Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Kelompok II
Amaliyatul Hasanah
Anto Wijaya
Durorul Bahiyah
Idoh Faridoh
Nadia Rahimah P
Nuraldiatma
Reza Khoirullah
Rifaldi Agung M
Uun Unengsih
Trisnawati
Vita Fitriani
Oleh :
Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing proposal keperawatan komunitas Akademi
Keperawatan Bhakti Husada Cikarang
Pembimbing
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesikan “Laporan Akhir Asuhan Keperawatan
Komunitas II”. Penyusuanan laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan mata
kuliah Keperawatan Komunitas pada Akademi Keperawatan Bhakti Husada Cikarang-
Bekasi.
Penulis
DAFTAR ISI
Daftar isi.............................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengkajian ............................................................................................................... 19
B. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi.................................................................... 61
C. Implementasi dan Evaluasi ..................................................................................... 65
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 68
B. Saran ....................................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mengetahui asuhan keperawatan komunitas di Kp. Wates RT 03 dan 04
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu mengetahui pengkajian asuhan keperawatan komunitas
b. Mahasiswa mampu mengetahui diagnosa asuhan keperawatan komunitas
c. Mahasiswa mampu mengetahui perencanaan asuhan keperawatan
komunitas
d. Mahasiwa mampu mengetahui implementasi asuhan keperawatan
komunitas
e. Mahasiswa mampu mengetahui evaluasi dan rencana tindak lanjut asuhan
keperawatan komunitas
C. Sistematika penulisan
Laporan akhir asuhan keperawatan komunitas ini terdiri dari 4 BAB,
yaitu BAB I : Pendahuluan berisi latar belakang, tujuan, dan sistematika
penulisan. BAB II Tinjauan teori asuhan keperawatan komunitas berisi perawatan
kesehatan komunitas, tujuan perawatan kesehatan komunitas, sasaran, ruang
lingkup perawatan kesehatan komunitas, kegiatan praktik keperawatan komunitas,
konsep dasar, model pendekatan, metode. BAB III Asuhan keperawatan
komunitas berisi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi,
evaluasi dan rencana tindak lanjut. BAB IV Penutup berisi kesimpulan dan
rekomendasi
BAB II
TINJAUAN TEORI
dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga
(Sumijatun dkk, 2006). Misalnya di dalam kesehatan di kenal kelompok ibu hamil,
masyarakat dalam suatu wilayah desa binaan dan lain sebagainya. Sedangkan dalam
kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
C. Sasaran
baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah kesehatan/perawatan.
1. Individu
dirinya sendiri oleh sesuatu hal dan sebab, maka dapat mempengaruhi anggota
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga,
anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga
karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya
saling tergantung dan berinteraksi bila salah satu ada beberapa anggota keluarga
sekitarnya.
3. Kelompok khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis
1) Ibu hamil
3) Anak balita
5) Usia lanjut
lainnya.
1) Panti werda
2) Panti asuhan
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup
lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka
sebagai suatu kesatuan social dengan batas-batas yang telah ditetapkan dengan
sembarangan, buang air besar disungai yang digunakan orang banyak sebagai
pengetahuan keluarga tentang gizi kurang, cara pengolah gizi yang salah,
dalam hal perawatan diri sendiri. Disamping itu masalah-masalah yang berkaitan
sakit adalah tidak mampu lagi untuk berbuat sesuatu, dan jika masih batuk pilek,
penyakit, peningkatan derajat kesehatan dan pendidikan seks. Selain itu perawat
yang bekerja di sekolah dapat memberikan perawatan untuk peserta didik pada
kasus penyakit akut yang bukan kasus kedaruratan misalnya penyakit influensa,
batuk dll. Perawat juga dapat memberikan rujukan pada peserta didik dan
pendidikan kesehatan
Klien sering kali membutuhkan asuhan keperawatan khusus yang dapat diberikan
hospice care, home care dll. Perawat yang bekerja di rumah harus memiliki
Terdapat sejumlah tempat lain dimana perawat juga dapat bekerja dan memiliki
praktek sendiri, bekerja sama dengan perawata lain, bekerja di bidang pendidikan,
hal-hal yang sangat luas, tentunya sesuai dengan tingkat pelayanan kesehatan dimana
perawat kesehatan masyarakat itu bekerja, tetapi secara umum kegiatan perawat
masyarakat.
lanjut
9. Mengadakan kerja sama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi terkait
10. Memberikan ketauladanan yang dapat dijadikan panutan oleh individu, keluarga,
F. Prinsip dasar
berikut :
a. Individu
b. Keluarga
c. Kelompok khusus
d. Masyarakat
3. Perawat kesehatan masyarakat berkerja dengan dan bukan bekerja untuk individu,
upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan
rehabilitative.
keperawatan.
rumah sakit.
masyarakat.
9. Perawat kesehatan masyarakat tidak bekerja sendiri tetapi bekerja secara tim.
10. Perawat kesehatan masyarakat harus melihat kenyataan dan keadaan yang nyata di
lingkungan klien baik dirumah, disekolah, panti-panti dan lain sebagainya. Oleh
karena itu kunjungan rumah (home visit) sangat penting artinya untuk membantu
merubah perilaku dan kebiasaan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat kea
pelayanan kesehatan yaitu puskesmas dan institusi lainnya seperti panti, sekolah,
G. Model pendekatan
Model adalah sebuah gambaran deskriptif dari sebuah praktik yang bermutu
yang mewakili sesuatu yang nyata atau gambaran yang mendekati kenyataan dari
konsep. Model praktik keperawatan didasarkan pada isi dari sebuah teori dan konsep
Salah satu model keperawatan kesehatan komunitas yaitu Model Health Care
System (Betty Neuman, 1972). Model konsep ini merupakan model konsep yang
stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri, baik yang bersifat fleksibel,
normal, maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas (Mubarak &
metaparadigma keperawatan yang terdiri dari yang terdiri dari klien, lingkungan,
kesehatan dan keperawatan.Asumsi Betty Neuman tentang empat konsep utama yang
a. Manusia, merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari keseimbangan dari
harmoni dan merupakan suatu kesatuan dari variabel yang utuh, yaitu: fisiologi,
yang di hadapi oleh individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat akan dapat diatasi
masyarakat.
approach, tetapi bila pembinaan keluarga berdasarkan atas seleksi kasus yang datang
ke puskesmas yang dinilai memerlukan tindak lanjut disebut dengan case aproach,
dan bila pendekatan tersebut dilakukan terhadap masyrakat daerah binaan melalui
comunity approach.
H. Metode
yang digunakan oleh perawat adalah proses keperawatan sebagai suatu pendekatan
masyarakat adalah:
2. Diagnosa
(P), etiology atau penyebab (E), dan symptom atau manifestasi/data penunjang (S)
(Mubarak, 2005).
3. Symptom: tanda atau gejala yang tampak menunjang masalah yang terjadi
3. Perencanaan
keperawatan
4. Pelaksanaan
terkait
5. Evaluasi
Penilainan yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang akan di capai, sesuai
dengan perencanaan yang telah disusun semula. Ada 4 dimensi yang harus
a. Daya guna
b. Hasil guna
c. Kelayakan
d. Kecukupan
intervensi
ASUHAN KEPERAWATAN
TAHUN 2017
A. Pengkajian
1. Survey Mawas Diri
a. Masalah Kampung Wates RT 03 dan RT 04
1) Masalah kesehatan
a) Hipertensi
b) Diabetes
c) Asam urat
2) Masalah lingkungan
a) Buang sampah sembarangan
b) Saluran air mampet
c) BAB di irigasi atau empang
d) Merokok.
3) Harapan.
a) Warga sehat
b) Lingkungan bersih dari sampah
c) Warga tidak BAB di irigasi atau empang
d) Warga tidak merokok
4) Solusi.
a) Pemeriksaan GDS, TD dan asam urat
b) Melakukan posyandu dan poswindu
c) Penyuluhan tentang kesehatan
d) Penyuluhan tentang lingkungan
e) Mendirikan bank sampah
f) Menyediakan bak sampah
2. Rekapitulasi Data
a. Data Demografi
1) Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin(Sex) Di
Kampung Wates rt 03 dan 04 Tahun 2017
404
305
114 123
48
8 15
Interpretasi tabel: dari hasil data, yang paling tinggi adalah pendidikan SD
yaitu 404 orang, sehingga tingkat pengetahuan warga kurang, sehingga
pada saat penyuluhan harus menggunakan bahasa yg dimengerti.
416
275
186
137
2 1 0
Interpretasi tabel: dari data yg paling tinggi adalah tidak bekerja yaitu 416
oang, artinya tingkat pengangguran tinggi, sehingga harus ada
pemberdayaan di daerah ini dengan cara menciptakan lahan pekerjaan yg
bermanfaat seperti berkebun sayuran, memanfaatkan limbah menjadi
kerajinan.
998
10
0
9
0
Interpretasi tabel: dari hasil data mayoritas warga kp wates beragama
Islam yaitu sebanyak 998 orang dan Kisten sebanyak 10 orang, sehingga
harus diadakan penyuluhan tentang toleransi beragama agat tidak terdapat
diskriminasi.
b. Data Sosial Ekonomi
1) Distribusi Penduduk Berdasarkan Rata-Rata Penghasilan Di Kp Wates rt
03 dan 04 Tahun 2017.
98
65
56
49
Interpretasi tabel: dari hasil data yg paling tinggi adalah penghasilan 5 rts-
1 jta yaitu 98 orang, sehingga harus mempunyai kerja sampingan yang
memenfaatkan potensi kp ini seperti memanfaatkan waktu senggang
dengan cara berkebun, memelihara hewan ternak.
2) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Tabungan Di Kp Wates rt
03 dan 04
Distribusi Penduduk Berdasarkan
Kepemilikan tabungan
Ya, Tidak
26%
74%
239
0 3
Interpretasi tabel: dari data yang didapat kepemilikan rumah yang ada
di desa karang mekar ialah berdasarkan milik sendiri sebanyak 714
rumah dan status sewa sebanyak 3 rumah sehingga perlu diadakan
pinjaman koperasi desa agar tidak ada lagi warga yang menyewa.
b) Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Rumah Di Kp Wates Rt 03 S/D
Rt 04 Tahun 2017.
181
58
3
Interpretasi tabel: dari hasil data jenis rumah paling banyak adalah
permanen yaitu 181 rumah dan yang sedikit adalah tidak permanen
yaitu sebanyak 3 rumah sehingga harus diadakan tabungan di koperasi
desa agar tidak ada lagi warga yang jenis rumahnya tidak permanen.
c) Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Lantai Rumah Di Kp Wates Rt
03 S/D Rt 04 Tahun 2017.
20%
0%
80%
Interpretasi tabel: dari hasil data masih banyak rumah dengan lantai
tanah yaitu sekitar 80% rumah, sehingga harus dilakukan penyuluhan
untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah agar tidak lembab, serta
bisa terjalan nya program arisan untuk pembuatan lantai tegel.
38%
62%
Interpretasi tabel: dari hasil data masih banyak ventilasi rumah dalam
keadaan kurang yaitu sekitar 62% dari jumlah rumah yang terdata,
padahal rumah dengan ventilasi yang kurang dapat menyebabkan
penularan penyakit lebih tinggi seperti TB Paru, sehingga harus
diberikan penyuluhan tentang rumah sehat.
e) Distribusi Penduduk Berdasarkan Penerangan Rumah Di Kp Wates Rt
03 S/D Rt 04 Tahun 2017.
Distribusi Penduduk berdasarkan
Penerangan Rumah
Baik Cukup Kurang
128
72
42
47%
53%
Interpretasi tabel: dari data yang ada ada sekitar 53% rumah yang luas
kamarnya tidak memenuhi syarat dan 47% memenuhi syarat sehingga
harus diadakan penyuluhan tentang runah sehat agar warga yang belum
mempunyai kamar yang memenuhi syarat terpicu untuk memperbaiki
keadaan rumahnya.
g) Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Vektor Kp wates Rt 03 S/D Rt
04 Tahun 2017.
222 254
127
4 37
0
Interpretasi table : dari data yang ada sekitar di rumah yang jenis
vektor yang berada di rumah warga yaitu nyamuk sehingga harus
dilakukan penyuluhan rumah sehat (PHBS)
2) Halaman Rumah
a) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Halaman Rumah Di Kp
Wates Rt 03 S/D Rt 04 Tahun 2017
Distribusi Penduduk
berdasarkan kepemilikan halam
rumah
Ada Tidak
21%
79%
IInterpretasi table : dari data yang ada sekitar 79% yang memiliki
halaman rumah, perlu diadaannya penyuluhan tentang pemanfaat
halaman sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi
masyarakat
b) Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Pemanfaatan Halaman Kp
Wates Rt 03 S/D Rt 04 Tahun 2017
119
102
21
0 0
111
90
41
0 0
Interpretasi table : dari hasil data sudah banyak warga yang BAB d Wc
tetapi ada juga yang masih BAB di sungai sehingga harus dilakukan arisan
WC seperti 1 WC untuk 4 rumah
2) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Jamban Di Kp Wates
Mekar Rt 03 S/D Rt 04 Tahun 2017
122 120
Interpretasi table : dari hasil data sebagian besar warga masih belum
memiliki jamban sehingga harus diadakan arisan WC, 1 WC untuk 4
rumah
3) Distribusi Penduduk Berdasarkan Jarak Jamban Dengan Sumber Air Di
Kp Wates Rt 03 S/D Rt 04 Tahun 2017
80
40
Interpretasi table : dari hasil data sekitar 80 rumah memiliki jarak jamban
dengan air bersih kurang dari 10 M, sehingga potensi air untuk tercemar
tinggi sehingga harus dilakukan penyuluhan jamban sehat.
4) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kondisi Jamban Di Kp Wates Rt 03 S/D
Rt 04 Tahun 2017
51
69
Interpretasi table : dari hasil data sekitar 69 rumah memiliki jamban yang
tidak terawat sehingga harus diberikan penyuluhan tentang jamban sehat
e. Sumber Air
1) Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Air Minum Dan Masak Di Kp
Wates Rt 03 S/D Rt 04 Tahun 2017
130
0 108
4
0
0
18
0
10
0 214
Interpretasi Table : dari hasil data 214 warga menggunakan sumur pompa
untuk mencuci dan mandi sehingga harus dilakukan penyuluhan tentang
PHBS
3) Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengolahan Air Minum Di Kp Wates Rt
03 S/D Rt 04 Tahun 2017
44%
56%
224 18
0 0
bak, gentong ember, lain-lain
Interpretasi Table : dari hasil data 224 wrga menggunakan bak untuk
penampungan air sehingga harus dilakukan penyluhan PHBS agar tidak
bermunculan jentik nyamuk
2) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kondisi Tempat Penampungan Air Di
Kp Wates Rt 03 S/D Rt 04 Tahun 2017
tertutup, terbuka
0%
100%
Interpretasi Table : dari hasil data seluruh warga kampung wates tempat
penampungan air terbuka sehingga harus dilakukan penyuluhan PHBS
agar tidak ada jentik nyamuk
3) Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengurasan Tempat Penampungan Air
Di Kp Wates Rt 03 S/D Rt 04 Tahun 2017
Ya
tidak.
100%
216
23
3 0
Interpretasi Table : dari hasil data sekitar 216 warga yang menguras
penampungan air 2 kali dalam seminggu sehingg harus ditingkatkan
perilaku hidup sehat dalam membersihkan penampungan air
5) Distribusi Penduduk Berdasarkan Keadaan Penampungan Air Di Kp
Wates Rt 03 S/D Rt 04 Tahun 2017
berlumut, tidak berlumut ada jentik nyamuk tidak ada jentik nyamuk
158
84
0 0
Interpretasi Table : dari hasil data 158 warga memiliki penampungan air
yang tidak berlumut, tapi masih ada warga yang memiliki penampungan
air yang berlumut sehingga harus dilakukan penyuluhan tentang PHBS
6) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kondisi Air Di Kp Wates Rt 03 S/D Rt
04 Tahun 2017
DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN KONDISI
AIR
berbau,
berwarna
berasa
tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna
220
5 10 7
Interpretasi Table : dari hasil data 220 warga memiliki kondisi air yang
baik tapi masih terdapat warga yang memiliki kondisi air yang berwrna,
berbau dan berasa sehingga harus dilakukan penyuluhan tentang PHBS
242
0
0
0
0
48%
52%
Interpretasi Table : dari hasil data masih terdapat warga yang tidak
memiliki pembuangan smpah semetara sehingga harus dilakukan
penyuluhan tentang pemilahan sampah
9) Distribusi Penduduk Berdasarkan Keadaan Tempat Pembuangan Sampah
Sementara Di Kp Wates Rt 03 S/D Rt 04 Tahun 2017
0%
100%
Interpretasi Table : dari hasil data seluruh warga yang memiliki tempat
mebuangan sampah sementara degan kondisi terbuka sehingga harus
dilakukan penyuluhan tentang PHBS agar tidak dipenuhi dengan lalat dan
udara tidak tercemar oleh bau sampah.
10) Distribusi Penduduk Berdasarkan Jarak Tempat Penampungan Sampah
Dengan Rumah Di Kp Wates Rt 03 S/D Rt 04 Tahun 2017
100%
137
105
0
0
Interpretasi Table: dari hasil data sekitar 137 warga yang membuang
air limbah ke penampungan/resapan sehingga harus dilakukan kerja
bakti agar ligkungan tetap bersih dan rapih menghindari penyakit
12) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kondisi Saluran Limbah Di Kp Wates
Rt 03 S/D Rt 04 Tahun 2017
242
48%
52%
100%
Interpretasi Table: dari hasil data seluruh warga yang memiliki hewan
ternak meletakkan kandangnya diluar rumah sehingga harus dilakukan
penyuluha tentang ternak sehat
0%
100%
Interpretasi Table: dari hasil data seluruh warga memiliki kondisi kandang
yang terawat namun tetap saja ya harus diberikan penyuluhantentang
berternak sehat sehingga mengetahui kandang yang sehat itu seperti apa.
h. Data Status Kesehata
1) Sarana Kesehatan
a) Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Berobat Keluarga Di Kp
Wates Rt 03 S/D Rt 04 Tahun 2017
DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN TEMPAT BEROBAT
KELUARGA
Rumah sakit puskesmas balai pengobatan posyandu,
dokter praktek perawat, bidan
96
65
49
24
I
8
n 0 0
t
e
rpretasi Table: dari hasil data sekitar 96 warga berobat puskesmas dan
146 warga berobat ke pelayanan kesehatan lain
b) Distribusi Penduduk Berdasarkan Sarana Kesehatan Terdekat Di Kp
Wates Rt 03 S/D Rt 04 Tahun 2017
242
0 0 0
242
0 0
196
72
0 0
Interpretasi Table: dari hasil data 196 warga memiliki kartu asuransi
kesehatan dan 72 warga yang belum memiliki kartu asuransi kesehatan
sehingg harus difasilitasi untuk mengajukan pembuatan kartu asuransi
kesehatan.
e) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebutuhan Penyuluhan Di Kp Wates
Rt 03 S/D Rt 04 Tahun 2017
DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN KEBUTUHAN
PENYULUHAN
tidak, ya, secara individu ya, secara berkelompok
242
0 0
25%
75%
Interpretasi Table : dari hasil data 75% warga yang tidak dikunjungi
petugas kesehatan sehingga harus dilakukan kunjungan petugas setiap
minggunya secara bergantian kepada warga yang belum dikunjungi
g) Distribusi Penduduk Berdasarkan Waktu Penyuluhan Di Kp Wates Rt
03 S/D Rt 04 Tahun 2017
DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN
WAKTU PENYULUHAN
pagi, siang, Sore malam
0%
20%
0%
80%
Interpretasi Table : dari hasil data 80% warga yang dikunjungi petugas
kesehatan untuk penyuluhan pada sore hari
h) Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Penyuluhan Di Kp Wates
Rt 03 S/D Rt 04 Tahun 2017
33%
67%
Ya Tidak
48%
52%
Interpretasi table : dari hasil data 52% terdapat anggota keluarga yang
sakit pada 6 bulan terakhir sehingga harus dilakukan pengenalan
penyakit dan memeriksakan ke puskesmas
diare,
ISPA,
Demam berdarah
Asma
Typhoid,
TBC
Cacar air
3) Kia / Kb
a) Pus
1.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pus di Kp. Wates Rt 003/004
Tahun 2017
DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN
PUS
Ya Tidak
26%
74%
28%
72%
52 14 1 1
0 0 0
Interpretasi table : dari hasil data sekitar 330 warga yang sudah
menggunakan KB suntik
1.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Alasan Tidak Menggunakan Alat
Kontrasepsi Di Kp Wates Rt 03 S/D Rt 04 Tahun 2017
0%
0%
0% dilarang suami
agama
tidak tahu ,
lain-lain sebutkan
100%
b) Bumil
1.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Ada/Tidak Bumil di Kp.Wates
Rt 003/004 Tahun 2017
Interpretasi Table : dari hasil data ibu hamil pada trimester III
terdapat 6 orang sehingga harus dilakukan penyuluhan tentang
persipan persalinan
1.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Kehamilan Keberapa Di Kp.
Wates Rt 003/004 Tahun 2017
DISTRIBUSI PENDUDUK
BERDASARKAN KEHAMILAN
KEBERAPA
1 2 3 >3
5
3
1 0
Interpretasi Table : dari hasil data kebanyakan ibu hamil sedang
mengandung kehamilan pertama
1.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia Bumil Di Kp Wates Rt 03
S/D Rt 04 Tahun 2017
4. DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN
USIA BUMIL
kurang 20 th, 20 - 35th lebih 35 th.
0 0
Interpretasi Table : dari hasil data usia ibu hamil antara 20-35
tahun
1.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Imunisasi Tt Di Kp. Wates Rt
003/004 Pada Tahun 2017
DISTRIBUSI PENDUDUK
BERDASARKAN IMUNISASI TT
ya, tidak
lengkap
belum lengkap
Interpretasi Table : dari hasil data masih terdapat ibu hamil yang
belum lengkap imunisasi TT sehingga perlu di lakukan penyuluhan
tentang imunisasi TT supaya ibu hamil mau melengkapi imunisasi
TT
1.7 Distribusi Penduduk Berdasarkan Bumil Memeriksakan Kehamilan
Di Kp Wates Rt 03 S/D Rt 04 Tahun 2017
DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN BUMIL
MEMERIKSAKAN KEHAMILAN
ya, tidak
ya, tidak
1 1 4
1 5
0 0 0 0
0
0
0
0
dilarang
agama
suami tidak tahu
biaya
lain-lain
Interpretasi Table : dari hasil data sekitar 3 ibu hamil yang tidak
memeriksakan kehamilannya dengan alasan sibuk dll
1.10 Distribusi Penduduk Berdasarkan Keluhan Yang Dirasakan Bumil
Di Kp. Wates Rt 003/004 Tahun 2017
34
0
ya, tidak
33
0 0 2
20
15
YA
10
TIDAK
0
0 -1 TAHUN YA TIDAK
100%
80%
60%
FREKUENSI
40%
20%
0%
1 – 5 TAHUN YA TIDAk
IMUNISASI
lengkap, tidak lengkap belum lengkap
71
10 7
lain-lain
tidak tahu
0 2 4 6 8 10
KEPEMILIKAN KMS
100
80
60 FREKUENSI
40
20
0
YA TIDAK
35%
65%
88
YA TIDAK
Interpretasi: dari data yang didapat semua anak yang ada di Kp.
Wates yaitu sebanyak 88 anak rutin dibawa ke posyandu oleh ibu
mereka.
BB ANAK
naik tetap turun.
67 21
24%
76%
FREKUENSI
ya tidak
88
ya tidak
Intepretasi: dari data yang didapat ada sebanyak 88 anak yang telah
mendapatkan vitamin A di Kp. Wates rt 03 dab rt 04.
g) Remaja.
1) Distribusi penduduk berdasarkan keberadaan remaja di Kp. Wates
rt 03 dan rt 04 tahun 2017.
KEBERADAAN REMAJA
FREKUENSI
128
YA TIDAk
23%
77%
minum alkohol
22%
penggunaan obat-
obatan / narkoba
tidak ada
78%
180
31%
69%
32
11 10
0 0
1 0 1
1. DISTRIBUSI PENDUDUK
BERDASARKAN BALITA BATUK PILEK
YA
72
16
YA TIDAK
YA TIDAK
3. Analisa Data
1. Lingkungan Setelah Ibu-ibu KIE a. Lakukan kerja Minggu 12/ Kp. Psikomotor a. Lingkungan
yang kurang dilakukan kader dan bakti. 05/ 2017 Wates rt bersih.
sehat di Kp. tindakan warga. b. Membersihka 03 dan rt b. Saluran air bersih
Wates keperawatan selokan dari 04. dari sampah.
selama 3 kali sampah. c. Jalan desa bersih
berhubungan
pertemuan c. Membersihkan dari tanaman liar
dengan warga diharapkan tanaman dan
membuang masyarakat Kp. rumput liar yang
sampah Wates mampu: tumbuh di sekitar
sembarangan, jalan desa.
warga BAB a.mengiden- d. Lakukan kegiatan Kp.
sembarangan, tifikasi jenis Ibu-ibu KIE AKSI bersama Senin, 22/ Wates rt Verbal dan
warga menimbun sampah. kader dan ECO Village. 05/ 2017. 03 dan rt psikomotor
dan kemudian warga. e. Penyuluhan 04
b.memisahkan tentang pemilahan
membakar sampah kering
sampah. Saluran sampah.
dan sampah f. Lalukan pemicuan
air mampet, air basah. Rabu, 17/ Wates rt
tentang BABS Psikomotor d. Warga terpicu
tergenang 05/ 2017 03 dan rt
c. membuang untuk tidak BABS
04. dan berkomitmen
sampah dengan
jenis dan tempat untuk mebuat WC
yang telah
disediakan.
d. tidak BAB
sembarangan.
e. tidak
mengolah
sampah dengan
cara dibakar.
f. memelihara
lingkungan
sehat.
2. Resiko Setelah Ibu-ibu a. Penyuluhan Senin, 15/ Posyandu Verbal. a. Mengetahui gizi
terjadinya angka dilakukan hamil di yang dikonsumsi
KIE tentang Gizi Ibu 05/ 2017.
kesakitan pada tindakan kp. wates sesuai dengan
ibu hamil dan keperawatan, Hamil kebutuhan ibu dan
masyarakat KP. Ibu-ibu Senin, 15/ Verbal. janin
balita di Kp. hamil di b. Penyuluhan Posyandu
Wates mampu 05 2017. b. Mengetahui
Wates desa kp. Tentang pentingnya
berhubungan a. Mengetahui wates meminum obat
dengan mengenal Pentingnya
penambah darah
banyaknya balita masalah Penambah Darah dan akibat tidak
kurang sehat dan kesehatan meminum obat
b. Mampu Ibu-ibu
ibu hamil yang hamil di penambah darah
mengeambil Rumah
tidak kp. wates c. Kunjungan Rumah Selasa, 16/ c. Mengetahui
keputusan Bumil Verbal.
memeriksakan pentingnya
tentang Ibu Hamil 05/ 2017
kehamilannya pemeriksaan
masalah ibu kehamilan
hamil dan Sabtu, 20/ d. Mengetahui tanda
balita d. Penyuluhan
bahaya kehamilan
c. Mampu Ibu-ibu 05/ 2017. Posyandu
Tentang Tanda
merawat ibu hamil di
hamil dan desa kp. dan Bahaya
balita wates Kehamilan
Ibu-ibu e. Penyuluhan e. Mengetahui apa
hamil di saja yang harus
tentang Persiapan Sabtu 20/ Posyandu Verbal. dipersiapakan
kp. wates
Persalinan pada saat
05/2017
Ibu-ibu persalinan
hamil kp. f. Senam Hamil f. Mampu
Wates melakukan senam
hamil secara
Orang Tua mandiri dirumah
yang g. Penyuluhan Posyandu Verbal g. Mengetahu
memiliki Senin, 15 pengertian, tanda
balita di tentang ISPA pada
Mei 2017 dan gejala,
kp. Wates Balita penyebab dan
cara perawatan
ISPA
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
1. Diagnosa
Adapun diagnosa yang didapat yaitu :
a. Lingkungan yang kurang sehat di Kp. Wates berhubungan dengan warga
membuang sampah sembarangan, warga BAB sembarangan, warga
menimbun dan kemudian membakar sampah. Saluran air mampet, air
tergenang.
b. Resiko terjadinya angka kesakitan pada ibu hamil dan balita di Kp. Wates
berhubungan dengan banyaknya balita kurang sehat dan ibu hamil yang tidak
memeriksakan kehamilannya.
c. Resiko terjadinya angka kesakitan pada lansia berhubungan dengan
banyaknya penderita hipertensi pada lansia.
2. Intervensi
Adapun intervensi yang dilakukan yaitu, penyuluhan, kerjabakti dan
pemicuan.
3. Implementasi
Sehingga implementasi yang sudah dilakukan yaitu, kerjabakti, penyuluhan
meliputi : penyluhan PHBS, kerja bakti dir t 03 dan rt 04, pengecetan posyandu,
penanaman tanaman obat keluarga, penyuluhan ISPA, melakukan senam lansia,
penyuluhan konsep hipertensi, melakukan tensi gratis, melakukan pemeriksaan
GDS dan asam urat gratis. Adapun kendala dalam melakukan implementasi
adalah keterbatasan waktu dan kesibukan warga. Sehingga evaluasi yang di dapat
yaitu, masyarakat mau melakukan kerja bakti sehingga, masyarakat terpicu untuk
tidak BABS dan berkeinginan untuk membuat jamban, serta masyarakat
mengetahui tentang ISPA, penyakit degeneratif dan tentang ibu hamil.
B. Saran
Untuk lebih memaksimalkan hasil yang akan diperoleh mahasiswa pada saat
melakukan praktek keperawatan komunitas, ada beberapa yang harus diperhatikan :
1. Perlu usaha untuk melibatkan masyarakat secara penuh dengan kemampuan yang
dimiliki, khususnya dengan aspek ekonomi dan sumber daya manusia yang baik
sehingga kegiatan terlaksana dengan baik.
2. Perlu adanya pemantauan dan tindak lanjut terhadap kegiatan-kegiatan yang telah
dilaksanakan oleh mahasiswa AKPER Bhakti Husada, Kader kesehatan dan
petugas PUSKESMAS.
3. Kerjasama yang adekuat antara AKPER Bhakti Husada dengan pihak tokoh
masyarakat Kp. Wates rt 03 dan 04 dan pihak PUSKESMAS serta warga RT/RW
yang dijadikan lahan praktek oleh mahasaiswa , sehingga pembinaan dapat
dilakukan secara berkesinambungan.`
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, E. T., 2006, Buku Ajar Keperawatan Komunitas : Teori dan Praktik, ed. 3,
Jakarta : EGC
EGC
LAMPIRAN
Kegiatan
A. Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian dan
penyebab awalnya tidak diketahui atau tanpa gejala sama sekali. Hipertensi
Seiring pertambahan usia akan terjadi penurunan elastisitas dari dinding aorta.
Pada lansia umumnya juga akan terjadi penurunan ukuran dari organ-organ
tubuh tetapi tidak pada jantung. Jantung pada lansia umumnya akan
adalah tekanan darah sitolik yang melebihi 140 mmHg dan/atau tekanan darah
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
masalah hipertensi
2. Tujuan Khusus :
C. Peserta
adalah 140/90 mmHg dan tekanan darah sama atau diatas 160/95 mmHg
daripada tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di
atas 90 mmHg.
tinggi) atau sering dikenal dengan ” Silent Killer” adalah tekanan darah
yang lebih tinggi dari normal. Dimana tekanan darah normal antara
140/90 mmHg
Jadi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah tekanan darah yang
2. Penyebab hipertensi
b. Strees psikologis
g. Peningkatan usia
h. Kegemukan
a. Sakit kepala
c. Mudah emosi/marah
d. Jantung berdebar-debar
e. Sesak napas
f. Keletihan
g. Mata berkunang-kunang
h. Sukar tidur
4. Komplikasi hipertensi
a. Stroke
akibat embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan
b. Gagal jantung
yang
di paru,kaki dan
c. Gagal ginjal
5. Pencegahan hipertensi
terdekat
b. Diet hipertensi
merokok
e. Istirahat yang cukup
f. Hindari strees
a. Dua buah timun dimakan pagi dan soe atau diparut, diperas dan
b. Sepuluh lembar daun salam direbus dalam dua gelas air sampai airnya
c. Sepuluh lembar daun alpukat direbus dalam dua gelas air sampai
Referensi :
Aris, S., 2007, Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi.
http://www.antaranews.com/print/1188369274/hipertensi/7769001,id.h
tml
A. Latar Belakang
ISPA adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang
disebabkan oleh infeksi jasad renik atau bakteri, virus, maupun riketsia, tanpa
atau disertai radang parenkim paru (Alsagaf, 2009). ISPA salah satu penyebab
utama kematian pada anak di bawah 5 tahun tetapi diagnosis sulit ditegakkan.
World Health Organization memperkirakan insidens Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) di negara berkembang dengan angka kejadian ISPA
pada balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15%-20% pertahun
pada 13 juta anak balita di dunia golongan usia balita. Pada tahun 2000, 1,9
juta (95%) anak – anak di seluruh dunia meninggal karena ISPA, 70 % dari
Afrika dan Asia Tenggara (WHO, 2002).
Gejala ISPA sangat banyak ditemukan pada kelompok masyarakat di dunia,
karena penyebab ISPA merupakan salah satu hal yang sangat akrab di
masyarakat. ISPA merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh virus meliputi
infeksi akut saluran pernapasan bagian atas dan infeksi akut saluran
pernapasan bagian bawah. ISPA menjadi perhatian bagi anak-anak (termasuk
balita) baik dinegara berkembang maupun dinegara maju karena ini berkaitan
dengan sistem kekebalan tubuh. Anak-anak dan balita akan sangat rentan
terinfeksi penyebab ISPA karena sistem tubuh yang masih rendah, itulah yang
menyebabkan angka prevalensi dan gejala ISPA sangat tinggi bagi anak-anak
dan balita (Riskerdas, 2007).
B. Tujuan
1. Tujuan Khusus
Warga mampu mengetahui dan memahami tentang ISPA
2. Tujuan Umum
a. Warga dapat menyebutkan pengertian ISPA
b. Warga dapat menyebutkan penyebab ISPA
c. Warga dapat menyebutkan tanda dan gejala ISPA
d. Warga dapat menyebutkan komplikasi ISPA
e. Warga dapat menyebutkan pencegahan ISPA
f. Pengobatan tradisional ISPA
C. Peserta
Ibu – ibu yang hadir pada acara pengajian
D. Kepanitiaan
Ketua : Idoh Faridoh
Sekretaris : Durorul Bahiyah
Bendahara : Uun Unengsih, Vita Fitriani
Sie. Acara : Nadia Rahimah, Nuraldiatma
Sie. Humas : Rivaldi Agung, Reza, Amaliyatul H
Sie. Evaluasi : Trisnawati, Anto Wijaya
E. Setting Acara
7. Panitia datang satu jam sebelum acara dimulai
8. Persiapan
9. Warga datang 15 menit sebelum acara dimulai
10. Pembukaan oleh ibu ketua atau yang mewakili
11. Penyuluhan
12. Diskusi dan tanya jawab
F. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
G. Media
1. Proyektor
2. Laptop
3. Microfon
H. Materi Penyuluhan
ISPA
I. Rencana Evaluasi Kegiatan
4. Evaluasi Struktur
a. Pengaturan pengorganisasian
b. Pemberian informasi kepada kader dan warga
c. Persiapan penyuluhan yang disajikan
d. Menyiapkan strategi pelaksanaan kegiatan
e. Menyiapkan media – media yang dibutuhkan
5. Evaluasi Proses :
a. Peserta hadir sesuai dengan waktu yang ditentukan
b. Tempat : Madrasah
c. Peserta aktif mengikuti kegiatan penyuluhan ISPA
6. Evaluasi hasil :
a. Warga dapat menyebutkan pengertian ISPA
b. Warga dapat menyebutkan tanda dan gejala ISPA
c. Warga dapat menyebutkan Cara perawatan penyakit ISPA
3. Pre Planning Kerja Bakti
Kegiatan
A. Latar Belakang
Kebersihan adalah suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan, karena
dari hal – hal kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan
B. Tujuan
Warga mampu menerapkan kebersihan dan keindahan lingkungan sekitar
kampung
C. Kepanitiaan
Ketua : Trisnawati
Sekretaris : Uun Unengsih
Bendahara : Nadia Rahimah
Sie. Acara : Idoh Faridoh, Amaliyatul
Sie. Humas : Nuraldiatma, Durorul, Anto Wijaya
Sie. Evaluasi : Reza, Rifaldi, Vita Fitriani
D. Setting Acara
13. Panitia datang satu jam sebelum acara dimulai
14. Persiapan
15. Warga datang 15 menit sebelum acara dimulai
16. Dimulai dengan membersihkan tanaman liar, sampah dan got yang airnya
tergenang
E. Metode
F. Media
1. Sapu
2. Pacul
3. Arit
4. Serokan sampah
5. Plastik sampah
6. Cat
7. Kuas
G. Materi Penyuluhan
H. Rencana Evaluasi Kegiatan
7. Evaluasi Struktur
f. Pengaturan pengorganisasian
g. Pemberian informasi kepada kader dan warga
h. Persiapan alat alat kerja bakti
i. Menyiapkan strategi pelaksanaan kegiatan
8. Evaluasi Proses :
d. Peserta hadir sesuai dengan waktu yang ditentukan
e. Tempat : RT 03 dan 04
f. Warga aktif menggikuti kerja bakti
9. Evaluasi hasil :
Warga dapat menyadari pentingnya kebersihan dan keindahan kampung
sendiri
4. Pre Planning Penyuluhan PHBS
Topik : PHBS
Kegiatan
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan
dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat
kesehatan yang setinggi tingginya. Masyarakat diharapkan mampu berperan
sebagai pelaku pembangunan kesehatan dalam menjaga, memlihara dan
meningkatkan kesehatannya sendiri serta berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakat. Harapan tersebut dapat terwujud apabila masyarakat
diberdayakan sepenuhnya dengan sumber daya dimilikinya untuk dapat
menerapkan PHBS dalam kehidupannya sehari – hari baik dirumah, sekolah dan
tempat kerja.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang harus dilakukan oleh setiap
individu/keluarga/kelompok sangat banyak, dimulai dari bangun tidur sampai
dengan tidur kembali.. perilaku hidup bersih dan sehat adalah sekumpulan
perilaku yang dipraktekkan atas adasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang
menjadikan individu, keluarga atau kelompok dapat menolong dirinya sendiri
dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan
masyrakat.
B. Tujuan
1. Tujuan Khusus
Warga mampu mengetahui dan memahami tentang PHBS
2. Tujuan Umum
a. Warga dapat menyebutkan pengertian PHBS
b. Warga dapat menyebutkan manfaat PHBS
c. Warga dapat menyebutkan 10 indikator PHBS dirumah
d. Warga dapat menyebutkan akibat tidak melakukan PHBS
C. Peserta
Ibu – ibu yang hadir pada acara pengajian
D. Kepanitiaan
Ketua : Trisnawati
Sekretaris : Amaliatul Hasanah
Bendahara : Idoh Faridoh
Sie. Acara : Nadia Rahimah P
Sie. Humas : Vita Fitriani
Sie. Evaluasi : Uun Unengsih
E. Setting Acara
1. Panitia datang satu jam sebelum acara dimulai
2. Persiapan
3. Warga datang 15 menit sebelum acara dimulai
4. Pembukaan oleh ibu ketua atau yang mewakili
5. Penyuluhan
6. Diskusi dan tanya jawab
F. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
G. Media
1. Proyektor
2. Laptop
3. Microfon
H. Materi Penyuluhan
I. Rencana Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi Struktur
a. Pengaturan pengorganisasian
b. Pemberian informasi kepada kader dan warga
c. Persiapan penyuluhan yang disajikan
d. Menyiapkan strategi pelaksanaan kegiatan
e. Menyiapkan media – media yang dibutuhkan
2. Evaluasi Proses :
a. Peserta hadir sesuai dengan waktu yang ditentukan
b. Tempat : Madrasah
c. Peserta aktif mengikuti kegiatan penyuluhan PHBS
3. Evaluasi hasil :
a. Warga dapat menyebutkan pengertian PHBS
b. Warga dapat menyebutkan manfaat PHBS
c. Warga dapat menyebutkan akibat tidak PHBS
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN
1. Kegiatan MMRT
2. Kegiatan Kerja Bakti
3. Kegiatan Senam