Professional Documents
Culture Documents
1. Pendahuluan
Seiring dengan meningkatnya dapat dikonsumsi (non-edible oil) yang
perkembangan teknologi dan pemakaian berpotensi sebagai bahan baku untuk
mesin pada industri dan otomotif, maka pembuatan biodiesel dan juga bio-
dapat dipastikan pula bahwa kebutuhan pelumas. Minyak jarak pagar termasuk
pelumas akan semakin meningkat karena sebagai non-edible oil atau merupakan
pelumas merupakan salah satu komponen minyak yang tidak dapat dikonsumsi
bahan penunjang untuk hampir semua karena adanya senyawa ester beracun yang
komponen mesin. Selain berfungsi untuk terkandung di dalamnya. Dengan
mengurangi gaya gesek, pelumas juga demikian, minyak jarak pagar (Jathropa
berfungsi mendinginkan atau curcas sp.) dianggap bisa memberikan
mengendalikan panas yang keluar dari alternatif pasokan yang cukup sebagai
mesin untuk memastikan mesin bekerja bahan baku pembuatan bio-pelumas
dengan baik (Sukirno, 2010). dengan biaya yang murah karena tidak
Bio-pelumas terurai lebih dari 98% bersaing dengan edible oil atau minyak
di dalam tanah, tidak seperti sebagian yang dapat dikonsumsi atau digunakan
pelumas sintesis dan pelumas mineral yang sebagai bahan makanan. Selain itu,
hanya terurai 20% hingga 40%. Selain itu kandungan minyak jarak pagar berkisar 32
minyak nabati yang digunakan pada mesin – 35 %, sedangkan kelapa sawit sekitar
mengurangi hampir semua bentuk polusi 24%.
udara dibanding penggunaan minyak
bumi. Bio-pelumas dapat di hasilkan dari 2. Metode Penelitian
bermacam-macam jenis minyak tumbuhan Bahan yang digunakan dalam
dan minyak hewani (Kuwier, 2010). penelitian ini adalah Minyak Biji Jarak
Minyak jarak pagar (Jathropa Murni OPTIMA dari Pabrik PT. Katalis
curcas, L) adalah tanaman yang tidak yang digunakan pada proses pembentukan
Pengaruh Rasio Mol dan Waktu Reaksi Gambar 3. Grafik Hubungan Antara Rasio Mol
dan Waktu Reaksi terhadap Titik
terhadap Titik Tuang Bio-Pelumas Nyala Bio-pelumas
Titik tuang atau pour point adalah
temperatur terendah dimana minyak bisa Titik nyala dari bio-pelumas
mengalir dalam kondisi tertentu ketika semakin meningkat ketika suhu
didinginkan tanpa gangguan pada batasan ditingkatkan. Titik nyala bio-pelumas yang
yang telah ditentukan. Grafik hubungan paling tinggi didapat pada rasio mol 1:4
antara rasio mol dan waktu reaksi terhadap dan waktu reaksi 6 jam dengan nilai
titik tuang bio-pelumas dapat dilihat pada sebesar 302oC. Titik nyala bio-pelumas
Gambar 2 berikut: yang dihasilkan lebih tinggi dari titik nyala
bahan baku. Hal ini menunjukkan bahwa