Professional Documents
Culture Documents
08/SPO/JANGMED 0.0 1
b. Persiapan bahan
1. Media kontras, yang sering dipakai adalah larutan
barium dengan konsentrasi antara 70 – 80 W/V %
(Weight /Volume). Banyaknya larutan (ml) tergantung
pada panjang pendeknya colon distal.
2. Air hangat untuk membuat larutan barium.
3. Vaselin atau jelly, digunakan untuk menghilangkan rasa
sakit saat kanula dimasukkan kedalam anus.
3. Teknik Pemeriksaan
a. Foto polos BNO (Plain foto).
Foto polos ini bertujuan untuk melihat persiapan pasien sudah
maksimal atau belum, seandainya sudah maksimal maka
pemeriksaan dapat dilanjutkan, tetapi seandainya persiapan
pasien kurang baik ditandai dengan masih banyaknya
gambaran feses yang mengganggu radiograf maka
pemeriksaan ditunda, selain itu juga untuk menentukan
Faktor Eksposi sehingga pada saat kontras telah dimasukkan
Faktor Eksposi bisa optimal.
b. Inform Consent
Setelah dipastikan bahwa pemeriksaan bisa dilanjutkan, maka
pasien atau keluarga diharuskan menandatangani surat
persetujuan sebagai inform consent yang menyebutkan bahwa
pasien tersebut secara tertulis menyetujui tindakan medis
yang akan dilakukan (Lopografi)..
c. Pemasukan Media Kontras
Barium dimasukkan melalui stoma (lubang colon distal)
diikuti dengan fluoroskopi sampai mengisi daerah rectum dan
dapat ditandai dengan keluarnya kontras melalui anus. Untuk
keperluan informasi yang lebih jelas pasien dirotasikan ke
kanan dan ke kiri serta dibuat radiograf full filling untuk
melihat keseluruhan bagian usus dengan proyeksi antero
posterior.
d. Proyeksi Radiograf
1. Proyeksi Antero posterior
Pasien diposisikan supine di atas meja pemeriksaan
dengan MSP (Mid Sagital Plane) tubuh berada tepat
pada garis tengah meja pemeriksaan. Kedua tangan
lurus di samping tubuh dan kedua kaki lurus ke
bawah. Objek diatur dengan menentukan batas atas
processus xypoideus dan batas bawah adalah
symphisis pubis.
Titik bidik pada pertengahan kedua crista illiaca
dengan arah sinar vertikal tegak lurus dengan kaset.
Eksposi dilakukan saat pasien ekspirasi penuh dan
tahan nafas.
Kriteria radiograf menunjukkan seluruh kolon
terlihat, termasuk fleksura dan kolon sigmoid.
Jangan lupa pemasangan marker
Unit terkait Instalasi Radiologi
Instalasi IGD
Instalasi Rawap Inap
Instalasi Rawat Jalan
SPO PEMERIKSAAN USG TIROID
15/SPO/JANGMED 0.0 1
14/SPO/JANGMED 0.0 1
13/SPO/JANGMED 0.0 1
29/SPO/JANGMED 0.0 1
3. Persiapan Pemeriksaan:
Pasien minum kontras 300 cc 2 jam sebelum pemeriksaan.
Satu jam sebelum pemeriksaan pasien minum 200 cc yang
kedua
Ketika akan dilakukan pemeriksaan pasien minum bahan
kontras ke tiga sebanyak 200 cc, dimasukkan bahan
kontras per anal sebanyak 500 cc.
Pastikan pasien bebas dari benda-benda yang
menyebabkan artefact, dengan mengunakan baju ganti
pasien.
4. Teknik Pemeriksaan:
CT WHOLE ABDOMEN INJECTOR
Isi data pasien pada komputer.Posisi pasien: Supine pada
meja pemeriksaan dengan feet first, kedua tangan
diletakkan diatas kepala.Posisi objek : Atur agar batas
atas bahu pasien jangan melewati batas atas pada meja
pemeriksaan yang telah disetting. Atur CP pada
pertengahan Sternum dan batas bawah pada pertengahan
tebal pasien. Tekan tombol ( ! ) pada gantry maka akan
menunjukkkan angka 190. 4. Pilih protokol whole
Abdomen. Protokol scout dengan parameter : > kV: 120,
140 > mA : 20, 40, 60, 80 > Scout plane: 0 > Auto Voice
No. Setelah Confirm, START muncul tampilan scout/
topogram dengan batas atas pada diafragma dan batas
bawah pada simpisis pubis harus tercakup.Klik next
series maka akan muncul tampilan series description :
Pre contras, atur localizer pada batas atas pada diafragma
dan batas bawah pada simpisis pubis, dengan parameter :
> Rotation time : 1 > Rotation Length : Full > Thickness
: 10 > Gantry : 0 > SFOV : Large > kV : 120 > mA :
130Klik Confirm, START, maka akan muncul tampilan
gambaran axial Pre Contras.Klik next series, perhatikan
tampilan series description pilih menu Contrast (
scanning yang akan dilakukan adalah scanning untuk
kontras intra vena).Atur protokol menu terlebih dahulu
sebelum penyuntikan media kontras dilakukan dengan
start location dan End location agar slice nya sama
seperti scanning Pre Contrast.Parameter yang
digunakkan : > Rotation time : 1 > Rotation Length : Full
> Thickness : 10 ( terkadang diubah menjadi 3/5/7 mm)
> Gantry : 0 > SFOV : Large > kV : 120 > mA : 130 >
Timing : 0 > 5,9 > Breath Hold : 20 s > Breath time : 8,5
> Auto Voice : 5 . Siapkan contrast pada injektor dengan
parameter : 2,5 – 3 ml/second, 80 - 100 ml.Meja
pemeriksaan boleh dikeluarkan tetapi tidak boleh
diturunkan, beritahu pasien bahwa akan dilakukan
penyuntikan bahan kontras melalui vena.Klik confirm,
tekan START dan tombol injektor secara bersamaan
sehingga kontras masuk pada saat pengambilan slice
dimulai.Scanning telah selesai dilakukan, jarum suntik
dicabut, observasi keadaan pasien.
CT WHOLE ABDOMEN NON INJEKTOR
Isi data pasien pada komputer. Posisi pasien: Supine
pada meja pemeriksaan dengan feet first, kedua tangan
diletakkan diatas kepala.Posisi objek : - Atur agar batas
atas bahu pasien jangan melewati batas atas pada meja
pemeriksaan yang telah disetting. - Atur CP pada
pertengahan Sternum dan batas bawah pada pertengahan
tebal pasien. - Tekan tombol ( ! ) pada gantry maka akan
menunjukkkan angka 190.Pilih protokol whole Abdomen
5. Protokol scout dengan parameter : > kV : 120, 140 >
mA : 20, 40, 60, 80 > Scout plane : 0 > Auto
VoiceSetelah Confirm, START muncul tampilan scout/
topogram dengan batas atas pada diafragma dan batas
bawah pada simpisis pubis harus tercakup.
Klik next series maka akan muncul tampilan series
description : Pre contras, atur localizer pada batas atas
pada diafragma dan batas bawah pada simpisis pubis,
dengan parameter : > Rotation time : 1 > Rotation
Length : Full > Thickness : 10 > Gantry : 0 > SFOV :
Large > kV : 120 > mA : 130 Klik Confirm, START,
maka akan muncul tampilan gambaran axial Pre Contras.
Klik next series, perhatikan tampilan series description
pilih menu Contrast ( scanning yang akan dilakukan
adalah scanning untuk kontras intra vena). Atur protokol
menu terlebih dahulu sebelum penyuntikan media
kontras dilakukan dengan start location dan End location
agar slice nya sama seperti scanning Pre Contrast.11.
Setelah Confirm, START muncul tampilan scout/
topogram dengan batas atas pada diafragma dan batas
bawah pada simpisis pubis harus tercakup.Klik next
series maka akan muncul tampilan series description :
Pre contras, atur localizer pada batas atas pada diafragma
dan batas bawah pada simpisis pubis, dengan parameter :
> Rotation time : 1 > Rotation Length : Full > Thickness
: 10 > Gantry : 0 > SFOV : Large > kV : 120 > mA : 130
Klik Confirm, START, maka akan muncul tampilan
gambaran axial Pre Contras. Klik next series, perhatikan
tampilan series description pilih menu Contrast (
scanning yang akan dilakukan adalah scanning untuk
kontras intra vena).Atur protokol menu terlebih dahulu
sebelum penyuntikan media kontras dilakukan dengan
start location dan End location agar slice nya sama
seperti scanning Pre Contrast.11.Parameter yang
digunakkan : > Rotation time : 1 > Rotation Length : Full
> Thickness : 10 ( terkadang diubah menjadi 3/5/7 mm)
> Gantry : 0 > SFOV : Large > kV : 120 > mA : 130 >
Timing : 0 > 5,9 > Breath Hold : 20 s > Breath time : 8,5
> Auto Voice. Siapkan contrast sebanyak 100cc dengan
spuit 20cc sebanyak 4 buah, wing needle 21.13.Meja
pemeriksaan boleh dikeluarkan tetapi tidak boleh
diturunkan, beritahu pasien bahwa akan dilakukan
penyuntikan bahan kontras melalui vena, kemudian
lakukan penyuntka. Ketika contrast tinggal 20 cc, maka
radiografer masuk ke ruang console kemudan klik
confirm.Tekan START ketika penyuntikan selesai.
Setelah radiografer masuk ke ruang console.Scanning
telah selesai dilakukan, jarum suntik dicabut, observasi
keadaan pasien.