You are on page 1of 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA GANGGUAN SYSTEM ENDOKRIN

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Endokrin


Dosen Pengampu: Eka Juwita Handayani, S,Kep.,NS.,M.Kep

DisusunOleh : Kelompok 3
Aniti
Febrianto dwi hermawan
Gita ayu safitri
Nilal munah
Miftahul afiah
Sofi susanto
Teti ismayati

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


YAYASAN INDRA HUSADA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
Jl. Wirapati Sindang Indramayu Telp.(0234) 272020 Fax. (0234) 272558
2018
Seorang wanita berumur 47 tahun datang ke RS dengan keluhan badan lemas dan tidak
dapat beraktivitas sejak 2 hari yang lalu. keluhan disertai mual, kepala pusing dan sulit tidur.
Hasil pemeriksaan GDS didapatkan 540 g/dl. Berdasarkan hasil anamnesa diketahui bahwa dua
tahun yang lalu pasien banyak makan dan minum namun tidak disertai dengan peningkatan berat
badan yang sesuai. Pasien mengeluh buang air kecil sering terutama pada malam hari + 5 kali.
Buang air besar tidak ada keluhan. Pasien juga mengatakan sering merasakan kesemutan pada
kedua kakinya, yang dirasakan hilang timbul. Pasien mengaku jarang berolahraga.

Satu tahun yang lalu pasien berobat ke RS dan dinyatakan kencing manis dengan gula
darah 300 g/dl. Oleh karena itu, sebulan sekali pasien sering kontrol ke Rumah Sakit untuk
pemeriksaan gula darah. Walaupun demikian pasien sering mencuri-curi makan makanan yang di
pantang tanpa sepengetahuan keluarga.

Hasil pemeriksaan Hsik didapatkan data BB 68 kg, TB 157 cm, status gizi overweight.
Tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit, frekuensi nafas 22 x/menit, suhu 36 oC.
Hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan Hb 12,5 gr/dl, Ht 31,8 gr/dl, LED 50 mm/jam,
leukosit 8400/mm3, trombosit 137.000/uL.

Terapi: infus RL 20 tts/menit, Ranitidin IV l amp/ 12 jam/iv, Glibenkamid 2x1,


Neurosanbe 1 amp/hari, antasid syrup 3xCI.
BAB III

Asuhan keperawatan

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN

Nama Mahasiswa : Kelompok 3

Tanda Tangan :

Tanggal Pengkajian : 06 maret 2018

Tanggal Masuk Rs :-

No.Medical Record :-

A. BIODATA

a. Identitas Klien
Nama Klien : Ny. -
Umur : 47 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan :-
Agama :- :
Suku Bangsa :-
Status Perkawinan : -
Gol. Darah : -
Diagnosa Medis :
Alamat :-

b. Identitas Penanggung jawab

Nama : Ny
Umur : --
Agama : --
Pendidikan : --
Pekerjaan : --
Alamat :-
Hubungan Keluarga : -

B. Riwayat Kesehatan

1. Keluhan Utama: badan lemas


2. Riwayat Kesehatan Sekarang:
Klien mengeluh badan lemas dan tidak dapat beraktivitas sejak 2 hari yang lalu. Keluhan
disertai mual, kepala pusing dan sulit tidur. Hasil pemeriksaan GDS didapatkan 540 g/dl.
buang air kecil sering terutama pada malam hari +5 kali. Buang air besar tidak ada
keluhan. Pasien juga mengatakan sering merasakan kesemutan pada kedua kakinya,

3. Riwayat Kesehatan dahulu


Dua tahun yang lalu pasien mengatakan banyak makan dan minum namun tidak disertai
dengan peningkatan berat badan yang sesuai. Satu tahun yang lalu pasien berobat ke RS
dan dinyatakan kencing manis. Oleh karena itu, sebulan sekali pasien sering kontrol ke
Rumah Sakit untuk pemeriksaan gula darah. Walaupun demikian pasien sering mencuri-
curi makan makanan yang di pantang tanpa sepengetahuan keluarga.

C. Riwayat Kesehatan Keluarga


Tidak terkaji
D. Riwayat Imunisasi

Tidak terkaji

E. Riwayat Sosial

Tidak terkaji

F. Data Biologis
Tidak Terkaji

G. PEMERIKSAAN FISIK

1. Status Kesehatan
a. Keadaan Umum : Lemah
b. Penampilan :-
c. Kesadaran : compos mentis
d. Orientasi : keadaan baik
e. Vital Sign
TD : 120/80 Mmhg
Nadi : 88x/menit
RR : 22x /menit
Suhu : 36 oC
BB : 68 kg
Sistem Pernapasan
Inspeksi  tipe pernapasan hidung pernapasan cuping hidung :Tidak ada, Palpasi
Nyeri tekan dada : tidak ada.
Perkusi
-
Auskultasi abnormal :
Sistem kardiovaskuler :
sianosis ada irama jantung ireguler, bunyi jantung normal, bunyi jantung
tambahan : tidak ada,jari normal
2. Sistem persyarafan : kesemuta pada kedua kakinya
3. Sitem penglihatan :
Tidak Terkaji

4. Sitem perkemihan dan genetalia :


Tidak Terkaji
5. Sistem pencernaan :
Tidak terkaji
6. Sistem muskuloskeleta :
Tidak Terkaji
7. Sistem Endokrin
Tidak Terkaji
8. Sistem integumen
Tidak Terkaji

H. Data Psikologis

1. Pola Kognisi dan Persepsi Sensori


a. Status mental : sadar
b. Orientasi : baik
c. Keadaan emosional : baik
d. Bicara : nyambung
e. Bahasa yang digunakan : indonesia
f. Kemampuan membaca : baik
g. Kemampuan interaksi : baik
h. Pengetahuan tentang penyakitnya : tidak tahu
i. Respon klien terhadap penyakitnya : menerima

2. Pola Konsep Diri


a. Gambaran Diri : Tidak Terkaji
b. Ideal Diri : Tidak Terkaji
c. Harga Diri : Tidak Terkaji
d. Peran Diri : Tidak Terkaji
e. Identitas Diri :Tidak Terkaji

3. Pola Peran-Berhubungan
Tidak Terkaji
4. Pola Seksual dan Seksualitas
Tidak Terkaji
5. Pola Mekanisme Koping
Tidak Terkaji
6. Pola Nilai Kepercayaan
Tidak Terkaji

I. Pemeriksaan Penunjang
No Jenis Tanggal Hasil Nilai Normal Interprestasi
Pemeriksaan
1 Hb 12,5 g/dl 12-15 g/dl N
2 Ht 31,8 g/dl 36-47 %
3 LED 50 mm/jam < 15 mm/jam
4 Leukosit 8.400/mm³ 5.000-10.000/uL N
5 Trombosit 137.000/uL 150.000- 400.000/uL
6 GDS 540g/dl < 150 g/dl

J. Informasi Tambahan

1. Terapi yang di berikan (Pengobatan)


No Nama Obat Dosis Waktu Cara Ket.
Pemberian
1 Ranitidin 1 amp /12jm IV
2 Glibenkamid - /12jm IV
3 Neurosanbe 1 amp /24jm IV
4 Anatasida syrup - /8jm CI Oral
5 RL - - IV
Analisis Data

DATA SENJANG ETIOLOGI/PENYEBAB MASALAH


(DS DAN DO) KEPERAWATAN
DS : obesitas Resiko Ketidakstabilan
- pasien mengatakan kadar glukosa darah
lelah dan lesu Memblokir kerja insulin
- Pesian mengatakan
pusing Produksi insulin
DO :
- GDS 540g/dl Gula darah tidak dapat di
- Klien terlihat lemas serap oleh tubuh

Kadar gula darah 540/dl

Tubuh gagal meregulasi

hiperglikemi

Resiko ketidak seimbangan


kadar glukosa darah
DS : Respon hipotalamus Gangguan pola tidur
- Klien mengatakan
pusing Nyeri akut atau kronis
- Dan sulit tidur
DO : Perasaan tidak nyaman
- Klien terlihat lemas
dan tidak dapat Sering terbangun, tidur
beraktifitas kurang

Gangguan pola tidur


DS : Sistem urnari Gangguan eliminasi urin
- Klien mengeluh
sering BAK pada Gangguan eliminasi urin
malam hari dengan
frekuensi ± 5 kali Kerusakan glomerulus
DO :
- volume BAK Kemampuan filtrasi menurun
meningkat
Retensi urine meningkat
DS : obesitas Ketidak efektifan perfusi
- Pasien mengatakan jaringan Parifer
sering merasakan Dm tipe 2
kesemutan pada
kedua kakinya. sel beta pancreas hancur

pemakaian glukosa

hiperglikemia

viskositas darah

aliran darah melambat

kesemutan

Iskemik jaringan

DS : Kurang garam Resiko berat badan


- Klien mengatakan berlebihan
sering mencuri-curi Metabolisme menurun
makan-makanan
yang dipantang.
- Klien mengaku
jarang berolahraga Pembakaran glukosa menjadi
DO : Energi turun
- BB : 68kg
- TB : 157 Kadar glukosa darah
- Umur : 47
Glukosa di ubah menjadi
glukogen

Di simoa dihati dan di otot

obesitas

I. DIAGNOSA MENURUT PRIOTITAS


1. Ketidakseimbangan kadar glukosa dalam darah b.d Hiperglikemia
2. Gangguan eliminasi urin b.d Hiperglikemi
3. Gangguan pola tidur b.d Kecemasan
4. Resiko berat badan berlebih b.d Pola hidup kurang aktivita

II. INTERVENSI KEPERAWATAN

Tanggal, No. Perencanaan Keperawatan TandaT


jam Diagnosa Tujuan RencanaTindakan Rasional angan
keperaw (NOC) (NIC) Dan
atan NamaJe
las
Setelah dilakukan 1.Monitor kadar 1. Untuk
tindakan keperawatan glukosa darah mengetahui
selama 2x24 jam pasien sesuai indikasi kadar
diharapkan resiko 2.Bantu ambulasi
glukosa
ketidakseimbangan jika terdapat
kadar glukosa darah hipotensi yang ada
teratasi. Dengan kriteria orthostatik pada
hasil : 3. insturksikan pasien
pada pasien dan 2.
keluarga
mengenai
manajemen
diabetes selama
periode sakit,
termasuk
penggunaan
insulin dan atau
obat oral, monitor
asupan cairan,
penggantian
karbohidrat, dan
kapan mencari
bantuan petugas
kesehatan, sesuai
kebutuhan.
4. berikan insulin,
sesuai resep.

Keywoard :

1. Gizi lebih ( overweight ) : dalam istilah awam lebih dikenal sebagai kegemukan
merupakan status gizi tidak seimbang akibat asupan giziyang berlebihan sehingga
menghasilkan ketidakseimbangan energi antara konsumsi makanan dan pengeluaran
energi yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
2. Glibenclamide atau glyburide : adalah obat anti diabetes mellitus tipe 2 yang termasuk ke
dalam golongan sulfonilurea. Glibenclamide menurunkan kadar gula darah dengan cara
meningkatkan kalsium intraseluler dalam sel beta pankreas sehingga menstimulasi
produksi insulin. Dengan peningkatan rasio insulin, maka glukosa yang diubah menjadi
energi bertambah sehingga kadar gula darah menurun.
3. Obat Neurosanbe : merupakan nama paten dari vitamin B kompleks yang diproduksi
oleh salah satu perusahaan farmasi besar di Indonesia. Obat ini terdiri dari gabungan
vitamin B1, vitamin B6, dan vitamin B12. Vitamin B kompleks ini biasa diresepkan oleh
dokter untuk mengatasi berbagai macam keluhan yang berkaitan dengan kesehatan saraf
(neuro). Pada artikel kali akan dibahas mengenai Neurosanbe obat apa beserta fungsinya
secara lebih rinci

4. Ranitidin : adalah obat yang dapat digunakan untuk menangani gejala atau penyakit yang
berkaitan dengan produksi asam berlebih di dalam lambung.

DAFTAR PUSTAKA

SDKI DPP PPNI, Tim Pokja. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan. Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Bulechek, Gloria M. Dkk. 2013. Nursing interventions Classification (NIC). Indonesia. ELSEVIER Inc.

Moorhead, Sue. Dkk. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC). Indonesia. ELSEVIER Inc.

You might also like