Professional Documents
Culture Documents
3. Tatalaksana
Fraktur iga tunggal atau multipel dengan gerak dada yang masih
memadai dan teratur ditangani dengan pemberian analgetik atau
anestetik. Nyeri harus dihilangkan untuk menjamin pernafasan yang
baik atau mencegah pneumonia akibat gerak nafas tidak memadai dan
terganggunya batuk karena nyeri. Jika pemberian analgetik tidak
menghilangkan nyeri, harus dilakukan anestesi blok interkostal yang
meliputi segmen kaudal dan kranial iga yang patah. Pemasangan bidai
rekat tidak ada manfaatnya walaupun memberi rasa aman kepada
penderita. Bidai rekat ini mengganggu pengembangan rongga dada,
mengganggu gerakan nafas dan dapat menyebabkan dermatitis,
sedangkan dalam mengurangi nyeri tidak lebih baik daripada
analgetik. Jarang ditemukan dislokasi karena iga terbungkus perios
yang kuat dan otot. Karena tulang iga pendarahannya baik,
penyembuhan dan penyatuan tulang biasanya berlangsung cepat dan
tanpa halangan atau penyulit.2
4. Penyulit
Penyulit patah tulang iga adalah pneumonia, pneumotoraks dan
hemotoraks. Pneumonia disebabkan oleh gangguan gerak nafas dan
gangguan batuk. Bila penderita tidak dapat batuk untuk membersihkan
parunya, mudah terjadi bronkopneumonia. Penanganannya terdiri dari
pemberian anestesi sempurna, antibiotik yang memadai, ekspektoran
dan fisioterapi. Pneumotoraks dan hemotoraks terjadi karena tusukan
patahan tulang iga pada pleura parietalis dan atau pleura viseralis.
Luka pleura parietalis dapat mengakibatkan hemotoraks dan atau
pneumotoraks. Iga I atau II jarang patah karena iga ini letaknya agak
terlindung. Apalagi tulang tersebut metupakan tulang pendek, lebar
dan kuat. Patahnya kedua iga ini harus dipandang berbahaya karena
pasti penderita mengalami cedera yang hebat. Oleh karena itu, harus
dicari cedera lain yang lebih penting yang mungkin tidak nyata, seperti
cedera jantung atau aorta.2
Daftar Pustaka:
1. Thoracic Trauma Imaging. Available at http://emedicine.medscape.com/
article/357007-overview. Diakses tanggal 25 Mei 2018
2. Sjamsuhidajat,R dan Wim De Jong. Dinding Toraks dan Pleura. Dalam Buku Ajar
Ilmu Bedah. Jakarta;Penerbit Buku Kedokteran EGC.2003. h406-13
3. Mancini, Mary C et all. Blunt Chest Trauma. Available at
http://emedicine.medscape.com/article/428723-overview.Diakses tanggal 25 Mei
2018
4. Collins, Jannette and Eric J. Stern. Chest Trauma. In Chest Radiology. 2nd Edition.
Washington; Lippincott Williams & Wilkins. 2008
5. Brooks, Adam et all. Ultrasound for Bony Trauma. In Ultrasound in Emergency Care.
UK; Blackwell Publishing. 2004. p96-100