You are on page 1of 24

Charming Raspberry

Minggu, 07 Juli 2013


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn"G"
DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGANYA MENDERITA
HIPERTENSI

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA


Tn “G” DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGANYA
MENDERITA HIPERTENSI

A.
Pengkajian

I. Data Umum:

1.Nama kepala keluarga : Tn. G

2.Alamat : RT. 3 RW. Lembar utara

3.Pekerjaan : Swasta

4.Pendidikan : SMP

5.Daftar anggota keluarga:

No. Nama J.K Hubungan dgn Umur Pendidikan Ket.


Keluarga
1 Tn.G L Bapak 66 SMP Sehat

2 Ny. A P Istri 55 SD Sakit


Hipertensi
(Post Stroke)

6.Genogram :

7. Tipe Keluarga

Tipe keluarga ini adalah keluarga inti dimana mereka hanya tinggal berdua saja
(suami istri) dalam satu rumah.

8. Suku /bangsa : Sasak / Indonesia

9. Agama : Islam. Keluarga bapak G percaya bahwa kesehatan dan penyakit yang diderita
selama ini merupakan cobaan dari Allah SWT, dan akan berusaha agar penyakit istrinya bisa
sembuh.

10. Status sosial dan ekonomi keluarga

Pendapatan bapak G sebagai buruh pada pabrik arang adalah Rp.500.000/bulan dan kadang
Rp.700.000,- / bulan jika ada lembur,Penghasilan mereka sebagian besar dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, jika ada lebih mereka simpan untuk keperluan Ny. A
berobat.

11. Aktifitas rekreasi

Aktifitas rekreasi dalam rumah selama ini dilakukan dengan berkumpul bersama istri sambil
nonton TV, cucu dan menantu dari anak yang ketiga sering bertandang kerumah, kadang-
kadang anak-anak yang rumahnya tidak jauh dari tempat mereka tinggal. Aktifitas rekreasi
diluar rumah jarang mereka lakukan.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Pada saat ini keluarga bapak G sedang berada pada tahap perkembangan keluarga yaitu pada
tahap keluarga dengan anak dewasa (pelepasan), karena anak memisahkan diri dari keluarga,
sudah menikah, mempunyai anak (memiliki keluarga sendiri)
Dari ketiga tugas perkembangan keluarga menurut Duvalla and Miller, pada keluarga bapak
G semua tugas perkembangan tersebut telah terpenuhi yaitu :

a. memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar

b. mempertahankan keintiman pasangan

c. membentu orang tua, suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua.

d. membantu anak untuk mandiri di masyarakat

e. penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga

2. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi

Bapak E.S merasa belum memenuhi tugas karena Ny.S belum sembuh dari sakitnya.

3. Riwayat keluarga saat ini

Bapak G pernah di rawat di Rumah Sakit 2 tahun yang lalu pada peristiwa kecelakaan hingga
saat ini telinganya yang sebelah kanan terdengar seperti air mendidih dan sangat mengganggu
karena selain tidak nyaman, pendengarannya juga terasa berkurang. Sedangkan istrinya Ny.A
menderita penyakit Hipertensi hingga saat ini (pasca Stroke) sejak 5 tahun yang lalu.

4. Riwayat keluarga sebelumnya

Dari hasil pengkajian di dapatkan bahwa orang tua perempuan bapak G meninggal karena
menderita Stroke sedangkan yang laki-laki meninggal karena sakit tua. Orang tua Ny A
meninggal karena perdarahan (perempuan), sedangkan yang laki-laki meninggal karena
digigit ular. Dari pengakuan keduanya tidak ada anggota keluarganya yang menderita
penyakit menular atau penyakit seperti yang diderita oleh Ny. A saat ini.

III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

1. Karakteristik rumah

Luas rumah kira-kira 3x20Meter Persegi. Tipe rumah permanen dengan dinding rumah dari
tembok, jumlah ruangan tidur 1 buah, kamar tamu 1 buah, 1 kamar keluarga yang digunakan
sebagai tempat nonton TV, 1 ruang dapur, 1 kamar mandi, 1 ruang dapur, didepan terdapat
tanah kosong yang lumayan luas tempat parkir mobil dinas tempat anak pertamanya bekerja.
Didalam ruang tidur dan ruang keluarga tampak agak gelap karena tidak ada pencahayaan
hanya ada satu kaca diantara genting, banyak pakaian yang bergantungan, dapur dan gudang
nampak tidak rapi, lantai keramik namun nampak kurang bersih dan banyak lalat.

2. Karakteristik tetangga dan komonitas RW


Bapak E.S tinggal dilingkungan tempat tinggal yang padat penghuni, bapak E.S tinggal tepat
di pinggir jalan, samping kiri kanan adalah masih keponakan, sedangkan dua rumah
tetangganya adalah penduduk mendatang yang tinggal dalam rumah kost dan kurang
memperhatikan keadaan lingkungan dan kondisi kesehatan di wilayahnya. Interaksi antara
warga banyak dilakukan pada sore dan amalam hari.

3. Mobilitas Geografis keluarga

Keluarga bapak G sudah menempati rumah yang ditempatinya saat ini sejak berumah tangga
sampai sekarang, berdasarkan keterangan dulu daerah sekitar lingkungan tempat tinggal
masih jarang ditempati penduduk.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Selama ini keluarga bapak G tidak pernah mengikuti kegiatan formal amaupun informal di
lingkungan atau di Rwnya.

5. Denah Rumah

6. Sistem pendukung keluarga

Keluarga bapak G saat ini hanya tinggal berdua saja bersama istri, tapi anak dan menantu
terutama dari anak ketiga hampir tiap hari datang ke rumah untuk membantu segala
keperluan keluarga seperti memasak, mencuci dan membersihkan rumah, karenma NY. A
dalam keadaan sakit dan tidak bisa memenuhi tanggung jawabnya secara penuh sebagai istri,
tapi mereka selalu saling bahu membahu untuk saling memenuhi kebutuhan keluarga bapak
G. Fasilitas penunjang kesehatan yang dimiliki keluarga masih kurang, seperti tidaka da dana
khusus untuk anggaran pemeliharaaan kesehatan, keluarga jarang menabung, tidak tersedia
obat P3K dalam rumah walaupun memiliki Tensimeter sendiri, keluarga bapak G juga
mempunyai kebiasaan jarang memeriksakan diri ke sarana kesehatan, kecuali jika keluhan
yang mereka rasakan benar-benar menggangu aktifitas mereka. Ny A juga tidak akan
kontyrol jika tidak ada keluhan padahal sudah mengalami post Stroke sejak 5 tahun yang lalu.

IV. STRUKTUR KELUARGA

1. Pola komunikasi Keluarga

Antar anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis, dalam menghadapi suatu
permasalahan, biasanya dilakukan musyawarah keluarga sebelum memutuskan suatu
permasalahan, ibu dan anak-anaknya biasa memberikan alternatif pemikiran bagaimana untuk
memutuskan masalah, tapi biasanya yang paling sering mengambil keputusan adalah anak
tertua (pertama).

2. Struktur kekuatan keluarga

Di dalam aktifitas sehari – hari keluarga saling perhatian dan merasakan bahwa mengatasi
masalah menjadi tanggung jawab bersama dalam keluarga.
3. Struktur peran

Bapak G sebagai kepala rumah tangga yang bertugas memberi nafkah keluarga, Ny.A sebagai
ibu rumah tangga yang mengurusi segala keperluan suami.

4. Nilai atau norma keluarga

Keluarga bapak G mempercayakan perawatan kesehatannya kepada tenaga kesehatan, khusus


untuk bapak G mengaku jarang sakit, jika sakit hanya membeli obat di toko dan
mengkonsumsi obat tradisional.

5. Fungsi keluarga

a. Fungsi afektif

Keluarga bapak G memahami keadaan penyakit yang diderita oleh Ny.A. semua anak dan
menantu turut membantu pengobatan Ny.A, ada yang membelikan tensimeter untuk
mengontrol tekanan darah, ada yang membantu membuatkan minuman tradisional seperti sari
larutan daun alpokat, daun seledri, buah belimbing, bawang putih dan lain-lain.

b. Fungsi sosialisasi

Bapak G mengajarkan kepada anggota keluarganya untuk hidup mandiri dan hidup Nerimo
apa adanya, jika ada di makan jika tidak ada dicari, jika tidak dapat hidup yang sabar.

c. Fungsi perawatan kesehatan

Keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit Hipertensi hal ini
ditunjukkan dengan keluarga kurang menyadari dampak masalah kesehatan akibat penyakit
Hipertensi. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan juga terbatas karena keluarga
tidak mengetahui secara luas tentang masalah yang terjadi pada penyakit Hipertensi.

d. Fungsi reproduksi

Keluarga bapak G memiliki anak 3 orang semuanya laki-laki. Ny.A saat ini tidak menjadi
akseptor KB karena alasan sudah tua, tidak mungkin hamil. Selama melahirkan mulai anak
pertama sampai anak terakhir tidak menagalami gangguan berarti.

e. Fungsi ekonomi

Keluarga bapak G menggunakan penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan sandang,


pangan dan papan setiap hari. Jika ada sisa keuangan, maka disishkan untuk berobat Ny.A.

6. Stres dan Koping keluarga

a. Stresor jangka pendek dan panjang

Stressor jangka panjang yang dirasakan oleh keluarga bapak G adalah penyakit Hipertensi
(Post Stroke) yang diderita sejak 5 tahun yang lalu
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor

Keluarga swudah dapat beradaptasi dengan penyakit yang diderita oleh Ny.A karena sakit
yang dideritanya sudah semenjak lama dan keluarga selalu berdoa agar penyakit yang diderita
Ny.SAdapat segera sembuh.

c. Strategi koping yang digunakan

Dalam menghadapi suatu permasalahan, biasanya keluarga bapak E.S mendiskusikannnya


terlebih dahulu sebelum mengambil suatu keputusan. Baapak G memberikan pengertian
kepada anggota keluarganya tentang masalah yang dihadapi.

7. Pemeriksaan fisik

a. Pemeriksaan fisik umum

Keadaan umum Ny.A nampak keletihan, penampilan terlihat rapi, kebersihan diri baik.

Tanda – tanda vital :

Tekanan Darah : 210/130mmHg

Respirasi : 32x/menit

Suhu : 36,6°C

Tinggi Badan : 148cm

Berat Badan : 58 Kg

b. Pemeriksaan fisik khusus

1. Kepala dan leher

 Kepala : tidak terdapat adanya benjolan, bentuk kepala Normo Chepalik

 Leher : Pada leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan Vena


jugularis dan arteri carotis

 Mata : Konjingtiva tidak terlihat anemis, kelopak mata tidak terdapat


udema

 Hidung : tidak ada riwayat terjadinya perdarahan hidung (epistaksis)

 Mulut : bibir tidak kering dan tidak terlihat tanda – tanda sianosis

2. Dada
Pergerakan dada terlihat saat inpirasi, suara Jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat
palpitasi, suara mur-mur tidak ada, ronchi(-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).

3. Abdomen

Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran Hepar, tidak kembung,
pergerakan peristaltik baik

4. Ekstremitas

Pada ekstremitas kanan atas dan bawah terdapat kelumpuhan, ketidak mampuan
menggerakkan persendian dan melipat persendian secara sempurna. Ektremitas kiri dalam
batas normal.

8. Harapan keluarga

Bapak G menyambut baik terhadap petugas kesehatan yang bertugas di lingkungannya,


beliau berharap agar petugas kesehatan secara rutin melakukan kegiatan pengobatan /
penyuluhan terhadap warga khususnya dilingkungan RW 1

V. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1. Ny A (55 tahun) menderita Hipertensi Ketidakmampuan Resiko
Tekanan darah 210/130 mmHg (post keluarga dalan terjadinya
Stroke) selama 5 tahun, berjalan dengan merawat penderita serangan
kaki kanan agak ditarik, tangan kanan sulit dengan Hipertensi Stroke
digerakkan, sendirian tinggal di rumah (Post Stroke) berulang (
kadang-kadang ditemani menantu dan pecahnya
cucu, tidak disediakan makanan tersendiri pembuluh
buat NY.S, segala ADL dipenuhi sendiri, darah akibat
tidak pergi kontrol jika tidak ada keluhan, Hipertensi).
Berat Badan 58 Kg, Tinggi Badan 149Cm.
2. Ny.A mengatakan di kamar tidur agak Ketidak mampuan Resiko
gelap, ada jendela tapi jarang di buka, keluarga dalam terjadinya
begitu juga dengan kamar keluarga. memelihara penyakit yang
Nampak banyak baju bergantungan, di lingkungan rumah berhubungan
dapur dan gudang tampak tumpukan yang dapat dengan
barang / penataan barang yang tidak mempengaruhi lingkungan.
teratur, lantai kamar kurang bersih, kesehatan
nampak banyak lalat, Ny.A hanya tinggal
berdua bersama Tn.G yang pulang kerja
jam 3 sore.

VI. SKORING

1. Resiko terjadinya serangan Stroke berulang (pecahnya pembuluh darah otak akibat
Hipertensi) sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat keluarga dengan
Hipertensi.

Kriteria Skor Pembenaran

1. Sifat masalah 3/3 x1=1 Tidak / kurang sehat

Tidak/kurang sehat

2. Kemungkinan ½ x 2 =1 Masalah dapat diatasi sebagian karena


masalah dapat keluarga kurang memiliki pengetahuan
diubah sebagian tentang cara merawat anggota keluarga
yang menderita tekanan darah tinggi,
ketidak patuhan untuk diit dan penyakit
kronis.
3. Potensi masalah 2/3 x 1 = 2/3 Masalah dapat diubah karena penyakit
untuk dicegah. Hipertensi merupakan suatu penyakit yang
Cukup dapat dipertahankan dengan menjaga
keseimbangan tekanan darah, ketersedian
dana cukup, mulai mengerti pentingnya
perawatan Hipertensi.
4. Menonjolnya 2/2 x 1 = 1 Keluarga dan penderita menyadari betapa
masalah. pentingnya keadaan sehat.

Masalah berat harus


ditangani

Total Skor 3 2/3


2. Resiko terjadinya penyakit yang berhubungan dengan lingkungan sehubungan dengan ketidak
mampuan keluarga dalam memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan.

3.

Kriteria Skor Pembenaran


1. Sifat masalah 2/3 x 1 = 2/3 Merupakan ancaman kesehatan karena
dapat menimbulkan berbagai masalah
Ancaman Kesehatan kesehatan oleh karena lingkungan yang
kotor.

Masalah dapat diatasi sebagian karena


keluarga memiliki fasilitas dan kemauan

2. Kemungkinan ½x2=1 untuk menjaga kebersihan

masalah dapat lingkungannya.

diubah.
Masalah dapat diubah karena anggota
Sebagian. keluarga memiliki waktu yang cukup
guna membersihkan rumah.

Keluarga tidak menyadari bahwa


2/3 x 1 = 2/3
3. Potensi masalah lingkungan yang kotor dapat
untuk dicegah. menimbulkan penyakit

Cukup

4. Menonjolnya
½ x 1 = 1/2
masalah.

Ada masalah tetapi tidak


perlu di tangani
Total skor 3
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko terjadi serangan Stroke (pecahnya pembuluh darah otak) berulang berhubungan
dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita
Hipertensi
2. Resiko terjadinya penyakit yang berhubungan dengan lingkungan sehubungan dengan
ketidak mampuan keluarga dalam memelihara lingkungan rumah yang dapat
mempengaruhi kesehatan.

C. PRIORITAS MASALAH

Resiko terjadinya serangan Stroke (pecahnya pembuluh darah otak) berulang berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita Hipertensi.

D. INTERVENSI

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. G

No. Goal Objectives Criteria Standart Intervensi


Diagnos
a
1. Resiko Setelah 1. Keluarga Verbal - Keluarga dapat 1.Kaji
terjadinya dilakukan mengenal menjelaskan pengetahuan
serangan penyuluhan masalah pengertian Hipertensi keluarga tentang
ulang kesehatan Hipertensi
Stroke Pada salah satu - Keluarga dapat
(pecahnya keluarga anggota menyebutkan tanda 2. Jelaskan pada
pembuluh masalah keluarga dan gejala Hipertensi keluarga tentang
darah kesehatan (Ny.A) pengertian, tanda
otak) dapat - Keluarga dapat dan gejala,
berhubung teratasi menjelaskan tindakan yang
an dengan harus dilakukan
perawatan keluarga
ketidakma bila ada salah satu
yang menderita
mpuan anggota keluarga
Hipertensi
keluarga yang menderita
dalam Hipertensi
merawat
anggota
3. Bimbing
keluarga
keluarga untuk
yang
mengulangi yang
mennderit
dijelaskan
a
Hipertensi - Keputusan keluarga
(NY.A) 4. Beri pujian atas
untuk membawa jawaban
Ny.A ke pelayanan
kesehatan
1. Beri penjelasan
akibat lanjut dari
penyakit

Lansia memeriksakan
diri ke Puskesmas
/RS
2. Keluarga
mampu
mengambil
keputusan
tentang Verbal Menganjurkan
tindakan keluarga untuk
yang tepat memeriksakan
Ny.A ke
RS/Puskesmas.

3. Ny.A
bersama
anggota
keluarga
mampu
memanfaat
kan
pelayanan
kesehatan
yang ada Psiko

motor
2. Resiko Setelah 1. Keluarga Verbal 1. Keluarga mampu 1. Jelaskan kepada
terjadinya dilakukan dapat menyebutkan 3 syarat keluarga tentang
penyakit kunjungan menyebutka syarat rumah yang
berhubu keluarga n beberapa
ngan diharapkan syarat rumah yang sehat sehat.
dengan mampu rumah sehat
lingkunga memelihara 2. Keluarga mampu 2. Jelaskan kepada
n lingkungan 2. Keluarga menyebutkan 2 dari 3 keluarga tentang
sehubunga rumah yang dapat manfaat rumah yang hal-hal yang dapat
n dengan sehat menyebutka bersih terjadi akibat
ketidak n kembali rumah yang
mampuan dampak kurang sehat
keluarga dari (lembab, kurang
dalam lingkungan Verbal sinar Matahari,
memelihar rumah yang banyak lalat,
a tidak sehat perabotan yang
lingkunga tidak teratur)
n rumah
3. Keluarga
dapat 3. Diskusikan
menjaga dengan keluarga
kebersihan 1. Rumah tampak rapi tentang
lingkungan dan tidak ada baju pembagian tugas
rumah yang bergantungan. dalam menjaga
terutama kebersihan rumah.
kamar 2. Membersihkan
rumah setiap hari 4. Anjurkan
4. Keluarga kepada keluarga
dapat 3. Membersihkan untuk membuka
merapikan Non kamar mandi secara jendela, melipat
baju yang Verbal teratur baju yan
bergantung bergantungan
an
5. Anjurkan
5. Keluarga kepada keluarga
dapat untuk tetap
membersih menjaga
kan kebersihan
lingkungan lingkungan rumah
rumah
secara 6. Beri pujian
teratur Non
Verbal untuk tindakan
yang tepat

Non
Verbal

E. Implementasi.
Tanggal No. DP Pelaksanaan
15/2/02 I 1. Menjelaskan kepada anggota keluarga factor-faktor yang menyebabkan
terjadinya tekanan darah tinggi yaitu; akibat ada faktor keturunan,
peningkatan usia, dan tidak mejaga keseimbangan makanan.

2. Menjelaskan kepada keluarga tentang tanda dan gejala dari peningkatan


tekanan darah antara lain:

- Kepala pusing.

- Tengkuk/ leher terasa kaku.

- Mata berkunang-kunang.

3. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa terjadi akibat dari tekanan
darah tinggi yang tidak terkontrol yaitu gangguan pada system organ seperti
otak, mata, jantung, dan ginjal yang pada akhirnya dapat menyebabkan
kematian .

4. Menjelaskan kepada keluarga dan pasien tentang penanganan hipertensi:

 pengobatan Hipertensi memerlukan waktu yang panjang / seumur hidup

 tujuan pengobatan hipertensi adalah untuk mencegah terjadinya komplikasi


dengan cara mempertahankan tekanan darah dibawah 140/90 mm Hg.

5. Menjelaskam kepada keluarga cara mencegah tekanan darah tinggi


yaitu dengan cara memodifikasi gaya hidup seperti :

 Mengurangi konsumsi garam

 Menghindari kegemukan

 Membatasi konsumsi lemak

 Olahraga teratur

 Makan banyak sayur segar

 Tidak merokok dan tidak minum alkohol

 Latihan relaksasi atau meditasi


 Berusaha membina hidup yang positif.

6. Menganjurkan keluarga untuk melakukan kontrol secara teratur dan


minum obat sesuai dengan anjuran dokter.

18/2/02 II 1. Menjelaskan kepada keluarga pentingnya menjaga kebersihan rumah dan


dampak yang bisa muncul akibat rumah yang kurang bersih dan sirkulasi
udara tidak lancar serta ruangan yang kurang sinar matahari, antara lain:

- Banyaknya nyamuk.

- Mempercepat penularan penyakit.

- Menyebabkan kuman-kuman yang menyebabkan penyakit pernafasan


(seperti batuk, flu, pilek, alergi) mudah berkembang biak.

2. Menjelaskan kepada keluarga beberapa syarat rumah sehat antara lain:

- Penerangan dengan sinar matahari yang cukup.

- Sirkulasi udara yang lancar.

- Lingkungan dan kondisi rumah bersih.

3. Mendiskusikan dengan Ny. A. dan keluarga untuk keterlibatan seluruh


anggota keluarga.

4. Menganjurkan anggota keluarga untuk membuka jendela diruang tamu dan


dikamar tidur selebar-lebarnya setiap hari agar sirkulasi udara lancar.

5. Menyarankan kepada keluarga untuk menjaga kebersihan rumah secara


bergantian.

F. Evaluasi

Tgl Evaluasi
21/2/02 S:- Ny. A. mengatakan bahwa ia sudah membersihkan kamarnya dan melipat baju yang
bergantungan, serta menyapu lantai.

- Ny. A. mengatakan bahwa ia sudah menyuruh anaknya untuk menguras bak kamar
mandi dan sudah di lakukannya.
- Rumah tampak bersih dan rapi.

O:- Jendela rumah ruang tamu dan kamar dibuka lebar-lebar.

- Barang-barang diatur dengan rapid an yang tidak berguna sudah disingkirkan.

Masalah teratasi.

A: Rencana perawatan dihentikan.

P:
21/2/02 S:- Ny. A. mengungkapkan sakit kepalanya sudah tidak muncul lagi

- Ny. A. mengatakan akan kontrol secara teratur sesuai anjuran dokter dan akan
selalu minum obat yang diberikan dokter.

- Tekanan darah 140/90 mmHg.


O:
- Masakan yang dikonsumsi oleh Ny. A. sudah tidak asin lagi dan dibedakan dengan
anggota keluarga yang lain.

Masalah teratasi.

A: Rencana perawatan dihentikan.

P:
PRE PLANNING

Penyuluhan askep keluarga dengan Hipertensi

I. Latar Belakang

Hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥140mmHg dan tekanan darah Diastolik
≥90mmHg, atau bila pasien memakai obat Hipertensi. Dengan kata lain Hypertensi
didefinisikan sebagai suatu peningkatan Tekanan Darah Sistolik dan/atau Diastolik yang
tidak normal. Klien yang menderita Hipertensi bila tidak mendapatkan pengelolaan yang
benar bisa menyebabkan berbagai resiko yang berakibat fatal. Pada keluarga Tn. G, dimana
NY.A menderita Hipertensi (post Stroke), dirasa perlu mendapatkan informasi yang
berhubungan dengan Hipertensi untuk kepentingan perawatan bagi penderita.

II. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga diharapkan mampu mengenal penyakit


Hipertensi dan dapat melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang menderita
penyakit Hipertensi.

III. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga diharapkan mampu :

- menyebutkan pengertian Hipertensi

- menyebutkan penyebab Hipertensi

- menyebutkan tanda dan gejala Hipertensi

- menyebutkan cara pencegahan Hipertensi


IV. Sasaran

Seluruh anggota keluarga : Tn.G, Ny.A

V. Media

Media penyuluhan yang akan digunakan : leaflet

VI. Metode

Metode yang digunakan : ceramah, diskusi / Tanya jawab

VII. Strategi Pelaksanaan

- Memperkenalkan pembimbing, kontrak waktu, dan pembukaan : 5 menit

- Menyampaikan materi Hipertensi dan diskusi : 30 menit

- Melakukan evaluasi dan terminasi : 15 menit

VIII. Waktu dan tempat pelaksanaan

Hari :

Pukul :

Tempat : Rumah Tuan G, RT 1 RW I Kelurahan Lembar Utara

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang studi : Keperawatan Keluarga

Topik : Penyakit Hipertensi


Sasaran : Keluarga Tn.G

Tempat : Rumah Tn.G (RT I, RW I, Kelurahan Lembar Utara)

Hari / tanggal :

Waktu : 50 menit

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga diharapkan mampu mengenal penyakit Hipertensi


dan dapat melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang menderita penyakit
Hipertensi.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga diharapkan mampu:

 Menyebutkan pengertian Hipertensi

 Menyebutkan penyebab hipertensi

 Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi

 Menyebutkan cara pencegahan hipertensi

3. Sasaran

Seluruh anggota keluarga Tn.G


4. Materi

o Penyakit hipertensi

o Diit rendah Garam

5. Metode

 Ceramah

 Diskusi / Tanya jawab

6. Media

Leaflet : Hipertensi dan diit rendah garam

7. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

Semua anggota keluarga hadir/ikut dalam kegiatan penyuluhan.

Penyelenggara penyuluhan dilakukan di rumah Tn.G

Pengorganisasian penyuluhan dilakukan hari sebelumnya.

2. Evaluasi Proses

Keluarga antusias terhadap materi penyuluhan

Keluarga tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai

Keluarga terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan

3. Evaluasi hasil
Keluarga mengerti tentang penyakit Hipertensi, dapat menyebutkan Pengertian, penyebab,
tanda dan gejala, hal-hal yang memperberat penyakit Hipertensi serta upaya – upaya
pencegahannya

8. Pengorganisasian

Pembicara / fasilitator : Misroh Mulianingsih

Supervisor :

DIIT RENDAH GARAM

Pemberian diit rendah garam bertujuan membantu menghilangkan retensi garam / air
dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada hipertensi. Diit ini diindikasikan
untuk pasien dengan edema dan / atau Hipertensi, seperti pada aggal Jantung, sirosis Hepatis,
Penyakit Ginjal tertentu, toksemia pada kehamilan, dan hipertensi esensial.
Syarat diit ini adalah cukup kalori, protein, mineral, dan vitamin, jumlah Natrium yang
diperbolehkan disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam / air atau hipertensi, dan
bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit.

Makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan (diit rendah garam)

Golongan bahan Makanan yang boleh diberikan Makanan yang tidak


Makanan boleh diberikan
Sumber Beras, Bulgur, Kentang, Roti, Biskuit, dan kue yang
Karbohidrat Singkong, Terigu Tapioka, dimasak dengan garam dapur
Hunkwee, Gula, Makanan dan atau soda.
yang diolah dari bahan
makanan tersebut di atas
tanpa garam dapur dan soda,
seperti : Makroni, Mie,
Bihun, Roti, Biskuit, Kue
Kering.

Sumber Protein Daging dan ikan maksimum Otak, ginjal, lidah, sardin,
Hewani 100 gram sehari; telur keju, daging, ikan dan telur
maksimum 1 butir sehari; yang diawet dengan garam
susu maksimum 200 gram dapur seperti : daging asam,
sehari ham, bacon, dendeng, abvon,
ikan asin, ikan kaleng, kornet,
ebi, udang kering, telur asing,
telur pindang dsb.

Sumber protein Semua kacang – kacangan Semua kacangan dan hasilnya


nabati yang diolah dan dimasak yang dimasak dengan garam
tanpa garam dapur dan ikatan natrium
lainnya.

Lemak Minyak, margarin tanpa Margarin dan mentega biasa.


garam, mentega tanpa garam

Sayuran Semua sayuran segar, Sayuran yang diawet dengan


sayuran yang diawet tanpa gram dapur dan ikatan natrium
garam dapur, Natrium lainnya, seperti sayuran dalam
Benzoa dan soda kaleng, sawi asin, asinan, acar,
dsb.
Buah – buahan Semua buah – buahan segar, Buah – buahan yang diawet
buah yang diawet tanpa dengan garam dapur dan ikatan
garam dapur, natrium benzoa natrium lainnya.
dan soda

Bumbu Semua bumbu segar dan Garam dapur, baking powder,


kering yang tidak soda kue, vetsin dan bumbu
mengandung garam dan yang mengandung garam
ikatan natrium lainnya dapur seperti : kecap, terasi,
saus tomat, petis, tauco, dsb.

Diposting oleh septia pritayani di 05.20


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Posting Komentar (Atom)

Arsip Blog
 ► 2015 (3)

 ▼ 2013 (23)
o ▼ Juli (23)
 MAKALAH PSIKODINAMIKA GANGGUAN JIWA
 SATUAN UKURAN GULA DARAH
 RUMUS MENGHITUNG BERAT BADAN IDEAL
 MAKALAH PENYEDIAAN JAMBAN KELUARGA
 HIMPUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
TENTANG KESE...
 Keterangan Jadwal imunisasi rekomendasi IDAI,perio...
 Asuhan Keperawatan ARDS (Adult Respiratory Distres...
 CONTOH SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) NUTRISI
PADA ...
 METABOLISME KARBOHIDRAT
 CONTOH FORMAT LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
KEBUTUHAN...
 LAPORAN PENDAHULUAN (LP) "ANOREKSIA NERVOSA
 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN.S DENGAN
HIPER...
 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA
Tn"G" DE...
 ADMINISTRASI KESEHATAN
 ASKEP DISENTRI
 RENCANA KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA KELUARGA
PASIEN...
 SAP PENGAWET MAKANAN
 ASKEP MALARIA
 Contoh Kasus JIWA,ENDOKRIN,NEURO,GASTRO
 ASKEP TUMOR beserta Pathway
 ASKEP LIMFE EDEMA
 Askep Tentamina Suicide

Mengenai Saya

septia pritayani
Lihat profil lengkapku
Tema Kelembutan. Diberdayakan oleh Blogger.

You might also like