Professional Documents
Culture Documents
Sintesis kolagen
Fungsi kolagen
Terapi hiperbarik memiliki pengaruh yang besar terhadap pembentukan kolagen. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Gurdol dkk, dibuat perbandingan sebelum dan sesudah dilakukan
terapi hiperbarik pada pasien dengan ulkus diabetik. Dalam penelitian ini dilakukan penilaian
terhadap N-terminal propeptide tipe I dan tipe III, yang mana merupakan marker adanya
pembentukan kolagen. Propeptide merupakan penanda adanya sintesis dari kolagen tipe I dan
tipe III. Penelitian yag dilakukan oleh Gurdol dkk ini juga sekaligus membuktian kebenaran
peneliti sebelumnya oleh kakhnowski dkk (1982), Smith dkk (1996), bahwa oksigen 100%
diberikan dalam tekanan yang tinggi memiliki hubungan terhadap kecepatan penyembuhan luka
pada pasien dengan ulkus diabetik. Berikut ini merupakan perbandingan antara penyembuhan
luka tanpa terapi hiperbarik dan dengan terapi hiperbarik yang dilakukan oleh Gurdol dkk.
Pada bagan tersebut menunjukan terjadinya penyembuhan luka melebihi 50% pada saat pasien
mengikuti terapi hiperbarik. Penyembuhan luka yang kurang dari 50 % terjadi pada yang belum
mengikuti terapi hiperbarik. Hal ini disebabkan karena dalam penyembuhan tanpa terapi
hiperbarik memiliki resiko lebih tinggi untuk tercemar oleh NO yang merupakan radikal bebas
y6ang mengganggu pembentukan kolagen, akibatnya penyembuhan luka menjadi kurang baik
atau kurang dari 50% seperti yang ditunjukan pada bagan. Setelah dilakukan terapi hiperbarik
kadar NO menjadi lebih rendah dari sebelumnya sehingga penyembuhan luka dengan terapi
hiperbarik menjadi lebih baik atau lebih dari 50% seperti yang disampaikan didalam bagan.
Gurdol F, Cimsit M, Oner-I Y, Kocak H, Sengun S, Yalcinkaya-Demirsoz S.
Collagen Synthesis, Nitric Oxide and Asymmetric Dimethylarginine in
Diabetic Subjects Undergoing Hyperbaric Oxygen Therapy. University of
Istanbul. Physiol. Res. 59: 423-429, 2010