You are on page 1of 15

Kata Pengantar

Syukur Alhamdulillah penulis haturkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Pendelegasian dalam Keperawatan” makalah ini ditulis sebagai tugas manajemen
keperawatan.
Dalam pelaksanaan penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak.

Penulis telah menyelesaikan makalah ini dengan sepenuh kemampuan, namun penulis
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Dengan kerendahan hati penulis
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Purwakarta, Maret 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………… i

Daftar Isi ……………………………………………………………………. ii

BAB I Pendahuluan

1. Latar Belakang ……………………………………………………


2. Tujuan …………………………………………………………..
BAB II Pembahasan

APengertian…………………………………………………………………

B.Isi …………………………………………………………………………..

1) Pengertian……………………………………………………………………….

2) Aspek penting dalam pendelegasian……………………………………

3) Metode –metode dalam pendelegasian……………………………….

4) Wewenang yang didelegasikan………………………………………….

5) Alasan pentingnya pendelegasian……………………………………….

6) Kegiatan delegasi wewenang……………………………………………..

7) Prinsip delegasi………………………………………………………………..

8) Cara melakukan delegasi…………………………………………………..

9) Teknik pendelegasian……………………………………………………….

10) Jenis pendelegasian………………………………………………………….


11) Penyebab gagalnya delegasi……………………………………………..

12) Hambatan pendelegasian………………………………………………….

13) Alasan pendelegasian……………………………………………………….

14) Cara perawat melakukan delegasi

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan ………………………………………………………..
2. Saran ……………………………………………………………………..
3. Daftar pustaka……………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendelegasian merupakan elemen yang esensial pada fase pengarahan dalam proses
manajemen karena sebagian besar tugas yang diselesaikan oleh manajer (tingkat bawah, menengah
dan atas) bukan hanya hasil usaha mereka sendiri, tetapi juga hasil usaha pegawai. Bagi manajer,
pendelegasian bukan merupakan pilihan tetapi suatu keharusan. Ada banyak tugas yang sering kali
harus diselesaikan oleh satu orang. Dalam situasi ini, pendelegasian sering terkait erat dengan
produktivitas.

Ada banyak alasan yang tepat untuk melakukan pendelegasian. Kadang kala manajer harus
mendelegasikan tugas rutin sehingga mereka dapat menangani masalah yang lebih kompleks atau
yang membutuhkan keahlian dengan tingkat yang lebih tinggi. Manajer dapat mendelegasikan
tugas jika seseorang telah dipersiapkan dengan lebih baik atau memiliki keahlian yang tinggi atau
lebih cakap tentang cara menyelesaikan masalah. Pendelegasian juga dapat digunakan sebagai
sarana pembelajaran atau “pemberian” kesempatan kepada pegawai. Pegawai yang tidak
didelegasikan tanggung jawab yang sesuai dapat menjadi bosan, tidak produktif, dan tidak efektif.

(Marquis, Bessie L, dkk.2010 )

B. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengerti dan memahami pengertian delegasi.

2. Mahasiswa mampu mengerti dan memahami aspek penting dalam pendelegasian.

3. Mahasiswa mampu mengerti dan memahami metode-metode pendelegasian

4. Mahasiswa mampu menganalisis wewenang yang dapat didelegasikan maupun yang tidak dapat
didelegasikan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendelegasian

Menurut Marquis dan Huston (1998) dalam Nursalam (2002) bahwa pendelegasian adalah
penyelesaian suatu pekerjaan melalui orang lain. Dapat juga diartikan sebagai suatu pemberian
suatu tugas kepada seseorang atau kelompok dalam menyelesaikan tujuan organisasi.
Pendelegasian adalah bagian dari manajemen yang memerlukan latihan manajemen profesional
yang dikembangkan untuk dapat menerima pendelegasian tanggung jawab secara
struktural(Swanburg, RC., 2000).
Definisi pendelegasian secara sederhana adalah menyelesaikan tugas melalui orang lain
atau mengarahkan tugas kepada satu orang atau lebih untuk mencapai tujuan organisasi. Namun,
definisi yang lebih komplek dari pendelegasian, superfisi, dan penugasan telah dibuat
oleh American Nurses Association (ANA) dan National Council of State Boards of Nursing
(NCBSN) sebagai respon terhadap adanya kompleksitas pendelegasian di area pelayanan
kesehatan dewasa ini, yaitu meningkatnya jumlah pekerja, yang relative tidak terlatih dan tidak
memilik izin, yang merawat pasien secara langsung. ANA (1996) mendefinisikan pendelegasian
sebagai pemindahan tanggung jawab dalam melakukan tugas dari stu orang ke orang lain. NCBSN
(1995) mendefinisikan pendelegasian sebagai pemberian wewenang kepada individu yang
kompeten untuk melakukan aktivitas keperawatan tertentu pada situasi yang ditentukan.
B. Aspek Penting Dalam Pendelegasian
 Fokus pendelegasian adalah hasil kerja yang diharapkan tercapai, dalam upaya menggapai
sasaran/tujuan akhir dari organisasi.
 Pendelegasian dilaksanakan dengan sikap hormat yang didasarkan atas penghargaan dan
kesadaran terhadap diri sendiri sebagai sesuatu yang “berharga”, serta memerhatikan harga
diri dan kehendak bebas orang lain, di mana setiap pekerja dipandang sebagai subjek, dan
bukan objek kerja.
 Pendelegasian yang menghasilkan melibatkan harapan-harapan yang meliputi bidang
berikut.
 Menekankan pada tercapainya hasil-hasil yang didambakan atau diinginkan pada waktu
depan yang telah ditentukan (“desired results”).
 Pendelegasian menyatakan dengan tegas tentang apa yang harus dicapai, bukan bagaimana
mencapainya, di mana fokus utama diarahkan kepada hasil produksi.
 Pendelegasian memberikan tugas, wewenang, hak, tanggung jawab, kewajiban
membuat/memberi laporan pada awal tugas, dalam tugas, dan akhir tugas untuk diketahui
dan dievaluasi oleh pemimpin.
 Pelaksanaannya dilandasi pedoman/petunjuk (“guidelines”) yang jelas, baik bagi tugas
maupun pelaksana tugas. Artinya pendelegasian menyatakan pedoman-pedoman, larangan-
larangan, dan batas-batas dimana seseorang harus bekerja/melakukan kewajibannya. Hal
ini menolong setiap orang untuk bekerja dengan baik/patut.
 Melibatkan sumber-sumber daya (“resources”) yang pasti. Pendelegasian menyatakan
(disertai dengan pernyataan) akan adanya sumber-sumber daya, antara lain sumber daya
manusia, keuangan, teknis, atau organisasi yang dapat dipakai seseorang untuk
menyelesaikan tugas yang didelegasikan kepadanya
C. Metode-Metode Pendelegasian
a) Cara bijaksana, yaitu sikap bertanggung jawab penuh dari pemimpin dan bawahan.Pemimpin
melaksanakan pendelegasian serta memberi dukungan, sementara bawahan siap serta taat kepada
pemimpin dalam melaksanakan tugas/tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya.

b) Cara konsistensi, yaitu sikap pasti yang terus-menerus dipertahankan oleh pemimpin dan
bawahan.

c) Efektif dan efisien, yaitu memperhitungkan faktor kualitas dan kuantitas kerja.

d) Pragmatis dan produktif, yaitu berorientasi kepada hasil atau produksi tinggi, sesuai dengan
perencanaan.

D. Wewenang yang Didelegasikan


Menurut Taiylor, (1993 : 55-66) wewenang yang didelegasikan itu ialah wewenang yang termasuk
:
 Pekerjaan rutin
Pekerjaan yang merupakan harus
 Pekerjaan yang terlalu banyak
 Hal-hal yang khusus
 Pekerjaan terus menerus sama
Sedangkan wewenang yang tidak boleh didelegasikan yaitu :

 Upacara
 Menentukan kebijakan
 Masalah-masalah perssonalia yang khusus
 Krisis
 Masalah-masalah rahasia
E .Alasan penting nya pendelegasian.
Ada alasan delegasi itu diperlukan,di antaranya :

1. Memungkinkan atasan dapat mecapai lebih dari pada mereka menangani setiap tugas
sendiri
2. Agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien
3. Atasan dapat memusatkan tenaga kepada suatu tugas yang lebih diprioritaskan
4. Dapat mengembangkan keahlihan bawahan sebagai suatu alat pembelajaran dari kesalahan.
5. Karena atsan tidak mempunyai kemampuan yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan.
6. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat mencapai hasil yang lebih baik dari pada
semua kegiatan ditangani sendri.
7. Agar organisasi berjalan lebih efisien.
8. Ppendekatan memungkinkan manajer perawatvdapat memusatkan perhatian terhadap tugas
tugas prioritas yang lebih penting.
9. Dengan pendelegasian,memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan berkembang,bahkan
dapat dipergunakan sebagai bahan informasi untuk belajar dari kesalahan atau kerbrhsilan.
F. Kegiatan delegasi wewenang
1. Manager perawat / bidan menetapkan dan memberikan tugas dan tujuannya kepada orang yang
diberi pelimpahan

2. Manajer melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan

3. Perawat yang menerima delegasi baik ekspilisit maupun implisit menimbulkan kewajiban dan
tanggung jawab

4. Manajer perawat menerima pertanggung jawaban atas hasil yang telah dicapai

G.Prinsip delegasi
a. Prinsip scalar

Proses scalar adalah mengenai perkembangan rantai perintah yang menghasilkan pertambahan
tingkat tingkat pada struktur organisasi.Proses skalar dicapai melalui pendelegasian wewenang
dan tanggung jawab
b. Prinsip kesatuan perintah

Dalam melaksanakan pekerjaan ,karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan perintah


sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik.Karyawan harus tahu kepada siapa ia
harus bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang diperolehnya.Perintah yang datang dari
manajer lain kepada seorang karyawan akan merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab
serta pembagian kerja

H.. Cara melakukan delegasi


1.Membuat perencanaan ke depan dan mencegah masalah

2.Menetapkan tujuan dan sasaran yang realistis

3.Menyetujui standar kerja

4.Menyelaraskan tugas dan kewajiban dengan kemampuan bawahan

5.Memberikan reward atas hasil yang dicapai

6.Jangan mengambil kembali tugas yang sudah didelegasikan

1.Membuat perencanaan ke depan dan mencegah masalah

2.Menetapkan tujuan dan sasaran yang realistis

3.Menyetujui standar kerja

4.Menyelaraskan tugas dan kewajiban dengan kemampuan bawahan

5.Memberikan reward atas hasil yang dicapai

6.Jangan mengambil kembali tugas yang sudah didelegasikan

Manajer perawat pada seluruh tingkatan dapat menyiapkan tugas2 yang dapat didelegasikan dari
eksekutif departemen atau kepala unit,dan dari kepala unit sampai perawat.Delegasi mencakup
kewenangan untuk persetujuan,rekomendasi atau pelaksanaan.Tugas2 seharusnya di rangking
denagn waktu yang diperlukan untuk melaksanakan nya dan sebaiknya satu kewajiban
didelegasikan pada satu waktu

J. Jenis Pendelegasian
Dalam bukunya yang berjudul The 7 Habits of Highly Effective People, Stephen R. Covey
menyatakan bahwa ada 2 jenis pendelegasian, yaitu :
Pendelegasian Suruhan (Gofer Delegation)
Pendelegasian suruhan berarti :”kejar ini, kejar itu, kerjakan ini,
kerjakan itu, dan beritahu saya ketika sudah selesai.”

Pendelegasian suruhan berprinsip pada metode, yaitu semua didikte secara rinci dan spesifik step
by step cara melakukannya. Pendelegasian dengan cara ini banyak digunakan oleh manager karena
mereka berpikir metode yang dilakukan pasti tidak akan keluar dari jalur, minim kesalahan dan
sesuai dengan apa yang diinginkan. Tapi kelemahannya adalah bahwa mereka tidak
melatih creative thinking anak buah mereka dan bila terjadi kesalahan si anak buah akan merasa
tidak bertanggung jawab kepada hasil yang didapat.
Pendelegasian pengurusan (Stewardship Delegation)
Pendelegasian pengurusan berfokus pada hasil dan bukan pada metode, memberikan secara rinci
hasil yang diinginkan, bukan memberikan secara rinci apa yang harus dilakukan. Pendelegasian
ini memberi pilihan metode kepada anak buah dan membuat mereka bertanggung jawab atas hasil.

K.Penyebab gagalnya delegasi


1) Atasan merasa lebih jika mereka tetap mempertahankan hak pembuatan keputusan.

2) Atasan tidak ingin ambil resiko kalau saja bawahannya salah ataupun gagal
dalam menjalankan wewenangx.

3) Atasannya kurang atau tidak percaya kepada bawahannya.

4) Atasan takut apabila seorang bawahannya melakukan tugas dengan sangat baik dan efektif,
sehingga dapat mengancam posisinya sebagai atasan.
5) Bawahan tidak menerima dengan alasan dapat menambah tanggung jawab yang sudah
diterima.

6) Bawahan takut tidak dapat menjalankan tugas – tugas dengan benar dan dikatakan gagal.

7) Bawahan merasa tertekan apabila dilimpahkan tanggung jawab yang lebih besar.

L. Hambatan pendelegasian
a. Hambatan hambatan pada delegator

Kemampuan yang diragukan oleh dirinya sendiri

Meyakini bahwa seseorang “mengetahui semua rincian”

“Saya dapat melakukannya lebih baik oleh diri saya sendiri” buah pikiran yang keliru.

Kurangnya pengalaman dalam pekerjaan atau dalam mendelegasikan

Rasa tidak aman

Takut tidak disukai

Penolakan untuk mengakui kesalahan

Kurangnya kepercayaan pada bawahan

Kesempurnaan, menyebabkan kontrol yang berlebihan

Kurangnya ketrampilan organisasional dalam menyeimbangkan beban kerja

b. Hambatan- hambatan pada yang diberi delegasi

Kurangnya pengalaman

Kurangnya kompetensi
Menghindari tanggung jawab

Sangat tergantung dengan boss

Kekacauan [disorganization]
Kelebihan beban kerja

Terlalu memperhatikan hal hal yang kurang bermanfaat

c. Hambatan- hambatan dalam situasi

Kebijakan tertuju pada satu orang

Tidak ada toleransi kesalahan

Kekritisan keputusan

Urgensi, tidak ada waktu untuk menjelaskan [krisis manajemen]

Kebingungan dalam tanggung jawab dan kewenangan.

Kekurangan tenaga

M. Alasan Pendelegasian
Ada beberapa alasan mengapa pendelegasian diperlukan.

1. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan mencapai hasil yang lebih baik dari
pada semua kegiatan ditangani sendiri.
2. Agar organisasi berjalan lebih efisien.
3. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan dapat memusatkan perhatian
terhadap tugas-tugas prioritas yang lebih penting.
4. Dengan pendelegasian, memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan berkembang, bahkan
dapat dipergunakan sebagai bahan informasi untuk belajar dari kesalahan atau keberhasilan.
Manajer perawat/bidan seharusnya lebih cermat dalam mendelegasikan tugas dan wewenangnya,
mengingat kegiatan perawat dan bidan berhubungan dengan keselamatan orang lain (pasien). Oleh
karena itu sebelum mendelegasikan tugas/wewenang hendaknya dipahami benar tingkat
kemampuan dari perawat/bidan yang akan diberikan delegasi.

N. Cara Perawat Melakukan Pendelegasian


1. Membuat perencanaan ke depan dan mencegah masalah.
2. Menetapkan tujuan dan sasaran yang realistis
3. Menyetujui standar kerja
4. Menyelaraskan tugas atau kewajiban dengan kemampuan bawahan
5. Melatih dan mengembangkan staf bawahan dengan memberikan tugas dan wewenang baik
secara tertulis maupun lisan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Delegasi merupakan salah satu alat kepemimpinan, kita memerlukan kecakapan untuk
dapat mempergunakanya mengetahui kegunaan dan cara kerjanya sehinga kita dapat mengambil
keputusan dalam memberi delegasi seseorang yang tepat pada orang yang sesuai dengan bidang
atau skilnya. Sementara kekuasaan di pandang sebagai kerangka interaksi antara manusia yakni
diantaranya, identifikasi situasi posting. Mengusulkan tugas yang dipilih orang, mengidentifikasi
apa tujuan yang ingin Anda capai, Monitoring, atau memberitahu karyawan untuk ketika pekerjaan
akan diperiksa dan apa kriteria, Menilai, atau memberikan umpan balik, baik positif ketika
pekerjaan itu dilakukan dengan sukses. Jika secara rasional dalam pendekatan persuasif
bahwa Jika saya cukup bekerja, saya berarti saya yang penting dan diperlukan untuk organisasi.

B. SARAN
Dalam pembahasan ini sangat penting dalam berorganisasi. Ketika kita sebagai seorang
pemimpin mendelegasikan pekerjaan wewenang yang akan dapat memperlancar pekerjaan yang
tertumpuk. Dan sebagai seorang pemimpin memegang kekuasaan kenapa tidak kita gunakan
delegasi kekuasan itu. Karena delegasi kekuasaan adalah pelimpahan tanggung jawab yang
dapat mengendalikan organisasa itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

1. Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional.


Ed.1. Jakarta:Salemba Medika.
2. Swanburg, RC. 2000. Pengantar Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan Untuk Perawat
Klinis terjemahan. Alih bahasa Suharyati Samba, editor Monica Ester. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
3. Marquis, Bessie L, dkk.2010.Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan : Teori
dan Aplikasi.Edisi 4.Jakarta:EGC
4. http://sabda.org/lead/files/pendelegasian.htm
5. Brown, Montague. 1997. Manajemen Perawatan Kesehatan. Jakarta : EGC
6. Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika
7. Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC
8. Suarli dan Bahtiar, Yanyan. 2002. Manajemen Keperawatan. Jakarta : Erlangga

You might also like