamsir
katakan : ayo ngobrol dengan Pak Syamsir, karena Pak Syamsir sedang
mendengar suara-suara tersebut. Begitu..coba Pak Syamsir lakukan seperti
saya tadi lakukan. Ya..begitu ..Pak Syamsir..bagus! Coba sekali lagi. Bagus..!
Nah laih terus ya Pak Syamsir!”.
” Jadi cara kedua untuk mengontrol halusinasi adalah yaitu dengan bercakap-
cakap dengan orang lain ya Pak Syamsir.”

D. Terminasi :
1. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan Pak Syamsir setelah latihan ini?”
2. Evaluasi Objektif
” Coba Pak Syamsir ulangi lagi apa yang sudah kita bicarakan. Jadi ada
berapa cara untuk mengontrol halusinasi?”
3. Rencana tindak lanjut
“Bagaimana kalau kita masukan dalam jadwal kegiatan harian Pak
Syamsir. Mau jam berapa latihan bercakap-cakap? Nah nanti lakukan
secara teratur serta sewaktu-waktu suara itu terdengar! Nanti 30 menit
lagi saya akan ke mari lagi”.Dan kita latih lagi sesuai jadwal.
4. Kontrak
a. Topik : Bagaimana kalau kita latih cara yang ketiga yaitu
melakukan aktivitas terjadwal ?”
b. Tempat : “Mau di mana?. Di ruang makan?”
c. Waktu : Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00 ?”
Sampai nanti ya. Assalamualaikum”

STRATEGI PELAKSANAAN

Masalah keperawatan : Halusinasi Pendengaran


Pertemuan : Ke 4
SP :3

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien
DS : Klien mengatakan suara tersebut sudah mulai berkurang
DO : Klien tampak tenang
Klien tampak kooperatif
Raut muka klien tampak bergairah
2. Diagnosa : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan Khusus:
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara melakukan
kegiatan-kegiatan klien secara terjadwal
c. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

4. Rencana Tindakan Keperawatan


a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan membaut kegiatan-
kegiatan klien secara terjadwal.
c. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

B. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
“ Assalamualaikum Pak Syamsir . Apa kabar hari ini?
2. Memperkenalkan Diri
Pak Syamsir masih ingat dengan saya? Ayo siapa nama saya? Benar pak.
Ingatan bapak luar biasa.
3. Membuka Pembicaraan dengan Topik Umum
Sepertinya bapak udah mulai sehat. Pak syamsir udah ngapain aja pagi
ini.?? Bagaimana kalau kita bincang-bincang lagi.
4. Evaluasi / validasi
Bagaimana Pak Syamsir masih ingat apa yang kita pelajari kemarin?
Apakah suara-suara itu masih terdengar ? Apakah sudah dicoba cara
yang telah kita latih? Berkurangkan suara-suara itu. Bagus
5. Kontrak
Sesuai janji kita kemarin saya akan latih cara ketiga untuk mengontrol
halusinasi dengan membuat jadwal kegiatan bapak setiap harinya. Kita
akan membuat secara bersama-sama selama 15 menit. Tempatnya di
ruang makan. Bagaimana apa Pak Syamsir sudah siap? “
C. Kerja :
Cara ketiga untuk mengendalikan halusinasi adalah dengan melakukan
kegiatan-kegiatan seperti yang mas lakukan di rumah misal membersihkan
rumah, membaca buku, olah raga, nonton TV dll. Baiklah sekarang mari kita
buat jadwal kegiatan harian dari pagi sesudah bangun tidur sampai malam
hari sebelum tidur. Hal ini tujuannya untuk meminimalkan pak Syamsir
melihat suara-suara aneh itu lagi .
( buat jadwal kegiatan bersama klien/ yang di sepakati oleh klien )
Bagus, sekarang pak Syamsir sudah memiliki jadwal kegiatan harian untuk
hari ini , yang untuk besok dan hari selanjutnya nanti kita buat bersama –
sama lagi ya pak?

D. Terminasi :
1. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan Pak Syamsir setelah kita buat jadwal kegitan bapak
ini?”
2. Evaluasi Objektif
Cara ketiga untuk mengendalikan halusinasi dengar yaitu apa pak ?
Bagus pak bisa menyebutkannya . dengan melakukan kegiatan – kegiatan
yang sesuai dengan jadwal kegiatan harian yang telah kita buat tadi,
berarti tidak ada waktu untuk melamun/merenung sendiri.
3. Rencana tindak lanjut
“Pak ... mau kan melaksanakan kegiatan – kegiatan sesuai dengan jadwal
yang telah kita buat ? dan jangan lupa di buat juga jadwal kegiatan
hariannya untuk hari besok dan hari- hari selanjutnya. Nanti saya akan
bantu
4. Kontrak
Topik : Besok kita akan bercakap-cakap tentang obat-obatan yang
Mas. minum
dimana gunanya untuk mengatasi suara yang didengar dan
mengganggu.
Tempat : Kita akan bercakap-cakap disini juga ya, setuju?
Waktu : 10 menit saja.
” Sekarang bapak... mau kemana ? Bagaimana kalau bapak ikut
berkumpul dengan
temam- temanya yang lain di taman, kan bisa ngobrol-ngobrl”

STRATEGI PELAKSANAAN

Masalah keperawatan : Halusinasi Pendengaran


Pertemuan : Ke 5
SP :4

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DS :
a. Klien mengatakan mendengar suara-suara itu namun sudah jarang
DO :
a. Klien Tampak Bingung Dan Berbicara Sendiri
b. Tatapan Klien Curiga
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi pendengaran
3. Tujuan Khusus
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Klien dapat mengontrol halusinasi yang di alaminya dengan minum
obat secara teratur.
c. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
4. Rencana Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan minum obat secara
teratur
c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunnaan obat secara
teratur
d. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

B. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
“ Assalamualaikum Pak Syamsir . Apa kabar hari ini?
2. Memperkenalkan Diri
Pak Syamsir masih ingat dengan saya? Ayo siapa nama saya? Benar pak.
Ingatan bapak luar biasa.
3. Membuka Pembicaraan dengan Topik Umum
Bagaimana perasaannya pagi ini pak? Udah mandi dan makan tadi pagi?
4. Evaluasi / validasi
Bagaimana Pak Syamsir masih ingat apa yang kita pelajari kemarin? Apakah
suara-suara itu masih terdengar ? Apakah bapak sudah melakukan kegiatan-
kegiatan yang telah kita buat kemarin? Berkurangkan suara-suara itu. Bagus
5. Kontrak
Pagi ini saya akan menjelaskan kepada bapak obat – obat yang bapak minum.
Bagaimana kalau kita sekarang berbincang – bincang di tempat ini , sekitar 10
mmenit ya pak !

C. Kerja :
Ini pak, obat – obatan yang nanti di minum yang orange namanya CPZ, yang
merah muda ini Halloperidol, obat – obatan ini semuanya untuk
mengendalikan suara – sura yang sering bapak dengar, obat ini di minum 3x
sehari masing – masing 1 tablet tidak boleh lebih atau kurang. Dengan minum
obat ini bapak akan mengantuk, lemas, ingin tidur terus tapi itu tidak apa –
apa. Bagaimana, apa bapak sudah jelas ? Obat ini harus tetap di minum terus,
mungkin berbulan atau bahkan bisa selamanya. Tidak usah khawatir obat ini
aman jika bapak minum sesuai yang di anjurkan.. Jangan berhenti minum
obat walaupun bapak sudah merasa sehat. Kalau bapak menghentikan obat
tanpa sepengetahuan dokter atau perawat, gejala – gejala seperti yang bapak
alami seperti sekarang akan muncul lagi.
Bapak harus mengingat 5 hal saat minum obat yaitu :
1. Benar obat
2. Benar bahhwa obat ini untuk bapak
3. Benar cara meminumnya
4. Benar waktunya
5. Benar dosisnya.
Ingat ya bapak .

D. Terminasi :
1. Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan Pak Syamsir setelah kita buat jadwal kegitan bapak ini?
2. Evaluasi Objektif
Coba bapak sebutkkan jenis obat yang bapak minum, coba sebutkan lima hal saat
minum obat
3. Rencana tindak lanjut
Karena bapak sudah paham tentang obat yang di minum , bapak dapat langsung
meminum obat
4. Kontrak
Bapak kita ketemu lagi,kita akan membahas tentang masalah dengan keluarga
bapak.

You might also like